MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANALISIS EKONOMI ANALISIS INDUSTRI ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

1/45 OVERVIEW

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

RASIO LAPORAN KEUANGAN

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FUNDAMENTAL. 1

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

Financial Performance (2)

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB V KESIMPULAN. earning per share, book value per share, dan cash flow per share

BAB II LANDASAN TEORI

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

ANALISIS FUNDAMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

Analisis Fundamental Terkait Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN DALAM MEMILIH SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern ini, keberadaan pasar modal di

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

Transkripsi:

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental, setelah analisis variabel ekonomi dan pasar, serta analisis industri. Analisis perusahaan terkait dengan pertanyaanpertanyaaan: Saham-saham perusahaan manakah dalam industri terpilih yang paling menguntungkan bagi investor? Atau, saham-saham manakah yang undervalued, sehingga layak dibeli, dan saham-saham manakah yang overvalued, sehingga menguntungkan untuk dijual? 2/23

OVERVIEW Analisis perusahaan diarahkan untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan layak dijadikan pilihan investasi. 3/23 Hasil analisis perusahaan harus bisa memberikan gambaran tentang nilai perusahaan, karakteristik internal, kualitas dan kinerja manajemen, serta prospek perusahaan di masa datang.

OVERVIEW Dua komponen (earning per share, EPS dan price earning ratio, P/E) diutamakan dalam analisis perusahaan karena tiga alasan: 1. Kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik saham. 2. Dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning. 3. Adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham. 4/23

EPS DAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Earning per share (EPS) diperoleh dengan menghitung perbandingan antara jumlah earning (dalam hal ini laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham) dengan jumlah lembar saham perusahaan. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Informasi (termasuk EPS) yang dapat digunakan sebagai dasar penilaian perusahaan adalah laporan keuangan perusahaan. 5/23

LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan merupakan informasi akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksi-transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan. Berdasarkan informasi yang dikandungnya, ada tiga laporan utama dalam laporan keuangan, yaitu: 1. Neraca. 2. Laporan Rugi Laba. 3. Laporan Aliran Kas. 6/23

NERACA Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi finansial perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca memberikan gambaran aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan hanya pada saat laporan tersebut disusun. Penyusunan pos-pos yang terdapat dalam neraca disusun berdasarkan urutan likuiditas (untuk aktiva) dan jangka waktu jatuh temponya (untuk pasiva). Laporan posisi keuangan disebut juga sebagai neraca karena antara sisi aktiva dan sisi pasiva (kewajiban + ekuitas), masing-masing harus sama jumlahnya atau dalam posisi seimbang. 7/23

LAPORAN RUGI-LABA Laporan rugi laba (income statement) adalah ringkasan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan rugi laba ini menunjukkan penghasilan (revenues) yang diperoleh selama satu periode, biaya (expenses) yang dikeluarkan dalam satu periode, dan elemen-elemen lain pembentuk laba. Unsur biaya yang tercantum dalam laporan rugi laba: 1. Biaya produksi. 2. Biaya administrasi dan umum. 3. Biaya bunga. 4. Buaya pajak penghasilan. 8/23

LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber aktivitas: (1) operasi perusahaan, (2) investasi dan (3) aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan. Ada dua perbedaan antara laporan arus kas dengan laporan rugi laba dan neraca perusahaan: 1. Neraca dan laporan rugi laba disusun atas dasar metode akrual akuntansi, sedangkan laporan arus kas hanya mencatat transaksi yang menyebabkan aliran kas secara nyata. 2. Laporan rugi laba memasukkan pos depresiasi untuk menghaluskan pengeluaran modal yang terlalu besar dalam laporan rugi laba. 9/23

KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM LAPORAN KEUANGAN Permasalahan dalam pelaporan earning ini terkait dengan kemungkinan munculnya konflik kepentingan antara investor di satu sisi sebagai pengguna laporan keuangan, dan manajemen di sisi lainnya sebagai penyaji laporan keuangan. 10/23 Cara mengurangi konflik ini, antara lain dengan: 1. Peran prinsip-prinsip dan kode etik akuntansi 2. penggunaan tenaga auditor eksternal yang netral. Kelemahan laporan keuangan yang lainnya, adalah: Karena laporan tersebut dibuat di akhir periode (pada umumnya tahunan), maka hal itu hanya menggambarkan kondisi perusahaan pada saat laporan dibuat, dan tidak mampu menggambarkan kondisi perusahaan yang terkini.

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN Di samping bisa dengan melihat laporan keuangan, analisis perusahaan juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Indikator penting untuk melihat prospek perusahaan di masa datang adalah pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Dua rasio profitabilitas utama yang umumnya dipakai saat analisis ini adalah ROE dan ROA. 11/23

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN 12/23 Apakah dan bagaimanakah mengukur ROE dan ROA? 1. Return on Equity (ROE): menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham. 1. Return on Asset (ROA): menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.

PERHITUNGAN ROE DAN ROA 13/23 Contoh: Data laba bersih, EBIT, ekuitas, dan total aset PT Semen Gresik pada akhir Tahun 2006 dan 2007 seperti disajikan pada tabel berikut ini. Berapakah ROE dan ROA perusahaan tersebut untuk Tahun 2006 dan 2007?

PERHITUNGAN ROE DAN ROA Jawab: ROE dan ROA PT Semen Gresik untuk Tahun 2006 dan 2007, adalah: 14/23

EARNING PER SHARE (EPS) Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS adalah sebagai berikut: 15/23 Kita juga bisa menghitung EPS perusahaan dengan menggunakan rumus berikut ini:

PERHITUNGAN EPS Contoh: Berdasarkan data PT Semen Gresik tahun 2006 dan 2007 sebelumnya, jika jumlah saham yang beredar di Tahun 2006 dan 2007 sama sebanyak 5,93 miliar, maka EPS dapat dihitung dengan: 16/23 EPS 2006 = Rp1.295,52 / 5,93 = Rp218 EPS 2007 = 1.775,41 / 5,93 = Rp299

PERHITUNGAN EPS 17/23 EPS PT Semen Gresik tersebut juga dapat dihitung dengan: EPS 2006 = (Rp1.295,52 / Rp5.499,61) x (Rp5.499,61 / 5,93) = Rp218 EPS 2007 = (Rp1.775,41 / Rp6.627,26) x (Rp6.627,26 / 5,93) = Rp299

PRICE EARNING RATIO (PER) Informasi PER (earning multiplier) mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan. Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut: 18/23 dalam hal ini: D 1 /E 1 = tingkat dividend payout ratio yang diharapkan k = tingkat return yang disyaratkan g = tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

KOMPONEN PER 1. Dividend payout ratio (DPR) merupakan perbandingan antara dividen yang dibayarkan perusahaan terhadap earning yang diperoleh perusahaan. 2. Tingkat return yang disyaratkan (k) diperoleh dengan menjumlahkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate) dan premi risiko yang disyaratkan investor. k = RF + RP = tingkat return bebas risiko + premi risiko 3. Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan (g), merupakan fungsi dari besarnya ROE dan tingkat laba ditahan perusahaaan (retention rate). g = ROE X tingkat laba ditahan = 19/23

ESTIMASI NILAI INTRINSIK SAHAM Estimasi nilai intrinsik saham dalam analisis perusahaan bisa dilakukan dengan memanfaatkan dua komponen informasi penting dalam analisis perusahaan, yaitu EPS dan PER (earning multiplier). Secara matematis, hubungan tersebut tergambar sebagai berikut: 20/23 P 0 = E 1 X PER = Estimasi EPS X PER Jika nilai intrinsik saham sudah berhasil diestimasi, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai intrinsik saham dengan harga pasarnya.

ANALISIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Informasi secara lengkap laporan keuangan perusahaan diperoleh pada laporan tahunan yang dipublikasikan perusahaan. Sumber-sumber lain umumnya menyajikan laporan keuangan perusahaan dengan format ringkasan, misalnya Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dikeluarkan oleh Institute for Economics and Financial Research (ECFIN). 21/23

ANALISIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Contoh: Pada tahun 2002, PT Kedaung Indah Can Tbk mempunyai total aktiva sebesar Rp203 milyar dan total kewajiban sebesar Rp76 milyar. Berapakah ekuitas pemegang sahamnya? Jawab: Mengikuti identitas akuntansi, ekuitas pemegang saham Kedaung Indah Can adalah Rp203 milyar Rp76 milyar = Rp127 milyar. 22/23

DATA PER LEMBAR SAHAM DAN RASIO KINERJA Earning per Share (EPS) = Laba setelah pajak / Lembar saham beredar atau EPS = ROE x BVPS Book Value per Share (BVPS) = Ekuitas pemegang saham / Lembar sahan beredar Dividend per Share (DPS) = Dividen / Lembar saham beredar Price Earning Ratio (PER atau P/E) = Harga saham / EPS Price to Book Value (PBV atau P/B) = Harga saham / BVPS Dividend Payout = DPS / EPS Dividend Yield = DPS / Harga saham Net Profit Margin = Laba setelah pajak / Pendapatan. Return on Investment/ Return on Asset (ROI atau ROA) = Laba setelah pajak / Total aktiva. Return on Equity (ROE) = Laba setelah pajak / Ekuitas pemegang saham. 23/23