STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tetrajodotyronin (T4) yang terakhir disebut juga tiroksin (Sediaoetama,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan manusia saat ini menjadi hal yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. GAKY merupakan masalah kesehatan yang telah mendunia. Organisasi. Kesehatan Sedunia (2007), menyatakan GAKY merupakan masalah

LYDIA NURVITA RACHMAWANTI J

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

BAB 1 PENDAHULUAN. masih didominasi oleh kekurangan zat gizi yang disebabkan banyak faktor, di

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Kerangka konsep penelitian pemeriksaan kadar iodium pada garam. 18

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi menurunkan tingkat kecerdasan atau biasa disebut Intelligence Quotient

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan setiap manusia atau masyarakat pada

Endang Prasetyowati, Aris Budiarti Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN GARAM DI DESA JONO KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

Jurnal Care Vol.5, No 2,Tahun 2017 TINGKAT PENGETAHUAN, POLA KEBIASAAN LINGKUNGAN HIDUP BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMILIH KONDISI GARAM

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III (tiga) Kesehatan Bidang Gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kecerdasan terutama pada anak-anak (Arisman, 2004). Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang memiliki dampak yang sangat besar terhadap

Kata Kunci : Dukungan Suami, Motivasi Ibu, Minat, Kunjungan Kelas Ibu Hamil

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK DI LABORATORIUM PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita hamil mempunyai risiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan. menghambat pembangunan (Depkes RI, 2005 ).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DI LINGKUNGAN IBI KABUPATEN MALANG

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGHENTIAN SUPLEMENTASI KAPSUL IODIUM DI KABUPATEN MAGELANG. Styawan Heriyanto

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK, POSISI JONGKOK, DAN MIRING PADA IBU PRIMI PARA TERHADAP PROSES PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PERKEMBANGANN SITUASI GAKI DAN GARAM BERIODIUM DI KABUPATEN TRENGGALEK SAMPAI DENGAN TAHUN 2014

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM PADA RUMAH TANGGADI DESA JATIBARANG BARU KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN RESIKO TERJADINYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TM I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUREN

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

Transkripsi:

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG Sunarsih Yudawati, Emy Setyowati Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang sunarsihyudhawati@gmail.com, emysetiowati2@gmail.com ABSTRAK Gondok atau kekurangan zat beryodium adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama ( Depkes R.I, 2005 ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi banyaknya kejadian gondok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan di Desa Arjosari Kecamatan Jabung. Sampel dalam penelitian ini adalah para bapak bapak atau ibu ibu yang menderita goiter (gondok) sejumlah 20 orang, metode pengumpulan data menggunakan kuisioner, dan selanjutnya dianalisis menggunakan Uji Statistik Linier Berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa F hitung > F tabel yaitu 26,825 > 2,98 hal ini berarti variabel pengetahuan dan perilaku mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian goiter. Untuk koefisian determinan (R 2 ) maka pengetahuan, perilaku berhubungan dengan kejadian goiter sebesar 75,9%, sedangkan yang 24,1% dipengarui oleh faktor lain. Kata kunci : pengetahuan, perilaku dan gondok. PENDAHULUAN Gondok atau kekurangan zat beryodium adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama (Depkes R.I, 2005 ) Yodium yang dikonsumsi akan diolah oleh kelenjar gondok untuk pembentukan hormon thyrox-in yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Kelenjar tiroid mengandung sel-sel yang mengeluarkan zat kimia yang disebut hormon. 2 Utama hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid disebut tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), dengan T4 yang diproduksi dalam jumlah jauh lebih besar dari T3. Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid tercantum berikut ini. Tirodontironin, berfungsi mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan sistem saraf. Kalsitonin, berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorbsi kalsium oleh tulang. Tiroksin, merupaka hormon penting yang dihasilkan oleh kelenjar gondok atau tiroid. Hormon tiroksi berfngsi dalam mengatur metabolisme dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Hormon-hormon ini bertindak seperti pembawa pesan kimia dan memberikan instruksi ke berbagai jaringan dan organ (organ target) melalui aliran darah. Sel-sel dalam organ-organ ini kemudian menggunakan hormon tiroid dan menanggapi dengan mempercepat atau memperlambat kegiatan mereka. Secara keseluruhan, kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk kecepatan metabolisme (metabolisme dan proses kimia) dalam tubuh kita, dengan mempengaruhi setiap sistem sel, jaringan, organ dan organ. Kelenjar tiroid oleh karenanya sangat penting bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mempengaruhi suhu tubuh dan sirkulasi, nafsu makan, tingkat energi, pertumbuhan, perkembangan tulang, otot dan kelincahan, tingkat jantung (kekuatan dan output), keseimbangan cairan, kadar gula darah, 22

fungsi sistem saraf pusat, fungsi usus, lemak darah (kolesterol ) tingkat, dan regulasi lemak, karbohidrat dan protein dalam semua sel. Akibat kekurangan yodium dapat berdampak pada penurunan kualitas kesehatan anak dan ibu hamil karena susunan syaraf terdiri dari sel neuron dan sel ganglia yang mulai terbentuk pada stadium embrologis yang terus berlangsung dalam waktu singkat sesudah bayi dilahirkan. Pemakaian garam beryodium dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : tingkat pengetahuan dan motivasi anggota keluarga ( perilaku). Maka diadakan gerakan pembudayaan hidup sehat dan sadar gizi, melalui jalur pendidikan dan mengikutsertakan peran aktif guru SD atau MI. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat dijadikan saran untuk motivasi masyarakat dan keluarga untuk menggunakan garam beryodium (Depkes. RI, 2000). Hasil survei Nasional GAKY tahun 2001 ada 343 kabupaten di Indonesia yang merupakan endemik GAKY, sedangkan dari 343 kabupaten yang disurvei hasilnya 4,66% endemik berat (TGR >30 % ), endemik sedang 4,83% (TGR 20 % - 29,9%), dan endemik ringan 25,11% (TGR 5% -19%). Data hasil pemetaan gondok di wilayah Puskesmas Jabung tahun 2009 ada 14 desa yang pemakaian garam beryodium tidak baik, sedangkan prosentase desa atau kelurahan dengan garam beryodium baik adalah 6,67 %. Pada tahun 2009 penyediaan kapsul yodium sebanyak 24.000 kapsul sehingga prosentase penerima kapsul yodium sebesar 56,17 % dari jumlah penerima yang terdaftar yaitu 19.457 orang. Gondok atau kekurangan zat beryodium adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama (Depkes R.I, 2005). Yodium yang dikonsumsi akan diolah oleh kelenjar gondok untuk pembentukan hormon thyroxin yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Penyebab GAKY : 1. Kekurangan yodium: oleh faktor lingkungan, dimana tanah dan air di suatu daerah miskin unsur yodiumnya kurang. 2. Goytrogen alamiah 3. Genetika Akibat GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) menurut Depkes RI, 2005) 1. Ibu Hamil : Keguguran 2. Janin : Lahir mati, cacat bawaan, meningkatnya angka kematian bayi, kretin neurologi, (keterbelakangan spatis) kretinmyxedematosa, cebol. 3. Neonatus : Gondok neonatus, hipotiroid, neonatus. 4. Anak dan Remaja : Gondok, gangguan pertumbuhan fisik, dan mental hipotiroidisme juvenil, penurunan intelegensi / idiot. 5. Dewasa : Gondok dengan komplikasi hipotiroid, gangguan fungsi mental eudic inducet hipotiroid. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan eksploratif. Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Penelitian ini dilakukan di Desa Arjosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013- Maret 2014. Pada penelitian ini populasinya adalah ibu- ibu dan bapak bapak lansia yang menderita gondok sejumlah 20 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu ibu dan bapak- bapak lansia yang menderita gondok sejumlah 20 orang. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi linier berganda HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa penelitian ini dilakukan di Desa Argosari Kecamatan Jabung Malang mengenai kajian beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya kejadian gondok. Dilihat dari segi umur responden (Tabel 4.1) yang digunakan sebagai subjek penelitian tampak bahwa umur ibu adalah 25-35 tahun (70%) dan umur 36-40 tahun (30%). Dalam hal ini dapat dilihat dalam tabel 1 yang mana sebagian besar umur ibu 23

70% menunjukkan bahwa kejadian gondok sebagian besar terjadi pada ibu umur 25-35 tahun. Tabel 1 Umur Responden No Umur Responden Frekuensi % 1 40-60 tahun 14 70% 2 >60 tahun 6 30% Jumlah 20 100% Pendidikan adalah variabel yang memiliki peran dan fungsi yang cukup penting terhadap seseorang dalam mengambil keputusan tehadap suatu masalah atau tindakan. Responden yang mempunyai pendidikan lebih tinggi cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2000). Tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi kesadaran terhadap arti kesehatan sehingga dapat mendorong untuk permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Pendidikan yang rendah penyebabkan kurangnya pengetahuan seseorang tentang halhal ataupun yang berhubungan dengan tingkat kejadian gondok tapi sebaliknya mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih banyak mendapat informasi tentang gondok. Pada data karakteristik pendidikan responden yang didapatkan di wilayah kerja Puskesmas Jabung Kecamatan Jabung Kabupaten Malang mulai minggu ke IV bulan Maret 2010 menunjukkan bahwa 27 responden berpendidikan SD (85%), 2 responden berpendidikan SMP (10%), 1 responden (5%) berpendidikan SMA. Berhubungan dengan hal tersebut dapat dilihat dengan Tabel 2. Tabel 2 Pendidikan Responden No Pendidikan responden Frekuensi Prosentase 1 SD 17 85% 2 SMP 2 10% 3 SMA 1 5% Total 20 100% Pekerjaan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam menentukan penghasilan keluarga. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan responden masih banyak yang menjadi buruh tani yaitu 26 orang (56%), sedangkan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 14 orang (35%). Pada distribusi pekerjaan responden dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3 Pekerjaan Responden Pekerjaan responden Frekuensi % Buruh tani 11 65% Ibu rumah tangga 9 35% Total 20 100% Seperti pada Tabel 3 yang menyatakan bahwa responden yang bekerja akan menambah penghasilan keluarga sehingga mempermudah dalam mengambil keputusan atau tindakan yang berkenaan dengan uang. Tabel 4 Nilai Rata-rata, Terkecil, Terbesar dan Deviasi standar Variabel Ratarata min maks SD Tingkat pengetahuan 5.60 5 7.88 (X 1) Perilaku masyarakat 8.50 7 10 1.19 (X 2) Banyaknya kejadian Gondok (Y ) 21,20 10 30 5.79 Dari tabel 4 menunjukkan bahwa nilai rata rata variabel tingkat pengetahuan (X 1) = 5.60 yang artinya tingkat pengetahuan responden kurang, nilai rata rata variabel perilaku masyarakat (X 2) = 8.50 yang artinya perilaku masyarakat kurang. Hasil analisis linier berganda yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel Tingkat pengetahuan (X 1), Perilaku masyarakat (X 2), dan Banyaknya Kejadian Gondok (Y) dapat dilihat pada tabel 4.5. Dari tabel 5 tersebut dapat dikemukakan bahwa secara bersama sama variabel Tingkat Pengetahuan ( X 1 ), Perilaku Masyarakat ( X 2 ), berpengaruh secara signifikan terhadap Y ( Banyaknya Kejadian Gondok ) 24

