BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB III METODE PENELITIAN

PERCOBAAN 2 PEMROGRAMAN TCL SEDERHANA PADA NS2

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

LAMPIRAN A. Cara instalasi Network Simulator 2 di linux. 6. Setting environment variabel dan execution file sesuai permintaan NS-2

NETWORK SIMULATOR WIRELESS MENGGUNAKAN NS2 DALAM WINDOWS XP

METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Proses Simulasi. Analisis Hasil. Gambar 11 Metode penelitian.

Bab 3 Parameter Simulasi

Gambar 3.1 Tahapan NDLC

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

Gambar 3.1 Alur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN TRIPLE PLAY PADA JARINGAN IP DAN MPLS MENGGUNAKAN NS2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

ANALISA ALGORITMA LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy) PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III PERENCANAAN SISTEM

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

ANALISIS PENGARUH CONGESTION CONTROL DCCP CCID2 TERHADAP TCP TAHOE

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

LAMPIRAN A SKRIP SIMULASI TFMCC

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. mencari informasi yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan untuk

BAB IV HASIL DAN ANALISIS SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

Bab III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

7.1 Karakterisasi Trafik IP

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

TUTORIAL NETWORK SIMULATOR 2

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II LANDASAN TEORI. besar node sensor yang tersebar di suatu area. Dewasa ini perkembangan JSN

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Analisis Kualitas VoIP yang Berjalan di Atas Protokol Datagram Congestion Control Protocol

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

Bab 3. Simulasi dengan NS-2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

PERCOBAAN 3 KONFIGURASI DASAR JARINGAN NIRKABEL DENGAN NS2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION

BAB 3 PERANCANGAN SIMULASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH Berdasarkan pada penjelasan dari bab sebelumnya, maka dibuatlah suatu perancangan pemodelan softswitch sebelum simulasi dilakukan. Perancangan suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan PSTN dalm bermigrasi menuju jaringan data. Simulasi ini berperan penting dalam memodelkan karakter softswitch sehingga memungkinkan dilakukannya penggalian arsitektur aplikasi softswitch yang berbeda dimasa yang akan datang. Selain itu, simulasi dilakukan untuk menurunkan ongkos dan waktu evaluasi dengan tingkat akurasi yang sedang jika dibandingkan dengan pengukuran di laboratorium. Simulasi softswitch ini dilakukan dengan network simulator (NS-2), yang merupakan perangkat lunak simulasi yang banyak digunakan untuk penelitian dibidang jaringan. 1.1 Tahap Perancangan Softswitch 1.1.1 Diagram Alir Desain Sistem Pada perancangan simulasi softswitch ini diperlukan suatu perencanaan yang baik dan tepat agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah flowchart perancangan simulasi softswitch pada Gambar 3.1. Perancangan simulasi softswitch ini adalah membuat software simulasi yang akan digunakan untuk mensimulasikan karakteristik softswitch dengan titik berat untuk mengetahui kinerja softswitch. Simulasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai prototype tools softswitch dan sebagai analisis kerja softswitch 28

29 pada jaringan yang sedang beroperasi ataupun spesifikasi softswitch dalam perencanaan. Softswitch merupakan suatu konsep jaringan masa depan yang dikembangkan dari pendekatan teknologi PSTN, VoIP dan jaringan data. Sistem komunikasi ini dirancang untuk dapat memberikan layanan suara dan data, disamping itu juga dirancang untuk melakukan penetrasi terhadap PSTN dalam bermigrasi ke jaringan paket. Gambar 3.1 Flowchart Perencanaan Simulasi Softswitch

30 1.1.2 Desain Sistem Jaringan Adapun pemodelan sistem secara umum pada tugas akhir ini dapat dimodelkan seperti gambar di bawah ini : Gambar 3.2 Pemodelan Sistem Softswitch Pendeskripsian sistem diatas adalah sebagai berikut : Tiap node sumber terhubung dengan signaling gateway dimana trafiknya ditandai sesuai dengan parameter yang akan dispesifikasikan kemudian. Untuk pensinyalan antara jaringan SS7 dengan jaringan softswitch, SIP tidak dapat langsung terhubung dengan softswitch, tetapi harus melalui suatu gateway yang disebut Signalling gateway. Trunk gateway dan Signalling gateway terhubung ke softswitch, dan kemudian ke node tujuan. 1.1.3 Konfiguarasi Sistem Softswitch Dalam sistem yang akan dibuat pada proyek akhir ini, terdapat node sumber sebanyak-n dan tiap nodenya akan membangkitkan aliran RTP. Untuk keterangan lebih lanjutnya adalah :

