Kata Kunci: Brown s Gas, NaHCO 3, Katalis, Elektrolisis, Generator HHO tipr Dry Cell.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROSENTASE KOH TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS DALAM PROSES ELEKTROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROLISER DRY CELL. Rifqi Mahaputra Rachman

PENGGUNAAN GENERATOR HHO TIPE DRY CELL UNTUK MEMPRODUKSI BROWN S GAS DENGAN KATALIS NaCl. Hadi Mutakkim

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

Optimalisasi Generator Gas HHO Tipe Wet Cell Dimensi 160x160 mm & 120x120mm Dengan Penambahan Digital Pulse Width Modulation Dan Netral Plat

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

Pengaruh Penambahan Gas HHO Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Putaran Konstan Dengan Variasi Massa Katalis KOH pada Generator Gas HHO

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.1 Tahun ISSN X

BAB II LANDASAN TEORI. oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN:

PENGARUH VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS

PENGARUH VARIASI DUTY CYCLE PADA PULSE WIDTH MODULATION TERHADAP PERFORMA GENERATOR GAS HHO TIPE BASAH (WET CELL) 9 PLAT SS 316L 10x10 mm.

PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

PENGARUH PROSENTASE FRAKSI MASSA NaOH (NATRIUM HIDROKSIDA) SEBAGAI KATALIS DALAM PROSES ELETROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROLISER TIPE DRY CELL

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Karakteristik Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dan Wet Cell berdimensi 80 x 80 mm dengan Penambahan PWM E-3 FF (1 khz)

I. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN SEBAGAI BAHAN BAKAR DENGAN METODE ELEKTROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

PEMBUATAN ALAT PRODUKSI GAS HIDROGEN DAN OKSIGEN TIPE WETT CELL DENGAN VARIASI LUAS PENAMPANG

a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik

PENGARUH KONSENTRASI KOH TERHADAP PRODUKSI HHO DALAM PROSES ELEKTROLISIS

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

PRODUKSI BROWN S GAS PADA ELETROLIZER TIPE DRYCELL DENGAN MATERIAL ELEKTRODA BERBEDA

Width B-339. dimaksudkan maka arus. generator. itu berarti. pada generator HHO. masyarakat. bakar yang tidak. dapat diperbaharui.

PENGEMBANGAN GENERATOR GAS H 2 O 2 JENIS WET DAN DRY CELL 6 RUANG UNTUK KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300CC

PENGARUH VARIASI LUAS PERMUKAAN PLAT ELEKTRODA DAN KONSENTRASI LARUTAN ELEKTROLIT KOH TERHADAP DEBIT GAS HASIL ELEKTROLISIS AIR

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

Efisiensi termal proses elektrolisis pada saat ini sudah dapat dioptimalkan dengan melakukan proses penyempurnaan pada generator HHO, sehingga dapat m

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

Karakterisasi Unjuk Kerja Generator Gas HHO Tipe Dry Cell dengan Elektroda Titanium dan Penambahan PWM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

ELEKTROLISIS UNTUK EFISIENSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN PENINGKATAN KUALITAS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

I. PENDAHULUAN. Permasalahan krisis energi dan polusi udara merupakan permasalahan besar

Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

Desain Elektrolisa Air Sebagai Bahan Bakar Kompor Gas

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER EMPAT LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS LPG DAN BIOGAS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

Pengaruh Konsentrasi Larutan Katalis dan Bentuk Elektroda dalam Proses Elektrolisis untuk Menghasilkan Gas Brown

Pemanfaatan Elektrolisis Sebagai Alternatif Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Untuk Mengurangi Polusi Udara

LAPORAN TUGAS AKHIR PRODUKTIVITAS GAS HHO SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR DARI ELEKTROLISA TIDAK LANGSUNG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMRODUKSI GAS BROWN DENGAN METODE ELEKTROLISIS BERSKALA LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

PRODUKSI GAS DENGAN PROSES ELEKTROLISIS DALAM PEMBUATAN GENERATOR GAS HHO, ELEKTRODA LEMBARAN DAN SPIRAL DENGAN KATALIS NaOH, NaCl DAN NaHCO 3

Pengaruh Medan Magnet terhadap Proses Elektrolisis Air (H 2 O)

