PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum

dokumen-dokumen yang mirip
Perkembangan & Belajar Peserta Didik

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

PENDIDIKAN ANAK DG POTENSI KECERDASAN & BERBAKAT ISTIMEWA. Oleh: H i d a y a t (Dosen PLB & Psikologi FIP UPI Bandung)

BAB II. BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN

Akselerasi 05/23/11. A. Konsep Cerdas Istimewa

SESI 1: HAKIKAT KEBERBAKATAN. Konsep, Oleh Drs.Yuyus Suherman,M.Si

Psikologi Pendidikan SETIAWATI

Pendekatan thd intelegensi. General factor specific factor

TERMAN IQ RENZULI KECERD, TASK COMMIT & KREATIVITAS TYLER & TORRANCE IQ + KREATIVITAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

MATHEMATICAL CREATIVE THINKING ABILITY AND MULTIPLE INTELEGENCE BASED LEARNING

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

TES INTELLIGENSI. NENY ANDRIANI, M.PSI, PSIKOLOG, CH, CHt, M.NLP

MEMORI DAN MOTIVASI. PERTEMUAN 4

BAKAT & INTELEGENSI. 2 Kemampuan Mental. Individual Differences

GEJALA-GEJALA JIWA 1. Pengamatan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengertian intelegensi bermacam-macam dapat diartikan 1. Kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

INTELIGENSI. Pertemuan pertama

Nama : Eka Rezeki Amalia NIM : Matkon IV A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kecerdasan, tidak hanya satu.

Tes Inteligensi. Definisi Inteligensi, Sejarah Tes Inteligensi, Faktor Yang Mempengaruhi Inteligensi. Yenny, M.Psi., Psikolog.

EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS VERBAL PADA MASA ANAK SEKOLAH SKRIPSI

Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

VARIASI INDIVIDU. Y. JOKO DWI N. S.Psi,M.Psi,Psi

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

Perbedaan Individual. Psikologi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

Tumbuh Kembang Anak. ARUMI SAVITRI FATIMANINGRUM, S.Psi S-1 PG PAUD FIP-UNY

ANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan test dan dinyatakan dalam bentuk nilai. Hasil belajar mempunyai

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang dikehendaki dunia kerja (Career Center Maine Department

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan

Desain dan Pengembangan Pelatihan

TEORI INTELEGENSI GUILFORD

UPAYA PEMBERDAYAAN PESERTA DIDIK ISTIMEWA MELALUI PROGRAM AKSELERASI OLEH PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu hidup dalam lingkungan. Manusia tidak bisa dipisahkan dengan. memberikan keakraban dan kehangatan bagi anak-anaknya.

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

PENDAHULUAN Negara Indonesia telah mengupayakan berbagai inovasi pendidikan, dari perubahan kurikulum, kegiatan pelatihan peningkatan profesionalisme

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan : 2. Perkembangan pada abad ke-20

Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

Pengertian. 4 Tes Inteligensi Diah Widiawati, M.Psi.

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II

BAB II LANDASAN TEORI. globalisasi ini, karena yang dibutuhkan bukan hanya sumber daya manusia dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus

Oleh: Endang Rini Sukamti, dkk

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PSIKOLOGI INDUSTRI. Berbagai Kemampuan Manusia. Agus Riyanto,M.T Bandung, Psikologi Industri 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

BAB III. Perbedaan individual

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTELIGENSI GANDA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. gemilang bagi putra-putrinya. Mereka berharap agar putra-putrinya menjadi

Pokok Bahasan 9 INTELIGENSI. Psikologi Umum By Hiryanto, M.si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INTELEGENSI. Farida Agus Setiawati dan Rita Eka Izzaty

Perkembangan Intelektual (0-15 Tahun)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis untuk menganalisis

PROSES BERPIKIR SISWA DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN LOGIS MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Cabang-cabang psikologi perkembangan fungsionalisme

Berdasarkan pemikiran ini Amthauer menyusun sebuah tes yang dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut:

Tes Inteligensi. Teori Inteligensi, Beberapa Tes Inteligensi Populer, Keterbatasan Tes Inteligensi. Yenny, M.Psi. Psikolog.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kreatifitas dan Kepribadian..I Made Gunawan 1

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

OTAK DAN BERAGAM KECERDASAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa

Oleh: Khoirul Hidayati K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Seyogyanya belajar IPS Terpadu menjadikan siswa lebih kreatif, komunikatif,

2015 PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

Transkripsi:

PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum

Perkembangan Kecerdasan & Kreatifitas Kecerdasan diturunkan dari inteligensi Inteligensi: Seperangkat kemampuan untuk memproses operasi yang memungkinkan individu memecahkan masalah, menciptakan produk, menemukan pengetahuan baru selama dalam kegiatan yang bermuatan nilai secara kultural. Karakteristik inteligensi: kemampuan linguistik, logika matematika, musik, keruangan, kinestetik-motorik, interpersonal & intrapersonal (Gardner, 1983) Kail & Pallegreno (Santrock & Yussen,1992) Inteligensi: kemampuan multipel (Multiple Intelligence)

KECERDASAN Kecerdasan (inteligensi): suatu konsep abstrak yang diukur tidak secara langsung oleh psikolog melalui tes intelegensi untuk mengestimasikan proses intelektual. Komponen utama intelegensi: Kemampuan verbal, ketrampilan memecahkan masalah, kemampuan belajar, dan kemampuan beradaptasi dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari

Teori Kecerdasan 1.Teori Keturunan-Lingkungan 2. Teori Epistimologis-biologis: inteligensi sbg kemampuan berfikir jernih, analitis & komprehensip. Lewis M. Terman (Butcher,1973) & Piaget(1956) 3. Teori Struktural: Inteligensi memiliki struktur kemampuan berfikir konvergen (satu macam) & berfikir divergen (berfikir bermacam-macam/ kreatif) Guttman:kategori tes inteligensi (gambar, simbol & kata bermakna)

Teori Kecerdasan 4. Teori faktorial: Spearman Inteligence General ability Special ability Verbal Practical Verbal Numerical Spatial Manual Mechanical

KLASIFIKASI KECERDASAN 1. Idiot <30 2. Embisil 31 50 3. Debil 51 70 4. Slow-learner 71 90 5. Normal 91 110 6. Rapid-learner 111 130 7. Gifted >131 Metode Tradisional oleh Binet & Simon: IQ = (MA / CA) X 100

KLASIFIKASI KECERDASAN Metode modern (Laura E. Beck,1994): Membedakan IQ scr langsung antar skor mentah anak dengan skor mentah anak lain sehingga mendapatkan DEVIATION IQ, rerata dan dalam suatu kurva akan terlihat IQ tergolong dalam kelompok atas, tengah atau bawah.

Faktor Kecerdasan dlm Belajar & Perkembangan anak Kemampuan Individu Intelektual Non-Intelektual Potensial (Inteligensi) Aktual (Prestasi Belajar)

Perkembangan Kecerdasan Anak Intervensi sejak dini di keluarga maupun sekolah memiliki sumbangan berarti bagi perkembangan kecerdasan (Laura E. Beck, 1994) Peran sekolah bagi kecerdasan anak (Cecci,1991): Mengajarkan pengetahuan faktual Mengajarkan ketrampilan proses informasi (strategi mengingat, kategorisasi) Mendorong sikap & nilai memelihara kinerja dalam ujian secara sukses (konsentrasi)

KREATIFITAS Kreatifitas: (Hurlock,1978) Upaya membuat sesuatu baru & berbeda Sesuatu yg baru & asli terjadi secara kebetulan Sesuatu tercipta sbg sesuatu yang baru & beda Proses unik untuk tujuan tertentu/ baru Kecerdasan yang tinggi Kemampuan bawaan bukan dari lingkungan Bersinonim dengan imajinasi & fantasi - inovatif Conformer (tidak terganggu) & Creator Kemampuan untuk berpikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru & tidak biasa & menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan

TEORI KREATIFITAS T. Psikoanalisis: Kreatifitas dipandang sebagai pengganti, yaitu alat yang dapat melepaskan dari kesukaran T. Asosiatik: Kemampuan berpikir secara produktif & menggunakan sejumlah ikatan asosiatif pada individu untuk menghadapi masalah T. Gestalt: Logika tradisional & assosiatif (Ribot,1960) T. Eksistensial: Creativity is the encounter of the intensely dedicated conscious human being with his world (May,1959) T. Interpersonal: creator & inovator T. Trait: sensitivitas terhadap masalah, kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, orisinalitas berpikir, redefinisi & elaborasi semantik (Guilford,1959)

Perkembangan Kreatifitas Anak Jenis Kelamin Status sosio-ekonomi Posisi urutan kelahiran,tengah-bungsu lebih kreatif Ukuran keluarga keluarga besar-kurang kreatif Lingkungan kota vs desa Inteligensi

Usia kritis perkembangan kretifitas 5-6 th ada tekanan dari orang dewasa, berupa aturan-aturan yang harus dilakukan seperti di sekolah, keluarga, dll kreatifitas terganggu. 8-10 th keinginan diterima sebagai anggota kelompok, sehingga menjadi konformis, tidak mau mengambil resiko, mengikuti pola perilaku kelompok (Hurlock,1982)

Pengembangan Kreatifitas dlm KBM Konsep Guilford, kreatifitas adalah berpikir divergen, sedangkan hasil belajar bersifat konvergen, karena informasi telah terstruktur. Dua struktur inteligensi yang berseberangan. Kondisi yang harus diperhatikan: Sikap sosial yang tidak menyenangkan akan menghalangi kreatifitas, karena anak didorong berbuat sama dengan anak lain yang belum tentu disukai Pengkondisian yang menyenangkan, seperti dorongan, waktu, material, hubungan baik & orang tua yang tidak posesif, teknik pengasuhan, kesempatan berbuat. Penyediaan materi stimulus eksperimen & eksplorasi Bimbingan & dorongan menggunakan potensi fisik & materi/ bahan Orang tua tidak terlalu over-protective Pengasuhan demokratis & permisif (Treffinger,1980)

Implikasi dlm KBM Ciptakan tugas yang dikehendaki anak Pembelajaran dilandasi rasa ingin tahu Pembelajaran mengembangkan sensitifitas terhadap berbagai masalah & tantangan Pembelajaran dengan kelonggaran untuk berelaborasi Berpikir divergen Menghindari penghakiman dari guru Memungkinkan eksperimen sesuai kebutuhan Memberi kesempatan menentukan pilihan Anak dihadapkan pada persoalan riil (Donald J.T,1980)

Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya