PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.MAYORA INDAH Tbk,PERIODE E-Journal. Dibuat Oleh : Rifka Khorrunisa FAKULTAS EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Prosiding Manajemen ISSN:

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Muhammad Syukri Hamdi

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

BAB I PENDAHULUAN. dari lingkungan, politik, budaya serta bisnis. Griffin dan Ebert dalam Solihin

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Statistik Deskriptif. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM :

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

: NOVIA RAMADHANY NPM : DOSEN PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.MAYORA INDAH Tbk,PERIODE 2006-2015 E-Journal Dibuat Oleh : Rifka Khorrunisa 022111301 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR MEI 2017

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH,TBK PERIODE 2006-2015 Rifka Khorrunisa 1), Hendro Sasongko 2) 1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Email : rkhorrunisa@yahoo.co.id 2) Universitas Pakuan Bogor Email : ABSTRAK Rifka Khorrunisa. 022111301. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT Mayora Indah,Tbk. Dibawah bimbingan: Hendro Sasongko dan Retno Martanti Endah. 2017. Modal Kerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasi sehari-hari. Manajemen modal kerja mempunyai tujuan untuk mengelola aktiva lancar, mengelola hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau daya kekuatan perusahaan.tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perkembangan modal kerja pada PT Mayora Indah, Tbk. (2) Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk. (3) Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk secara parsial. (4) Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk secara simultan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif statistik mengenai korelasi atau hubungan atau pengaruh antara variabel independen (X) dan dependen (Y) yang dalam penulisan ini yaitu apakah pengelolaan modal kerja yang terdiri dari cash turnover, receivable turnover dan inventory turnover memiliki hubungan atau berpengaruh terhadap profitabilitas (Gross Profit Margin)yang diteliti dengan menggunakan metode analisis statistika. Unit analisis yang diteliti adalah organization dengan jenis data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder dengan menggunakan metode penarikan sampel berupa purposive sampling dengan pertimbangan deret waktu (time series) dan ketersediaan data selama periode penelitian. Sampel data yang digunakan berupa laporan keuangan PT Mayora Indah, Tbk Yang telah di audit untuk periode 2006 2015. Metode analisis data yang dilakukan berupa (1) Analisis regresi linier berganda. (2) Uji asumsi klasik. (3) Uji hipotesis. Menggunakan SPSS 21 for windows sebagai alat bantu untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Perkembangan modal kerja PT Mayora Indah Tbk periode 2006-2015 mengalami kenaikan tetapi belum optimal. (2) Perkembangan profitabilitas PT Mayora Indah Tbk periode 2006-2015 GPM perusahaan terus meningkat tiap tahunnya dan telah optimal. (3) Cash turnover (CTO) dan Receivable turnover (RTO) secara parsial berpengaruh negatif terhadap gross profit margin (GPM), sedangkan inventory turnover (ITO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap gross profit margin (GPM). (4) secara simultan atau bersama-sama variabel modal kerja (cash turnover, receivable turnover dan inventory turnover) berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas (gross profit margin). Serta Cash turnover (CTO),receivable turnover (RTO) dan invertory turnover (ITO) mampu menjelaskan sebesar 16,9% terhadap variabel dependen gross profit margin (GPM),Sedangkan sisanya 83.1% dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi. Kata Kunci : Modal kerja, Profitabilitas, Cash turnover, Receivable turnover,dan Inventory turnover.

