CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3.

dokumen-dokumen yang mirip
ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

PENGETAHUAN DASAR RADIO KOMUNIKASI ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE JAKARTA Diterbitkan oleh :

Makalah Peserta Pemakalah

ANTENA TELEKOMUNIKASI

ANTENA YAGI. Oleh : Sunarto YBØUSJ

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

Antena Dipole Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Antenna Super J-Pole untuk 70 cm Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

ANTENA YAGI untuk 2 m Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

SHORTY DIPOLE Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

ROTARY DIPOLE untuk Band 80m Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SALURAN TRANSMISI

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

BAB II TEORI DASAR ANTENA

Dasar- dasar Penyiaran

MENDIRIKAN STASIUN RADIO AMATIR Oleh : Sunarto YBØUSJ PERALATAN DAN FASILITAS YANG DIPERLUKAN

BAB II SALURAN TRANSMISI. tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal

Prosedur & konvensi standard untuk memanggil, menjawab dan berbicara. Memulai dan memutuskan hubungan / kontak. Teknik Pertukaran callsign.

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

BAB II TEORI DASAR ANTENA an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University dan

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Contoh Soal soal Ujian Amatir Radio, Tahun 2000

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

Contents. Pendahuluan. Jenis-jenis Antenna feedline. Feedline pada antena tunggal dan array. Matching Impedance. Balun

Antenna J-Pole untuk 70 cm Band atau 2 m Band Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

MENDESAIN DAN MEMBUAT ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10 dbi

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

Jenis media transmisi

Sheet1. Prosedur & konvensi standard untuk memanggil, menjawab dan berbicara. Memulai dan memutuskan hubungan / kontak. Teknik Pertukaran callsign.

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB III WAVEGUIDE. Gambar 3.1 bumbung gelombang persegi dan lingkaran

PERANCANGAN ANTENA DIPOLE UNTUK KOMUNIKASI FREKUENSI RADIO 11 MHz

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

Mengetahui fungsi dan peran media transmisi dalam sistem telekomunikasi. Memahami media transmisi yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

Antena ½ Folded Dipole Vertikal untuk Komunikasi Jarak Sedang

Pengukuran Model Propagasi Outdoor dan Indoor Sistem WiMAX 2.3GHz di Lingkungan Kampus ITB

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

Budi Basuki Subagio 1, Ika Aditya Febriani Putri 2, Ridwan Bagus Santoso 3. Keywords : antenna;folde;dipole;radio;communication

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

Dosen Pembimbing: Dr. Ir Achmad Affandi, DEA

ALUMUNIUM BAHAN ANTENA UNTUK OPTIMASI TRANSMISI GELOMBANG RADIO

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Pengaruh Loading Coil Terhadap Redaman Kabel

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu upaya untuk

BAB IX SISTEM TELEMETRI

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

BAB 7 SISTEM REPEATER. Pentingnya sistem repeater dalam komunikasi data khususnya yang berbasis radio frequency.

ANTENA MODEL DELTA LOOP UNTUK RADIO KOMUNIKASI JALUR HF 11 METER

Dasar-dasar Penyiaran

CEPAT RAMBAT BUNYI. Cepat rambat bunyi pada zat padat

Dasar- dasar Penyiaran

MENYEMPURNAKAN SIARAN TELEVISI MOBIL DENGAN INOVASI ANTENA

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10,5 dbi

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

Dasar- dasar Penyiaran

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless

PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

Perancangan dan Realisasi Antena Double Cross Dipole Untuk Stasiun Bumi Sebagai Antena Penerima Sinyal Satelit NOAA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

TEKNIK SALURAN TRANSMISI P ENDAHULUAN O LEH : H ASANAH P UTRI

Pemancar&Penerima Televisi

Merancang Antenna Amatir Radio Menggunakan Software MMANA

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

9/6/2014. Medium Transmisi. Sesi 3. Guided Media, yakni medium yang menggunakan kabel sebagai medium transmisinya. Ada tiga tipe kabel:

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA

BALUN Bagian Pertama Oleh YC0PE Ridwan Lesmana

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI. Teknologi Antena TV

Transkripsi:

CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3. Kabel coaxial 50 ohm secukupnya 4. Antena VHF/HF 5. Tiang antena min 4 meter 6. SWR Meter 7. Tollkit dan alat bantu lainnya

II. Pengecekan Kondisi Radio Komunikasi Antena dan Coaxial Cable 1. Cek cable DC 2. Cek catu daya power supply atau accu (tegangan dan arus ) 3. Cek cable coaxial + Conector 4. Cek antena VHF / HF dan kelengkapannya 5. Cek SWR Antena + Jumper

III. Pemasangan Radio HF Setelah kita siapkan Radio dan power supply, pasangkan kabel DC dari radio ke power supply. kabel berwarna merah untuk tegangan positif dan kabel berwarna hitam untuk tegangan negatif. Selanjutnya pasang kabel koacxial ke SWR meter, dari SWR meter ke Radio Jika semuatelah terpasang dengan baik, langkah berikutnya memasang antena untuk HF yaitu Dipole Antena