31 Link antara node sumber dan signaling gateway memiliki delay sebesar 10 ms dan bandwidth sebesar 2 Mbps. Link antara node sumber dan trunk gateway memiliki delay sebesar 10 ms dan bandwidth sebesar 2 Mbps. Link antara signaling gateway dan softswitch memiliki delay sebesar 10 ms dan bandwidth sebesar 2 Mbps. Link antara trunk gateway dan softswitch memiliki delay sebesar 10 ms dan bandwidth sebesar 2 Mbps. Link antara softswitch dan node tujuan memiliki delay sebesar 10 ms dan bandwidth sebesar 2 Mbps. Dalam mendesain sistem ini, digunakan beberapa asumsi yang akan digunakan dalam melakukan simulasi. Berikut ini adalah asumsi-asumsi yang dipakai dalam perancangan sistem : TCP dan RTP digunakan pada sisi pengirim (sumber), dan TCP Sink pada sisi penerima. Pola kedatangan panggilan (trafik telepon) diasumsikan berdistribusi poisson dan trafik data berdistribusi pareto pada sisi pengirim (sumber). Aplikasi yang dipakai adalah FTP, yang merupakan aplikasi yang sering dipakai untuk pengiriman data dan internet kepada pengguna internet untuk menirimkan paket data. Setting lama waktu pengamatan selama 1 jam. Parameter performansi berupa throughput, delay dan packet loss.

32 1.1.4 Menentukan Jenis Trafik Layanan trafik yang akan diasumsikan dalam perencanaan ini adalah VoIP dan data yang akan memungkinkan terjadinya interaksi yang baik pada komunikasi jaringan. Dalam perancangan simulasi ini digunakan link dua arah (duplex) antara node satu dengan node yang lain. 1.2 Perancangan Dengan Menggunakan Network Simulator Untuk memberikan ilustrasi dalam menginisialisasikan pembuatan sistem, di bawah ini menunjukkan diagram alir inisialisasi pembuatan sistem agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan. Gambar 3.3 Diagram Alir Inisialisasi Desain Sistem Pada NS Network simulator-2 yang dipakai dalam simulasi softswitch ini adalah NS-2 versi 2.29 yang berbasis under windows. Pada network simulator ini,

33 pemodelan desain jaringan dihasilkan dengan menggunakan modul-modul pembangunan, yaitu node, link, agent, application serta quee management. Agent merupakan objek aktif yang menggerakkan simulasi, ini berupa protokol transport seperti TCP, UDP dan RTP. Berbagai modul protokol transport merupakan objek simulasi ns yang dinamai agent, sedangkan sumber trafik yang dikirimkan ke lapisan transport merupakan objek simulasi ns yang disebut application. Setelah sumber trafik dan agent dibuat, kemudian digabungkan ke node dengan metode attach-agent. Langkah-langkah pembuatan simulasi NS-2 : Pemodelan jaringan. Client sebagai node sender dan node receiver serta node untuk server dan node untuk signaling gateway (SG), trunk gateway (TG), softswitch. Untuk memulai suatu topologi jaringan, maka sebelumnya dibuatlah suatu inisialisasi dalam mengawali pembuatan simulasi. Script inisialisasi untuk memulai simulasi : set ns [new Simulator] set nf [open soft.nam w] $ns namtrace-all $nf proc finish {} { global ns nf $ns flush-trace close $nf puts "running nam.."

34 exec nam soft.nam & exit 0 } $ns at 60.0 "finish" $ns run Di dawah ini merupakan contoh command node untuk membangun suatu node : set n0 [$ns node] set n1 [$ns node] set n2 [$ns node] set n3 [$ns node] set n4 [$ns node] set n5 [$ns node] set n6 [$ns node] set n7 [$ns node] set n8 [$ns node] set n9 [$ns node] # membuat node dengan nama n0 # membuat node dengan nama n1 # membuat node dengan nama n2 # membuat node dengan nama n3 # membuat node dengan nama n4 # membuat node dengan nama n5 # membuat node dengan nama n6 # membuat node dengan nama n7 # membuat node dengan nama n8 # membuat node dengan nama n9 Untuk membuat link antar node dengan manajemen antrian yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut : $ns duplex-link $n0 $n6 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n1 $n6 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n2 $n6 2Mb 10ms DropTail