PENDAHULUAN Modal Kerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasi sehari-hari. Manajemen modal kerja mempunyai tujuan untuk mengelola aktiva lancar, mengelola hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau daya kekuatan perusahaan. Modal kerja memiliki tiga komponen penting, yaitu kas, piutang dan persediaan. Menurut Sutrisno ( 2013, 47) untuk menentukan besarnya modal kerja dapat menggunakan 2 metode untuk menentukan besarnya jumlah modal kerja, yaitu: 1. Metode Keterikatan Dana Periode terikatnya modal kerja adalah jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan semakin memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan modal kerja juga semakin kecil. 2. Metode Perputaran Modal Kerja Besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemenelemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Dalam penelitian ini peneliti menghitung besar kecilnya modal kerja dengan menggunakan rasio : cash turnover, receivable turnover dan inventory turnover. Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio gross profit margin untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari penelitian sebelumnya 1) Ni Wayan Yuliati (2013) Pengaruh Kebijakan Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Hotel & Restoran di BEI (2008-2011) dengan hasil penelitian (variabel struktur aktiva, perputaran modal kerja, likuiditas dan pendanaan modal kerja) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. 2) Aulia Rahma (2011) Analisis Pengaruh Manajemen Modal kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan manufaktur PMA & PMDN yang terdaftar di BEI periode 2004-2008) dengan hasil penelitian secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan tehadap ROI. 3) Ririn Setiorini (2009) Analisis Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI (Periode 2004-2007) Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventory turnover ratio, receivable turnover ratio memberikan hasil yang signifikan terhadap return on total asset ratio. 4) Shinta Ayunany (2009) Pengaruh Pengelolaan Modal kerja Terhadap Tingkat likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilita (Sudi Kasus PT Telekomunikasi Indonesia Tbk) Hasil pengujian dengan Analisis Uji Korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengelolaan modal kerja terhadap likuiditas dan profitabilitas tetapi tidak untuk solvabilitas. 5) Pramudita Rahajeng Anindya (2013) Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Analisis Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri dan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bei periode 2007-2011) Hasil analisis menunjukkan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri bahwa variabel perputaran kas, dan rasio hutang terhadap ekuitas berpengaruh signifikan terhadap ROI.Sedangkan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi hanya variabel perputaran persediaan yang berpengaruh signifikan terhadap ROI. Tujuan dari penelian ini adalah (1) Untuk mengetahui perkembangan modal kerja pada PT Mayora Indah, Tbk. (2) Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk. (3) Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk secara parsial. (4) Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk secara simultan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka disusun hipotesis sebagai berikut : H1 : Modal Kerja dengan proksi cash turnover (CTO) secara parsial tidak berpengaruh H2 : Modal Kerja dengan proksi receivable turnover (RTO)secara parsial tidak berpengaruh

H3 : Modal Kerja dengan proksi inventory turnover (ITO) secara parsial tidak berpengaruh H4 : Modal kerja dengan proksi Cash Turnover (CTO), Receivable Turnover (RTO) dan Inventory Turnover (ITO) secara simultan berpengaruh tidak signifikan dengan profitabilitas indikator gross profit margin (GPM) periode 2006-2015. TELAAH TEORI DAN LITERATUR Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Perputaran kas (Cash Turnover) merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan, sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas beputar dalam satu periode tertentu. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Bambang Riyanto (2011:95) perputarakan dihitung dengan rumus: perputaran kas Perputaran piutang ( Receivable Turnover) merupakan rasio yang mengukur seberapa cepat perusahaan menagih piutang. Menurut Siswandi (2013) perputaran piutang diukur dengan rumus: Perputaran piutang Perputaran persediaan ( Inventory Turnover)menurut D. Agus Harjito dan Martono (2013, 58) menyatakan bahwa perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen persediaan dalam mengelola persediaan. Menurut Siswandi (2013) perputaran persediaan diukur dengan rumus : Perputaran persediaan Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Gross profit margin (GPM). Menurut Munawir (2014) : Gross margin ratio merupakan rasio atau perimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengembangan hipotesis yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : Ho1 : Modal Kerja dengan proksi cash turnover (CTO) secara parsial tidak berpengaruh Ha1 : Modal Kerja dengan proksi cash turnover (CTO) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas dengan indikator gross profit margin (GPM) periode 2006-2015. Ho2 : Modal Kerja dengan proksi receivable turnover (RTO)secara parsial tidak berpengaruh Ha2 : Modal Kerja dengan proksi receivable turnover (RTO) secara parsial berpengaruh Ho3 : Modal Kerja dengan proksi inventory turnover (ITO) secara parsial tidak berpengaruh Ha3 : Modal Kerja dengan proksi ineventory turnover (ITO) secara parsial berpengaruh H4 : Modal kerja dengan proksi Cash Turnover (CTO), Receivable Turnover (RTO) dan Inventory Turnover (ITO) secara simultan berpengaruh tidak signifikan dengan profitabilitas indikator gross profit margin (GPM) periode 2006-2015. Ha4 : Modal kerja dengan proksi Cash Turnover (CTO), Receivable Turnover (RTO) dan Inventory Turnover (ITO)secara simultan berpengaruh signifikan dengan profitabilitas indikator gross profit margin (GPM) periode 2006-2015. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif statistik mengenai korelasi atau hubungan atau pengaruh antara variabel independen (X) dan dependen (Y) yang dalam penulisan ini yaitu apakah pengelolaan modal kerja yang terdiri dari cash turnover, receivable turnover dan inventory turnover memiliki hubungan atau berpengaruh terhadap profitabilitas (Gross Profit Margin) yang diteliti dengan menggunakan metode analisis statistika. Unit analisis yang diteliti adalah organization dengan jenis data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder dengan menggunakan metode penarikan sampel berupa purposive sampling dengan pertimbangan deret waktu (time series) dan ketersediaan data selama periode penelitian. Sampel data yang digunakan berupa laporan keuangan PT Mayora Indah, Tbk Yang telah di audit untuk periode 2006 2015. Metode analisis data yang dilakukan berupa (1) Analisis regresi linier berganda. (2) Uji asumsi klasik. (3) Uji hipotesis. Menggunakan SPSS 21 for windows sebagai alat bantu untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian ini yaitu : 1) Perkembangan modal kerja PT Mayora Indah Tbk periode 2006-2015 mengalami kenaikan tetapi belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data berdasarkan tabel 1 dan lampiran 1dapat diketahui bahwa modal kerja bersih PT Mayora Indah,Tbk untuk tahun 2006 sebesar Rp.484.607.884 berdasarkan selisih antara total aset lancar (modal kerja kotor) dengan total liabilitas lancar. Pada tahun 2006 modal bersih mengalami kenaikan sebesar 22.27% menjadi Rp.592.550.290,sedangkan pada tahun 2007,2008,2009,2010, dan 2011 modal kerja bersih mengalami kenaikan sebesar 16.06% menjadi Rp.687.719.738, kenaikan sebesar 33.05% menjadi Rp.915.052.382, kenaikan sebesar,7.77% menjadi Rp.986.913.571, kenaikan sebesar 68.78% menjadi Rp.1644.520.114, dan kenaikan sebesar 36.78% menjadi Rp.2.249.506.989 pada tahun 2011. Pada tahun 2012 modal kerja bersih PT Mayora Indah,Tbk mengalami kenaikan sebesar 50.66% menjadi Rp.3.389.165.439 dan kenaikan sebesar 12.07% menjadi Rp.3.798.418.959 pada tahun 2013. Tetapi pada tahun 2014 modal kerja bersih PT Mayora Indah,Tbk mengalami penurunan sebesar 10.63% menjadi Rp.3.394.431.022 yang disebabkan oleh kenaikan pada total aset lancar hanya sebesar 1.22% dikarenakan penurunan pada kas dan setara kas pada tahun tersebut yang tidak sebanding dengan total liabilitas lancar yang kenaikannya tinggi sebesar 18.34%. Pada tahun akhir yaitu 2015 modal kerja bersih PT Mayora Indah,Tbk mengalami kenaikan sebesar 26.76% menjadi Rp.4.320.851.867. 2) Perkembangan profitabilitas PT Mayora Indah Tbk periode 2006-2015 GPM perusahaan terus meningkat tiap tahunnya dan telah optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data pada tabel 2 dan gambar 1. Berdasarkan tabel 2 gross profit margin (GPM) terendah pada tahun 2010 sebesar 19.29% dan gross profit margin (GPM) tertinggi pada tahun 2015 sebesar 28.33%. Berdasarkan grafik di atas menujukan nilai gross profit margin (GPM) mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat dari tahun 2006-2015. Telihar penurunan pada tahun 2005 ke tahun 2006 menjadi 22,22% dan mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi 19,29%. Pada tahun 2009 GPM mengalami peningkatan menjadi 23,73%, namu pada tahun 2010 dan 2011 GPM kembali mengalami penuruna yang cukup signifikan yang masing-masing menjadi 23,26% dan 17,54 % dikarenakan penurunan laba bruto yang dimiliki PT Mayora Indah Tbk. Pada tahun 2012 dan 2013 GPM kembali mengalami peningkatan yang masing-masing menjadi 22,31% dan 24,31%, tetapi pada tahun 2014 GPM mengalami penurunan menjadi 17,89% dikarenakan penurunan pada laba bruto. Pada tahun terakhir yaitu 2015 rasio GPM mengalami peningkatan yang signifikan dan merupakan nilai rasio GPM tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir menjadi 28,33%. Semakin besar rasio gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir nilai GPM PT Mayora Indah Tbk semakin tinggi hal inimenandakan bahwa kodisi perusahaan dalam keadaan yang baik.

Tahun Total aset lancar (Modal Kerja Kotor) Tabel 1 Presentase Perubahan Modal Kerja PT Mayora Indah,Tbk Tahun 2005-2015 Dalam Rupiah (Rp) % Kenaikan (Penurunan) Total Liabilitas Lancar % Kenaikan (Penurunan) Modal Kerja Besih % Kenaikan (Penurunan) 2005 675.637.239 191.029.355 484.607.884 2006 796.222.894 17.84% 203.672.604 6.61% 592.550.290 22.27% 2007 1.043.842.500 31.09% 356.122.762 74.85% 687.719.738 16.06% 2008 1.684.852.654 61.40% 769.800.272 116.16% 915.052.382 33.05% 2009 1.750.424.018 3.89% 764.230.447 (0.72%) 986.193.571 7.77% 2010 2.684.853.761 53.38% 1.040.333.647 36.12% 1.644.520.114 68.78% 2011 4.095.298.705 52.53% 1.845.791.716 77,42% 2.249.506.989 36.78% 2012 5.313.599.558 29.74% 1.924.434.119 4.26% 3.389.165.439 50.66% 2013 6.430.065.428 21.01% 2.631.646.469 36.74% 3.798.418.959 12.07% 2014 6.508.768.623 1.22% 3.114.337.601 18.34% 3.394.431.022 (10.63%) 2015 7.454.347.029 14.52% 3.151.495.162 1.19% 4.302.851.867 26.76% Sumber data : Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Data diolah oleh peneliti Tabel 2 Gross Profit Margin PT Mayora Indah, Tbk Tahun 2006-2015 Dalam Rupiah (Rp) Tahun Laba Bruto Penjualan Gross Profit Margin (%) 2006 506.931.016 1.971.513.231 25.71% 2007 628.559.812 2.828.440.024 22.22% 2008 753.923.144 3.907.674.046 19.29% 2009 1.133.785.525 4.777.175.386 23.73% 2010 1.706.386.309 7.224.164.991 23.62% 2011 1.658.411.025 9.453.865.992 17.54% 2012 2.345.616.118 10.510.625.669 22.31% 2013 2.921.665.841 12.017.837.133 24.31% 2014 2.535.225.808 14.169.088.278 17.89% 2015 4.198.336.120 14.818.730.635 28.33% Sumber data : Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Data diolah oleh peneliti

