ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34

ANALISIS COST-PROFIT- VOLUME SEBAGAI TEKNIK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PERUSAHAAN ROTI DAN KUE D ROTI

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. SERANGKAI SETIA KAWAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMIE AYAM GAJAH MUNGKUR. Sarah Listiarakhma Tjaja

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

Analisis Biaya Volume Laba Sebagai Alat Bantu Dalam Perencanaan. Bun-Bun Homemade Cakes. Nama : Sulastri Syarinastiti Kelas : 3EA07 NPM :

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA BAKMI DKI CABANG ROSLIANA. : Yuli Setia Ningsih :

Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA. Oleh : Meta Bina Sabila

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

MATERI PRAKTIKUM MINGGU KE 5 ANALISIS CPV

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AN-NUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK KONVEKSI RIZKI PELITA

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

Analisis Biaya Volume Laba

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA WARUNG BAKSO MANTAP DALAM PERENCANAAN LABA. Andika Hari Saputro

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK BINGKAI LARISSA FRAME DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaing dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap perusahaan pasti

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN PENJUALAN ATAS TARGET LABA YANG DITETAPKAN PADA TOKO KUE BOLU RASA

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pendidikan mengklasifikasikan biaya yang timbul menjadi 2 (dua) yaitu :

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA WARUNG BAKMI SOLO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI MIE GAJAH MUNGKUR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

ANALISA BREAK EVENT POINT SEBAGAI PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK SERTA PENENTUAN KEBIJAKAN HARGA DIMASA YANG AKAN DATANG TENSHOUSE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TAHU SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan pada bidang bisnis di

ANALISIS BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN LABA PADA RUMAH MAKAN TEKWAN 115

Department of Business Adminstration Brawijaya University

PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN GARMENT CV. JUANA COLLECTION DI DENPASAR

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Break Even Point Sebagai Dalam Perencanaan Laba Pada Warung Mie Ayam Bakso Super Urat. Disusun Oleh : Teddy Wira Hadi

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA UNIT USAHA KONVEKSI KERUDUNG (NADIA COLLECTION)

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT ( CVP ) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA UKM SAMUDERA GOOD SHELL

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR PENULISAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

Andri Helmi M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Neo Hair

ANALISA BREAK EVEN POINT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

Penggunaan Analisis Break Event Point Multi Produk Dalam Perencanaan Laba Pada Pabrik Roti Calista Bakery

ANALISA BIAYA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro

ANALISIS BREAK EVENT POINT SERTA KEBIJAKAN MARK-UP PADA TUNAS G & A TOYS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan perusahaan akan membawa dampak bagi

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya dunia usaha dewasa ini, sejalan dengan kebijakan

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA HOTEL SUNARI SINGARAJA TAHUN 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDRICIPTA ADITAMA. Nama : Muhammad Farris A Nasution NPM :

Analisis Biaya, volume dan Laba Soto Mie Bogor Pada Usaha Mania Tanggerang

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN (BAB 16 LEVERAGE OPERASIONAL DAN LEVERAGE KEUANGAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRACT. Keywords: Analysis of Cost Volume Profit (CVP), maximize profit. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Maret 2015 dan berlokasi di Jalan Kyai Maja No.7 Jakarta Selatan.

ANALISA BREAK EVENT POINT

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.

[Type the document title]

Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Break Even Point (Studi Kasus pada Usaha Kerajinan Tangan Ardy Craft) JURNAL

= 16,45 = ,16. a = = , ,45 x. Lampiran 1. Biaya gaji dan tunjangan

Transkripsi:

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Nama : Hendra NPM : 23210204 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi

PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan kemajuan dunia usaha semakin meningkat. Banyak perusahaan yang bermunculan untuk mendirikan dunia usaha sehingga menimbulkan persaingan diantara perusahaan-perusahaan di bidang yang sejenis. Perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan yang terjadi untuk keberlangsungan kinerja perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, manajemen berkewajiban untuk merencanakan masa depan perusahaan dengan meningkatkan eksistensi dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba serta mempertimbangkan kemungkinan- kemungkinan kesempatan yang ada di masa depan.setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan memperoleh laba yang maximal dan mampu mempertahankan kelangsungan usahnya di masa yang akan datang. Dengan laba tersebut, modal perusahaan menjadi bertambah besar dan dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya.

PENDAHULUAN Rumusan dan Batasan Masalah Penulis merumuskan masalah dalam penulisan ilmiah ini yaitu : 1. Berapa unit dan rupiah penjualan pada titik impas? 2. Berapa volume penjualan maksimum boleh turun dari yang direncanakan agar perusahaan tidak mengalami kerugian? 3. Berapa persentase perubahan pendapatan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba bersih? 4. Pada pendapatan penjualan berapakah suatu usaha sebaiknya dihentikan? Batasan masalah dalam penulisan ini adalah analisis biaya-volume-laba dengan metode titik impas (BEP), margin of safety (MOS), degree of operating leverage (DOL), shut down point (SDP) dan menggunakan data bulan Mei tahun 2013 pada Home Industry konveksi Jesslyn Tanah Abang Jakarta Pusat.

PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pada volume penjualan berapa suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. 2. Untuk mengetahui berapa volume penjualan maksimum boleh turun dari penjualan yang direncanakan agar tidak mengalami kerugian. 3. Untuk mengetahui berapa kali lipat persentase tertentu perubahan pendapatan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba bersih. 4. Untuk mengetahui pada tingkat penjualan berapa suatu usaha harus dihentikan

Pembahasan Hasil Penelitian Ket. Tabel 4.10 Data Penjualan dan Biaya Kaos Kemeja katun Total Per unit Per unit Per unit Jumlah Produksi 400 unit 400 unit 800 unit Harga Jual Rp.40.000 Rp.16.000.000 Rp.60.000 Rp.24.000.000 Rp.40.000.000 B.variabel Rp.30.693,75 Rp.12.277.500 Rp.42.188,75 Rp.16.875.500 Rp.29.153.000 Laba kontribusi Rp.9.306,25 Rp.3.722.500 Rp.17.811,25 Rp.7.124.500 Rp.10.847.000 Biaya tetap Rp.8.062,33375 Rp.3.224.933,5 Rp.8.062,33375 Rp.3.224.933,5 Rp.6.449.867

Tabel 4.11 Laporan Laba/Rugi Konveksi Jesslyn Mei 2013 Keterangan Kaos Kemeja katun Total Volume penjualan 400 unit 400 unit 800 unit Harga jual / potong Rp.40.000 Rp.60.000 TOTAL PENJUALAN Rp.16.000.000 Rp.24.000.000 Rp.40.000.000 Biaya variabel (Rp.12.277.500) (Rp.16.875.500) (Rp.29.153.000) LABA KONTRIBUSI Rp.3.722.500 Rp.7.124.500 Rp.10.847.000 Biaya tetap (Rp.3.224.933,5) (Rp.3.224.933,5) (Rp.6.449.867) Laba Bersih Rp.497.566,5 Rp.3.899.566,5 Rp.4.397.133

Perhitungan Titik Impas atau Break Even Point (BEP) Multiproduk BEP multiproduk dalam satuan unit = Biaya Tetap (L.kontribusi unit x %) + (L.kontribusi unit x %) BEP multiproduk (unit) = Rp.6.449.867 (Rp.9.306,25x 50%) + (Rp.17.811,25x 50%) = Rp.6.449.867 Rp.4.653,125 + Rp.8.905,625 = Rp.6.449.867 Rp.13.558,75 laba kontribusi per unit BEP multiproduk = 475,6977597 => 476 unit BEP multiproduk kaos = 476 x 50% = 237,8488799 unit => 238 unit BEP multiproduk kemeja katun = 476 x 50% = 237,8488799 unit => 238 unit

BEP multiproduk dalam rupiah = Biaya tetap Rasio laba kontribusi Rasio Laba Kontribusi = Laba Kontribusi x 100% Penjualan = Rp.10.847.000 x100% Rp.40.000.000 = 27,1175 % => 27% BEP multiproduk (rupiah) = Rp.6.449.867 27% = Rp.23.784.887,99 => Rp.23.784.888

BEP multiproduk dalam rupiah juga dapat dihitung dengan menggunakan BEP multiproduk dalam satuan sesuai dengan harga jual produk per unit BEP multiproduk kaos = Rp.40.000 x 237,8488799 unit pembulatan = Rp.9.513.955,196 BEP multiproduk kemeja katun= Rp.60.000 x 237,8488799 unit pembulatan = Rp.14.270.932,79 BEP multiproduk dalam rupiah Rp.9.513.955,196 + Rp.14.270.932,79 = Rp.23.784.887,99

PEMBUKTIAN (Pembuktian dihitung dengan menggunakan hasil sebelum pembulatan) Penjualan Kaos (237,8488799 unit x Rp.40.000) Rp.9.513.955,196 Kemeja katun (237,8488799 unit x Rp.60.000) Rp.14.270.932,79 Total Penjualan Rp.23.784.887,99 = Rp.23.784.888 Kaos (237,8488799 unit x Rp.30.693,75) Rp.7.300.474,057 Kemeja katun (237,8488799 unit x Rp.42.188,75) Rp.10.034.546,93 Total Biaya Variabel Laba Kontribusi Biaya Tetap (Rp.17.335.020,99) = (Rp.17.335.021) Rp.6.449.867 (Rp.6.449.867) 0

Perhitungan Batas Keamanan atau Margin of Safety (MOS) MOS (Rp) = Penjualan yang Dianggarkan Penjualan BEP = Rp.40.000.000 Rp.23.784.888 = Rp.16.215.112 MOS (%) = Penjualan yang Dianggarkan Penjualan BEP x 100% Penjualan yang Dianggarkan = Rp.40.000.000 Rp.23.784.888 x 100% Rp.40.000.000 = 40,53778 % = 41 %

Perhitungan Tuasan Operasi atau Degree of Leverge (DOL) DOL = Laba Kontribusi Laba Bersih = Rp.10.847.000 Rp.4.397.133 = 2,46683464 = 2

