DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PEMBELAJARAN MENGUBAH PECAHAN. Hardini Setya Sukapti

METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI. Mugiharti

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

PROSIDING ISBN :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran utama pendidikan di SD adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yang

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

BAB III METODE PENELITIAN

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SD MELALUI KOOPERATIF TIPE STAD

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN BANGUN DATAR DENGAN METODE STAD DAN ALAT BANTU MBDW PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN PEKUWON 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

PROSIDING ISBN :

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode STAD dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Penelitian dilakukan di kelas V SD dengan jumlah subyek penelitian 17 siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, tes dan observasi. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian penggunaan metode STAD dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. 2015 Dinamika Kata Kunci: Hasil Belajar; Metode STAD; Sifat-sifat Bangun Datar PENDAHULUAN Sampai saat ini pelajaran matematika masih dianggap momok oleh sebagian besar siswa. Hal ini terbukti dengan rendahnya minat belajar dan rendahnya nilai harian, rapor maupun nilai hasil ujian. Sehingga berbagai upaya dilakukan, agar masalah ini dapat diatasi, baik oleh siswa, guru, orang tua, dan pemerintah melalui kelompok belajar, les, penataran, pembenahan kurikulum dan sebagainya. Matematika berfungsi sebagai alat pemecah masalah melalui pola pikir model matematika, dan merupakan alat komunikasi melalui simbol, grafik atau diagram serta model Matematika. Tujuan pembelajaran Matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis, logis, kritis dan konsisten. Standar kompetensi Matematika yang dibakukan harus dicapai oleh siswa pada akhir periode pembelajaran. Standar tersebut dikelompokkan dalam kemahiran matematika, bilangan pengukuran dan geometri, aljabar, statistika, peluang, trigonometri serta kalkulus. Berdasarkan hasil pengalaman guru bahwa pembelajaran Matematika masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan pendekatan demonstrasi dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung dengan meningkatkan keaktifan siswa jarang dilakukan. Guru sekolah dasar (SD) sebagian masih mempertahankan urutan-urutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa. Matematika biasanya dianggap paling sulit bagi sebagian siswa dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Untuk itulah guru perlu menyajikan proses pembelajaran yang lebih 67

menyenangkan, sehingga siswa lebih aktif. Sebab kebiasaan siswa yang cenderung pasif dalam pembelajaran dapat mengakibatkan sebagian besar siswa merasa takut dan malu bertanya dan suasana belajar menjadi sangat monoton dan kurang menarik. Untuk itu siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam menemukan konsep yang sedang dipelajari sehingga siswa mudah memahami materi dalam pembelajaran. Secara umum hasil perolehan nilai matematika siswa masih rendah. Untuk mengetahui secara lebih rinci kekurangan-kekurangan yang dialami oleh siswa, peneliti melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan, dengan memperoleh hasil kesimpulan sementara bahwa rendahnya nilai tes/ ulangan siswa disebabkan karena siswa kurang antusias dalam belajar dan tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu dalam pembelajaran Matematika, harus digunakan pendekatan pembelajaran alternatif dan tidak membosankan, salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pendekatan kooperatif tipe STAD. Dengan pendekatan kooperatif tipe STAD diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang berlangsung menarik bagi siswa, sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti (Slavin, 2008). Metode ini juga sangat mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran sains, dan pada tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Selain itu STAD adalah yang paling tepat untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran ilmu pasti seperti perhitungan dan penerapan matematika, serta konsep sains. STAD didasarkan pada prinsip bahwa para peserta didik bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri. Dalam STAD, kelompok terdiri atas empat atau lima peserta didik yang mewakili keseimbangan kelas dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras. Kelompok merupakan tampilan yang paling penting dalam STAD, dan penting pula bagi pendidik untuk mengarahkan anggota masing-masing kelompok. Slavin menyarankan peringkat para peserta didik dalam kemampuan akademik dibuat terlebih dahulu. Masing-masing kelompok akan terdiri atas seorang peserta didik dan kelompok atas, seorang peserta didik dan kelompok bawah, dan dua orang peserta didik dengan kemampuan rata-rata. Pembentukan kelompok dengan cara semacam ini bertujuan agar diperoleh kesetaraan di antara kelompok-kelompok tersebut. Keseimbangan dalam jenis kelamin dan ras juga harus menjadi pertimbangan. Dengan demikian, masing-masing kelompok kurang lebih sama dalam berbagai aspek. pendidik memperesentasikan pelajaran dan kemudian peserta didik bekerjasama tim untuk memastikan seluruh anggota tim telah menuntaskan pelajaran dengan baik. Akhirnya, semua peserta didik menjalani kuis perseorangan tentang pelajaran tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu. Adapun penghargaan yang diberikan adalah penghargaan kelompok. Karena skor kelompok didasarkan pada kemajuan yang diperoleh peserta didik atas nilai sebelumnya, siapapun bisa menjadi bintang kelompok dalam satu minggu itu. Pembelajaran bangun datar sebaiknya dengan menggunakan alat bantu model bangun datar. Alat bantu model bangun datar warna-warni merupakan bentuk bangun datar dengan memberi warna-warni yang berbeda pada bagian-bagian (unsur) bangun datar yang memiliki karakter khusus. Dengan bangun datar warna-warni tersebut merupakan upaya mengarahkan peserta didik untuk berpikir konkrit. Belajar secara konkrit lebih menyenangkan, mengaktifkan, dan mudah dipahami. Maka model STAD ini berbantuan MBDW (Model Bangun Datar Warna-warni) dapat meningkatkan kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat bangun datar. 68 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