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER 4 LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN BIOGAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES 1 PEMBUATAN GAS HIDROGEN (H 2 ) DENGAN BAHAN DASAR AIR SECARA ELEKTROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU Presiden RI Kegiatan Pokok RKP 2009: b. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC

yang (H 2 ), Elektrolisis sebagai katalis. KOH akan sehingga terpecah yang tidak Namun gas HHO dengan sendirinya B. Generator HHO yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan) Politeknik Negeri Banjarmasin, 9-10 Nopember 2016

PENGARUH PENAMBAHAN BROWN S GAS TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN YAMAHA VEGA ZR 115 CC. Jl. MT Haryono193 Malang

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

Pengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen. Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGGUNAAN GENERATOR HHO PADA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM BI-FUEL DENGAN VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m

BAB I PENDAHULUAN. sebuah konstruksi didirikan diatasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

ANALISIS PENGARUH LETAK MIXERHYDROGEN BOOSTER TERHADAP KUALITAS GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN BENSIN

Hasil Penelitian dan Pembahasan

PEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR SEBAGAI ALRENATIF PENGHEMAT BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA 100 CC

BAB II KAJIAN PUSTAKA. relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu :

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

BAB II DASAR TEORI 2.1 SEJARAH HIDROGEN Watercar oleh Issac de Rivas. Pada tahun 1805 Isaac de Rivas berkebangsaan Swiss sebagai orang pertama

DAYA HANTAR LISTRIK 1. Tujuan Percobaan 2. Dasar Teori

Transkripsi:

PENGARUH VARIASI PROSENTASE KATALIS NaHCO 3 TERHADAP PRODUKSI BROWN S GAS PADA PROSES ELEKTROLISIS AIR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TIPE DRY CELL M. Taufiq (1), Margianto (2), EnaMarlina (2) Program Strata Satu Teknik Mesin Universitas Islam Malang 1), Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Malang 2) Jl. MT Haryono 193 Malang 65145 E-mail: taufiq_uklik94@yahoo.com Abstrak Perkembangan dalam bidang energi alternatif sekarang ini tidak lain untuk menggantikan bahan bakar minyak bumi yang semakin terbatas, dalam penelitian ini akan membahas energi alternatif tentang gas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Brown s Gas. Untuk mendapatkan gas dapat dilakukan dengan proses elektrolisis air dengan bahan kimia NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) sebagai katalisnya. Proses elektrolisis air ini yaitu dengan memisahkan molekul air H 2 O menjadi gas 2H 2 dan O 2 (Hidrogen Hidrogen Oksigen) dengan bantuan arus listrik searah (DC) yang dialirkan melalui rangkaian plat Stainless Steel tipe 304 sebagai elektrodanya, plat tersebut berjumlah 10 yang terdiri dari 2 plat pada kutub (+) anoda, 1 plat pada kutub (-) katoda, dan 7 plat netral, ketebalan masing-masing plat 2 mm dengan jarak antar elektroda yaitu 2 mm yang disebut sebagai generator. Dalam penelitian ini, akan memperhitungkan konsumsi daya, laju produksi gas, dan effisiensi pada generator tipe Dry Cell dengan berbagai macam variasi prosentase katalis NaHCO 3 sebesar, 4%, dan 5%. Hasil penelitian dan pengujian generator tipe Dry Cell ini mendapatkan campuran katalis NaHCO 3 terbaik yaitu pada prosentase dalam 500 ml air aquades, dapat diketahui bahwa konsumsi Daya listrik generator sebesar 15 watt, bisa menghasilkan produksi gas sebesar 1,7500 ml/s, dengan effisiensi generator sebesar 75,9. Kata Kunci: Brown s Gas, NaHCO 3, Katalis, Elektrolisis, Generator tipr Dry Cell. PENDAHULUAN Ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas, itu sudah merupakan suatu permasalahan yang tidak asing lagi bagi seluruh manusia didunia. Maka dari itu harus ada suatu terobosan baru untuk mengembangkan dan mendorong penggunaan energi alternatif mulai dari sekarang agar tidak terjadi krisis energi dalam menghadapi keterbatasan minyak bumi di kemudian hari. Keadaan ini mendorong manusia berupaya untuk tidak bergantung sepenuhnya dengan minyak bumi, dengan mencari bahan bakar alternatif yang bersifatnya terbarukan, mudah didapat, mudah diolah dan diharapkan nantinya dapat menggeser ketergantungan terhadap minyak bumi. Salah satu bahan bakar alternatif tersebut adalah Brown s Gas (Gas ), yang merupakan gas hasil dari elektrolisis air aquades dengan menggunakan arus listrik. Brown s Gas () adalah campuran gas H (Hydrogen) dan gaso (Oxygen) dalam perbandingan 2:1 umumnya yang dihasilkan dari proses elektrolisa. Elektrolisis adalah proses pemecahan molekul H O (air) menjadi H dan O dengan pengaruh energi listrik. Gas mempunyai energi yang tinggi apabila terbakar hingga mencapai 3 kali lipat dari energi bahan bakar premium persatuan berat (Sunyoto, 2011). Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H 2 O) menjadi oksigen (O 2 ) dan hidrogen gas (H 2 ) dengan menggunakan arus lisrik yang melalui air tersebut. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elekron, tereduksi menjadi gas H 2 dan ion hidroksida (OH - ). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O 2 ), melepaskan 4 ion H + serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H + dan OH - mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air (Wikipedia, 2015).

