BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan merupakan sumber daya yang berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan. Karyawan menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Selain itu karyawan merupakan sumber daya unik yang memiliki pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang heterogen. Apabila pengelolaan karyawan dilakukan dengan baik maka perusahaan akan mendapatkan sumber daya yang unggul. Oleh karena itu pengelolaan karyawan dalam organisasi sangatlah penting bagi pencapaian keberhasilan organisasi. Adapun pencapaian keberhasilan perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kinerja karyawannya. Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005). Kinerja suatu perusahaan dicerminkan oleh kinerja karyawannya. Adapun cara untuk mengukur kinerja karyawan adalah dengan melakukan penilaian kinerja.
Penilaian kinerja adalah proses organisasi dalam menilai kinerja karyawannya yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan feedback kepada karyawan dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktifitas organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan pelatihan dan lain-lain (Hariandja, 2002). Dalam kenyataannya, kinerja seorang karyawan akan berbeda dengan karyawan yang lain. Oleh sebab itu, agar kinerja dari setiap karyawan dapat meningkat diperlukan suatu pendorong atau faktor yang dapat membuat kinerja karyawan tersebut sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Menurut Mangkuprawira dalam Gunawan (2004), faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain: tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, kesehatan, pengalaman, iklim kerja, kepemimpinan, fasilitas kerja, dan hubungan social. Dalam hal meningkatkan keterampilan, pengetahuan, maupun pengalaman seseorang perusahaan dapat melaksanakan suatu program pengembangan. Menurut Hasibuan (2005) pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan karyawan dirasakan semakin penting bagi perusahaan disebabkan oleh tuntutan pekerjaan atau jabatan dan juga diperlukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, motivasi, pengalaman karyawan.
Setiap karyawan perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas, dan kuantitas pekerjaan atau jabatan sebagai akibat kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan di antara perusahaan sejenis. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk memilih cara pengembangan yang sesuai dengan tujuan perusahaan agar hasilnya mencapai sasaran. Keberhasilan suatu program pengembangan didukung oleh beberapa faktor yang antara lain: sasaran pegembangan yang jelas, adanya minat dan partisipasi dari peserta pengembangan, kemampuan dan kecakapan instruktur dalam menyampaikan materi pengembangan, materi pengembangan yang sesuai dengan sasaran pengembangan, serta adanya fasilitas yang menunjang kebutuhan dalam proses pengembangan. Bank Sumut merupakan Bank Daerah Sumatera Utara yang telah melayani masyarakat Sumatera Utara sejak tahun 1961. PT Bank Sumut telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan Daerah Sumatera Utara. PT. Bank Sumut memiliki visi yaitu Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Seperti perusahaan perbankan pada umumnya, Bank Sumut juga menawarkan produk-produk penghimpunan yang antara lain Tabungan Simpeda, Tabungan Martabe, Tabungan Haji Makbul, Giro dan Deposito. Selain itu Bank Sumut juga menawarkan produk penyaluran dana dalam bentuk kredit seperti:
Kredit Umum, Kredit Proyek, Kredit Angsuran Lainnya, Kredit Rekening Koran, dan Kredit Multi Guna. Guna menghadapi persaingan dalam bidang perbankan Bank Sumut Cabang Iskandar Muda membutuhkan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, kinerja karyawan adalah hal penting yang mendukung pencapaian target perusahaan dan tentunya didukung dengan program pengembangan karyawan yang efektif. Permasalahan terhadap kinerja karyawan pada Bank Sumut Cabang Iskandar Muda antara lain adalah: 1. Adanya karyawan baru yang belum banyak pengalaman. Salah satu permasalahan yang menghambat kinerja perusahaan adalah adanya karyawan baru yang umumnya belum memiliki pengalaman sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Karyawan baru umumnya hanya mempunyai kecakapan teoritis yang mereka peroleh dari bangku kuliah. Sehingga teori dasar yang mereka kuasai belum dapat diimplementasikan secara baik dalam pekerjaannya. 2. Adanya keluhan nasabah terhadap pelayanan karyawan. Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan dengan menyebarkan kuesioner mengenai pelayanan karyawan Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2011, dari 100 nasabah diketahui bahwa 51 nasabah menyatakan pernah mengeluh atas pelayanan karyawan Bank Sumut Cabang Iskandar Muda (data terlampir).
Keluhan nasabah tersebut diantaranya adalah lamanya proses pelayanan, adanya penumpukan nasabah pada jam-jam istirahat, dan lain-lain. Berdasarkan permasalahan tersebut maka Bank Sumut Cabang Iskandar Muda perlu melakukan pengembangan karyawan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan baik bagi karyawan baru maupun karyawan lama sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien dan efektif pada jabatannya dan dengan demikian kinerja karyawan pada Bank Sumut Cabang Iskandar Muda meningkat, dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Adapun program-program pengembangan yang terdapat di Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda antara lain: Dasar-Dasar Perbankan, Program Pengembangan Staf, Effective Communication and Human Relation For Customer Service, Outbond, English Training, Sertifikasi Manajemen Resiko, Leadership, Manajemen Kredit Bermasalah, Pelatihan Psikologi dan Komunikasi Audit dan lain-lain. Kebijakan pengembangan karawan dilaksanakan berdasarkan Management Development Program Training Architecture, yaitu pengembangan tersebut dilakukan dengan melihat grade atau jabatan karyawan yang akan dikembangkan kemudian disesuaikan dengan program pengembangan yang ada. Berikut disajikan program pengembangan yang dilaksanakan di dalam perusahaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.
Tabel 1.1 Pengembangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda 2007s/d 2009 Jenis Jumlah Peserta Pengembangan Fokus Pengembangan 2007 2008 2009 Karyawan Dasar- Dasar Perbankan 19 22 20 Officer Program Pengembangan Staf 13 17 15 Officer Effective Communication and Human Relation For Customer Service 6 7 6 Pelayanan Nasabah Outbond 28 30 29 Officer English Training 14 18 18 Officer Sertifikasi Manajemen Resiko 5 6 5 Supervisor Leadership 4 5 4 Supervisor Manajemen Kredit Bermasalah 4 5 4 Penyelamat an Kredit Pelatihan Psikologi dan Komunikasi Audit Sumber: Bank Sumut (2010). 4 6 5 Supervisor Tabel 1.1 menunjukkan bahwa peserta pengembangan karyawan Bank Sumut pada tahun 2008 mengalami peningkatan dari tahun 2007, tetapi pada tahun 2009 terjadi penurunan. Dengan menurunnya peserta pengembangan karyawan, maka menurun pula kesempatan karyawan untuk mendapatkan pengembangan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengembangan Terhadap Kinerja Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda.
1.2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah pengembangan berpengaruh secara sigifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh penegmbangan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda. 1.4. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat penelitian ini antara lain: a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan sehingga dapat bermanfaat dalam penyusunan program pengembangan karyawan selanjutnya. b. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang pengembangan karyawan khususnya pengaruh pengembangan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pedoman dan menjadi sumbangan pemikiran atau referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.