Rumusan penelitian ini yaitu apakah metode STAD dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar? Sedangkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui metode STAD dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2010) menjelaskan proses penelitian dilaksanakan dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bertempat di SD Negeri 01 Rembun Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 17 siswa, terdiri dari 6 orang siswa perempuan dan 11 orang siswa laki-laki kelas V SD. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, tes dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif komparatif dilakukan untuk membandingkan prestasi belajar melalui tes formatif/ nilai ulangan harian antar siklus. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran berdasarkan hasil observasi dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum hasil perolehan nilai matematika siswa masih rendah. Untuk mengetahui secara lebih rinci kekurangan-kekurangan yang dialami oleh siswa, peneliti melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan, dengan memperoleh hasil kesimpulan sementara bahwa rendahnya nilai tes/ ulangan siswa disebabkan karena siswa kurang antusias dalam belajar dan tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I yaitu: (a) Mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah dan mengembangkan pemecahan masalah, (b) Merancang rencana pembelajaran sesuai materi pada saat pelaksanaan siklus I, (c) Merancang alat peraga, bahan dan lembar kegiatan siswa, (d) Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi pengajar, (e) Menyusun tes formatif. 2. Pelaksanaan Secara garis besar tahapan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. a. Kegiatan Awal Memotivasi siswa dengan meminta siswa untuk menceritakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang manfaat penjumlahan dan pengurangan, dan Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti Menyampaikan informasi tentang langkah-langkah yang akan dikerjakan dalam pembelajaran dengan metode bervariasi, Siswa belajar mengerjakan soal-soal dalam buku/ LKS, Guru membantu membimbing tiap-tiap siswa kelompok. Siswa sambil mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), Mengecek kembali beberapa siswa setelah siswa belajar dengan bantuan siswa lain.

c. Kegiatan Penutup Memandu siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, Mengadakan evaluasi berupa pertanyaan secara lisan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mengadakan tes formatif dan Memberi penghargaan pada siswa atau kelompok yang bekerja dengan baik dan benar dan memberi pelatihan lanjutan dan memberi tugas rumah. 3. Observasi Pengamatan dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai sampai dengan kegiatan penutup. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa akan digunakan untuk melihat akibat atau pengaruh dari penerapan metode STAD terhadap keaktifan siswa. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai 21,9 dengan kategori kurang. 4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode STAD masih terdapat hambatan atau kekurangan diantaranya : a. Siswa belum menguasai langkah-langkah pembelajaran dengan metode STAD, sehingga ada beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan kurang serius. b. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode STAD. Siklus II 1. Perencanaan Pada prinsipnya kegiatan perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan perencanaan siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus II yaitu: (a) Mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah dan mengembangkan pemecahan masalah, (b) Merancang rencana pembelajaran sesuai materi pada saat pelaksanaan siklus I, (c) Merancang alat peraga, bahan dan lembar kegiatan siswa, (d) Menyusun lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan performansi pengajar, (e) Menyusun tes formatif, (f) mengaktivkan siswa dalam kegiatan, (g) menjelaskan kembali langkah-langkah metode STAD. 2. Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tindakan siklus II adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Memotivasi siswa dengan meminta siswa untuk menceritakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang manfaat penjumlahan dan pengurangan, dan Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti Menyampaikan informasi tentang langkah-langkah yang akan dikerjakan dalam pembelajaran dengan metode bervariasi, Siswa belajar menggambar bangun datar dengan bantuan siswa lain (kelompok acceleration). Guru membantu membimbing tiap-tiap siswa / kelompok siswa sambil mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), Mengecek kembali beberapa siswa setelah siswa belajar dengan bantuan siswa lain. c. Kegiatan Penutup Memandu siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, Mengadakan evaluasi berupa pertanyaan secara lisan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mengadakan tes formatif dan Memberi penghargaan pada siswa atau kelompok yang bekerja dengan baik dan benar dan memberi pelatihan lanjutan dan memberi tugas rumah. 70 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah

3. Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II memperoleh nilai 28,4 dengan kategori baik. 4. Refleksi Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui pembelajaran siklus II, aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran dan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dengan metode STAD lebih baik daripada siklus I. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, dilihat dari keaktifan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, pemahaman siswa terhadap materi juga meningkat, dilihat dari hasil tes evaluasi yang dilaksanakan di akhir siklus II sudah memenuhi indikator ketercapaian. Hasil peningkatan tes keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar pada Siklus I dan Siklus II dapat dilihat Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Nilai Tes Keterampilan Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar pada Siklus I dan Siklus II Kategori Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Tuntas 11 65% 15 88% Belum Tuntas 6 35% 2 12% Jumlah 17 100% 17 100% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Hasil Keterampilan Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar (Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Metode STAD dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar, yang dilihat dari nilai tes keterampilan siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II yaitu mengajak siswa untuk lebih aktif mengikuti kegiatan menggunakan metode pembelajaran STAD dan menjelaskan kembali langkahlangkah metode STAD agar dipahami siswa lebih baik.

UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih diucapkan kepada Tim Pembimbing Penelitian Tindakan Kelas Bapak Dr. Eko Supraptono, M.Pd., Kepala Sekolah, Kolaborator, Guru dan siswa kelas V SD Negeri 01 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta Depdiknas, 2003. Kurikulum 2004. Stándar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SMP dan MTs. Jakarta: Balitbang Depdiknas Nasution, 1982. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Alumni Slavin, R. E. 2008. Cooperative learning teori, riset dan praktik. Bandung: Nusa Media Suharsimi Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1989. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press 72 Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah