No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 19792409 PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN UZr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER Yanlinastuti, Sutri Indaryati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN UZr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER. Telah dilakukan pengukuran sifat termal logam Uranium, Zirkonium dan paduannya menggunakan alat Differential Thermal Analyzer (DTA). Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik termal logam Uranium, logam Zirkonium dan paduan Uranium dengan logam Zr 10% dan Zr 14%. Percobaan dilakukan pada temperatur program 301000 o C dengan laju pemanasan 5 o C/menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa logam Uranium terjadi reaksi termokimia endotermik dan mengalami perubahan fasa pada temperatur 667,73 o C dengan panas yang dibutuhkan 2,8018 kal/g; 773,40 o C besaran panas yang dibutuhkan 3,5758 kal/g dan 1126,07 o C membutuhkan panas sebesar 2,9695 kal/g. Logam Zr di bawah temperatur 662,84 o C mengalami kenaikan aliran panas dan di atas temperatur 700 o C terjadi penurunan aliran panas, sedangkan untuk Uranium dengan logam Zr 10 % terjadi reaksi termokimia endotermik dan mengalami perubahan fasa pada temperatur 695,09 o C dengan besaran panas yang dibutuhkan 1,2287 kal/g; 790,76 o C yang membutuhkan panas 5,3586 kal/g dan 1249,58 o C dengan panas yang dibutuhkan 0,871 kal/g. Paduan Uranium dengan logam Zr 14 % terjadi reaksi termokimia endotermik dan mengalami perubahan fasa pada temperatur 692,42 o C membutuhkan panas sekitar 1,1863 kal/g; 791,55 o C dengan besaran panas yang dibutuhkan 8,0885 kal/g dan 1195,98 o C yang membutuhkan panas 0,0391 kal/g. Hal ini bila dilihat secara umum untuk sifat termalnya terhadap pemanasan dengan naiknya temperatur pemanasan hingga 600 o C terjadi kestabilan panas yang cukup baik sehingga dapat dipelajari lebih lanjut untuk digunakan sebagai bahan bakar reaktor riset. Kata kunci : Differential Thermal Analyzer, Uranium, Zirkonium dan Paduan UZr. PENDAHULUAN Pengembangan bahan bakar baru untuk reaktor riset terus dilakukan untuk pengganti jenis bahan bakar yang sudah ada. Pengembangan bahan bakar baru didasarkan pada densitasnya, apabila densitas bahan bakar lebih tinggi, maka jumlah Uranium dapat dimuat kedalam bahan bakar persatuan volume menjadi lebih besar. Pada saat ini reaktor G.A Siwabessy menggunakan bahan bakar jenis U 3 Si 2 Al yang mempunyai densitas lebih tinggi dari bahan bakar U 3 O 8 Al. Penggunaan bahan bakar U 3 Si 2 Al mengalami kendala yaitu sulitnya memisahkan Si dalam limbah hasil proses pembuatan bahan bakar tersebut. Oleh karena itu perlu mencari bahan bakar pengganti misalnya dari bahan bakar UMo, UZr, UZrNb dan lainlain. Kendala yang dihadapi dari 16
ISSN 19792409 Penentuan Sifat Thermal Paduan UZr Menggunakan Differential Thermal Analyzer (Yanlinastuti, Sutri Indaryati) paduan UMo tersebut adalah sifat keuletannya yang tinggi sehingga sulit untuk dibuat dalam bentuk serbuk. Karena kendala tersebut, maka perlu upaya mencari bahan bakar lain yang dapat mengganti bahan bakar yang ada sekarang. (1) UraniumZirkonium (UZr) merupakan bahan bakar nuklir logam yang dapat digunakan di Reaktor TRIGA dan paduan UZr Al dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat elemen bakar nuklir reaktor riset. Keberadaan Zirkonium dalam bahan bakar dapat mempengaruhi fase transisi temperatur di dalam bahan bakar tersebut. Zirkonium mempunyai sifat mekanis dan fisis yang lebih baik dibandingkan bahan lainnya terutama dalam daya serap netron termalnya yang sangat rendah, sehingga tidak mengurangi netron termal yang dibutuhkan untuk reaksi fisi yang terjadi didalam reaktor nuklir (2). Tujuan untuk mengetahui sifat termal tersebut merupakan persyaratan awal yang harus diketahui dalam mendesain bahan bakar untuk menunjang keselamatan operasi reaktor terutama dalam hal perhitungan pemindahan panas di dalam teras reaktor. bahan bakar, Pada percobaan ini akan dianalisis sifat termal dari paduan Zirkonium terhadap penambahan logam Zr ke dalam bahan bakar diduga akan merubah karakteristik atau sifat dari paduan UZr yang terjadi misalnya perubahan sifat mekanik, mikrostruktur dan termal. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan logam Zr sehingga merubah struktur kristal logam Uranium semula. Percobaan dilakukan menggunakan alat DTA pada kondisi operasi dengan temperatur 30 o C sampai 1000 o C dengan laju pemanasan 5 o C/menit. Prinsip dasar analisis termal adalah pengamatan pengaruh panas terhadap perubahan fisik dari padauan UZr yang diukur sebagai fungsi temperatur atau waktu. (3) Sifat termal yang diamati adalah temperatur lebur, perubahan fasa dan entalpi dengan temperatur 301000 o C dengan laju pemanasan 5 o C/menit. Hasil analisis DTA berupa termogram puncak endotermik atau eksotermik berupa aliran panas dievaluasi dengan temperatur mulai terbentuknya puncak tersebut disebut onset temperatur dan titik akhir terbentuknya puncak tersebut disebut top temperatur yang menunjukkan besarnya temperatur reaksi. Sedangkan luas puncak yang terbentuk menunjukkan entalpi yang dibutuhkan atau dilepaskan oleh bahan. METODOLOGI Bahan yang digunakan adalah Logam Uranium, logam Zirkonium 99,95%, paduan logam UZr 10% dan paduan logam UZr 14% Gas Argon UHP 99,99% Peralatan yang digunakan 1. TGDTA 92 Merk SETARAM(4) 2. Timbangan elektronik 17
No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 19792409 Cara Kerja Sampel logam Uranium disiapkan, kemudian ditimbang dengan berat 55,3 mg, setelah itu dimasukkan ke dalam krusibel dan selanjutnya dimasukkan ke dalam chamber DTA rod untuk divakum sampai tekanan 10 2 bar. Setelah kevakuman tercapai dialirkan gas Argon UHP dengan tekanan 2,5 bar, kemudian DTA rod dipanaskan pada temperatur 30 o C sampai 1000 o C dengan laju pemanasan 5 o C/menit. Hasil analisis berupa termogram DTA dievaluasi untuk mengetahui temperatur lebur, entalpi dan perubahan fasa. Dengan cara yang sama akan dilakukan pengujian untuk logam Zr, paduan UZr 10% dan paduan UZr 14% hingga diperoleh karakteristik termal dari masingmasing sampel uji. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis termal yang dilakukan dengan alat DTA terhadap logam Uranium murni diperoleh hasil bahwa Uranium stabil terhadap panas pada temperatur 661,93 o C, hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran berupa termogram DTA yang ditunjukkan pada Gambar1. Di bawah temperatur tersebut tidak terlihat adanya perubahan aliran panas. Sedangkan di atas temperatur tersebut logam Uranium mengalami perubahan fasa α menjadi fasa β dengan terbentuknya puncak endotermik pada temperatur 661,93 o C sampai 667,73 o C dengan membutuhkan panas 2,8018 kal/g, pada temperatur 767,49 hingga 773,40 o C mengalami perubahan fasa β menjadi fasa γ dengan besaran entalpi 3,5758 kal/g dan dan pada suhu 1117,46 sampai 1126,07 o C mengalami peleburan menjadi cair dengan entalpi yang dibutuhkan sebesar 2,9695 kal/g, hal ini menunjukkan bahwa logam Uranium tersebut mengalami peleburan sehingga menjadi cair seperti yang terlihat pada Tabel1. Gambar1: Termogram DTA Logam Uranium Sedangkan dari termogram DTA yang terlihat pada Gambar2 diketahui bahwa logam Zr tidak mengalami fenomena reaksi termokimia ditunjukkan dengan tidak adanya 18
ISSN 19792409 Penentuan Sifat Thermal Paduan UZr Menggunakan Differential Thermal Analyzer (Yanlinastuti, Sutri Indaryati) perubahan base line heat flow dari logam Zr tersebut. Pada termogram DTA tersebut terjadi peningkatan aliran panas hingga temperatur 645 o C, namun mulai temperatur 700 o C terjadi penurunan aliran panas seperti pada Tabel1. Gambar2: Termogram DTA Zirkonium Pengujian termal untuk sampel UZr 10 % dan UZr14 % yang ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar4, terlihat hingga temperatur 600 o C kestabilan panas cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari bentuk kurva temperatur pemanasan terhadap aliran panas dimana terlihat bentuk kurva tidak terjadi perubahan bentuk secara jelas pada kenaikan temperatur pemanasan terhadap aliran panas. Hal yang sama juga dapat dilihat pada pengujian untuk paduan UZr 14% yang terlihat pada Gambar4. Hasil analisis tersebut sesuai dengan diagram fasa yang artinya tidak terjadi perubahan fasa terhadap sampel tersebut, dengan demikian paduan UZr dapat digunakan untuk reaktor riset yang bekerja pada temperatur 120 o C Gambar 3. Termogram DTA UZr 10% 19
