ARTIKEL ILMIAH OLEH: DELA GUSMITA NIM. A12D110008

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

St. Maryam. M UPP PGSD Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

P 42 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-4 SMAN 1 SIAK HULU.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh: HERRY LAYANTO SITORUS NIM: A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Affandi*) Kartini, Susda Heleni**) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB I PENDAHULUAN. bangsa (para peserta didik) oleh karena itu bagi para pengajar (guru) harus

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Nofita Setiyaningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

Norhafizah Sri Yunita

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya dengan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

Wiwik Astuti Guru Matematika SMA Negeri 1 Palu. Kata Kunci: Kooperatif, NHT, Hasil Belajar, Sinus, Cosinus, SMA Negeri

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

Oleh: Veranika Siti Nurjanah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta

SKRIPSI OLEH: ROFININGRUM FATIMAH NPM:

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PROSIDING ISBN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji

Konseling dan Pendidikan

Alfi Ardiani Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : BINTI ROHMATUL YATIMAH NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Vita Ariani Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Erika Eka Santi, M. Si Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Aisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI TG.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. kita. Karena dalam kegiatan sehari hari kita tidak akan terlepas dari Bahasa

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER DI KELAS IV SDN NO. 165/1 SINGKAWANG OLEH: DELA GUSMITA NIM. A12D110008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

ABSTRAK DELA GUSMITA. 2014. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together di Kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (1) Dr. Yantoro, M.Pd dan (II) Drs. Maryono,M.Pd. Kata Kunci : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together dan Motivasi Siswa Telah dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Number Head Together dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang. Penelitian ini didasarkan pada masalah rendahnya motivasi belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika dengan materi operasi bilangan bulat dimana hasil belajar yang dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65,00 dan kurangnya motivasi siswa dalam belajara matematika di kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang. Masih terdapatnya siswa yang jarang untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru, siswa hanya diam ketika guru mempresentasikan pelajaran, ribut dan berjalan-jalan di dalam kelas saat proses pembelajaran matematika berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Number Head Together di kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang. Metode penelitian yang yang dilakukan adalah melalui prosedur penelitian, perencanaan. Tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Untuk menganalisis digunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I dengan persentase motivasi siswa sebesar 61,6% dalam kriteria penilaian baik, Siklus II dengan persentase motivasi siswa sebesar 74,2% dalam kriteria penilaian sangat baik dan Siklus III dengan persentase motivasi siswa sebesar 81,2% dalam kriteria penilaian sangat baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Number Head Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam materi operasi bilangan bulat, maka disarankan dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi bilangan bulat untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif Number Head Together agar siswa lebih terampil dan lebih termotivasi dalam belajar matematika.

1. Pendahuluan Matematika merupakan ilmu dasar pengembangan sain dan teknologi. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran matematika dalam memecahkan masalah bertujuan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan membentuk sikap kreatif, jujur, logis dan komunikatif sehingga diharapkan guru akan memiliki kemampuan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada murid agar sejalan dengan mental dan fisik mereka secara fleksibel. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penyajian materi pembelajaran matematika dari seorang guru diharapkan lebih komunikatif, kreatif dan inovatif. Karena masalah utama dalam pendidikan adalah kurangnya motivasi belajar matematika siswa khususnya di SDN No. 165/1 Singkawang. Dalam konteks pendidikan kemampuan mengerti matematika, bukan sebagai pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap atau attitude terhadap metematika. Sedangkan aspek sikap murid terhadap matematika dari opini murid di sekolah bahwa kebanyakan mereka tidak suka pada pelajaran matematika. Ini disebabkan beberapa fakta, salah satunya adalah metode guru dalam menyampaikan materi yang selalu monoton dan kurang memotivasi siswa. Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar sangat tergantung pada bagaimana proses pembelajaran itu dilaksanakan. Apabila hal diatas selalu dibiarkan, tentu saja motivasi belajar siswa akan semakin menurun sehingga tujuan belajar tidak akan tercapai. Melihat kondisi seperti itu perlu di carikan alternatif perbaikan proses kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ditinjau dari pengajaran, guru dapat menggunakan model yang tepat serta mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, lancar, efektif, sehingga proses pembelajaran matematika lebih menarik bagi siswa. Tindakan yang tepat dalam mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar Matematika di kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), karena model ini menggunakan langkah-langkah yang tepat untuk memperjelas suatu materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga lebih mudah memahami nya, di samping itu dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) siswa kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang diharapkan dapat lebih termotivasi dalam belajar matematika. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together di Kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang. 2. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Motivasi. Motivasi belajar pada hakekatnya adalah dorongan penggerak aktif dalam diri siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Motivasi belajar juga bisa dikatakan sebagai energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya Feeling yang di dahului dengan tanggapan terhadap tujuan-tujuan belajar. Motivasi belajar menentukan secara langsung terhadap intensitas belajar.

Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan melakukan kegiatan belajar secara optimal. Menurut Donald (Sardiman, 2011:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya suatu perasaan atau feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan, bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. 2.1.2 Jenis-jenis Motivasi, Adapun bentuk motivasi belajar di sekolah dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2011:89). 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegitan belajar (Syah, 2002:82).. Indikator Motivasi Belajar 1. Ketekunan 2. Keaktifan 3. Semagat belajar 4. Kehadiran 5. Keuletan Fungsi Motivasi Belajar Motivasi sangat berperan dalam belajar, hasil belajar siswa akan menjadi optimal jika ada motivasi yang kuat dan jelas. Ada beberapa fungsi motivasi menurut Nasution (2003:76) adalah : a. Mendorong manusia untuk berbuat. b. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan, yang serasi dalam mencapai tujuan dengan menyisihkan perubahan-perubahan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Darsono dkk, 2000:34) antara lain: a. Cita-cita atau aspirasi b. Target c. Kemampuan d. Kondisi siswa e. Kondisi lingkungan

Pengertian Belajar Belajar merupakan alat utama peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai unsur proses pendidikan di sekolah. Sedangkan mengajar merupakan alat utama guru sebagai pendidikan dan pengajaran sebagai proses pendidikan di kelas. Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat dicapai jika ada interaksi belajar mengajar antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Berikut faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam belajar menurut Slameto (2007: 39): 1. Dari Dalam Diri 2.Dari Lingkungan Proses Belajar Proses belajar itu pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta konsep serta prinsip-prinsip, sehingga satu kesatuan yang memiliki makna bagi subjek didik. Pengertian Belajar Matematika Terdapat tiga sudut pandang yang bisa digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika yaitu penalaran, proses dan luaran. Mengingat ketiga sudut pandang tersebut berkaitan, maka pelajaran matematika harus dilakukan guru secara cermat agar memperoleh hasil yang optimal. Matematika termasuk golongan ilmu pasti. Menurut Johnsin dan Rissing (dalam Subarinah, 2006:1) Matematika merupakan pola berpikir, pola yang mengorganisasikan pembuktian logik, pengetahuan struktur yang terorganisasi, memuat sifat-sifat, teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefenisikan, aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Matematika merupakan produk dan proses yang tidak dipisahkan. Hal ini berarti dalam pembelajaran matematika untuk memperoleh hasil yang optimal para siswa sebagai subjek belajar seharusnya dilibatkan secara fisik dan mental dalam pemecahan-pemecahan masalah. Sebagaimana yang disampaikan Walle (1996 : 15) Hal yang paling mendasar dalam matematika dan dapat memecahkan masalah-masalah dalam matematika dan para guru harus menghentikan cara mengajar dengan memberi tahu segalanya kepada siswa dan harus mulai memberikan kesempatan kepada siswa tentang matematika yang mereka pelajari. Permasalahan ini yang mendasar munculnya gagasan untuk menekan kepada pengajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih melatih kemampuan berfikir, bernalar, dan menggali segenap potensi yang ada pada dirinya sehingga siswa mampu menempatkan dirinya sebagai objek dalam pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa serta terwujudnya pembelajaran yang efektif.

2.2.4 Materi Bilangan Bulat Pada pembelajaran matematika di kelas 4 sekolah dasar, dalam Standar Kompetensinya menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan Kompetensi Dasarnya mengurutkan bilangan bulat terdapat beberapa indikator yang harus dicapai menurut Purnomosidi (2008:23), seperti berikut ini: 1). Menerapkan bilangan bulat negatif dalam kehidupan seharihari, 2) Membaca dan menuliskan lambang bilangan bulat, 3) Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan, 4) Mengenal lawan suatu bilangan dan 5) Mengurutkan sekelompok bilangan bulat dari terkecil atau terbesar Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi, tahukan kamu bahwa ada bilangan yang lebih kecil dari 0, berikut ini salah satu contoh materi bilangan bulat: 1. Mengenal bilangan bulat positif dan negatif 2. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat 3. Penggunaan bilangan bulat negatif 4. Membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat Pembelajaran Cooperative Learning Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning Menurut Panitz (dalam Suprijono, 2010:54) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentukbentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru, dimana menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang di rancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lainnya. Langkah Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran Numbered Head Together yaitu: 1. Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa. 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa tim/kelompok beranggotakan 4 siswa dan setiap siswa masing-masing diberikan nomor nomor. 3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk diselesaikan dalam kelompok mengerjakannya. 4. Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.

5. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. 6. Siswa yang lain memberikan tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. Kerangka Berfikir Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model pembelajaran numbered heads together (kepala bernomor). Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota 3-6 orang siswa secara heterogen (Trianto,2007:52). Secara skema pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dalam bentuk bagan. Berikut bagan kerangka berfikir. Pembelajaran Matematika Motivasi Belajar Siswa Rendah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nambered Heads Together Motivasi Belajar Siswa Meningkat K E L E B I H A N Melatih siswa untuk kerja sama Menghargai pendapat orang lain Melatih siswa menjadi tutor Memupuk rasa kebersamaan Membiasakan diri dengan perbedaan Proses Pemgbelajaran dan Test Tertulis dalam setiap siklus 2.5 Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dalam materi operasi bilangan bulat di kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang.

3. Metode Penelitian Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang yang dilakukan dengan penerapan model yang dipilih dalam siswa. data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No. 165/1 Singkawang yang berjumlah 20 orang. Data penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar dan evaluasi. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa serta observasi motivasi siswa dalam bentuk angket. Instrumen yang akan digunakan dengan dasar melihat motivasi siswa secara keseluruhan adalah lembar observasi motivasi siswa. Data yang diolah adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data tentang aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Data kuantitatif berupa hasil yang diperoleh dari hasil latihan yang diberikan guru kepada siswa yang dilakukan pada akhir pembelajaran, data ini berupa nilai. Latihan siswa diberikan dalam bentuk lembar tugas siswa (LKS) terhadap proses kegiatan pembelajaran matematika pada operasi bilangan bulat di akhir pelajaran. Untuk melihat tindakan yang diterapkan dalam penelitian ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa berhasil atau tidak, disesuaikan dengan tingkat kriteria keberhasilan Sekolah Dasar yang diterapkan. 4. Hasil Dan Pembahasan Hasil penelitian yang ditemukan merupakan penjelasan secara rinci pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan banyaknya siklus yang diuraikan pada bab sebelumnya,rancangan penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Siklus I Siklus 2 Siklus 3 4.1 Pembahasan Dari penelitian tindakan yang telah dilaksanakan dikelas IV SDN 165/1 Singkawang pada materi pokok bilangan bulat dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT), terlihat ada peningkatan proses pembelajaran dimana diuraikan dalam hasil observasi aktivitas siswa, hasil belajar, dan pelaksanaan tindakan model Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) oleh guru dengan melaksanakan 3 siklus dimana dalam setiap 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan

Huruf 1 2 3 4 5 Rekap Hasil Observasi Motivasi Siswa Indikator Ketekunan siswa dalam menjalani proses pembelajaran matematika Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran Semangat siswa dalam belajar matematika Kehadiran siswa dalam belajar Keuletan dan kegigihan siswa memecahkan soal matematika Siklus I Siklus II Siklus III % Kategori % Kategori % Kategori 63 74 67 76 58 75 60 74 83 82 80 81 60 72 80 Rata-rata 61,6 74,2 81,2. 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama 3 siklus. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) dikelas IV SDN 165/1 Singkawang pada materi bilangan bulat dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa mencapai kriteria keberhasilan.

DAFTAR RUJUKAN Asma Almatin Ps. Ps, 2005. Dasyhat Hyponosis Learning. Yogyakarta: Pustaka Widyatama Azhari. 1996. Motivasi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Conny R, Semiawan. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT.Indeks. Darsomo, Max. Dkk 2000. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Alpabet Daryanto, 1997. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Rajawali Pers Depdiknas, 2007. Kreatifitas guru dalam pembelajaran. Jakarta: DJPMTK Hadis Abdul. 2006. Psikologis Dalam Pendidikan. Jakarta : Alpabeta. Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif Learning. Surabaya: University Press. Kangan, S. (1992) Cooperative Learning Scan Clement DA, Kagan Publishing Krismanto, 2003. Beberapa teknik, Model dan Strategi Dalam Pembelajaran Matematika. PPPG Matematika Yogyakarta. Lie, Anita.2000. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo Lie, Anita.2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo Mainar. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan menggunkan Pembelajaran kooperative tipe STAD pada Pembelajaran IPA di Kelas VSDB 91/IV Telanai Pura Kota Jambi (Skripsi tidak diterbitkan). Jambi : Unja. Nasution. 2003. Indikator Motivasi Belajar. Jakarta : Raja Wali Pers. Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBM. Penerbit Universitas Negeri Malang. Purnomosidi. 2008. Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Pembukuan depdiknas Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Sardiman. 2003. Interaksi dan motivasi belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sardiman. 2006. Interaksi dan motivasi belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta Rajawali Pers Slameto. 1998. Definis Mengajar. Jakarta : Raja Wali Pers Slameto. 2007. Definisi Mengajar. Jakarta : Raja Wali Pers Subarinah. 2006. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka Sudjana, Nana.2009.Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suprijono Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikaso, Yogyakarta : Pustaka Belajar Syah Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan. Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruvistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Walle. 1996. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta