Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Perhitungan sumberdaya batubara dapat menggunakan metode poligon, atau penampang melintang (cross section). Metode tersebut tidak menyatakan elemen geometri endapan batubara. Metode poligon menganggap bahwa lapisan batubara merupakan bidang permukaan datar dengan ketebalan lapisan dianggap konstan pada radius tertentu dan lubang pemboran ataupun singkapan batubara sebagai sumbu dari area pengaruh. Perlu diketahui bahwa lapisan batubara pada bagian permukaan (roof) dan bagian dasar (floor) mempunyai bidang permukaan tidak rata, sehingga perlu dinyatakan dalam bentuk elemen - elemen geometri endapan batubara menggunakan model matematika yang sistematis. Kegiatan eksplorasi batubara pada tahap rinci mencakup kegiatan berupa pemetaan topografi skala 1: 1000 ataupun 1 : 2000, pemboran batubara dengan jarak kerapatan antara titik pemboran satu terhadap lainnya berkisar 50-100 meter, serta dilakukan logging batubara. Hasil dari kegiatan pemetaan topografi dan pemboran batubara berupa titik-titik yang dapat diketahui lokasi keberadaan atau kordinat geografinya, misal titik-titik ketinggian topografi, lokasi pemboran, perpotongan antara pemboran dengan bidang perlapisan batubara, dan cropline batubara. Titik-titik kordinat tersebut belum dinyatakan dalam bentuk ekspresi endapan batubara sesungguhnya. Mengekspresikan dan merangkum data-data eksplorasi batubara menjadikan sebuah model konseptual dan matematika akan memudahkan dalam perhitungan sumberdaya batubara. Salah satu solusi dari permasalahan di atas adalah pemodelan matematis dengan Metode Elemen Hingga di mana tebal batubara dianggap bervariasi secara spasial. Pemodelan ini menjadi semakin mudah diterapkan dengan menggunakan alat bantu komputer beserta perangkat lunak (software) berbasis Metode Elemen Hingga. 1
Metode Elemen Hingga merupakan salah satu teknik solusi persamaan differensial parsial (PDP). Persyaratan yang perlu diperhatikan pada diskritisasi domain solusi adalah bahwa kordinat titik-titik (topografi, pemboran, lapisan batubara) harus diketahui dan diskritisasi domain-domain solusi menjadi elemen-elemen tidak harus teratur. Pemodelan konseptual dan matematika dalam Metoda Elemen Hingga tersebut dapat untuk menghitung sumberdaya batubara. I.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Mengenalkan konsep pendekatan alternatif Metode Elemen Hingga untuk perhitungan sumberdaya batubara. 2. Memberikan kontribusi untuk perhitungan sumberdaya batubara secara akurat, cepat, dan mudah jika dibandingkan dengan metode poligon maupun penampang melintang. I.3 Perumusan Masalah dan Asumsi Penelitian ini mempunyai ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu : 1. Bagaimana cara menerapkan metode elemen hingga untuk perhitungan sumberdaya batubara di daerah penelitian. 2. Bagaimana cara menentukan roof dan floor batubara. 3. Bagaimana cara menghitung luas pada elemen segitiga. Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka asumsi yang diterapkan untuk penelitian adalah 1. Endapan batubara di daerah penelitian merupakan endapan dengan kondisi steady state. 2. Metode Elemen Hingga dapat diterapkan untuk perhitungan sumberdaya batubara. 2
I.4 Daerah Penelitian Daerah penelitian secara administratif berada di Desa Pondok Labu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur dan secara geografis terletak pada garis bujur antara 116 53 24.32 BT 116 54 18.67 BT dan garis lintang antara 0 23 53.10 LS 0 24 28.92 LS. I.5 Tahapan Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Studi pustaka, mempelajari filosofi Metode Elemen Hingga sebagai konsep pendekatan alternatif untuk estimasi sumberdaya batubara, dan mempelajari kondisi geologi regional daerah penelitian. b. Pengumpulan data kegiatan eksplorasi batubara berupa data peta topografi, kordinat titik bor, roof dan floor batubara. c. Pemodelan konseptual dan matematika endapan batubara menggunakan Metode Elemen Hingga merupakan tahapan kegiatan dalam evaluasi sumberdaya batubara dan bertujuan untuk menggambarkan atau menyatakan endapan batubara secara sistematis. d. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak berbasis Metode Elemen Hingga (GMS Release 5). e. Hasil yang didapat berupa model visual lapisan tanah penutup dan lapisan batubara serta sumberdaya batubara. 3
4
Skema Metode Penelitian Studi Pustaka Eksplorasi Endapan Batubara Daerah Pondok Labu Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur Data Hasil Eksplorasi Endapan Batubara Data Singkapan Batubara Peta Topografi Skala 1 : 2000 Data Pemboran Batubara Pemodelan Endapan Batubara Model Konseptual/Visual dan Model Matematika 1. Endapan batubara dianggap steady state 2. Proses diskritisasi endapan batubara 3. Model Konseptual dan Matematika 3. Perhitungan Luas 4. Perhitungan Volume Sumberdaya Batubara Gambar I.2 Bagan alir metode penelitian perhitungan sumberdaya batubara. 5