BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan proposal skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku yang relevan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

K ATA - K ATA K I A S A N D A L A M K H O T B A H Y E S U S & A L K I TA B

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

KATEGORI DAN FUNGSI MAJAS DALAM LIRIK LAGU ALBUM BINTANG LIMA DEWA 19

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

MAJAS Materi Kelas X. 1. Majas perbandingan 2. Majas penegasan 3. Majas sindiran 4. Majas pertentangan

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

STRATEGI MERANCANG SLOGAN, LOGO DAN SIMBOL DALAM EKSEKUSI PESAN IKLAN TELEVISI

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTO XI TARUSAN

Majas (Gaya Bahasa) Macam-Macam Gaya Bahasa. A. Gaya Bahasa Penegasan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

MAJAS DALAM NOVEL SEPERTI DENDAM RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS KARYA EKA KURNIAWAN: TINJAUAN STILISTIKA

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

Ditulis pada Sabtu, 14 Februari :03 WIB oleh damian dalam katergori others tag

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU TEMBANG KENANGAN CIPTAAN KOES PLUS

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

Budi Mulyanto. Hati Bicara

BENTUK PEMAKAIAN RAGAM KALIMAT DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI YANG TERDAPAT DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN EROSS CANDRA SHEILA ON 7 JURNAL ILMIAH

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti menggunakan bahasa, baik bahasa lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA ADITYA PERDANA ANI MINARTI BUDY ROMDHANI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

Pendidikan 97. Bab 9. Pendidikan

IDENTIFIKASI BENTUK GAYA BAHASA DALAM KARIKATUR POLITIK PADA MEDIA INTERNET NASKAH PUBLIKASI

TRILOGI NOVEL MARITO

MAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak.

Gaya Bahasa MINGGU 11

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

Yang Mencinta dalam Diam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologi semiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu Semion yang

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

MAJAS DALAM LIRIK LAGU MISRAMOLAI ALBUM TIGO BULAN CINTO TAJALIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRUKTURAL OBJEKTIF DALAM NOVEL KENTJONO KATON WINGKO KARYA BOEDHI S.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

pelajaran 1 keluarga setiap anak pasti punya ayah ibu kakek nenek dan saudara semua itu disebut keluarga tahukah kamu anggota keluargamu keluarga 1

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

C. Pengindahan D. Keindahan 8. Majelis Permusyawaratan Rakyat dapat disingkat menjadi... A. M.P.R. B. MPR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti lirik lagu, novel, dan sebagainya. Novel merupakan karya sastra yang

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

N NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan proposal skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku yang relevan. Hal ini dikarenakan hasil dari suatu karya ilmiah haruslah dapat dengan mudah dipertanggungjawabkan dan harus disertai data-data yang kuat serta ada hubungannya dengan yang akan diteliti. 2.1.1 Pengertian Majas Dale dalam buku Tarigan 1985:112 Majas, kiasan atau figure of speech adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Warriner dalam buku Tarigan 1985:112 Majas atau figurative language adalah bahasa yang dipergunakan secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah saja. Majas merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk menyakinkan ataupun mempengaruhi para penyimak dan pembaca. 5

Majas sudah seringkali dibicarakan orang terutama oleh para pakar, baik dari bidang linguistik maupun bidang sastra. Menurut kamus B.Indonesia yang diterbitkan oleh Tim Media Center Pressindo, Majas adalah kiasan, cara menggambarkan sesuatu dengan jalan memperbandingkan atau menyamakan dengan sesuatu yang lain. Menurut Tarigan bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Menurut Goris Keraf, sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran, sopan santun, dan menarik. Seorang pakar Slamet Mulyana mendefinisikan majas sebagai susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca. Dari beberapa pengertian ahli bahasa diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa majas adalah cara menampilkan diri dalam berbahasa, baik secara tulisan maupun lisan yang di realisasikan melalui kiasan. Majas merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan di saat seseorang ingin mengungkapkan perasaannya, dan seringkali menimbulkan reaksi berupa tanggapan. 6

2.2. Teori yang Digunakan Secara etimologis, teori berasal dari kata theoria (Yunani), berarti kebulatan alam atau realita. Teori diartikan sebagai kumpulan konsep yang telah teruji, yaitu melalusi kompetensi ilmiah yang dilakukan dalam penelitian. Teori merupakan landasan fundamental sebagai argumentasi dasar untuk menjelaskan atau memberi jawaban terhadap masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Tarigan,Moeliono, dkk. Penulis menganggap teori Tarigan, Moeliono, dkk paling sesuai untuk mengkaji tentang majas perbandingan masyarakat Pakpak. 2.2.1 Pengertian Personifikasi Tarigan 1985: 113 Personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifat insan kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak. Majas ini dapat pula diartikan sebagai penggambaran benda-benda yang tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. (1) Mentari mengintip wajahku lewat jendela, (2) Hujan memandikan tanaman disiang hari, (3) Badai menderu-deru, lautan mengamuk; (4) Hatinya berkata bahwa perbuatan itu tak boleh dilakukannya. 7

2.2.2 Pengertian Metafora Mansoer Pateda 1985:156 Metafora yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan membandingkanya dengan sesuatu yang lain yang sesuatu tersebut sudah diketahui benar baik wujud ataupun sifatnya oleh pendengar/ pembacanya. (1) Aku adalah angin yang kembar (2) Dia adalah anak emas pamanku; (3) Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar. 2.2.3 Pengertian Perumpamaan Tarigan 1985:108 Perumpamaan/Simik adalah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh pemakai membandingkan bagai, bagaikan, seperti, ibarat, serupa, dan kata pembanding lainnya. lapuk. Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang 2.2.4 Pengertian Alegori Tarigan 1985:117Alegori adalah majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran, merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan tempat atau wadah obyek atau gagasan yang diperlambangkan. Dengan kata lain alegori adalah majas yang memakai satu kata untuk makna yang terselubung. (1) Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman (2) Hidup kita diumpamakan dengan biduk atau bahtera yang terkatung-katung di tengah lautan 8

2.2.5 Pengertian Antitesis Secara kalamiah antitesis berarti lawan yang tepat atau pertentangan yang benar-benar (Poerwadarminta, 1976:52) Antitesis adalah sejenis majas yang mengadakan komparasi atau perbandingan antara dua antonim (yaitu kata-kata yang mengandung ciri-ciri semantik yang bertentangan). 1. Hidup matinya manusia di tangan Tuhan. 2. Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah ukuran nilai seorang wanita. 3. Bahasa dapat menunjukkan tinggi rendahnya suatu bangsa. 4. Maju mundurnya desa tergantung dari warganya. 2.2.6 Pengertian Hiperbola Hiperbola adalah sejenis majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya (Tarigan,1983:143) 1.Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan. 2. Kurus kering tiada daya kekurangan pangan. 3. Tabunganya bermiliar-miliar, emasnya berkilo-kilo. 2.2.7 Pengertian Litotes Litotes berasal dari kata yunani litos yang berarti sederhana. Litotes, lawan dari hiperbola, merupakan sejenis majas yang membuat pernyataan mengenai sesuatu dengan cara menyangkal atau mengingkari kebalikannya (Dale 1971:237) 9

Tarigan 1983:144 Litotes adalah sejenis majas yang mengandung pernyataaan yang dikecil-kecilkan,dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, misalnya untuk merendahkan diri. 1.Hasil usahanya tidak mengecewakan hati. 2.Kami disuguhi dengan makanan yang tidak membosankan. 3.anak ini sama sekali tidak bodoh. 4.Kelakuan si Rony tidak menecilkan hati orang tuanya. 2.2.8 Majas Ironi Ironi adalah sejenis majas yang mengimplikasikan sesuatu yang berbeeda, bahkan ada kalanya bertentangang dengan yang sebenar-benarnya dikatakan. 1.Bersih benar hatimu, semua orang kamu cuci dan kamu fitnah. 2.Aduh, bersih benar kamar ini, puntung rokok dan sobekan kertas bertebaran di lantai. 3.Saya senang atas kehematannya, uang tabungannya habis buat berfoya-foya. 4.Alangkah harumnya kamar mandi ini, bau jengkol dan petai. 5.Bagus benar rapornya si andi, banyak benar angka merahnya. 2.2.9 Majas Oksimoron Majas Oksimoron adalah majas yang mengandung penegakan, pendirian yang menyatakan suatu bertentangan. 1.Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis. 10

