LAMPIRAN A. Cara instalasi Network Simulator 2 di linux. 6. Setting environment variabel dan execution file sesuai permintaan NS-2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN A. Cara instalasi Network Simulator 2 di linux. 6. Setting environment variabel dan execution file sesuai permintaan NS-2"

Transkripsi

1 LAMPIRAN A Cara instalasi Network Simulator 2 di linux Ns-2 dibuat untuk membantu menjalankan evenet event yang dibuat pada penelitian di bidang jaringan (networking). Ns menyediakan pendukung substansial untuk melakukan simulasi tcp, routing dan multicast protocol baik pada jaringan kabel maupun wireless (secara lokal maupun denagn satelit). Ns-2 merupakan tool favorit mahasiswa IT Telkom yang biasanya mengerjakan TA yang berhubungan dengan jaringan komputer biasanya digunakan untuk menguji algoritma baru yang dipropose pada jurnal jurnal ilmiah. Kompleksitas NS-2 biasanya terletak pada pembuatan file.tcl dimana seorang user harus menguasai tcl dan C ++ sebagai basicnya. Disini saya ingin berbagi bagaimana proses instalasi NS-2 pada linux (khususnya ubuntu feisty) dan contoh file.tcl. INSTALASI 1. Download NS-2 di sini saya memakai NS versi ns-allinone Extract dengan perintah $ tar -xzvf ns-allinone-2.31.tar.gz 3. Masuk ke direktori ns-allinone-2.31 $ cd ns-allinone Install build essential, automake, autoconf dan libxmu-dev $ sudo apt-get install build-essential autoconf automake libxmu-dev 5. Install!! Tunggu dan bersabarlah. $./install 6. Setting environment variabel dan execution file sesuai permintaan NS-2 $ gedit ~/.bashrc 7. Copy paste konfigurasi dibawah ini lalu letakkan pada baris yang paling bawah pada file bashrc Ganti /home/networklab/ns/ dengan letak program NS-2 anda misal letak NS-2 saya ada di /home/suryo/program/ns2 # LD_LIBRARY_PATH OTCL_LIB=/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/otcl-1.13 NS2_LIB=/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/lib X11_LIB=/usr/X11R6/lib USR_LOCAL_LIB=/usr/local/lib export

2 LD_LIBRARY_PATH=$LD_LIBRARY_PATH:$OTCL_LIB:$NS2_LIB:$X11_LIB:$USR_L OCAL_LIB # TCL_LIBRARY TCL_LIB=/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/tcl8.4.14/library USR_LIB=/usr/lib export TCL_LIBRARY=$TCL_LIB:$USR_LIB # PATH XGRAPH=/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/bin:/home/networklab/ns/ns-allinone- 2.31/tcl8.4.14/unix:/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/tk8.4.14/unix NS=/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/ns-2.31/ NAM=/home/networklab/ns/ns-allinone-2.31/nam-1.13/ PATH=$PATH:$XGRAPH:$NS:$NAM 8. update source bashrc $source ~/.bashrc 9. Test NS dengan perintah jika benar akan nampak seperti gambar dibawah ini: $ns Gambar 1. NS-2 Setelah kita berhasil menginstall NS-2. Disini kita akan mencoba membuat skenario jaringan dengan bantuan network simulator. Adapun skenarionya seperti spesifikasi dibawah ini : (terlalu formal ya bahasanya ) 1. Terdapat 2 node