35 $ns duplex-link $n3 $n8 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n4 $n8 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n5 $n8 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n6 $n7 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n8 $n7 2Mb 10ms DropTail $ns duplex-link $n7 $n9 2Mb 10ms DropTail Keterangan dalam gambar : Gambar 3.4 Pemodelan Softswitch pada NS-2 Proses pengiriman data pada NS dilakukan dengan membuat transport agent dan aplikasinya. Transport agent dibuat berpasangan, yang satu berfungsi sebagai sumber (source) dan yang satunya lagi berfungsi sebagai tujuan (destination). Pada node sender menggunakan UDP dan RTP yang diimplementasikan secara bergantian. Sedangkan pada node receiver menggunakan agent null, yang merupakan pasangan UDP sebagai tujuan trafik.

36 Berikut adalah contoh membangun hubungan protokol transport : set rtp1 [new Agent/RTP] $ns attach-agent $n0 $rtp1 set udp [new Agent/UDP] $ns attach-agent $n0 $udp set tcp [new Agent/TCP] $ns attach-agent $n3 $tcp set null1 [new Agent/LossMonitor] $ns attach-agent $n9 $null1 # rtp1 = agen RTP # n0 diberi agen rtp1 # udp = agen UDP # n0 diberi agen udp # tcp = agen TCP # n3 diberi agen tcp # null1 = agen RTP # n9 diberi agen RTP set null [new Agent/Null] $ns attach-agent $n9 $null set sink [new Agent/TCPSink] $ns attach-agent $n6 $sink $ns connect $rtp1 $null1 $ns connect $udp $null $ns connect $tcp1 $sink1 # null = agen UDP # n9 diberi agen udp # sink = agen TCP # n6 diberi agen tcp # rtp1 dihubungkan null1 # udp dihubungkan null # tcp dihubungkan sink Pembangkitan trafik yang digunakan masing-masing node adalah fungsi Eksponential. Hal ini dilakukan karena pada ns-2 pembangkitan trafik dilakukan terpisah. Di bawah ini merupakan contoh pembangkitan trafik menggunakan fungsi Eksponential pada protokol transport RTP. set vois1 [new Application/Traffic/Exponential] $vois1 attach-agent $rtp1 # vois1 diberi agen rtp set vois2 [new Application/Traffic/Exponential] $vois2 attach-agent $udp # vois2 diberi agen udp

37 set ftp [new Application/FTP] # ftp = aplikasi FTP $ftp attach-agent $tcp # ftp diberi agen tcp Untuk mengatur waktu proses sending data, menggunakan perintah sebagai berikut : $ns at 0.5 $<aplikasi> start $ns at 60.0 $<aplikasi> stop Contoh : $ns at 0.5 $vois2 start $ns at 3599.5 $vois2 stop $ns at 0.5 $data start $ns at 3599.5 $data stop $ns at 0.5 $ftp start $ns at 3550.0 $ftp stop # waktu mulai simulasi vois2 # waktu selesai simulasi vois2 # waktu mulai simulasi data # waktu selesai simulasi data # waktu mulai simulasi ftp # waktu selesai simulasi ftp Mengkonfigurasi softswitch di NS-2. Menentukan parameter-parameter yang akan digunakan pada softswitch. Di bawah ini merupakan contoh pembangkitan model konfigurasi softswitch : # membentuk 2 Proxy node # membentuk 2 softswitch set udp_1 [new Agent/UDP/UDPSIP] $ns attach-agent $PR1 $udp_1 set udp_2 [new Agent/UDP/UDPSIP] $ns attach-agent $PR2 $udp_2 # connects peers