Sudah cukup banyak Penelitianpenelitian yang membahas tentang produksi dan efisiensi Gas dari berbagai macam katalis. Untuk itu, peneliti kali ini akan dilakukan produksi gas oleh generator tipe Dry Cell dengan menggunakan variasi prosentase katalis NaHCO 3 sebesar, 4%, dan5%, masing-masing dicampurkan kedalam 500 ml air aquades dengan tegangan listrik 12 V serta jenis danmodel elektroda Stainless Steel tipe 304. Dengan harapan nantinya bisa memberikaninovasi-iniovasibaru dalamupayamenyempurnakan energialternatif yang ramahlingkungansertasangatcocok digunakan dan mudah didapatkan terutama diindonesia dari produksi Gas. Dalampenelitianinikinerja Generator dalam memproduksi gas dapatdihitungmenggunakan parameter sebagaiberikut: 1. Daya yang dibutuhkan Generator Besarnyadaya yang dibutuhkan oleh generator dapat ditentukan daribesarnyategangandanaruslistrik yang digunakandalam proses elektrolisis. Perhitunganyamenggunakanpersamaan sebagai berikut: P = V x I...... (1) Dimana: P = Daya generator (watt) V = Beda potensial/ tegangan (volt) I = Arus Listrik (ampere) 2. Laju Produksi (Flowrate) Brown s Gas Produksiutama proses elektrolisis air denganmenggunakan generator adalah gas ataulebihdikenaldengansebutan (Brown s Gas). Sehinggauntukmengetahuiseberapabaikk inerja generator, Makaperludiketahuiseberapabanyaknya volume Brown s Gas yang dihasilkan.lajuproduksi(flowrate) dapat ditentukandenganpersamaansebagai berikut: =... (2) Dimana:Q = Laju produksi (ml/s) V gas = Volume Gas yang dihasilkan dalam (flowrate) (ml) t= Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan gas 3. Efisiensi Generator Efisiensi generator merupakanperbandinganantaraenergi yang digunakandenganenergi yang dihasilkanpadasuatu proses elektrolisis dalam memproduksi Brown s Gas. Kegunaandariperhitunganefisiensitersebu ttidaklainuntukmengetahuiseberapa optimal kinerjadari generator saat proses elektrolisisberlangsung.efisiensipadagen erator dapatdihitungdenganpersamaanseba gaiberikut: η = x 100%... (3) Dimana: η = Laju produksi gas ρ = Densitas gas (kg/m 3 ) LHV = Low heating Value gas (J/kg) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah prosentase campuran katalis NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) yang tepat untuk menghasilkan Gas dalam proses elektrolisis air aquades sebanyak 500ml, dengan waktu pengujian per 10 detik dikalikan 15 kali percobaan. METODE PENELITIAN Dalam penulisan metodologi penelitian kali ini adalah dengan menggunakan metodologi eksperimen yang nyata, yang mana dengan menvariasikan prosentase katalisator NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) sebesar, 4%, dan 5%, sebagai pemicu dalam mempercepat proses elektrolisis air H 2 O untuk menghasilkan gas atau Brown s Gas. Dengan metode tersebut nantinya akan dapat mengetahui berapa jumlah variasi prosentase katalis dari NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) yang paling efektif untuk memproduksi Brown s Gas.