Gambar 1 Gross Profit Margin (GPM)(%) PT M ayora Indah Tbk Tahun 2006-2015 30 25 20 25.71 22.22 Gross Profit Margin (GPM) 19.29 23.73 23.62 17.54 22.31 24.31 17.89 28.33 15 10 5 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber data : Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Data diolah oleh peneliti (3) Tujuan dilakukan koefisien regresi (uji t) untuk menguji signifikansi dari nilai koefisien regresi semua variabel independen dalam persamaan regresi, dapat dilihat dari nilai t dan nilai signifikansinya. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah secara parsial masingmasing variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien regresi masing-masing variabel independen dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen jika -t hitung > -t tabel atau jika t hitung > t tabel. t tabel dicari pada signifikansi 0,05/2 =0,025 (uji 2sisi) dengan tingkat derajat kebebasan df= n-k-1 atau df= 10-3-1 =6. Analisis uji t berdasarkan tabel 3 diatas adalah sebagai berikut: a) Pengaruh cash turnover (CTO) terhadap gross profit margin (GPM). Pada tabel 3 telihat bahwa variabel cash turnover (CTO) memiliki nilai signifikansi 0,958 > taraf nyata 0,05 dan (-0,055) t hitung > (-2,447)t tabel yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel cash turnover (CTO) memiliki pengaruh negatif terhadap gross profit margin (GPM) atau dapat disimpulkan CTO memiliki pengaruh signifikan terhadap GPM. b) Pengaruh receivable turnover (RTO) terhadap gross profit margin (GPM). Pada tabel 3 telihat bahwa variabel receivable turnover (RTO) memiliki nilai signifikansi 0,433 < taraf nyata 0,05 dan (-0,840) t hitung > (-2,447)t tabel yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel receivable turnover (RTO) memiliki pengaruh negatif terhadap gross profit margin (GPM) atau dapat disimpulkan RTO memiliki pengaruh signifikan terhadap GPM. c) Pengaruh inventory turnover (ITO) terhadap gross profit margin (GPM). Pada tabel 3 telihat bahwa variabel inventory turnover (ITO) memiliki nilai signifikansi 0,870 > taraf nyata 0,05 dan 0,171 t hitung < 2,447 t tabel yang berarti Ho diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa variabel inventory turnover (ITO) tidak memiliki pengaruh pengaruh signifikan terhadap gross profit margin (GPM). Tabel 3 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 1.758.374 4.705.003 CTO -.010.181 -.027 -.055.958 RTO -.637.758 -.481 -.840.433 ITO.084.491.115.171.870 a. Dependent Variable: GPM (sumber : Output SPSS 21,2017, data diolah peneliti) 4) Uji koefisien regresi secara simultan atau bersama-sama (uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen Cash turnover (CTO),receivable turnover (RTO) dan invertory turnover (ITO) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen gross profit margin (GPM). Kriteria keputusan dalam menguji koefisien regresi secara simultan adalah dengan membandingkan tingkat signifikansi dan taraf nyata (α) = 0,05 dengan kriteria berikut: a Jika tingkat signifikansi < dari pada taraf nyata 0,05 atau F hitung > F tabel maka Cash Turnover, Inventory Turnover dan Receivable Turnover secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. b Jika tingkat signifikansi > dari pada taraf nyata 0,05 atau F hitung < F tabel maka Cash Turnover, Inventory Turnover dan Receivable Turnover secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa secara simultan variabel indepeden F hitung sebesar 0,406. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α= 5%, df 1 (jumlah variabel - 1) = 3, dan df 2 (n-k-1) atau 10-3-1= 6 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 4,76. Dengan demikian nilai F hitung (0,406) tersebut < (4,76). Sehingga dapat simpulkan bahwa Cash Turnover (CTO), Inventory Turnover dan Receivable Turnover secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap gross profit margin (GPM). 5) Modal kerja dengan proksi Cash turnover (CTO),receivable turnover (RTO) dan invertory turnover (ITO) mampu menjelaskan sebesar 16,9% terhadap variabel dependen gross profit margin (GPM),Sedangkan sisanya 83.1% dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi. Hasil ini dapat dilihat pada tabel 5 analisis koefisien determinasi (R²), Uji determinasi atau ketepatan perkiraan model (goodnes of fit) betujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai R² yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