3 2. Node 0 akan mengirimkan paket UDP ke node 1 3. Link yang menghubungkan antar node sebagai berikut : link adalah duplex link dengan bandwidth 10 MB delay 10 ms dan algoritma antrian adalah drop tail. 4. Dimana Traffik CBR (constant bit rate): besar paket 500 bytes serta interval s (200 paket per detik) 5. Traffik dimulai 0.5 (waktu NS-2) dan berhenti pada 4.5 (waktu NS-2) Caranya: 1. Kita buat dan beri nama file ini skenario.tcl $gedit skenario.tcl skenario.tcl #Buat objek simulator terlebih dahulu set ns [new Simulator] #Buka terlebih dahulu nam trace file set nf [open out.nam w] $ns namtrace-all $nf #Definisikan prosedur finish ns2 simulator proc finish {} { global ns nf $ns flush-trace #Tutup trace file close $nf #Eksekusi nam exec nam out.nam & exit 0 } #Buat dua node set n0 [$ns node] set n1 [$ns node] #Buat duplex link antar node $ns duplex-link $n0 $n1 1Mb 10ms DropTail #Buat agen UDP dan set ke node n0

4 set udp0 [new Agent/UDP] $ns attach-agent $n0 $udp0 # Buat sumber trafik CBR traffic dan sambungkan ke udp0 # set ukuran paket, interval set cbr0 [new Application/Traffic/CBR] $cbr0 set packetsize_ 500 $cbr0 set interval_ $cbr0 attach-agent $udp0 #Buat Null agent (traffic sink) dan sambungkan node n1 set null0 [new Agent/Null] $ns attach-agent $n1 $null0 #Sambungkan sumber traffic dengan traffic sink $ns connect $udp0 $null0 #Jadwalkan event CBR agent $ns at 0.5 $cbr0 start $ns at 4.5 $cbr0 stop #Panggil prosedur finish setelah 5 detik (Waktu Simulasi) $ns at 5.0 finish #Jalankan simulasi $ns run 2. Jalankan skenario.tcl $ns skenario.tcl 3. Hasilnya seperti ini :

5 4. Klik tanda play dan hasilnya seperti ini: Gambar 2. Program berhasil Gambar 3. Running NS

6 LAMPIRAN B USER GUIDE Berikut ini adalah penjelasan dari script di atas. Secara umum, script NS dimulai dengan membuat sebuah instance objek Simulator: set ns [new Simulator] : menghasilkan sebuah contoh simulator NS objek, dan memberikan ke ns variabel (huruf miring digunakan untuk variabel dan nilai-nilai dalam bagian ini). Simulator adalah objek memiliki fungsi anggota yang melakukan hal berikut: 1. Membuat obyek seperti node dan link (dijelaskan kemudian) 2. Menghubungkan komponen jaringan objek yang dibuat (ex. lampirkan-agent) 3. Mengatur komponen parameter suatu jaringan yang dibuat 4. Membuat hubungan antara agent (ex. membuat sambungan antara tcp dan sink) 5. Menentukan tampilan pada NAM Sebagian besar fungsi untuk setup simulasi dan penjadwalan, namun beberapa untuk tampilan NAM. $ns color fid color: adalah untuk mengatur fungsi warna dari paket untuk aliran ditentukan oleh aliran id (fid). Fungsi Simulator adalah untuk tampilan NAM, dan tidak berpengaruh pada simulasi yang sebenarnya. $ns namtrace-all file-descriptor: Fungsi anggota ini meemberitahukan simulator untuk merekam jejak simulasi dalam format masukan NAM. Hal ini juga memberi nama file yang akan jejak ditulis untuk kemudian oleh perintah $ns flush-trace. Demikian pula, fungsi dari trace-all adalah untuk merekam simulasi jejak dalam format umum.