Tabel 5 Analisis Ragam Regresi Linier Berganda Pengaruh Tingkat (X1), Perilaku Masyarakat (X2), dan Banyaknya Kejadian Gondok (Y) Variabel Tingkat Pengetahuan (X 1) Perilaku Masyarakat (X 2) Tabel 6 Nilai Koefisien Regresi dan Nilai thitung Variabel Tingkat Pengetahuan (X1), Perilaku Masyarakat (X2), dengan Banyaknya Kejadian Gondok (Y) Sumber keragam an df Koefisien Regresi Sanda r Eror 5.581 1.094 0.143.810 Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Koefisien determinasi (R 2 ) = 0.759 x 100 % = 75,9 % Persamaan regresi Y = -11.270 + 5.581 X 1 + 0.143 X 2 Dari koefisien determinan, didapatkan banyaknya kejadian gondok ( Y ) itu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ( X 1 ), perilaku masyarakat ( X 2 ), sebesar 75,9%, sedangkan 24,1% dipengaruhi oleh faktor yang lain yang tidak ikut diteliti, yaitu letak geografis, sosial ekonomi (DepKes RI, 2003 ) Sedangkan jika masing masing variabel dianggap bebas satu dengan yang lainnya, maka masing masing hubungannya dapat dilihat pada Tabel 6 Dengan melihat tabel 4.6 t hitung X 1 = 5.103 t hitung X 2 =0.177, dan membandingkannya dengan t 0,05 = 2,056. Nampak bahwa variabel Tingkat Pengetahuan (X 1) paling dominan, dilihat nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 5.103 > 2,056. t hitung 5.10 3 0.17 7 F hitu Regresi 2 483.875 241.937 26.8 25 Galat 17 153.325 9.019 Total 19 637.200 ng t 0,05 2,05 6 F 0,05 2, 98 Sedangkan variabel X 2 ( Perilaku Masyarakat ) t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga variabel X 2 (Perilaku Masyarakat), tidak berpengaruh terhadap Y (Banyaknya Kejadian Gondok ). KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel bebas Tingkat Pengetahuan, Perilaku Masyarakat, dengan Banyaknya Kejadian Gondok di Desa Arjosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang secara bersama-sama terbukti kebenarannya yang ditunjukkan kebenarannya oleh tingkat signifikansinya yaitu F hitung > F tabel ( 26.825 > 2,98), P < 0,05 dan Sig F = 0,000. Kontribusi atau sumbangan variabel terikatnya dilihat dan dinilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.759 berarti 75.90% varian skor variabel banyaknya kejadian gondok dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, perilaku masyarakat, secara bersama-sama (simultan) dan sisanya 24.1% dipengaruhi oleh faktor lain. 2. Variabel tingkat pengetahuan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap banyaknya kejadian gondok di Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang yang ditunjukkan oleh t hitung > t 0,05. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Dinkes kabupaten Malang, Puskesmas Jabung serta warga desa Argosari kecamatan Jabung khususnya yang berkenan menjadi responden dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Alwi,H. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Arcan Anonymous. 2003. Kretin Akibat Kurang Yodium Anonymous. 2005. Pencegahan dan Penanggulangan GAKY di Indonesia 25

Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta Arjatmo, T. 2000. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta : FKUI Depkes R.I. 2000. Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat. Depkes RI. 2000. Penanggulangan GAKY Bagi Petugas Puskesmas Ircham Maehfoedz dan Eko Suryani. 2003. Pendidikan Kesehatan Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya. Nazir. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Cipta Notoadmojo, S. 2000. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 26