38 $ns connect $udp_1 $udp_2..... # aplikasi : 2 SIP Servers set sip_1 [new Application/Traffic/SipUdp] $sip_1 set packetsize_ $sip_packet_size # ukuran pesan (dalam bytes) $sip_1 set burst_time_ 0 $sip_1 set idle_time_ $interarrivo $sip_1 set rate_ 2.5Mb # eksponensial jarak burst # eksponensial waktu iddle # sumber bit rate $sip_1 set print_ 0 $sip_1 set min_ss7_delay_ 0.05 $sip_1 set max_ss7_delay_ 0.1 $sip_1 set call_ $max_call_ 100 # nilai minimum delay # nilai maksimum delay # mengatur panggilan (dalam detik) $sip_1 set end_call_management_ 1 $sip_1 set siptimer_ 1 $sip_1 attach-agent $udp_1 set sip_2 [new Application/Traffic/SipUdp] $sip_2 set packetsize_ $sip_packet_size # ukuran pesan (dalam bytes) $sip_2 set burst_time_ 0 $sip_2 set idle_time_ $interarrivo $sip_2 set rate_ 2.5Mb # eksponensial jarak burst # eksponensial waktu iddle # sumber bit rate $sip_2 set print_ 0 $sip_2 set min_ss7_delay_ 0.05 $sip_2 set max_ss7_delay_ 0.1 # nilai minimum delay # nilai maksimum delay

39 $sip_2 set call_ $call_time_ 100 # mengatur panggilan (dalam detik) $sip_2 set end_call_management_ 1 $sip_2 set siptimer_ 1 $sip_2 attach-agent $udp_2... Mengkonfigurasi File Trace di NS-2. File Trace merupakan pencatatan seluruh event (kejadian) yang dialami oleh suatu simulasi paket pada simulasi yang dibangun. Pembuatan file trace dilakukan dengan memanggil object trace pada library. Sama seperti file nam, pembuatan output trace file dinyatakan pada inisialisasi simulasi. Perintah inisialisasi untuk pencatatan seluruh kejadian yang akan disimulasikan pada softswitch ini adalah sebagai berikut : set ns [new Simulator] set nf [open soft.nam w] $ns namtrace-all $nf set f0 [open delay_vois1.tr w] set f1 [open delay_data.tr w] set f2 [open thrghpt_vois1.tr w] set f3 [open thrghpt_data.tr w] set f4 [open pktloss_vois1.tr w] set f5 [open pktloss_data.tr w] set f6 [open pkttrmdt_vois1.tr w] set f7 [open pkttrmdt_data.tr w] set f [open output.tr w]

40 $ns trace-all $f proc finish {} { global ns nf f f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 $ns flush-trace close $nf close $f1 close $f2 close $f3 close $f4 close $f5 close $f6 close $f7 close $f puts "running nam.." exec nam soft.nam & exit 0 } $ns at 60.0 "finish" $ns run Keterangan : f0 = delay pada paket voip yang menggunakan coding G.729 f1 = delay pada paket data yaitu paket TCP dengan aplikasi FTP f2 = throughput pada paket voip yang menggunakan coding G.729

41 f3 = throughput pada paket data paket TCP dengan aplikasi FTP f4 = packet loss pada paket voip yang menggunakan coding G.729 f5 = packet loss pada paket data paket TCP dengan aplikasi FTP f6 = jumlah paket yang dihasilkan oleh voip yang menggunakan metode coding G.729 f7 = jumalh paket yang dihasilkan oleh data TCP dengan menggunakan aplikasi FTP. Metode record merupakan suatu metode yang dapat melakukan record sendiri pada file output. Metode ini menggunakan agen Loss Monitor, dimana agen Loss Monitor adalah agen penerima yang juga melakukan perhitungan statistik data. Agen ini hanya bisa dipakai sebagai pasangan agen UDP atau RTP. Perhitungan yang dilakukan oleh transport agen ini yaitu : Jumlah paket loss Jumlah paket yang diterima Jumlah byte yang diterima Waktu pada saat paket terakhir diterima Perhitungan statistik dilakukan pada suatu prosedur yang biasanya diberi nama prosedur record. Pembangkitan trafik dan prosedur record bertujuan untuk menghitung delay, throughput, packet loss, paket terakhir diterima pada node. Untuk melakukan simulasi desain tersebut, dibuat script simulasi yang ditulis pada program text editor yang ada di windows, kemudian disimpan dalam folder dengan ekstensi.tcl. Hal ini dilakukan karena pada ns-2

42 menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan interpreter Tcl (Tool Command Language) / Otcl (Object Tcl). Untuk mencatat hasil simulasi yang diinginkan, dapat dihasilkan dari trace file*.tr. Hasil output simulasi menggunakan Network Animator (Nam) dalam bentuk Gui*.nam untuk melihat topologi dan mekanisme aliran TCP. Untuk menjalankan simulasi yang telah dibuat, dilakukan di root console. 1.3 Skenario Perancangan Perancangan sistem pada simulasi ini dibuat seperti pada topologi di atas (Gambar 3.2) dengan sumber node sebanyak n, satu buah signaling gateway, trunk gateway dan satu softswitch. Sesuai dengan tujuan dari pembuatan sistem yaitu membuat desain sistem yang akan digunakan untuk mensimulasikan karakteristik softswitch dengan titik berat untuk mengetahui kinerja dari softswitch. Hasil yang diharapkan dari perancangan ini adalah penganalisaan performansi sistem terhadap perubahan parameter yang akan divariasikan untuk mendapatkan analisis throughput, delay dan packet loss. Throughput Merupakan banyaknya paket yang diterima dengan baik oleh receiver dalam suatu selang waktu tertentu. Satuan dalam bps (bit per second). Delay Merupakan waktu yang diperlukan suatu paket data untuk dilayani oleh softswitch. Satuan dalam ms (millisecond). Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU untuk aplikasi suara adalah 150 ms,

43 sedangkan delay maksimum dengan kualitas suara yang masih diterima pengguna adalah 250 ms. Packet loss Merupakan perbandingan antara jumlah paket yang hilang (dibuang) dengan jumlah paket yang diterima oleh router pada selang waktu tertentu. Loss rate dihitung dalam persentase (%). Paket loss untuk aplikasi voice dan multimedia dapat toleransi sampai dengan 20% untuk single Access Point. Batas toleransi paket loss adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Toleransi Packet Loss [1] Kategori Degredasi Packet Loss (%) Sangat baik 0% Baik 3% Sedang 15% jelek 25% Pada Network Simulator (NS), pembangkitan trafik dilakukan terpisah sehingga harus menambahkan pembangkit trafik yang kita inginkan, pada simulasi ini digunakan File Transfer Protocol (FTP). FTP ini selalu memiliki data untuk dikirim, kita dapat mengamati perubahan throughput akibat FTP yang menempati bandwidth saat link iddle. Di sisi penerima diimplementasikan dengan TCP Sink, yang berguna untuk mengirim ACK ketika menerima data dan digunakan sebagai umpan balik mengenai kondisi jaringan ke pengirim.

44 1.3.1 Skenario 1 : Pengujian Terhadap Perubahan Jumlah Node Sumber Trafik Dengan Manajemen Antrian DropTail. Pemodelan yang digunakan pada skenario ini adalah dengan mengubah jumlah sumber terhadap manajemen antrian DropTail. Pada skenario ini N akan diubah-ubah sebesar 2 sumber, 4 sumber dan 6 sumber. Dari skenario ini maka dapat dilihat performansi masing-masing sumber trafik dengan membandingkan parameter-parameter QoS terhadap perubahan jumlah aliran sumber. Disini juga akan diketahui kemampuan softswitch dalam mengatur antrian terhadap perubahan jumlah aliran (N sumber). 1.3.2 Skenario 2 : Pengujian Terhadap Perubahan Jumlah Node Sumber Trafik Dengan Manajemen Antrian RED. Sama halnya dengan skenario 1, pemodelan yang digunakan pada skenario ini adalah dengan mengubah jumlah sumber, namun yang membedakannya yaitu dengan menggunakan manajemen RED. Pada skenario ini N akan diubah-ubah sebesar 2 sumber, 4 sumber dan 6 sumber. Dari skenario ini maka dapat dilihat performansi masing-masing sumber trafik dengan membandingkan parameterparameter QoS terhadap perubahan jumlah aliran sumber. Disini juga akan diketahui kemampuan softswitch dalam mengatur antrian terhadap perubahan jumlah aliran (N sumber). 1.3.3 Skenario 3 : Pengujian Perubahan Bandwidth Terhadap Node Sumber Trafik Dengan Manajemen Antrian DropTail dan RED Pada skenario ini akan diuji pengaruh perubahan bandwidth terhadap kinerja dari softswitch yaitu antara signaling gateway dengan softswitch yang

45 terhubung ke node tujuan. Pada skenario ini jumlah sumber yang akan digunakan yaitu 6 sumber, kemudian perubahan bandwidth yang akan digunakan yaitu sebesar 2 Mbps, 6 Mbps dan 10 Mbps.