BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 45 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 39 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 18 TAHUN 2011

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL ANGAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 35 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

Transkripsi:

- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas dan Fungsi Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2437); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MANDAILING NATAL.

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mandailing Natal. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Mandailing Natal. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 5. Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Kantor adalah Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal. 6. Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal. 7. Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal. 8. Seksi adalah Seksi pada Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal. 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal. 10. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Mandailing Natal. BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Kantor Pasal 2 (1) Kantor mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana; d. penyelenggaraan urusan rumah tangga dan administrasi ketatausahaan Kantor; e. pembinaan disiplin pegawai Kantor; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 3 (1) Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor. (2) Kepala Kantor mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraan tugas dan fungsi kantor.

- 3 - (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Kantor dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan; c. Seksi Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak; dan d. Seksi Keluarga Berencana. Bagian Kedua Sub Bagian Tata usaha Pasal 4 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program kegiatan dibidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana, serta pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program kegiatan dibidang pemberdayaan dan perlindungan perempuan, kualitas hidup dan perlindungan anak serta keluarga berencana; b. pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan dan kearsipan serta urusan rumahtangga, perlengkapan dan sarana dan prasarana; c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; d. pelaksanaan urusan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan; e. pengkoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan Kantor; f. melakukan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program dan kegiatan Kantor; g. melaksanakan pengumpulan dan penyusunan Renja, RKPD, RENSTRA, KUA/PPAS, LAKIP, LPPD, LKPJ serta bentuk pelaporan lainnya; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan Pasal 5 (1) Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pemberdayaan, peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan menyelenggarakan fungsi: a. menyiapkan perumusan kebijakan dibidang pemberdayaan, peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; b. koordinasi, fasilitasi dan mediasai pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG); c. fasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah; d. koordinasi, fasilitasi dan penyelenggaraan program dan kegiatan yang responsif gender; e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUG; f. pelaksanaan analisis gender, perencanaan anggaran yang responsif gender, dan pengembangan materi KIE PUG; g. pelaksanaan PUG yang terkait dengan bidang pembangunan terutama dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM dan politik; h. fasilitasi penyediaan data terpilah menurut jenis kelamin;

- 4 - i. penyelenggaraan koordinasi dan pengintegrasian upaya peningkatan kualitas hidup perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan terutama dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya; j. koordinasi, fasilitasi pengintegrasian dan penyelenggaraan kebijakan perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia dan penyandang cacat, serta perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana; k. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan l. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Seksi Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak Pasal 6 (1) Seksi Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan dibidang peningkatan kualitas hidup dan perlindungan anak. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kualitas Hidup dan Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi : a. menyiapkan perumusan kebijakan dibidang peningkatan kualitas hidup dan perlindungan anak; b. pelaksanaan kebijakan dalam rangka kesejahteraan dan perlindungan anak; c. pengintegrasian hak-hak anak dalam kebijakan dan program pembangunan; d. koordinasi pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak; e. fasilitasi penguatan lembaga organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Seksi Keluarga Berencana Pasal 7 (1) Seksi Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi : a. menyiapkan perumusan kebijakan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera; b. penyelenggaraan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan jaminan dan pelayanan KB, peningkatan partisipasi pria dalam kesetaraan dan keadilan gender, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak serta kesehatan reproduksi remaja; c. penyelenggaraan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keluarga sejahtera dan pemberdayaan ekonomi keluarga dan pembinaan ketahanan keluarga; d. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data kependudukan dibidang KB dan KS; e. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 5 - Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 8 (1) Pada Kantor dapat ditetapkan Jabatan Fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan. (6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kantor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Kantor wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 10 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

- 6 - BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 (1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Mandailing Natal dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Kantor. Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Diundangkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, ttd. GOZALI Ditetapkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Pj. BUPATI MANDAILING NATAL, ttd. ASPAN SOFIAN BERITA DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2011 NOMOR 67 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDAKAB MANDAILING NATAL, SAMUEL SIMANGUNSONG, SSTP PENATA Tk.I NIP. 19781202 199711 1 001