Tabel 4 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression.007 3.002.406.754 b 1 Residual.035 6.006 Total.042 9 a. Dependent Variable: GPM b. Predictors: (Constant), ITO, CTO, RTO (sumber : Output SPSS 21,2017, data diolah peneliti) Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.411 a.169 -.247.0764 a. Predictors: (Constant), ITO, CTO, RTO b. Dependent Variable: GPM (sumber : Output SPSS 21,2017, data diolah peneliti)

Berdasarkan penelitian diatas simpulan yang didapatkan penulis adalah sebagai berikut:(1) Perkembangan modal kerja PT Mayora Indah Tbk periode 2006-2015 mengalami kenaikan tetapi belum optimal. (2) Perkembangan profitabilitas PT Mayora Indah Tbk periode 2006-2015 GPM perusahaan terus meningkat tiap tahunnya dan telah optimal. (3) Cash turnover (CTO) dan Receivable turnover (RTO) secara parsial berpengaruh negatif terhadap gross profit margin (GPM), sedangkan inventory turnover (ITO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap gross profit margin (GPM). (4) secara simultan atau bersama-sama variabel modal kerja (cash turnover, receivable turnover dan inventory turnover) berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas (gross profit margin). Serta Cash turnover (CTO),receivable turnover (RTO) dan invertory turnover (ITO) mampu menjelaskan sebesar 16,9% terhadap variabel dependen gross profit margin (GPM),Sedangkan sisanya 83.1% dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi. SARAN Berdasarkan pada hasil analisis serta simpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam mengelola modal kerja perusahaan dengan lebih optimal. Karena Modal kerja itu sendiri merupakan investasi jangka pendek berupa kas, piutang, persediaan dan lainlain.komponen-komponen ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.perusahaan tidak terlepas dari modal kerja, karena modal kerja merupakan nyawa dari sebuah perusahaan untuk menjalankan operasinya sehari-hari. 2. Bagi penelitian-penelitian selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan faktor internal perusahaan sebagai variabel independen yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Disarankan kepada peneliti PENUTUP selanjutnya untuk dapat melanjutkan dengan memperluas jumlah perusahaan yang diteliti dan meneliti variabel bebas lainnya karena, profitabilitas tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga dipengaruhi faktor eksternal perusahaan seperti, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, kurs mata uang dan situasi sosial politik. Disamping itu, penelitian ini menggunakan proksi Cash turnover (CTO),receivable turnover (RTO) dan invertory turnover (ITO)untuk mewakili varaiabel modal kerja. Namun, masih banyak proksi lain yang dapat digunakan untuk mewakili variabel modal kerja.

REFERENSI Aulia Rahma (2011), Analisis Pengaruh Manajemen Modal kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan manufaktur PMA & PMDN yang terdaftar di BEI),Skripsi,Semarang,Universitas Diponegoro. Bambang Riyanto (2011),Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4.BPFE,Yogyakarta. D. Agus Harjito dan Martono (2013), Manajemen Keuangan, Edisi ke-2,eknonisia, Yogyakarta. Ni Wayan Yuliati ( 2013), Pengaruh Kebijakan Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Hotel & Restoran di BE,Tesis,Denpasar,Universitas Udayana. Munawir (2014), Analisis Laporan Keuangan, Cetakan 17, Liberty,Yogyakarta. Pramudita Rahajeng Anindya (2013),Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan,Skripsi, Semarang, Universitas Diponegoro. Ririn Setiorini (2009), Analisis Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI,Skripsi, Jakarta., Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Shinta Ayunany ( 2009),Pengaruh Pengelolaan Modal kerja Terhadap Tingkat likuiditas, Profitabilitas dan solvabilitas,skripsi,malang, Universitas Negeri Malang. Siswandi (2013),Manajemen Keuangan,Lentera Ilmu cendekia,jakarta. Sutrisno (2013), Manajemen Keuangan,Eknonisia, Yogyakarta