Variabel terkontrol adalah bahan elektroda plat Stainless Steel tipe 304 dengan panjang 10cm, lebar 10cm, dan tebal 2mm yang berbentuk persegi 8, serta bahan dari cover generator terbuat dari kaca akrilik dengan panjang 15cm, lebar 15cm, dan tebal 1cm yang berbentuk persegi 4. Variabel terikat meliputi besarnya voltase dan arus yang digunakan saat proses elektrolisis H 2 O, laju aliran Brown s Gas pada gelas ukur, serta efisiensi pada generator. SKEMA INSTALASI GENERATOR 1. Battery Accu 6. Generator 2. Sekring 7. Tabung Reservoir 3. Saklar 8. Tabung Gas 4. Amperemeter 9. Kran 5. Voltmeter 10. GelasUkur Gambar 1. Skema Instalasi Generator HASIL DAN PEMBAHASAN 1. KonsumsiDayaoleh Generator Konsumsi 30 30 30 30 Daya terhadap 33 30 Waktu 21 21 Pengujian 21 21 21 15 18 D 15 1818 12 a 15 18 18 6 9 y3 12 12 1515 12 1515 12 15 0 a 10 30 50 Waktu 70 90 (s) Gambar2.GrafikHubunganKonsumsiDayao leh Generator Dari paparan grafik di atas, menunjukkan bahwa hubungan antara konsumsi daya terhadap waktu pengujian per 10 detik dikalikan 15 kali percobaan dapat terlihat bahwa konsumsi daya untuk semua variasi prosentase katalis NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) naik diawal pengujian, tidak terkecuali pada variasi prosentase 5%, tetapi pada variasi prosentase 5% paling besar membutuhkan daya yaitu 30 watt. Hal ini disebabkan karena semakin besarnya jumlah prosentase katalis NaHCO 3 dalam proses elektrolisis dan seiring dengan bertambahnya waktu pengujian maka kandungan molekul air akan berkurang sehingga larutan akan semakin kental dan semakin baik dalam menghantarkan arus listrik, arus dalam proses elektrolisis ini juga bisa ditentukan oleh konsentrat dalam larutan elektrolit dan teganagan listrik yang melalui elektroda. Tetapi dengan semakin kentalnya larutan pada titik waktu pengujian tertentu akan mengalami kejenuhan maka ion (ion positif dan ion negatif) yang terdapat dalam senyawa yaitu air aquades akan semakin berkurang yang mengakibatkan mempengaruhi kesetimbangan larutan sehingga prosentase 5% NaHCO 3 membutuhkan listrik yang besar untuk memecah air dalam proses elektrolisis, semakin bertambahnya daya listrik yang dihantarkan kedalam larutan elektrolit dapat mengakibatkan hambatan dari rangkaian elektrolisis semakin kecil, dengan tegangan yang sama berdasarkan hukum OHM maka arus listrik yang dapat mengalir juga akan semakin besar. 2. Laju Produksi (Flowrate) Gas 2,2000 2,1875 2,0250 2,1250 2,0000 1,9792 2,1000 terhadap Waktu 1,7500 2,0417 1,9861 2,0568 2,0000 1,9519 1,9750 1,9000 1,7500 1,7083 1,9792 1,9844 2,0000 1,9821 1,8000 Pengujian 1,6875 1,6750 1,6667 1,7083 1,7000 1,6250 1,6250 1,6000 1,7500 1,6458 1,6154 1,6250 1,6000 1,6000 1,5000 1,5000 1,5833 1,5833 1,5938 1,5750 1,5795 1,5729 1,6750 1,5446 1,6458 1,6071 1,6094 1,4000 1,5577 1,5333 1,3000 1,2000 1,1000 1,0000 1,1250 Laju Produksi Flowrate Laju Produksi Flowrate 10 30 50 Waktu 70 90 (s) Gambar 3.Grafik Laju Produksi Gas Terhadap Prosentase Katalis dan Waktu Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa grafik hubungan antara laju produksi gas generator terhadap waktu

