Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PUSTAKA. pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. olahraga yang diperlombakan dan meliputi nomor-nomor lompat jauh lari, lempar,

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1

I. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam

Sejarah Lempar Lembing

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Atletik adalah satu cabang olahraga yang terdiri dari gerakan gerakan yang dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. SMK Negeri 1 Kediri

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memberikan keuntungan dalam jangkauan langkahnya, hal ini dikarenakan. melakukan berbagai macam gerak.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

MENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA ANAK SD MELALUI ELEVATION BOARD (PAPAN ELEVASI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE. straddle.(farida Mulyaningsih dkk, 2010:64)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. Cabang olahraga atletik di artikan sebagai aktivitas jasmani yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. lompat jauh (long jump), lompat jangkit (triple jump), lompat tinggi (high jump),

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

SPRINT & START INA ATLETIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mendarat sejauh jauhnya. Gerakan-gerakan dalam lompat jauh tersebut harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

SPRINT & START. oleh: Cukup Pahalawidi,M.Or. Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN TEORI. Pembicaraan tentang pembelajaran atau pengajaran tidak dapat dipisahkan

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

HUBUNGAN LARI 60 METER DENGAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KEDUNGWUNI TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pembelajaran atletik di sekolah sangat penting dikarenakan cabang atletik

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LARI 50 METER DAN LATIHAN LOMPAT GELANG TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 30 MUARO JAMBI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terjadi dalam bidang keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

ATLETIK. Bahan Belajar Mandiri

MAKALAH SENAM LANTAI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata penthatlon yang terdiri atas kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Perubahan itu

Berilah tanda silang ( x ) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh. B. Sejarah Lompat Jauh Olahraga lompat jauh sudah ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani. Lompat jauh merupakan satu-satunya event lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno. Menurut catatan yang ada, olahraga lompat jauh pernah dilakukan oleh peserta Sparta dengan panjang lompatan sejauh 7,05 meter. Pada awalnya, semua event yang diadakan dalam Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai bentuk latihan perang. Munculnya olahraga lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit perang dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit maupun jurang. Pada masa itu, teknik dan cara lompat olahraga lompat jauh ini berbeda dengan teknik dan cara lompatan yang sekarang diterapkan. Lompatan pada zaman dahulu dibuat dalam bentuk multiple. Dalam event ini juga, para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari pendek. Selain itu, para pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa beban di kedua tangannya, yang dikenal dengan nama halteres dengan berat berkisar antara 1 sampai 4,5 kg.

Olahraga lompat jauh merupakan jenis olahraga yang juga dipertandingkan di Olimpiade Modern yang dilaksanakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Teknik lompatan pada lompat jauh ini mulai diperbaiki dari hari ke hari sehingga terbentuklah teknik lompatan seperti yang sekarang diterapkan. Amerika Serikat pernah berjaya di cabang lompat jauh pada Olimpiade yang diadakan di Meksiko pada tahun 1968 dengan catatan rekor yang dilakukan oleh Bob Beamon dengan lompatan sejauh 8,90 meter. Kemudian rekor tersebut dapat dipecahkan oleh atlet asal Amerika Serikat bernama Mike Powell dengan lompatan sejauh 8,95 meter. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lompat Jauh Meskipun olahraga lompat jauh dapat dikatakan sebagai olahraga yang mudah untuk dilakukan, namun sebenarnya olahraga ini tidak semudah yang dibayangkan. Teknik melompat haruslah dilakukan dengan baik, karena apabila salah dalam teknik melompat, maka atlet tersebut akan mengalami cedera. Selain memperhatikan teknik-teknik dalam lompat jauh, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu lompatan pada lompat jauh, seperti : - Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau keseluruhan dari sikap awalan hingga pendaratan. Atau bertumpu pada papan/balok sewaktu melakukan lompatan. Kecepatan biasanya banyak ditentukan oleh kekuatan dan fleksibelitas. - Kekuatan (strength) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok otot pada kontraksi maksimal saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam melakukan suatu lompatan. - Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di udara saat lepas dari balok tumpu. - Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu secara benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai mendarat. -Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara tepat dan benar.

-Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat mengkoordinasi gerakan tubuh agar maju dengan kebutuhan untuk naik. Selain faktor-faktor diatas, ada juga faktor non teknis yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu lompatan, seperti : - Motivasi dari orang tua, keluarga, teman sesama atlet. - Guru atau pelatih yang profesional. - Adanya dana yang mencukupi kebutuhan atlet. - Lingkungan sekitar yang baik. - Organisasi yang baik. - Adanya dukungan yang besar dari masyarakat yang dapat menumbuhkan semangat atlet. D. Arena Lompat Jauh Panjang lintasan lari hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45 meter dengan lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan memiliki panjang 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter. Sedangkan bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan. E. Teknik-Teknik dalam Lompat Jauh Ada 4 teknik yang harus dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu : 1. Teknik Awalan Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan

tolakan. Selain itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melakukan tolakan. Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan lari. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti : - Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu). - Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan. - Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu. 2. Teknik Menumpu Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna. Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal. Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif. Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan

agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan tubuh. Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain : - Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat. - Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki. - Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang. - Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan. - Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu. - Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk. 3. Teknik Melayang Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh. Ada 2 cara dalam melakukan teknik melayang yaitu : Dengan sikap jongkok Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu. Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan. Dengan sikap menggantung Dalam sikap ini, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas. 4. Teknik Mendarat

Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri. F. Jenis-Jenis Gaya Lompat Jauh Secara umum, ada 3 jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu : - Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock) Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang jongkok. Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan yang benar. - Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style) Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti : 1. Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat pada papan tolakan. 2. Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang tali saat berayun.

3. Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan. - Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air) Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti : 1. Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter. Kemudian lakukan tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat untuk mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan menjadi kecepatan vertikal. 2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat gerakan berjalan di udara. 3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua kaki dan tangan bersamasama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk. G. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Lompat Jauh Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diutamakan dalam melakukan olahraga lompat jauh, seperti : 1. Peliharalah kecepatan lari sampai saat bertolak. 2. Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari balok tumpuan. 3. Ubahlah sedikit posisi badan pada saat lari, tujuannya adalah untuk mencapai posisi badan yang tegak pada saat berlari. 4. Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik dan benar.

5. Capailah jangkauan gerak yang baik. 6. Agar gerakan akhir lebih kuat, gunakan daya tolakan yang lebih besar. 7. Latihlah gerakan pada saat pendaratan. 8. Kuasai gerakan yang benar dari gerakan tangan dan kaki dalam membengkokkan dan meluruskannya. Selain hal-hal diatas, ada beberapa hal yang harus dihindari seorang atlet lompat jauh ketika melakukan olahraga lompat jauh, seperti : 1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum melakukan tolakan pada papan tumpuan. 2. Bertolak dari tumit dan dengan kecepatan yang tidak memadai. 3. Posisi badan yang miring terlalu jauh ke depan atau ke belakang. 4. Gerakan yang dilakukan atau posisi badan pada saat melayang tidak seimbang. 5. Melakukan gerak kaki yang prematur (mendahului gerakan yang seharusnya dilakukan). 6. Kaki kurang diangkat pada saat melakukan pendaratan. 7. Salah satu kaki diturunkan mendahului kaki yang lain pada saat melakukan pendaratan. Seorang atlet lompat jauh dinyatakan gagal melakukan suatu lompatan apabila : 1. Saat menumpu, atlet tersebut menyentuh tanah setelah garis batas tumpuan dengan menggunakan bagian tubuh manapun, baik pada saat melompat maupun hanya berlari tanpa melompat. 2. Bertumpu dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum maupun pada perpanjangan garis batas tumpuan. 3. Menyentuh tanah antara garis tumpuan dan tempat pendaratan.

4. Melakukan gerakan semacam salto pada saat melakukan awalan maupun pada saat melakukan lompatan. 5. Pada saat melakukan pendaratan, atlet menyentuh tanah di luar tempat pendaratan lebih dekat ke garis tumpuan daripada bekas terdekat yang terjadi di pasir. 6. Atlet lompat jauh tidak hadir ke lapangan lompat setelah 2 menit dilakukan pemanggilan.