7 proc finish {} : Akan dipanggil setelah simulasi ini berakhir dengan perintah $ns at 5.0 "finish". set n0 [$ns node]: fungsi dari node menciptakan sebuah node. Sebuah node dalam NS adalah obyek terbuat dari alamat dan port pengklasifikasi. Pengguna dapat membuat node dengan secara terpisah dan membuat sebuah alamat dan port classifier objek dan menghubungkan mereka bersama-sama. Namun, fungsi Simulator membuat pekerjaan lebih mudah. $ns duplex-link node1 node2 bandwidth delay queue-type: menciptakan dua link simpleks dari bandwidth dan delay tertentu, dan menghubungkan dua node tertentu. Dalam NS, antrian output node diimplementasikan sebagai bagian dari link, sehingga pengguna harus menentukan jenis antrian-link saat membuatnya. Dalam script simulasi di atas, DropTail antrian digunakan. Jika kita ingin menggunakan antrian RED, cukup mengganti kata DropTail dengan RED. Seperti sebuah node, sebuah link objek dan pengguna dapat membuat sub-objek dan menghubungkan mereka dan node-node. Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa Anda dapat memasukkan modul kesalahan dalam komponen link untuk mensimulasikan link lossy. $ns queue-limit node1 node2 number: Baris ini menetapkan batas antrian dua link simpleks yang menghubungkan node1 dan node2 ke nomor tertentu. Pada titik ini, penulis tidak tahu berapa banyak jenis-jenis fungsi anggota objek Simulator yang tersedia. $ns duplex-link-op node1 node2: Beberapa garis berikutnya untuk melihat tampilan NAM.

8 Sekarang konfigurasi jaringan dasar dilakukan, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah trafik agent seperti TCP dan UDP, sumber trafik seperti pada FTP dan CBR, dan melampirkannya ke masing-masing node dan agent. set tcp [new Agent/TCP]: Baris ini menunjukkan bagaimana membuat agent TCP. Tapi secara umum, pengguna dapat membuat setiap agent atau sumber trafik dengan cara ini. Agent dan sumber trafik tersebut sebenarnya objek dasar, sebagian besar diterapkan di C + + dan terkait dengan OTcl. Oleh karena itu, tidak ada Simulator spesifik yang membuat objek kasus ini. Untuk membuat agent atau sumber trafik, pengguna harus mengetahui nama kelas objek (Agent / TCP, Agnet / TCPSink, Aplikasi / FTP dan sebagainya). Informasi ini dapat ditemukan dalam dokumentasi NS atau sebagian di dokumentasi ini.. File ini berisi pengaturan default nilai parameter dapat dikonfigurasi untuk objek jaringan yang tersedia. Oleh karena itu, bekerja sebagai indikator yang baik dari apa jenis objek jaringan yang tersedia di NS dan apa parameter yang terdapat dapat dikonfigurasi. : Fungsi anggota melampirkan agent-agent yang diciptakan untuk objek node. Sebenarnya, fungsi ini tidak akan memanggil fungsi anggota yang dilampirkan oleh node yang ditentukan, yang ada pada agent itu sendiri. Oleh karena itu, pengguna dapat melakukan hal yang sama dengan misalnya, $n0 attach $tcp. Demikian pula, setiap obyek agen memiliki fungsi anggota melampirkan-agen yang ada pada sumber trafik obyek itu sendiri. $ns connect agent1 agent2: Setelah dua agent yang akan berkomunikasi satu sama lain diciptakan, hal berikutnya adalah membuat sambungan jaringan logis di antara mereka.

9 Baris ini membentuk sambungan jaringan dengan menetapkan alamat tujuan ke jaringan satu sama lain dan pasangan alamat port. Dengan asumsi bahwa semua konfigurasi jaringan dilakukan, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah menulis skenario simulasi. Simulator objek memiliki fungsi penjadwalan dari banyak anggota. Namun, satu yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut: $ns at time "string": fungsi anggota objek Simulator adalah membuat scheduler (scheduler_ adalah variabel yang menunjukkan scheduler objek yang dibuat oleh [perintah baru] Scheduler pada awal script) untuk jadwal pelaksanaan string yang ditentukan pada waktu simulasi yang diberikan. Sebagai contoh $ns at 0.1 "$cbr start" akan membuat scheduler panggilan fungsi mulai anggota sumber trafik CBR, yang memulai CBR untuk mengirimkan data. Dalam NS, sumber trafik biasanya tidak mengirimkan data yang sebenarnya, tetapi memberitahu agent mendasar yang memiliki beberapa jumlah data yang mengirimkan, dan agent hanya tahu berapa banyak data untuk mentransfer, membuat paket dan mengirimkannya. Setelah semua konfigurasi jaringan, penjadwalan dan spesifikasi simulasi prosedur dilakukan, hanya satu-satunya adalah dengan menjalankan simulasi. Hal ini dilakukan dengan $ns run.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 4.1 Implementasi Setelah melakukan tahap perencanaan dan perancangan simulasi VoIP dengan adanya serangan DoS tahap selanjutnya adalah implementasi dan analisa hasil

Lebih terperinci

PERCOBAAN 2 PEMROGRAMAN TCL SEDERHANA PADA NS2

PERCOBAAN 2 PEMROGRAMAN TCL SEDERHANA PADA NS2 PERCOBAAN 2 PEMROGRAMAN TCL SEDERHANA PADA NS2 1.1. Tujuan: Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu: Membuat pemrograman simulasi jaringan sederhana menggunakan Tcl Menjalankan program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH Berdasarkan pada penjelasan dari bab sebelumnya, maka dibuatlah suatu perancangan pemodelan softswitch sebelum simulasi dilakukan. Perancangan suatu pemodelan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 4.1 IMPLEMENTASI Sesuai dengan perancangan simulasi pada bab sebelumnya, penulis telah melakukan implementasi simulasi dengan parameter sebagai berikut: a. Durasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan sistem pada bab 3 terhadap simulasi yang akan dibuat, tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Berdasarkan

Lebih terperinci

NETWORK SIMULATOR WIRELESS MENGGUNAKAN NS2 DALAM WINDOWS XP

NETWORK SIMULATOR WIRELESS MENGGUNAKAN NS2 DALAM WINDOWS XP NETWORK SIMULATOR WIRELESS MENGGUNAKAN NS2 DALAM WINDOWS XP Abdul Kadir, ST Email : akadirsyam@gmail.com Program Studi Teknik Komputer AMIK INTeL COM GLOBAL INDO Kisaran Abstraksi Ada beberapa keuntungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III MEODE PENELIIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi-informasi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Proses Simulasi. Analisis Hasil. Gambar 11 Metode penelitian.

METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Proses Simulasi. Analisis Hasil. Gambar 11 Metode penelitian. unicast, multicast, atau anycast yang oleh sumber diberi label sebagai traffic flow (RFC-3697 2004). Hop Count: banyaknya node yang harus dilewati oleh suatu paket dari node asal ke node tujuan (Altman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Pada penelitian ini dilakukan simulasi yang terdiri dari terdiri dari SS, BS dan Public Network sebagai Sink Node. Terdapat 19 node yang akan dibangun, yaitu 5 node

Lebih terperinci

Bab 3. Simulasi dengan NS-2

Bab 3. Simulasi dengan NS-2 Bab 3. Simulasi dengan NS-2 NS simulator adalah perangkat lunak untuk kebutuhan simulasi aplikasi, protokol, tipe jaringan, elemen-elemen jaringan, pemodelan jaringan dan pemodelan lalu-lintas jaringan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 ANALISA KEBUTUHAN SIMULASI Pada implementasi mode gateway pada jaringan ad hoc hybrid memerlukan beberapa kebutuhan untuk simulasi. Diantaranya kebutuhan pada sistem

Lebih terperinci

Bab 3 Parameter Simulasi

Bab 3 Parameter Simulasi Bab 3 Parameter Simulasi 3.1 Parameter Simulasi Simulasi yang dilakukan pada penelitian ini memakai varian jaringan wireless mesh yaitu client mesh. Dalam hal ini akan digunakan client mesh dengan jumlah

Lebih terperinci

ANALISA ALGORITMA LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy) PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

ANALISA ALGORITMA LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy) PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL ANALISA ALGORITMA LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering Hierarchy) PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Muhammad Adi Permana 2206 100 652 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310 11