Cara Matching Antena Dipole HF Cara matching antena yang baik ialah dengan menggunakan alat khusus ialah DIP METER dan IMPEDANCE METER atau dapat juga menggunakan SWR ANALYZER. Apabila alat tersebut tidak tersedia, matching dilakukan dengan menggunakan transceiver dan SWR meter. Pertama-tama pasanglah antena dengan konfigurasi yang dikehendaki. Pasanglah SWR meter diantara transceiver dengan transmission line (coaxial cable).. Selanjutnya atur transceiver pada power yang paling rendah, sekitar 5-10 Watt dengan mode AM atau CW. Tentukan frekeuensi kerja yang dikehendaki, misalnya 11.473.5 MHz. Coba transmit sambil mengamati SWR meter, putarlah tombol pengatur frekuensi sedemikian sehingga didapatkan Standing Wave Ratio (SWR) yang paling rendah. Bila frekuensi tersebut lebih rendah dari 11.473.5 MHz berarti sayap-sayap dipole terlalu panjang, jadi harus diperpendek. Bila frekuensi terlalu tinggi berarti sayapsayap dipole-nya terlalu pendek. Untuk memperpanjang haruslah disambung, ini kurang menyenangkan. Jadi pemotongan awal antena harus dilebihi dari panjang theoritis, dan pada waktu dipasang dilipat balik sehingga panjangnya sama dengan panjang theoritis. Bila frekuensi match terlalu rendah, perpendek antena 10 CM setiap sayapnya. Bila masih terlalu rendah diperpendek lagi. Begitu seterusnya sehingga diperoleh SWR yang rendah ialah kurang dari 1:1.5.

Cara memendekkan tidak dengan dipotong tetapi dilipat balik dan menumpuk rapat, lipatan yang mencuat akan membentuk capasitance head dan mempengaruhi SWR Antena dipole dapat dioperasikan secara harmonic, ialah dipekerjakan pada frekuensi kelipatan ganjil dari frekuensi kerja aslinya. Misalnya antena untuk 7 MHz dapat pula digunakan untuk bekerja pada 21 MHz (kelipatan 3). Tentu saja SWR-nya akan lebih tinggi daripada bila digunakan pada frekuensi aslinya. Penempatan antena disarankan agak jauh dari kawat telepon dan kawat listrik untuk menghindari timbulnya telephone interference dan television interference. Bentangan antena yang sejajar dengan kawat telepon atau kawat listrik dengan jarak kurang dari lima meter akan dapat menimbulkan gangguan pada pesawat telepon, televisi dan perangkat audio lainnya. Makin rendah letak antena, sayap-sayapnya cenderung makin pendek. Untuk itu dalam pekerjaan matching, antena diletakkan pada ketinggian yang sebenarnya. Begitu pula diameter kawat akan berpengaruh terhadap panjangnya, makin besar diameter makin pendek antenanya, Hal ini disebabkan karena kapasitansi antena terhadap bumi. Matching antena pada saat tanah basah, misalnya sehabis turun hujan, sayap dipole menjadi lebih pendek. Kecuali itu dalam pemasangan antena perlu memperhatikan lingkungan yang mungkin mengganggu antena itu sendiri. Misalnya adanya atap dari bahan seng atau atap rumah yang dilapisi dengan aluminium foil cenderung akan menyulitkan

Antena Dipole dan Monopole Salah satu bagian penting dari suatu stasiun radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Ia berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver. Kuat tidaknya pancaran kita yang sampai di pesawat lawan bicara, sebaliknya baik buruknya penerimaan kita tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi propagasi, faktor kedua adalah posisi stasiun (posisi antena) beserta lingkungannya, faktor ketiga adalah kesempurnaan antena. Untuk pancaran ada faktor keempat ialah kelebaran bandwidth pancaran kita dan faktor kelima adalah power.

Seringkali agar pancaran kita cukup besar diterima setasiun lawan bicara, kita berusaha menaikkan power dengan tanpa memperhatikan faktorfaktor lain tersebut di atas. Memang usaha memperbesar power secara teknis merupakan usaha yang paling mudah, akan tetapi rasanya ini adalah usaha yang kurang efektif dan cenderung merupakan suatu pemborosan. Mengenai propagasi dan posisi stasiun, kita cenderung tidak dapat berbuat banyak. Faktor bandwidth pancaran dapat dikatakan bahwa makin sempit bandwidth makin kuatlah pancaran kita, ini ada batasnya mengingat faktor readibility.

Sebatang logam yang panjangnya 1 4 Lambda (λ) akan beresonansi dengan baik bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. Jadi bila pada ujung coax bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang 1 4 λ dan outer-nya di ground, ia akan menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan disebut monopole (mono artinya satu). Apabila outer dari coax tidak di-ground dan disambung dengan seutas logam sepanjang 1 4 λ lagi, menjadi antena dengan dua pole dan disebut dipole 1 2 λ (di artinya dua).

Antena dipole bisa terdiri hanya satu kawat saja disebut single wire dipole, bisa juga dengan dua kawat yang ujung-ujungnya dihubungkan dinamakan two wire folded dipole, bisa juga terdiri atas 3 kawat yang ujung-ujungnya disambung dinamakan three wire folded dipole. Antena lain yang juga mempunyai dua pole adalah antena delta loop rhombic, quad dan cubical quad. Dalam tulisan ini hanya dibicarakan single wire dipole.

Menghitung Lambda (Panjang Gelombang) Cepat rambat gelombang sama dengan cahaya ialah 300.000.000 meter/detik, sedangkan gelombang tersebut bergetar sejumlah f cycle/detik (f = frekuensi). Misalnya frekuensinya 6 MHz (mega artinya juta), maka setiap detik ia bergetar 6.000.000 kali. Kita tahu bahwa satu Lambda (λ) adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu kali getar. Sehingga panjang satu Lambda adalah : 300.000.000 m/detik λ = f cycle/detik Kalau f dalam MHz dan λ dalam meter, maka rumusnya menjadi : 300 λ=... rumus 1) f

Lambda Antena Rumus 1) di atas adalah panjang gelombang di udara. Cepat rambat gelombang listrik pada logam itu lebih kecil, ialah 0.95 kali gelombang radio di udara. Jadi untuk menghitung Lambda antena, rumus 1) tersebut menjadi: 300 λ = x 0.95 f 75 1 4 λ = x 0.95... rumus 2) f dimana λ dinyatakan dalam meter dan f dalam MHz.

Antena dipole untuk frekuensi 11.473.5 MHz, dengan rumus di atas akan didapatkan panjang setiap sayapnya 6,2 meter atau dibulatkan 7 meter, panjang 7 meter ini dinamakan panjang theoritis. Panjang theoritis tersebut belum dapat langsung kita gunakan karena faktor pengaruh lingkungan belum diperhitungkan, kita tahu bahwa pengaruh lingkungan di setiap lokasi itu berbeda. Perhitungan theoritis ini mutlak diperlukan agar kita bisa memulai percobaan, tanpa perhitungan theoritis kita tidak akan bisa mengetahui dari mana kita akan memulai percobaan. Kita ketahui bahwa lingkungan sangat berpengaruh terhadap panjang theoritis, terutama apabila antena itu dipasang rendah. Untuk itu, maka dalam praktek panjang theoritis tersebut harus diberikan koreksi yang dinamakan koreksi lingkungan. Penyesuaian dengan lingkungan itu dilakukan dengan metoda trial and error. Metoda trial and error adalah suatu metoda ilmiah yang digunakan apabila ada dua variabel yang saling tergantung atau bila ada beberapa variabel yang tidak dapat diukur besarnya.

IV. Pemasangan Radio VHF Setelah kita siapkan Radio dan power supply, pasangkan kabel DC dari radio ke power supply. kabel berwarna merah untuk tegangan positif dan kabel berwarna hitam untuk tegangan negatif. Selanjutnya pasang kabel koacxial ke SWR meter, dari SWR meter ke Radio Jika semua telah terpasang dengan baik, langkah berikutnya memasang antena untuk VHF yaitu Monopole (omny) Antena

Cara Matching Antena Monopole (Omny) VHF Cara matching antena yang baik ialah dengan menggunakan alat khusus ialah DIP METER dan IMPEDANCE METER atau dapat juga menggunakan SWR ANALYZER. Apabila alat tersebut tidak tersedia, matching dilakukan dengan menggunakan transceiver dan SWR meter. Pertama-tama pasanglah antena dengan konfigurasi yang dikehendaki. Pasanglah SWR meter diantara transceiver dengan transmission line (coaxial cable).. Selanjutnya atur transceiver pada power yang paling rendah, sekitar 5-10 Watt. Tentukan frekeuensi kerja yang dikehendaki, misalnya 171.300 MHz. Coba transmit sambil mengamati SWR meter. Bila frekuensi tersebut lebih rendah dari 171.300 MHz berarti antena terlalu panjang, jadi harus diperpendek. Bila frekuensi terlalu tinggi berarti antena kurang panjang.untuk antena omny cukup dengan menurun dan menaikan tubing paling atas, sedangkan untuk antena mobil bila terlalu panjang maka harus di potong. SWR yang rendah ialah kurang dari 1:1.5.

Apabila semua pengukuran telah selesai hidupkan radio buka squelz hingga terdengar bunyi sous yang menandakan pesawat telah berfungsi untuk menerima / mengirim berita Siapkan alat tulis untuk segera meminta laporan maupun menyampaikan laporan dalam rangka mengisi administrasi operator radio.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH BY. OP RADIO BNPB