pengujian 15 kali per 10 detik dengan variasi prosentase katalis NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) dilarutkan kedalam air aquades sebesar, 4%, dan 5%, dari berbagai macam variasi tersebut yang dapat menghasilkan laju produksi gas terbesar yaitu pada variasi prosentase 5% dengan menghasilkan laju produksi sebesar 2,1875 ml/s. Pada umumnya semakin banyak jumlah katalis NaHCO 3 maka semakin naik pula laju produksi gas (Brown s Gas). Hal ini disebabkan karena semakin besar jumlah katalis semakin cepat dalam membantu proses pemecahan molekul air H 2 O menjadi gas, dan pada kosentrasi tinggi katalis ini tidak akan mempengaruhi kesetimbangan larutan elektrolit sehingga ion dari senyawa terpecah secara sempurna oleh proses elektrolisis. Penyebab lainnya adalah dengan semakin banyak ion-ion dalam larutan akan semakin besar menghantarkan arus listrik dan semakin banyak juga energi listrik yang dapat digunakan untuk melakukan proses elektrolisis. Maka molekul air juga banyak yang terurai sehingga gas yang dihasilkan akan semakin meningkat. dengan semakin besarnya variasi prosentase NaHCO 3 dalam larutan elektrolit akan bisa menyebabkan larutan semakin jenuh, sehingga ion-ion dalam larutan elektrolit semakin sulit untuk bergerak pada saat menghantarkan arus listrik. Sehingga daya hantarnya juga menjadi rendah dan membuat proses elektrolisis tidak optimal, serta membuat laju produksi Brown s Gas pun dapat menurun (Marlina, dkk, 2013). 3. Data Aliran Efisiensi oleh Generator (%) 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Effisiensi Effisiensi terhadap 90,39% Waktu pengujian 88,1 85,66% 75,9 73,21% 83,77% 63,% 58,75% 68,70% 68,% 66,5 61,77% 60,56% 68,3 59,32% 57,62% 53,67% 53,81% 55,77% 67,58% 42,18% 49,07% 45,42% 48,21% 47,87% 48,21% 47,05% 53,56% 47,78% 47,70% 43,64% 44,06% 51,00% 49,58% 44,29% 43,22% 46,32% 43,80% 44,06% 34,86% 36,16% 43,9 39,67% 34,86% 34,71% 10 30 50 Waktu 70 90(s) Gambar 4. Grafik Hubungan Efisiensi Generator dengan Variasi Prosentase Katalis Per 10 Detik. Efisiensi merupakan perbandingan antara energi yang diperlukan pada proses elektrolisis dengan energi yang dihasilkan oleh generator untuk memecah ion hidrogen (H 2 ) dan oksigen (O 2 ) pada molekul air (H 2 O). Sebelumnya dapat kita ketahui bahwa semakin besar kuat arus maka produktivitasnya juga semakin tinggi, tetapi tidak sebanding dengan semakin besar pula energi yang digunakan sehingga effisiensinya akan menurun. Pada grafik diatas menunjukan bahwa efisiensi generator pada prosentase katalis dapat menghasilkan effisiensi tertinggi 90,39% pada detik ke 60. Sedangkan pada prosentase katalis 4% menghasilkan effisiensi tertinggi yakni 51,00% pada detik ke 60 dan pada prosentase katalis 5% dapat menghasilkan effisiensi tertinggi 59,32% pada detik ke 20. Effisiensi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, produktivitas yang dinyatakan dengan volume alir, massa jenis Brown s gas, LHV dan energi yang digunakan untuk melakukan proses elektrolisis yang dinyatakan dengan daya elektroliser. Nilai dari massa jenis dan LHV pada penelitian ini pada semua variasi sama karena perbandingan gas hidrogen dan gas oksigen pada Brown s gas adalah sama, sehingga massa jenis dan LHV tidak mempengaruhi penyebab kenaikan efisiensi pada grafik. Menurut Marlina dan Saliban (2013), besarnya energi yang digunakan banyak yang berubah menjadi panas dan tidak digunakan