Lebih terperinci

0.5 detik 1 detik 2 detik Jitter (ms) Jitter (ms) Jitter (ms)

0.5 detik 1 detik 2 detik Jitter (ms) Jitter (ms) Jitter (ms) LAMPIRAN A Tabel 1. Tabel rata-rata throughput dengan ketinggian 0-5 meter untuk interval penyensoran 0,5 detik, 1 detik dan 2 detik Jumlah sensor 0,5 detik 1 detik 2 detik Throughput(KBps) Throughput

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS SIMULASI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS SIMULASI BAB IV HASIL DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Skenario Simulasi Skenario simulasi yang digunakan untuk menganalisa kinerja dari protokol routing AODV, AODV+ dan AODV-UU pada sebuah jaringan ad hoc. Pada bagian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CONGESTION CONTROL DCCP CCID2 TERHADAP TCP TAHOE

ANALISIS PENGARUH CONGESTION CONTROL DCCP CCID2 TERHADAP TCP TAHOE ANALISIS PENGARUH CONGESTION CONTROL DCCP CCID2 TERHADAP TCP TAHOE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika R.B. Ignasius Satryo

Lebih terperinci

TUTORIAL NETWORK SIMULATOR 2

TUTORIAL NETWORK SIMULATOR 2 TUTORIAL NETWORK SIMULATOR 2 By Abdul Kadir 1 PENDAHULUAN Network Simulator (NS) dibangun sebagai varian dari REAL Network Simulator pada tahun 1989 di UCB (University of California Berkeley). Dari awal

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SIMULASI

BAB 3 PERANCANGAN SIMULASI BAB 3 PERANCANGAN SIMULASI Bab ini membahas mengenai keseluruhan metode simulasi yang digunakan pada Tugas Akhir ini. Simulasi dilakukan dengan menggunakan ns-2 versi 2.33 yang dijalankan di atas Cygwin.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING DESTINATION SEQUENCED DISTANCE-VECTOR (DSDV) PADA JARINGAN WIRELESS NS-2 DENGAN NAM

IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING DESTINATION SEQUENCED DISTANCE-VECTOR (DSDV) PADA JARINGAN WIRELESS NS-2 DENGAN NAM IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING DESTINATION SEQUENCED DISTANCE-VECTOR (DSDV) PADA JARINGAN WIRELESS NS-2 DENGAN NAM Anjas Purnomo, Herman Kurniawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SIMULASI

BAB III PERANCANGAN SIMULASI BAB III PERANCANGAN SIMULASI Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai perancangan dari simulasi yang dilakukan. 3.1 Perangkat Keras Yang Digunakan Berikut ini adalah perangkat keras yang digunakan untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKRIP SIMULASI TFMCC

LAMPIRAN A SKRIP SIMULASI TFMCC LAMPIRAN LAMPIRAN A SKRIP SIMULASI TFMCC SKRIP SIMULASI TFMCC 1. VERSI JORG WIDMER set interval 1.0 set duration 120.0 set psize 1000 set fid 0 set tcp_num 0 set tfmcc_num 0 set tfmcc_recv_num 0 ns-random

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. besar node sensor yang tersebar di suatu area. Dewasa ini perkembangan JSN

BAB II LANDASAN TEORI. besar node sensor yang tersebar di suatu area. Dewasa ini perkembangan JSN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) JSN adalah suatu infrastruktur jaringan nirkabel yang terdiri dari sejumlah besar node sensor yang tersebar di suatu area. Dewasa ini

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP TAHOE DAN TCP RENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alur Penelitian Untuk mencapai tujuan dari penelitian, perancangan alur penelitian dilakukan sesuai alur pada Gambar 3.1. Perancangan terlebih dahulu melakukan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 KONFIGURASI DASAR JARINGAN NIRKABEL DENGAN NS2

