MENGGALI MODAL SOSIAL UNTUK MERAIH DAYA SAING GLOBAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era otonomi daerah ini pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan ekonomi global memberikan sinyal akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

DASAR-DASAR ILMU SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM HADAPI GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

Mengetahui persiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi RINA KURNIAWATI, SHI, MH

BAB 22 PENINGKATAN KEMAMPUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto,

1. Pengertian dan Latar Belakang Globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Luas wilayah Provinsi Banten adalah 9.662,92 Km2, dengan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi memaksa setiap orang dan organisasi untuk segera melakukan

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

BAB 1 PENDAHULUAN. temukan solusi terbaik untuk mengatasinya.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

BAB I PENDAHULUAN. masalah krisis yang berkepanjangan terutama dibidang ekonomi. Salah satu nya

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

VISI DAN MISI BAKAL CALON BUPATI KABUPATEN KAIMANA

CALL FOR PAPER Seminar Internasional Rekonstruksi Reformasi Administrasi Negara Untuk Membangun World Class Government

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Peringkat daya saing negara-negara ASEAN tahun

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

PERANAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2013

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan mampu bersaing menjadi yang terbaik. Perusahaan mempunyai dua

BAB I. Pendahuluan. perusahaan yang mengajukan penangguhan upah minimum provinsi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat. Demi mencapai tujuan tersebut, ini adalah kegiatan investasi (penanaman modal).

Keynote Speech. Menteri Pertanian Republik Indonesia PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU

VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai level kinerja yang optimal untuk dapat bersaing dengan

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Widya Utami, 2013

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpisah, tetapi kedua lembaga tersebut menggunakan variabel yang hampir sama

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melihat tentang penguatan modal sosial untuk pengembangan mafkah

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Peran Strategis Sentra KI dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI... 3 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 KATA PENGANTAR... 9 DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL PENDAHULUAN... 14

MENUJU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kebijakan Desentralisasi dalam Kerangka Membangun Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah di Tengah Tantangan Globalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daya saing daerah menurut definisi yang dibuat UK-DTI adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REFORMASI ADMINISTRASI

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Advertising Project Management

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dimensi tantangan lokal, nasional maupun global. Kemiskinan tidak

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

Menteri Basuki : Penyederhanaan Regulasi dan Inovasi Akan Tingkatkan Daya Saing Infrastruktur Indonesia

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

E-GOVERMENT. 7. Komputer dan Pemerintahan PTSI C. Definisi (Word Bank) :

BAB I PENDAHULUAN. ada. Fenomena ini tidak bisa lepas dari sistem pendidikan kita yang mengutamakan

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR.

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

BAB I PENDAHULUAN. bagi bangsa ini. Tuntutan demokratisasi yang diinginkan oleh bangsa ini yaitu

Transkripsi:

MENGGALI MODAL SOSIAL UNTUK MERAIH DAYA SAING GLOBAL Oleh: Suryanto Universitas Airlangga GELAR INOVASI GURU BESAR UNIVERSITAS AIRLANGGA 2 NOPEMBER 2017

LATAR BELAKANG Globalisasi telah terjadi sejak jaman kolonisasi perdagangan abad XV ketika kapal-kapal Portugis dan Spanyol memulai keliling dunianya Globalisasi dilanjutkan oleh Inggris di Abad XVII yang juga keliling dunia untuk membangun koloni Negara-negara yang terlibat aktif dalam globalisasi telah mengalami perubahan fenomenal dalam kemajuan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan teknologi. Sebaliknya, adanya globalisasi tidak sedikit negara yang gagal dalam membangun perekonomian dan bahkan melahirkan kemiskinan baru

MENGAPA NEGARA MAJU MAMPU MEMENANGI GLOBALISASI Teknologi yang diadopsi sudah berkembang pesat Ilmu pengetahuan yang dimiliki sudah sulit dan jauh dikejar oleh negara pemula Sistem pengelolaan informasi sudah sangat mendukung dalam pembutaan kebijakan, karena cept dan akurat Memiliki jaringan yang kuat untuk menekan negara lain (punya modal, punya senjata, punya nilai tawar) Industrialisasi yang dijalankan sudah sangat efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa

BAGIMANA KONDISI NEGARA BERKEMBANG Kualitas SDM rendah Industrialisasi lebih banyak dengan pola padat karya, bukan padat kerja Teknologi yang digunakan masih mekanisik dan berbasis okol bukan akal Keterbelakangan dalam mengantisipasi perubahan terlebih lagi munculnya era digitalisasi seperti saat ini

PERMASALAHAN Globalisasi bukan lagi tantangan yang harus dilawan, dan mau tidak mau, globalisasi harus dijalani Isu demokratisasi sudah menjadi tuntutan pemerintahan, isu transparansi dan akuntabilitas publik sudah menjadi kebutuhan institusi, isu pasar bebas sudah menjadi kebutuhan perdagangan dan ekonomi, isu perubahan pola pikir masyarakat sudah menjadi kebutuhan sosial masyarakat Untuk bisa menjawab tantangan-tantangan globalisasi tersebut tentunya dibutuhkan modal dan salah satunya MODAL SOSIAL

DAYA SAING GLOBAL Saat ini World Economic Forum (WEF) telah membuat ukuran suatu penilaian yang dijadikan indikator daya saing global suatu bangsa (Global Competitiveness Index). Ukuran yang dimaksud meliputi kondisi-kondisi dari (1) kelembagaan negara bersangkutan, (2) infrastrukturnya, (3) stabilitas makroekonomi, (4) tingkat kesehatan dan pendidikan dasar, (5) pendidikan tinggi serta intensitas pelatihan-pelatihan, (6) efisiensi dalam usaha perdagangan, (7) pasar tenaga kerja, (8) keunggulan pasar keuangan, (9) ketersediaan teknologi, (10) keterjangkauan pasar, (11) kecanggihan berbisnis, serta (12) kemampuan inovasi. Ke-12 pilar itu diasumsikan menjadi faktor penggerak dan faktor efisiensi iklim usaha ekonomi suatu negara

MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) Secara umum modal sosial dapat dimaknai sebagai institusi, hubungan, sikap dan nilai yang memfasilitasi interaksi antar individu antar kelompok masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui pembangunan ekonomi dan pembangunan masyarakat itu sendiri (Iyer, 2005) Putnam (1995) melihat modal sosial sebgai hubungan sosial, norma sosial, dan kepercayaan (trust) Penekanan modal sosial adalah membangun jaringan (networks) dan adanya pemahaman norma bersama.

MODAL SOSIAL UNTUK BERSAING Institusi yang kuat GLOBAL Jejaring /networking yang luas Kepercayaan atau Trust yang tinggi Norma Sosial yang memegang teguh pada komitment bersama Sikap dan Nilai sosial seperti ketangguhan dan sikap pantang menyerah

Institusi yang kuat Institusi yang kuat adalah yang mampu membuat nilai tawar yang tinggi Bila levelnya negara, maka negara ini harus mampu mempengaruhi negara lain dan memiliki peran global yang penting Bila levelnya organisasi / perusahaan, maka perusahaan tersebut harus dijalankan efisien dan produktif Institusi yang kuat membutuhkan stabilitas dan budaya organisasi yang mendukung

Jejaring yang luas Persekutuan atau kerjasama menjadi dasar jejaring Jejaring digunakan untuk menghasilkan interdependensi, bukan untuk memonopoli Jejaring dibutuhkan untuk saling memberi bukan untuk saling meminta atau mencari keuntungan sendiri

Kepercayaan (Trust) Modal jejaring adalah kepercayaan sesama institusi yang bersekutu Kepercayaan muncul karena adanya usaha saling menjaga dan melindungi kebutuhan masing-masing

Norma sosial bersama Persekutuan yang dijalankan harus diatur bersama dalam norma sosial Kepatuhan akan norma bersama sangat dibutuhkan, dan pelanggarnya harus kena sanksi Dibutukan komitmen untuk tidak melanggar etika berbisnis

Sikap dan Nilai Sosial Dasar Ketangguhan dan sikap pantang menyerah adalah nilai sosial dasar untuk mampu bersaing Harus dimiliki setiap saat dan waktu dan tanpa henti Selalu ditanamkan pada institusi, karena institusi itu selalu hidup dan berkembang

KESIMPULAN Perubahan global membutuhkan modal dasar Modal sosial yang kuat dapat menjadi salah satu modal dalam berdaya saing global

SEKIAN DAN TERIMA KASIH