2.Olah raga naik gunung memang menarik perhatian walaupun sangat berbahaya. 3.Siaran Televisi dapat dipakai sebagai sarana perdamaian tetapi dapat juga dipakai sebagai penghasut perperangan. 2.2.10 Majas Metonimia Metonimia berasal dari bahasa Yunani meta berarti bertukar + onym berarti nama. Metonimia adalah sejenis majas yang mempergunakan nama sesuatu barang bagi sesuatu lain yang berkaitan erat dengannya (Dale,1971:234). Moeliono (dalam Tarigan,1986:139) mengemukakan bahwa metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal, sebagai penggantinya. 1.Kami ke rumah nenek naik kijang. 2.Ayah baru saja membeli Suzuki dengan harga dua belas juta rupiah. 3.Dia lebih menyukai Diana Nasution daripada penyanyi lain. 4.Kemarin ibu membeli pakaian hugo. 2.2.11 Majas Sinekdoke Kata sinekdoke berasal dari bahasa Yunani synekdechesthai (syn dengan + ex keluar dechesthai mengambil,menerima ) yang secara kalamiah berarti menyediakan atau memberikan sesuatu kepada apa yang baru disebutkan. Dengan kata lain, sinekdoke ialah majas yang menyatakan sebagian untuk pengganti keseluruhan (Tarigan 1986:140). Moeliono (dalam Tarigan 1986:140) Sinekdoke ialah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya. 11

1. Pasanglah telinga baik-baik! 2. Kemana kamu buat matamu? 3. Ibu saya telah mempunyai dua atap di Aceh. 2.2.12 Majas Inversi Inversi adalah majas yang merupakan permutasi atau perubahahan urutan unsur-unsur konstruksi sintaksis atau perubahan urutan subyek predikat (SP) menjadi predikat subyek (PS). 1. Saya lapar Lapar saya 2. Dia datang Datang dia 3. Ibu menjahit Menjahit ibu 4. Kami ke palembang Ke palembang kami 5. Mobil ini baru sekali Baru sekali mobil ini 6. Buku ini menarik Menarik buku ini 7. Kakak kami menikah Menikah adik kami 8. Harganya delapan juta Delapan juta harganya 9. Warnanya merah Merah warnanya 10. Si elda lulus Lulus si elda 2.2.13 Majas Eufemisme Kata eufemisme berasal dari bahasa Yunani euphemizein yang berarti berbicara dengan kata-kata yang jelas dan wajar ; yang diturunkan dari eu baik + phanai berbicara. Jadi secara singkat eufemisme berarti pandai berbicara;berbicara baik.(tarigan 1986:!43) 1. Bunting hamil, berbadan dua 2. Utang pinjaman 3. Kelaparan kekurangan makanan 4. Bini istri 12

5. Mati meninggal 2.2.14 Majas Elipsis Elipsis ialah majas yang di dalamnya dilaksanakan pembuangan atau penghilangan kata atau kata-kata yang memenuhi bentuk kalimat berdasarkan tata bahasa. Atau dengan kata lain, elipsis adalah penghilangan salah satu unsur penting dalam konstruksi sintaksi yang lengkap (Tarigan 1986:144). Penghilangan yang dalam majas elipsis ini dapat berupa: a) Penghilangan subyek b) Penghilangan predikat c) Penghilangan obyek d) Penghilangan keterangan e) Penghilangan subyek, predikat, dan obyek sekaligus. 1. Pada waktu pulang membawa banyak barang berharga serta perabot rumah tangga dari home center. (penghilangan subyek mereka) 2. Dia bersama istrinya ke Medan minggu yang lalu ( penghilangan predikat : pergi, berangkat ). 3. Mereka tadi siang ( penghilangan predikat, dan obyek membeli mobil). 4. Ke pakpak ( penghilangan subyek, predikat, obyek, keterangan waktu sekaligus: saya membawa bika ambon ini nanti sore ke pakpak). 2.1.15 Majas Repitisi Menurut Tarigan repetisis adalah majas yang mengandung perulangan berkali-kali kata atau kelompok kata yang sama. Contoh: Cintaku padamu sejauh barat dari timur Cintaku padamu setinggi langit dari bumi 13

Cintaku padamu sedalam samudera raya Cintaku padamu sekuat besi baja Cintaku padamu sepanas bara besi pijar, Wahai kekasiku marga padang. Anakku rajinlah belajar demi masa depanmu Rajinlah belajar mengangkat derajat keluarga! Rajinlah belajar menuntut ilmu, rajinlah belajar mencapai cita-cita. Rajinlah belajar diiringi doa bunda,rajin belajar anakku,tuhan selalu bersamamu. Tidurlah dengan tenang dielus air mataku; Tidurlah dengan tenang dipangkuan ibu Pertiwi; Tidurlah dengan tenang dikibar bendera sang merah putih; Tidurlah dengan tenang dalam kenangan tak kunjung padam, wahai pahlawanku! Dikau rela mengorbankan jiwa ragamu demi nusa dan bangsa tercinta ini. Tidurlah dengan tenang, tidurlah dengan tenang. 14