PERCOBAAN 3 KONFIGURASI DASAR JARINGAN NIRKABEL DENGAN NS2 PERCOBAAN 3 KONFIGURASI DASAR JARINGAN NIRKABEL DENGAN NS2 3.1.Tujuan: Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu: Membuat pemrograman simulasi jaringan nirkabel dengan node statis dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis

Lebih terperinci

AS IR O R U O TI U N TI G P AD

AS IR O R U O TI U N TI G P AD Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth

Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Instalasi Network Simulator II (NS2) pada Windows XP

Instalasi Network Simulator II (NS2) pada Windows XP Instalasi Network Simulator II (NS2) pada Windows XP Ada 2 tahap pada proses instalasi Network Simulator II (NS2) pada Windows XP. Langkah pertama adalah proses instalasi program Cygwin. Program Cygwin

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Tahapan NDLC

Gambar 3.1 Tahapan NDLC BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah NDLC (Network Development Life Cycle) yang merupakan pedoman dalam pengembangan jaringan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Content Delivery Network (CDN) CDN adalah sekumpulan server yang saling berhubungan dari komputer di internet yang menyediakan konten web dengan cepat ke banyak pengguna

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP NEWRENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP NEWRENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA TCP RENO DAN TCP NEWRENO PADA ROUTER DROPTAIL DAN RANDOM EARLY DETECTION SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA MODE GATEWAY PROTOKOL ROUTING AODV-UU PADA JARINGAN AD HOC HIBRIDA FUAD ZULFIAN

ANALISA KINERJA MODE GATEWAY PROTOKOL ROUTING AODV-UU PADA JARINGAN AD HOC HIBRIDA FUAD ZULFIAN ANALISA KINERJA MODE GATEWAY PROTOKOL ROUTING AODV-UU PADA JARINGAN AD HOC HIBRIDA FUAD ZULFIAN 41508110211 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM

Bab III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES

ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES Kamal Syarif 2208100642 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno R, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. mencari informasi yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. mencari informasi yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan untuk BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam TA ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Content Delivery Network (CDN) Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai client pengirim konten yang ada pada suatu web kepada client pengguna. CDN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Video traffik Server Penelitian ini dilakukan dengan membuat 2 jenis simulasi dengan topologi yang sama tetapi berbeda skema, dimana pada simulasi pertama seorang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1. # =============================================================== # Other default settings. LL set bandwidth_ 0 ;# not used

LAMPIRAN 1.1. # =============================================================== # Other default settings. LL set bandwidth_ 0 ;# not used DAFTAR PUSTAKA [1] Stallings, William, Komunikasi dan Jaringan Nirkabel Ed. 1 Terjemahan: D. A. Sasongko. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005. [2] Candra, Dirganto. Sony. Muhammad, Husni, Analisis Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

Menjalankan Simulasi Jaringan Sensor Nirkabel pada NS-2 (sumber: oleh Adnan Abu-Mahfouz)

Menjalankan Simulasi Jaringan Sensor Nirkabel pada NS-2 (sumber:  oleh Adnan Abu-Mahfouz) Menjalankan Simulasi Jaringan Sensor Nirkabel pada NS-2 (sumber: http://sourceforge.net/projects/wsnlocalisation/files/ oleh Adnan Abu-Mahfouz) A. Instalasi NS-2 pada Ubuntu 10.04 1. Pada proses instalasi

Lebih terperinci

Kajian Manajemen Antrian pada Jaringan Multiprotocol Label Switching

Kajian Manajemen Antrian pada Jaringan Multiprotocol Label Switching 1 Kajian Manajemen Antrian pada Jaringan Multiprotocol Label Switching Timotius Witono Dosen S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Surya Sumantri 65, Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Teknologi Next Generation Network (NGN) merupakan terobosan dalam bidang telekomunikasi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan komunikasi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL)

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI SKEMA SCHEDULING WFQ (WEIGHTED FAIR QUEUEING) DAN PQ (PRIORITY QUEUEING) PADA JARINGAN IP (INTERNET PROTOCOL) R. Rumani M 1, Arif Rudiana 2, Agung Dewantara 3 1,3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1485 ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6

Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6 Analisa Kualitas Aplikasi Multimedia pada Jaringan Mobile IP Versi 6 Nur Hayati 1, Prima Kristalina 2, M. Zen S. Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)

Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2) A652 Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2) Bima Bahteradi Putra dan Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN TRIPLE PLAY PADA JARINGAN IP DAN MPLS MENGGUNAKAN NS2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN TRIPLE PLAY PADA JARINGAN IP DAN MPLS MENGGUNAKAN NS2 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN TRIPLE PLAY PADA JARINGAN IP DAN MPLS MENGGUNAKAN NS2 Dwi Aryanta Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung dwiaryanta@gmail.com ABSTRAK Layanan Triple

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) merupakan dua buah transport layer yang paling banyak digunakan di internet saat ini. TCP menyediakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI. routing, dan pengujian terhadap parameter-parameter QoS, serta hasil analisis

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI. routing, dan pengujian terhadap parameter-parameter QoS, serta hasil analisis BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap simulasi yang telah selesai dibuat. Pengujian tersebut dimulai dari pengujian protokol routing, dan pengujian

Lebih terperinci

PENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV

PENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV PENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV Sunario Megawan STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan

Lebih terperinci

Fig.1 System Architecture OpenRemote [http://www.openremote.com/functions-features/]

Fig.1 System Architecture OpenRemote [http://www.openremote.com/functions-features/] Internet-of-Things Platforms : OpenRemote OpenRemote adalah sebuah proyek open source yang dimulai kembali pada tahun 2009 dengan tujuan untuk mengatasi tantangan integrasi antara banyak protokol yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan perkembangan dari Mobile Adhoc Network (MANET). Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut dimana VANET adalah jaringan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data

Lebih terperinci

MODUL 1 INSTALASI PAKET JAVA DAN PROGRAM SEDERHANA

MODUL 1 INSTALASI PAKET JAVA DAN PROGRAM SEDERHANA MODUL 1 INSTALASI PAKET JAVA DAN PROGRAM SEDERHANA A. Target Pembelajaran 1. Siswa mampu menginstal JDK 2. Siswa mampu menjalankan eclipse 3. Siswa mampu membuat program sederhana B. Materi 1. Pengenalan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE Kholid Fathoni 1, Isbat Uzzin Nadhori 1,Alfian Jauhar 1 Jurusan Teknik Informatika, PENS - ITS 1 Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia

Lebih terperinci

Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami

Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-49 Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami Hasbi As Shiddi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Gambar 3.1. Model Jaringan Kabel (Wired)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Gambar 3.1. Model Jaringan Kabel (Wired) BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANCANGAN MODE GATEWAY Mode Gateway pada penelitian ini terdiri dari satu buah gateway yang terhubung dengan satu buah host dan satu buah router dengan media

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI ABSTRAK..... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR SIMBOL... vii DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I.1 1.2 Identifikasi Masalah... I.1 1.3

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING AODV PADA JARINGAN AD-HOC. Pada perangkat keras akan di jelaskan mengenai alat yang digunakan pada

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING AODV PADA JARINGAN AD-HOC. Pada perangkat keras akan di jelaskan mengenai alat yang digunakan pada BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PROTOKOL ROUTING AODV PADA JARINGAN AD-HOC 3.1 Analisis Kebutuhan Pada Implementasi Protokol Routing Ad-hoc On-Deman Distance Vector (AODV) pada jaringan Ad-hoc memerlukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

MODUL 8 STREAMING SERVER

MODUL 8 STREAMING SERVER MODUL 8 STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami cara kerja dan fungsi dari streaming server 2. Mampu membangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5

BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 BAB IV IMPLEMENTASI DAN SIMULATION PADA WIMAX MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5 Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi aplikasi FTP, Voice, Video dengan menggunakan parameter- parameter QoS yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi berkembang dengan pesatnya, kebutuhan masyarakat akan komunikasi dan mengakses informasi pun semakin mudah. Perangkat mobile

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya

BAB II LANDASAN TEORI. TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmission Control Protokol (TCP) TCP merupakan protokol yang bersifat connection oriented. Artinya sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan pertukaran

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM

PERCOBAAN 3 KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM PERCOBAAN 3 KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat melakukan transfer data dengan menggunakan kabel null modem. 2. Mahasiswa dapat menghubungkan dua PC untuk dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

SIMULASI MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR

SIMULASI MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR SIMULASI MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR Ahmad Nurul Fajar nurul.fajar@lecturer.indonusa.ac.id Abstrak Jaringan TCP/IP sampai saat ini merupakan bentuk jaringan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Routing 2.1.1 Definisi Routing Routing adalah inti dari semua kontrol jaringan, yaitu mekanisme yang digunakan untuk mengirimkan paket serta mengarahkan dan menentukan jalur yang

Lebih terperinci

MODUL 8 STREAMING SERVER

MODUL 8 STREAMING SERVER MODUL 8 STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami cara kerja dan fungsi dari streaming server 2. Mampu membangun aplikasi

Lebih terperinci

Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami

Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami A396 Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami Hasbi As Shiddi Qi, Radityo Anggoro, Muchammad Husni Departemen Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab I telah dijelaskan mengenai empat tujuan pengerjaan tugas akhir ini, yaitu memahami berbagai algoritma penjadwalan, memahami metrik QoS sebagai pengukur kualitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA POLA-POLA TRAFIK PADA BEBERAPA PROTOKOL ROUTING DALAM JARINGAN MANET

ANALISIS KINERJA POLA-POLA TRAFIK PADA BEBERAPA PROTOKOL ROUTING DALAM JARINGAN MANET ANALISIS KINERJA POLA-POLA TRAFIK PADA BEBERAPA PROTOKOL ROUTING DALAM JARINGAN MANET Didik Imawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Januari 29

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH

ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Mobile IPv6 dengan Menggunakan Simulator OMNeT++ Gede Pradipta Yogaswara gunadarma.ac.id Jurusan Teknik

Simulasi dan Analisis Mobile IPv6 dengan Menggunakan Simulator OMNeT++ Gede Pradipta Yogaswara gunadarma.ac.id Jurusan Teknik Simulation and Analysis of Mobile IPv6 By Using OMNeT++ Simulator Gede Pradipta Yogaswara Undergraduate Program, Faculty of Industrial Engineering, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL

ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL TUGAS AKHIR RE 1599 ACTIVE QUEUE MANAGEMENT UNTUK TCP CONGESTION CONTROL HERI WAHYU PURNOMO NRP 2203100515 Dosen Pembimbing Eko Setijadi, ST., MT. Ir. Suwadi, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. konfigurasi tersebut dilakukan pada Network manager. 3. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. konfigurasi tersebut dilakukan pada Network manager. 3. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Perangkat Keras dan Koneksi Pada tahap pengujian perangkat keras dilakukan dengan cara mengkonfigurasi node laptop dan PC yang telah terpasang PCI WiFi (wireless)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh ketinggian nodal sensor dan menganalisa Quality of Service (QoS) dari Jaringan

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (Studi Kasus Jaringan Komputer Kampus III Universitas Sanata Dharma)

SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (Studi Kasus Jaringan Komputer Kampus III Universitas Sanata Dharma) SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (Studi Kasus Jaringan Komputer Kampus III Universitas Sanata Dharma) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

Modul IEEE dan Implementasi Scheduling pada Simulator NS-2

Modul IEEE dan Implementasi Scheduling pada Simulator NS-2 BAB IV Modul IEEE 802.16 dan Implementasi Scheduling pada Simulator NS-2 IV.1 Pendahuluan Simulator jaringan yang paling populer dikalangan para akademisi dan praktisi industri adalah simulator NS-2, yang

Lebih terperinci