Lampiran 1 Modal Kerja PT Mayora Indah, Tbk Tahun 2005-2015 Dalam Rupiah (Rp) Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Aset Lancar Kas & setara 113.158.490 54.255.385 120.002.105 316.330.699 321.582.619 472.105.631 325.316.689 1.339.570.311 1.860.492.328 712.922.612 1.882.076.365 kas Investasi 1.265.666 1.136.520 12.812.087 27.767.941 12.665.205 4.793.569 - - - - - jk.pendek Piutang usaha 337.805.885 448.639.931 577.075.214 737.430.468 875.566.254 1.294.684.17 1.673.227.843 2.035.329.264 2.796.178.546 3.046.371.390 3.368.430.939 4 Piutang lainlain 10.238.425 10.444.951 8.924.277 14.213.137 23.339.254 33.849.742 34.127.009 16.017.323 16.967.687 34.469.136 10.813.690 persediaan 171.711.512 230.680.554 266.716.379 534.328.833 458.602.867 498.464.228 1.336.250.118 1.498.989.460 1.456.454.215 1.966.800.644 1.763.233.048 Uang muka 22.670.077 33.661.160 50.791.587 35.666.846 53.746.602 334.509.251 453.122.120 77.633.807 47.888.814 180.466.025 29.349.557 pembelian Pajak dibayar 17.893.474 14.873.600 1.051.159 15.435.739 20.739.140 44.036.862 266.831.452 341.138.704 236.688.636 510.331.330 576.748.740 dimuka Biaya dibayar 893.706 2.566.789 6.469.688 3.696.987 2.182.073 2.410.300 6.423.471 4.920.686 15.395.201 57.407.483 23.695.686 dimuka Jumlah Aset 675.637.239 796.222.894 1.043.842.500 1.684.852.654 1.750.424.01 2.684.853.76 4.095.298.705 5.313.599.558 6.430.065.428 6.508.768.623 7.454.347.029 Lancar (Modal kerja kotor)(a) 8 1 Liabilitas Lancar Pinjaman/huta - - - 180.000.000 200.000.000 75.000.000 525.000.000 625.000.000 790.000.000 1.423.802.059 784.000.000 ng bank jk. pendek Hutang usaha 134.613.490 130.168.225 200.881.788 448.021.057 356.908.352 646.936.603 1.021.695.584 841.663.446 1.083.847.310 822.654.918 1.022.643.536 Hutang lainlain 1.179.745 7.620.200 7.542.784 5.808.759 16.339.726 27.776.921 64.286.671 10.895.501 95.027.604 132.425.088 139.884.331 Hutang pajak 21.498.166 27.270.162 39.377.031 47.122.496 91.610.615 43.854.114 6.327.158 84.222.827 96.429.937 26.857.761 210.793.068 Biaya yang 13.737.953 18.164.061 38.321.157 28.847.960 49.371.752 137.071.664 69.247.244 - - - - masih harus dibayar Biaya Akrual - - - - - - - 217.599.506 237.746.408 155.487.541 430.469.490 Hutang jk. 20.000.000 20.000.000 70.000.000 60.000.000 50.000.000 109.704.343 159.235.058 145.052.837 328.595.209 553.110.231 563.704.736 Panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas lancar (b) 191.029.355 203.672.604 356.122.762 769.800.272 764.230.447 1.040.333.64 7 1.845.791.716 1.924.434.119 2.631.646.469 3.114.337.601 3.151.495.162 Modal kerja bersih (c) = (a)-(b) 484.607.884 592.550.290 687.719.738 915.052.382 986.193.571 1.644.520.11 4 2.249.506.989 3.389.165.439 3.798.418.959 3.394.431.022 4.302.851.867