untuk melepaskan ikatan air,sehingga banyak energi yang terbuang dan effisiensinya akan semakin turun. Ini termasuk bukti bahwa semakin tinggi arus maka akan semakin banyak energi yang berubah menjadi panas dan meningkatkan temperatur elektrolit. KESIMPULAN Dari hasil penelitian produksi Brown s Gas dengan menggunakan katalis NaHCO 3 (Natrium Bikarbonat) sebagai suatu zat kimia yang mampu mempercepat reaksi yaitu proses elektrolisis air menjadi gas dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengujian generator tipe Dry Cell inimendapatkancampurankatalis NaHCO 3 terbaikyaitupadaprosentase dalam 500 ml air aquades, dapatdiketahuibahwakonsumsidayalistrik generator sebesar 15 watt, bisamenghasilkanproduksi gas sebesar 1,7500 ml/s, denganeffisiensi generator sebesar 75,9. 2. Semakinbanyaknyakatalisyang di campurkan makaarus yang mengalirsemakinbesarkarenafungsikatali sadalahmemperlancarjalannyaelektrondi karenakankatalisteruraimenjadi ion-ion, lalu ion-ion tersebutakanmembantuaruslistrikmengali rdalamlarutanmenyebabkankonduktifitas listriklarutannaikdanmengakibatkanhamb atanlarutanakanturun. Semakinbanyak ion makaikatannyaakantidakstabilmaka energiaktivasiakanturun (energi minimum yang dibutuhkan agar terjadireaksi). 3. Jarakcelah antarelektroda sangat berpengaruh terhadapproduktivitasdaneffisiensielektro liser. 4. Kuatarus ampere dapat mempengaruhiproduktivitasbrown sgas, jikabesarnyasamamakaproduksinyacende rungtetappadapengulanganpengujianden ganprosentasefraksi massakatalistetap. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Zaini, 2014. Pengaruh Sifat Katalis KOH dan NaHCO 3 terhadap Produksi Brown s Gas, Universitas Islam Malang, Andewi, Ni Made A. Y., Hadi, Wahyono. 2009. Produksi Gas Hidrogen. Dya hernawati, 2013. Katalis Dan Fungsinya. Wordpress.com/2013/12//. Hardianti, Anindita, dan Wahyono Hadi. Produksi Gas Oksigen Melelui Proses Elektrolisis Air laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan. Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya. James E. Brady, 1990. Katalis Heterogen, Holleman, A. F.; Wiberg, E. "Inorganic Chemistry" Academic Press: San Diego, 2001. ISBN 0-12-352651-5 Marlina, Ena ; 2013: PengaruhProsentaseKatalis NaHCO 3 Terhadap Produksi Brown s Gas Hasil Elektrolisis H 2 O, Universitas Brawijaya, Malang. Nurrosidin, 2016. Pengaruh Penambahan BROWN S GAS Terhadap Kinerja Motor Bbensin Yamaha 115 CC, Universitas Islam Malang. Ratih Novie Arini dan Djoko Sungkono K Awano 2012.Pengaruh Variasi Duty Cycle Pada Puls Width Modulation Terhadap Performa Generator Gas Tipe Basah (WET CELL) 9 PLAT SS 316L 10x10 mm. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Suprastowo, 2009.PengaruhVariasiKonfigurasi Elektrolitterhadap Performa Generator ITS, Surabaya. Sopandi, Ihsan, YuliHanantodanBayuRudianto. 2015. StudiKetebalanElektrodaPadaPro duksi Gas (HidrogenHidrogenOksigen) Oleh Generator TipeBasahDenganKatalis NaHCO 3 (NatriumBikarbonat). Program StudiTeknikEnergiTerbarukan, PoliteknikJember Penghematan BBM dengan elektrolisis pada kendaraan bermotor. 4 januari 2011_ngebola.com.html https://perpustakaancyber.blogspot.co.id/201 3/06/pengertian-dan-fungsi-katalisjenis-jenis-contoh.html ttps://lesprivatsurabayascience.wordpress.co m/2014/11/11/laju-reaksi-jeniskatalis-dan-mekanisme-katalitiknya. http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/20 15/11/pengaruh-katalis-terhadaplaju-reaksi.html