No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 19792409 Gambar3: Termogram DTA UZr 10% Paduan UZr dengan variasi kandungan 10% dan 14% berat, masih stabil di bawah temperatur 662 o C, namun di atas temperatur 662 o C paduan UZr tersebut telah mengalami perubahan fasa. Paduan UZr dengan kandungan 10% Zr mengalami reaksi termokiamia endotermik pada temperatur 677,63 o C hingga 695,09 o C dengan panas yang dibutuhkan sebesar 1,2287 kal/g mengalami perubahan fasa α menjadi β. Pada temperatur 782,42 o C 790,76 o C terjadi dengan membutuhkan panas sebesar 5,3586 kal/g mengalami perubahan fasa β menjadi γ. Pada temperatur 900 o C sampai 1000 o C mengalami peleburan pada temperatur 1150,63 o C sampai dengan mencair pada temperatur 1115,29 o C hingga 1249,58 o C dengan panas yang dibutuhkan 0,871 kal/g mengalami perubahan fasa γ menjadi (γ + cair). Gambar4: Termogram DTA UZr 14% Dari termogram DTA untuk paduan UZr dengan kandungan 14 % berat Zr menunjukkan bahwa pada temperatur 687,37 o C hingga 692,42 o C dengan jumlah panas yang dibutuhkan sebesar 1,1863 kal/g mengalami perubahan fasa α menjadi β. Pada temperatur 782,87 o C hingga 791,55 o C terjadi perubahan reaksi termokimia dengan panas yang dibutuhkan sebesar 8,0885 kal/g yang mengalami perubahan fasa β menjadi γ. dan pada temperatur 900 o C hingga 1000 o C terjadi perubahan aliran panas yang mengalami proses peleburan hingga paduan tersebut tidak mencair pada temperatur 1175,07 o C hingga 1195,98 o C dengan membutuhkan panas sebesar 0,0391 kal/g yang megalami perubahan fasa γ menjadi γ+cair. Pada Tabel1 dapat dilihat bahwa untuk logam Uranium, logam Zirkonium dan paduan UZr dengan kandungan 10% dan 14% berat, perubahan fasa menjadi fasa cair terjadi pada temperatur yang sama, sehingga komposisi Zr sangat mempengaruhi besar entalpi yang diperoleh dalam proses 20
ISSN 19792409 Penentuan Sifat Thermal Paduan UZr Menggunakan Differential Thermal Analyzer (Yanlinastuti, Sutri Indaryati) perubahan fasa tersebut. Hal ini disebabkan semakin tinggi komposisi Zr, semakin kecil entalpi yang dibutuhkan paduan UZr. Tabel1: Data Temperatur Lebur dan Entalpi Logam Uranium, Logam Zr, Paduan UZr No Komposisi Temperatur ( o C) Onset Peak top Point Entalpi (Kal/g) Keterangan 1 U <661,93 Stabil α 661,93 667,73 2,8018 α menjadi β 767,49 773,40 3,5758 β menjadi γ 1117,46 1126,07 2,9695 γ menjadi cair 1126,07 2,9695 cair 2 Zr Tidak terjadi reaksi termokimia < 662,84 Terjadi kenaikan aliran panas >700 Terjadi penurunan aliran panas 3 UZr 10 % 662 Stabil α 677,63 695,09 1,2287 α menjadi β 782,42 790,76 5,3586 β menjadi γ 900 1000 γ (γu) 1115,29 1249,58 0,871 γ menjadi (γ + cair) 4 UZr 14 % 662 Stabil α 687,37 692,42 1,1863 α menjadi β 782,87 791,55 8,0885 β menjadi γ 900 1000 γ (γu) 1175,07 1195,98 0,0391 γ menjadi γ + cair KESIMPULAN Dari hasil analisis termal dengan menggunakan alat TGDTA terhadap logam U, logam Zr serta paduan UZr 10% dan UZr 14% dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil pengujian termal pada pemanasan 301000 o C logam Uranium, logam Zr dan paduan UZr hasil peleburan mempunyai kestabilan panas yang cukup baik, dengan demikian logam Uranium, logam Zirkonium serta paduan tersebut dapat diteliti lebih lanjut terhadap karakterisasi termal lainnya serta interaksi paduan UZr dengan matrik Al sebagai kandidat bahan bakar reaktor riset dimasa mendatang. UCAPAN TERIMA KASIH 21
No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 19792409 Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir. Masrukan yang telah menyediakan bahan penelitian dan Ir. Aslina Br. Ginting yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam penyusunan hingga terselesainya makalah ini. DAFTAR PUSTAKA 1. ASMINAR, dkk, Analisis Pengotor Ingot UraniumZirkonium (UZr) Dengan Spektrometer Serapan Atom, Hasilhasil Penelitian EBN Tahun 2006, ISSN 0854 5561, Tangerang, 2006 2. GINTING, ASLINA, dkk, Pengaruh Temperatur Terhadap Sifat Thermal Paduan UZr Dengan Variasai Kandungan Zr, Buletin Triwulan Daur Bahan Bakar Nuklir Vol. 13 No 3, URANIA, Juli 2007 3. MASRUKAN,dkk, Pengaruh Komposisi Zr Pada Pembuatan Bahan Bakar UZr Terhadap Kekerasan, Mikrostruktur dan Thermalnya. Hasilhasil Penelitian EBN Tahun 2006, ISSN 08545561, Tangerang, 2006 4. ANONIM, Manual Operation TGDTA and DSC, SETARAM, France,1992 22