Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Program Peningkatan Produksi Menuju Swasembada Kedelai di Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak menjadi

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUSEN/PENANGKAR BENIH KEDELAI BERSERTIFIKAT DI JAWA TENGAH ABSTRAK

Kedelai merupakan bahan pangan masyarakat Indonesia sejak lebih

PERSEPSI PETANI KABUPATEN BANTUL DI YOGYAKARTA TERHADAP VARIETAS UNGGUL KEDELAI DENGAN PENERAPAN PTT

ADOPSI TEKNOLOGI PTT DAN PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI SULAWESI TENGGARA

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengembangan Kedelai Di Kawasan Hutan Sebagai Sumber Benih

PENGADAAN DAN PENYALURAN BENIH KEDELAI DENGAN SISTEM JABALSIM DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI MELALUI PENDEKATAN PTT MENDUKUNG SL-PTT KEDELAI DI SULAWESI TENGAH

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

LAND CONVERSION AND NATIONAL FOOD PRODUCTION

POTENSI HASIL ENAM VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI KABUPATEN SUMEDANG

BAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi

Produksi Kedelai; Strategi Meningkatkan Produksi Kedelai Melalui PTT, oleh Ir. Atman, M.Kom. Hak Cipta 2014 pada penulis

DOMINASI VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI NANGROE ACEH DARUSSALAM: Kajian Penyebaran Varietas dan Preferensi Petani

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

Titik Poin Agribisnis Kedelai

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RESPONS PETANI TERHADAP VARIETAS UNGGUL BARU DAN KOMPONEN TEKNOLOGI PTT KEDELAI (STUDI KASUS DI TEGALSEMPU YOGYAKARTA)

Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Ngawi Jawa Timur

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah

OPTIMALISASI SISTEM JABALSIM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN BENIH KEDELAI DI JAWA TENGAH

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI PENDAMPINGAN SLPTT DALAM MENDUKUNG KEDAULATAN PANGAN DI GUNUNGKIDUL

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian

PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 13 PADA BERBAGAI AGROEKOLOGI LAHAN SAWAH IRIGASI

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PELUANG PENGEMBANGAN PENANGKAR KEDELAI DI BANTEN

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

HASIL PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN SL-PTT KEDELAI DI PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

ANALISIS DAYA SAING KEDELAI TERHADAP TANAMAN PADI DAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PAKAN MELALUI INTRODUKSI JAGUNG VARIETAS UNGGUL SEBAGAI BORDER TANAMAN KENTANG

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 (BERDASARKAN ANGKA SEMENTARA 2015)


BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI PELAKSANA PTT KEDELAI DI KABUPATEN DOMPU NUSA TENGGARA BARAT

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK N DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN BEKAS PADI

KERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING

PERKEMBANGAN UBI JALAR DAN PELUANG PENGEMBANGANNYA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN DI JAWA TENGAH

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

Kata Kunci : Kedelai, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), Produktivitas, Pendapatan, Keberlanjutan

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

MODUL KAJIAN KEBUTUHAN DAN PELUANG (KKP)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

SEBARAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI PADI DI PROPINSI JAWA TENGAH

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

Kelayakan Usahatani Varietas Unggul Kedelai di Kabupaten Sleman

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERAN PTT DALAM PENINGKATAN ADOPSI TEKNOLOGI PRODUKSI KEDELAI DI NTB

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

Analisis Penghitungan Pencapaian Swasembada Pangan Pokok di Provinsi Maluku

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI LAHAN KERING MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN

Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PELUANG PEMENUHAN BENIH KEDELAI MELALUI PENANGKARAN BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN INDRAMAYU

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

Nurhayati, Ahmad Nirwan, dan Umar

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI MELALUI UPBS UNTUK MENDUKUNG PENYEDIAAN LOGISTIK BENIH DI SUMATERA UTARA

Pengelolaan Sumbedaya Air untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi Secara Berkelanjutan di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan

Transkripsi:

Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Program Peningkatan Produksi Menuju Swasembada Kedelai di Jawa Tengah Sri Murtiati 1, Hairil Anwar 1, dan Imam Sutrisno 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah Jl: Bukit Tegalepek, Kotak Pos 101 Ungaran 50501; e-mail: srimpi76@yahoo.co.id 2 Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Kotak Pos 66 Malang 65101 ABSTRAK Kedelai merupakan komoditas pangan strategis ketiga setelah padi dan jagung. Produksi kedelai di Jawa Tengah belum bisa mencukupi kebutuhan, sehingga perlu ditingkatkan. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui perluasan areal tanam dan peningkatan mutu intensifikasi melalui penerapan pengelolaan tanaman terpadu (PTT). Penggunaan varietas unggul merupakan salah satu komponen PTT yang mudah diadopsi pengguna. Introduksi varietas baru perlu diuji adaptasinya pada daerah sasaran.uji adaptasi dalam bentuk displai varietas unggul kedelai dilaksanakan di 8 kabupaten sentra produksi kedelai di Jawa Tengah sejak tahun 2010. Hasil kajian menunjukkan bahwa varietas unggul baru yang diuji, berpeluang meningkatkan produktivitas kedelai (32,3%). Produktivitas tertinggi dicapai varietas (1,86 t/ha), Argomulyo, dan pada kisaran 1,70 1,81 t/ha. Kata kunci: varietas, kedelai, produktivitas ABSTRACT Introduction of Soybean Variety in supporting the Programme of Increasing Soybean Production in Central Java. Soybean is the third strategic food commodity after rice and maize. Soybean production in Central Java can not meet the need, so it needs to be improved. The production increase can be done by the expansion of planting areas and quality improvement of intensification through the implementation of integrated crop management (ICM). The use of high yielding varieties is one component that is easily adopted by ICM users. The adaptability of new introduced varieties needs to be conducted in target area. The adaptation trial of new varieties was conducted in 8 districts of soybean production centers in Central Java since 2010. The results showed that the tested new varieties potentially increased the productivity by 32.3%. variety achieved the highest productivity (1.86 t/ha), while the productivity of Argomulyo, and varieties ranged from 1.70 to 1.81 t/ha. Keywords: variety, soybean, productivity PENDAHULUAN Kedelai (Glycine max (Linn) Merrill) merupakan komoditas pangan strategis ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai dalam negeri terus meningkat sejalan peningkatan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan berbahan baku kedelai, seperti industri tahu tempe, susu kedelai, industri kripik tempe. Kebutuhan kedelai nasional 2,2 juta ton, dengan produksi 0,75 juta ton dan impor 1,37 juta ton (Subandi dan Marwoto 2011 dalam Priyanto 2014). Produksi kedelai di Jawa Tengah dari tahun ke tahun (2008 2012) di beberapa daerah sentra produksi mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Fluktuasi produksi kedelai di Jawa Tengah lebih dominan disebabkan oleh Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016 243

penurunan luas areal panen. Data BPS menyebutkan bahwa luas panen pada tahun 2010 seluas 114.070 ha dan turun menjadi 81.988 ha pada tahun 2011 (BPS 2013). Menurut Wamentan (2013) dalam KP3K (2014), bahwa swasembada kedelai sulit dicapai karena; (a) luas lahan sangat terbatas 570.000 ha, dengan produksi 750.000 t/tahun, (b) produktivitas kedelai di Indonesia sangat rendah 1,57 t/ha, (c) harga kedelai lokal sangat rendah Rp4.000/kg, dan (d) pembebasan bea masuk impor. Indonesia pada tahun 1992 pernah berwasembada kedelai. Untuk mencapai swasembada kedelai di Jawa Tengah, perlu upaya serius dan komitmen yang kuat semua pihak, termasuk kepedulian yang kuat dari pemerintah daerah kabupaten sebagai pemangku wilayah, untuk serius mengembangkan komoditas kedelai. Beberapa kendala internal dan eksternal perlu dicarikan solusi. Kendala internal tersebut antara lain adalah: (a) minat petani untuk berusahatani kedelai rendah, karena tidak menguntungkan dan kalah bersaing dengan komoditas lain seperti jagung dan kacang hijau, (b) produktivitas kedelai di tingkat petani masih rendah 1,48 t/ha, (c) ketersediaan benih bermutu terbatas dan (d) musim yang tidak menentu. Kendala eksternal antara lain: (a) kebijakan impor yang tidak dibatasi, dengan bea masuk 0%, (b) berkurangnya ketersediaan lahan akibat alih fungsi lahan 350 400 ha/th (KP3K, 2014), (c) laju pertumbuhan penduduk tinggi (2 %/th), yang berdampak peningkatan kebutuhan kedelai, dan (d) anomali iklim atau penyimpangan iklim yang dapat menyebabkan gejala La nina dan El nino yang berdampak terhadap sistem produksi kedelai. Dalam rangka mencapai swasembada kedelai, Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura telah melaksanakan program intensifikasi dan ekstensifikasi melalui penambahan areal tanam (PAT) kedelai. Upaya intensifikasi antara lain dilakukan dengan penerapan komponen Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai, yang salah satu komponennya adalah varietas unggul baru (VUB) kedelai berpotensi hasil tinggi. Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang berperan dalam upaya meningkatkan produktivitas dari berbagai komoditas tanaman pangan. Varietas unggul merupakan komponen teknologi yang mampu mengatasi berbagai permasalahan cekaman biotik dan abiotik. Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) telah merakit teknologi untuk lahan sawah dan lahan kering. Dengan penggunaan varietas unggul baru yang sesuai dan teknologi yang tepat, hasil kedelai dapat mencapai lebih dari 2 t/ha (Balitkabi 2011). Kenyataan di lapangan petani yang mengusahakan tanaman kedelai masih banyak menggunakan varietas lama seperti Wilis, Bromo, Petek, dan varietas lokal yang memiliki potensi produksi rendah. Krisdiana et al. (2009) mengungkapkan bahwa kedelai unggul yang berkembang secara nasional didominasi oleh varietas Wilis (46%), Mahameru (12%), varietas lokal (11%), varietas (8%), varietas (8%) dan varietas lainnya (15%). Produksi kedelai di Indonesia masih berada di bawah 1 juta ton/tahun (Adisarwanto 2014), padahal potensi hasil varietas unggul kedelai yang baru bisa mencapai 2 t/ha. Untuk itu upaya pengenalan varietas unggul kedelai baru perlu ditempuh melalui serangkaian kegiatan seperti uji adaptasi, display varietas dan penyebaran melalui media temu lapang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kedelai dengan salah satu komponen Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yaitu introduksi varietas unggul baru yang dilakukan pada daerah sentra kedelai di Jawa Tengah. 244 Murtiati et al.: Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Swasembada Kedelai di Jawa Tengah

METODOLOGI Pengkajian penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai di lahan sawah, setelah padi dilaksanakan di 8 kabupaten sentra kedelai (Banyumas, Boyolali, Brebes, Klaten, Rembang, Sragen, Sukoharjo dan Wonogiri) di Jawa Tengah. Pengkajian dalam bentuk display PTT, dengan pendekatan On Farm Adaptive Research (OFAR), yang dilakukan di lahan petani dengan luasan antara 2 5 ha. Kegiatan dilakukan pada musim kemarau (MK) setelah pertanaman padi pada tahun 2010 hingga 2012. Komponen teknologi yang diterapkan adalah; sistem tanpa olah tanah (TOT), pembuatan saluran drainase dengan kedalaman 25 cm, lebar 20 cm dan jarak antar saluran 4 m. Penanaman dengan tugal pada kedalaman 2 3 cm, dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm, 2 biji/lubang; dengan pupuk Urea (50 kg/ha), SP36 (75 kg/ha) dan KCl (75 kg/ha). Pengamatan dilakukan terhadap hasil biji yang dikonversi ke t/ha biji kering. Data-data yang terkumpul dianalisis deskriptif dan analisis sederhana dengan standar deviasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kedelai Introduksi Pengenalan berbagai varetas unggul baru kedelai dalam berbagai bentuk diseminasi seperti peragaan (display) varietas, atau uji adaptasi di daerah sentra merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan varietas unggul baru kedelai kepada petani dalam rangka membantu meningkatkan produktivitas kedelai ditingkat lapangan. Tabel 1. Rerata produktivitas varietas di sentra kedelai di Jawa Tengah tahun 2010 2012. Kabupaten Produktivitas (t/ha) Varietas Argomulyo eksisting Banyumas 1,690 1,600 1,740 1,730 1,230 Boyolali 1,537 1,312 1,240 1,405 1,300 Brebes 1,600 2,800 2,100 2,200 1,100 Klaten 1,650 1,720 1,580 1,740 1,289 Rembang 1,320 1,240 1,700 1,019 Sragen 1,620 1,470 1,320 1,500 1,320 Sukoharjo 3,260 2,560 2,520 2,530 1,750 Wonogiri 1,770 1,810 1,994 1,658 1,900 Rata-rata 1,875 1,824 1,717 1,808 1,364 Peningkatan (%) (37,46) (33,72) (25,87) (32,55) Std. Dev. 0,615 0,560 0,463 0,374 0,306 CV (%) 32,80 30,71 26,96 20,66 22,42 Hasil peragaan varietas unggul kedelai pada kurun waktu tahun 2010 2012 di beberapa lokasi sentra produksi kedelai di Jawa Tengah (Tabel 1), menunjukkan bahwa dengan introduksi varietas unggul baru menunjukkan bahwa potensi peningkatan produktivitas kedelai dengan introduksi varietas unggul baru mencapai kisaran 25,8 37,5% atau terjadi peningkatan rata-rata sebesar 32,4%. Dengan penggunaan varietas unggul baru dan teknologi yang tepat, hasil kedelai dapat mencapai lebih dari 2 t/ha (Balitkabi 2011). Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016 245

Produktivitas Kedelai pada Lahan PTT Hasil menunjukkan bahwa secara umum pola pendekatan budidaya dengan PTT memberikan produktivitas yang rerata lebih tinggi dimasing-masing lokasi (Tabel 2), walaupun hasil tersebut masih di bawah potensi optimalnya, kecuali di Klaten untuk varietas dan lokasi display terkena banjir, sehingga produktivitasnya rendah. Kisaran potensi hasil varietas unggul kedelai yang diintroduksikan antara 2,5 3,7 t/ha (Pramono et al. 2014; Balitkabi 2011). Hasil yang dicapai di lokasi PTT ini menunjukkan masih adanya peluang peningkatan produktivitas kedelai di masing-masing lokasi melalui perbaikan teknis budidaya yang mungkin belum sesuai dengan rekomendasi. Sebagai contoh capaian produktivitas kedelai di daerah sentra kabupaten, telah menunjukkan hasil yang cukup maksimal untuk kedelai, hal ini didukung pengelolaan yang cukup intensif dan pemberian pupuk organik baik melalui tanah maupun melalui pemupukan daun. Tabel 2. Produktivitas kedelai pada lahan PTT dan Non PTT di Jawa Tengah pada MK 2010. No Kabupaten Varietas PTT Non PTT 1 Boyolali Argomulyo 3,65 (46,5%) 3,35 (34,5%) 3,62 (45,4%) 3,76 (51,0%) 2,49 2 Sragen Argomulyo 3 Banyumas Argomulyo 4 Klaten Argomulyo * * 5 Sukoharjo Argomulyo 6 Rembang Argomulyo 7 Wonogiri Gepak Kuning Muria 8 Brebes Argomulyo 1,32 (0%) 1,50 (13,6%) 1,47 (11,3%) 1,62 (22,7%) 1,74 (51,3%) 1,73 (50,4%) 1,60 (39,1%) 1,69 (46,9%) 1,25 (0%) 1,22 (3,3%) 0,79 ( 5,9%) 0,41 ( 79,3%) 1,75 (34,6%) 1,91 (46,9%) 1,99 (57,1%) 2,05 (56,6%) 1,29 (26,4%) 1,29(27,3%) 1,38 (35,4%) 1,40 (16,7%) 2,11 (38,8%) 1,62 (15,7%) 1,92 (74,5%) 2,18 (98,2%) 2,30 (155%) 1,86 (69,0%) Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan persentase peningkatan hasil terhadap non PTT. 1,32 1,15 1,25 1,18 0,84 1,98 1,3 1,012 1,20 1,52 1,40 1,10 Wilis Implementasi pendekatan PTT kedelai di samping inovasi varietas unggul baru, juga dilakukan perbaikan teknologi pemupukan dan pengaturan jarak tanam. Introduksi kom- 246 Murtiati et al.: Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Swasembada Kedelai di Jawa Tengah

ponen-komponen teknologi tersebut yang berperan terhadap peningkatan produktivitas kedelai di Jawa Tengah. Untuk itu, ke depan program pencapaian swasembada kedelai yang telah direkomendasikan oleh Komisi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (KP3K) Jawa Tengah, melalui gerakan tanam kedelai di berbagai wilayah di Jawa Tengah perlu dibarengi dengan penanaman varietas unggul baru dan penerapan inovasi teknologi budidaya yang tepat, terutama melalui penerapan PTT kedelai. Penggunaaan varietas unggul baru kedelai berpotensi tinggi dan penerapan PTT kedelai yang mampu meningkatkan hasil hingga 30%, dapat dijadikan acuan untuk mendukung program peningkatan produksi untuk mencapai swasembada kedelai di Jawa Tengah. Melalui upaya pengembangan varietas unggul baru kedelai ke beberapa sentra produksi dengan dikawalnya penerapan PTT, maka peluang peningkatan produksi kedelai di Jawa Tengah masih terbuka, mengingat tingkat produktivitas saat ini masih pada angka kurang lebih 1,5 t/ha. KESIMPULAN 1. Introduksi varietas unggul baru berpeluang meningkatkan produktivitas kedelai 32,3%. Produktivitas tertinggi dicapai varietas sebesar 1,86 t/ha, sedang varietas Argomulyo, dan pada kisaran 1,70 1,82 t/ha. 2. Introduksi varietas unggul baru kedelai dengan penerapan pendekatan PTT melalui kegiatan SL-PTT meningkatkan produktivitas kedelai dimasing-masing lokasi kegiatan dan berpeluang untuk meningkatkan produksi kedelai di Jawa Tengah. DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, T. 2014. Kedelai Tropika Produksivitas 3 ton/ha.penebar Swadaya.Jakarta. Balitkabi. 2011. Teknologi Produksi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar. Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Kementerian Pertanian. Balitbangtan. Malang. BPS 2013. Jawa Tengah dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Semarang. KP3K. 2014. Gerakan Tanam kedelai Jawa Tengah Menuju Kedaulatan Pangan Produksi Kedelai TOT. Rekomendasi No. I/KP3K/Jateng/2014. Komisi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Jawa Tengah. Krisdiana, R. dan Heriyanto. 2009. Penyebaran varietas unggul kedelai: Laporan Teknis Penelitian Tahun Anggaran 2009. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang. p 2 15. Marwoto, 2011. Peningkatan Produksi Kedelai Menuju Swasembada Melalui PTT. Materi Pelatihan SLPTT Kedelai. Balai Penelitian kacang-kacangan dan Umbi-Umbian Malang. Pramono, J., Samijan, H. Anwar dan A.S. Romdon. 2014. Rekomendasi Teknologi Padi, Jagung, dan Kedelai di Jawa Tengah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Ungaran. Priyanto, S.H. 2014. Titik Poin Agribisnis Kedelai. Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW. Salatiga. Jawa Tengah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016 247