Perhitungan Titik Penutupan Usaha atau Shut Down Point (SDP) SDP (Unit)= Biaya Tetap Tunai Laba Kontribusi per unit Tabel 4.12 Data Biaya Tetap Tunai SDP (Rp) = Biaya Tetap Tunai Rasio Laba Kontribusi Keterangan Biaya Tetap Biaya sewa gedung Rp.3.750.000 SDP (Unit) = Rp.4.768.117 Rp.13.558,75 = 351,6569806 unit = 352 unit Kaos = 352 x 50 % = 175,8284903 = 176 unit Kemeja katun = 352 x 50 % = 175,8284903 = 176 unit Biaya listrik Biaya telepon Total Rp.978.117 Rp.40.000 Rp.4.768.117 SDP (Rp) = Rp.4.768.117 = Rp.17.659.692,59 = Rp.17.659.693 27%

Perhitungan Target Laba Perusahaan Kenaikan laba yang diinginkan = 30% x laba bersih bulan Mei 2013 = 30% x Rp.4.397.133 = Rp.1,319.139,9 = Rp.1,319.140 Laba yang diharapkan pada bulan Juni 2013 adalah sebesar Rp.4.397.133+ Rp.1,319.140 = Rp.5.716.273 Penjualan Target = Biaya tetap + Laba Target Laba Kontribusi per unit = Rp.6.449.867 + Rp.5.716.273 Rp.13.558,75

= Rp12.166.140 Rp.13.558,75 Penjualan Target = 897,2741353 = 897 unit Dengan proporsi penjualan : Penjualan Kaos = 897 x 50% = 448,6370676 = 449 unit Penjualan Kemeja katun = 897 x 50% = 448,6370676 = 449 unit

PEMBUKTIAN (Pembuktian dihitung dengan menggunakan hasil sebelum pembulatan) Penjualan Kaos (449 unit x Rp40.000) Rp.17.960.000 Kemeja katun (449 unit x Rp60.000) Rp.26.940.000 Total Penjualan Rp.44.900.000 Biaya Variabel Kaos (449 unit x Rp.30.693,75) Rp.13.781.606 Kemeja katun (449 unit x Rp.42.188,75) Rp.18.942.861 Total Biaya Variabel (Rp32.724.467) Laba Kontribusi Rp.12.175.533 Biaya Tetap (Rp.4.397.133) Laba Bersih Rp.7.778.400 *hasil pembulatan

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis biaya-volume-laba yang telah dilakukan pada Home Industry Jesslyn konveksi, maka kesimpulannya adalah : 1. Pada bulan Mei 2013, perusahaan mencapai titik impas atau break event pada kapasitas penjualan sebesar 476 unit pakaian untuk kedua produk atau sebesar Rp.23.784.888 dengan komposisi 238 unit untuk penjualan kaos dan 238 unit untuk penjualan kemeja katun dimana pada titik tersebut perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun mengalami kerugian 2. Batas keamanan perusahaan (MOS) adalah sebesar Rp.16.215.112 atau 41% yang berarti perusahaan boleh menurunkan produksi serta penjualannya tanpa harus mengalami kerugian.

PENUTUP 3. Tuasan operasi perusahaan (DOL) adalah sebesar 2, yang berarti perubahan komposisi penjualan perusahaan sebanyak 2% akan mempengaruhi laba perusahaan sebanyak 2%. 4. Dalam hal ini perusahaan disarankan untuk menutup usahanya apabila pendapatan penjualan perusahaan berada pada titik penutupan usaha (SDP) sebesar Rp.17.659.693 atau 352 unit dengan komposisi 176 unit kaos dan 176 unit kemeja katun. Jika pada bulan Juni perusahaan menargetkan laba sebesar 30% dari laba bersih bulan Mei maka perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp.5.716.273, untuk itu perusahaan harus meningkatkan produksi dan penjualan untuk kedua produk yang dihasilkan menjadi 897 unit dengan komposisi 449 unit kaos dan 499 unit kemeja katun.

PENUTUP Saran Penulis merekomendasikan agar manajemen perusahaan menggunakan analisa biayavolume-laba dalam pengambilan keputusannya. Dan penulis berharap sekali agar penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan. Alasan penulis merekomendasikan perhitungan analisis Biaya Volume Laba kepada Home Industry Konveksi Jesslyn yaitu : Karena sebagai suatu tempat usaha yang ingin terus meningkatkan usahanya, salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah menggunakan analisis Biaya Volume Laba sebagai alat perencanaan laba. Analisis Biaya Volume Laba bermanfaat untuk menetapkan strategi jangka pendek usaha konveksi Jesslyn dan untuk mengambil keputusan terbaik dari berbagai pilihan alternatif yang tersedia. Selain itu, analisis Biaya Volume Laba juga berguna untuk membuat proyeksi-proyeksi tentang besarnya biaya, volume penjualan, dan laba yang diinginkan sehingga peluang kemampuan produk perusahaan untuk bersaing di pasaran dapat diperhitungkan terlebih dahulu.