BAB I PENDAHULUAN. dimana tiap trimester berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Trimester 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia memiliki organ pencernaan yang salah satunya adalah

PERBEDAAN CURAH SALIVA PADA WANITA HAMIL TRIMESTER 1, TRIMESTER 2, DAN TRIMESTER 3 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. jenis. Kehamilan merupakan keadaan fisiologis wanita yang diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya terdapat fungsi perlindungan yang mempengaruhi kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rongga mulut terdapat fungsi perlindungan yang mempengaruhi kondisi

SALIVA SEBAGAI CAIRAN DIAGNOSTIK RESIKO TERJADINYA KARIES PUTRI AJRI MAWADARA. Dosen Pembimbing : drg. Shanty Chairani, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. industri tetapi juga di negara berkembang, seperti Indonesia. Kanker kepala leher

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memikirkannya sehingga dapat memahaminya. Hal ini tersirat dalam Q.S.An-

HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

BAB 1 PENDAHULUAN. anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal akan mempengaruhi hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Usia harapan hidup perempuan Indonesia semakin meningkat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Community Dental Oral Epidemiologi menyatakan bahwa anakanak. disebabkan pada umumnya orang beranggapan gigi sulung tidak perlu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, maka populasi penduduk lansia juga akan meningkat. 2 Menurut Badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 90% yaitu kelenjar parotis memproduksi sekresi cairan serosa, kelenjar

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik

HUBUNGAN ph SALIVA DENGAN KARIES PADA KEHAMILAN TRIMESTER PERTAMA DAN KEDUA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dominan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gingivitis di Puskesmas Kakaskasen Tomohon

BAB 1 PENDAHULUAN. kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar saliva

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan insulin, baik total ataupun sebagian. DM menunjuk pada. kumpulan gejala yang muncul pada seseorang yang dikarenakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. saliva mayor yang terdiri dari: parotis, submandibularis, sublingualis, dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk

dr. Supriyatiningsih, M.Kes., SpOG

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit periodontal merupakan penyakit inflamasi yang mengenai jaringan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi atau yang biasanya dikenal masyarakat sebagai gigi berlubang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manfaat yang maksimal, maka ASI harus diberikan sesegera mungkin setelah

ABSTRAK. Kata kunci : gingivitis kehamilan, indeks gingiva modifikasi, usia kehamilan, sosio- ekonomi, pola makan, oral hygiene

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, usia, ras, ataupun status ekonomi (Bagramian R.A., 2009). Karies

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 2006). Kanker leher kepala telah tercatat sebanyak 10% dari kanker ganas di

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 25,9%, tetapi hanya 8,1% yang mendapatkan perawatan. 2

PERBEDAAN CURAH SALIVA PADA WANITA HAMIL TRIMESTER 1, TRIMESTER 2, DAN TRIMESTER 3

BAB I PENDAHULUAN. Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saliva mayor dan minor. Saliva diproduksi dalam sehari sekitar 1 2 liter,

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mempunyai plak, kalkulus dan peradangan gingiva. Penyakit periodontal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

PERAWATAN KESEHATAN RONGGA MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS TRENGGALEK JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

PENGARUH VISKOSITAS DAN LAJU ALIRAN SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN KALKULUS PADA PASIEN DI INSTALASI PERIODONSIA RSGM USU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 10-15%

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahan baku utamanya yaitu susu. Kandungan nutrisi yang tinggi pada keju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Gigi merupakan jaringan keras pada rongga mulut yang berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

HAL-HAL YANG BERPENGARUH PADA KOMPOSISI SEKRESI SALIVA. Departemen Biologi Oral FKG USU

GAMBARAN KLINIS GINGIVA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 November sampai. 4 Desember 2008 di Yayasan Lupus Indonesia (YLI).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. menyerang jaringan keras gigi seperti , dentin dan sementum, ditandai

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan

macam metode untuk mencegah kehamilan yang dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kontrasepsi teknik, kontrasepsi mekanik dan metode sterilisasi.

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

BIOLOGI ORAL. Pengertian :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peran penting dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut (Harty and

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tabel 1 : Data ph plak dan ph saliva sebelum dan sesudah berkumur Chlorhexidine Mean ± SD

1. Mitos: Menyikat gigi beberapa kali sehari merugikan enamel.

BAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

Rata-rata nilai plak indeks (%)

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas mikroorganisme yang menyebabkan bau mulut (Eley et al, 2010). Bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia

ARTIKEL PENELITIAN. Hidayati 1, Kuswardani 2, Gustria Rahayu 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan kedua yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

BAB 1 PENDAHULUAN. saliva yaitu dengan ph (potensial of hydrogen). Derajat keasaman ph dan

PENGARUH KADAR KALSIUM SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN KALKULUS PADA PASIEN DI INSTALASI PERIODONSIA RSGM USU

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 30 mahasiswa FKG UI semester VII tahun 2008 diperoleh hasil sebagai berikut.

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Hubungan Tingkat Pengetahuan PemeliharaanKesehatan Gigi dan Mulut dengan Kebersihan Rongga Mulut pada Ibu Hamil di RSUD Meuraxa Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan rasio antara laki-laki dan perempuan berkisar 2:1 hingga 4:1.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempengaruhi derajat keasaman saliva. Saliva memiliki peran penting dalam

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kerusakan pada gigi merupakan salah satu penyakit kronik yang umum

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan salah satu fase terpenting bagi wanita. Ratarata, kehamilan normal akan berlangsung selama 40 minggu atau kurang lebih 275 hari. Waktu kehamilan tersebut dibagi menjadi 3 trimester dimana tiap trimester berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Trimester 1 berlangsung selama 12 minggu, trimester 2 berlangsung selama 15 minggu dan trimester 3 berlangsung selama 13 minggu. 1 Selama kehamilan, terjadi perubahan hormonal pada wanita yang memicu timbulnya perubahan anatomi maupun fisiologi pada seluruh sistem tubuh wanita tersebut. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Perubahan tersebut meliputi perubahan pada sistem reproduksi, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem endokrin, sistem metabolik, hemostatis, sampai ke organ seperti kulit, payudara, traktus urinarius, traktus digestivus termasuk menimbulkan perubahan pada rongga mulut dan kelenjar saliva di sekitarnya. 1,2 Hormon utama dalam masa kehamilan adalah estrogen dan progesteron yang merupakan hormon steroid terkait seks. Hormon-hormon tersebut diketahui memiliki peran yang bermakna dalam fisiologi rongga mulut manusia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa selain mukosa oral, kelenjar saliva juga sensitif terhadap kerja hormon estrogen. 3,4 1

2 Disamping memiliki efek langsung pada jaringan periodontal, kehamilan, menstruasi, dan terapi sulih hormon dapat memicu perubahan jangka pendek pada curah saliva, kapasitas buffer saliva, dan komposisi biokimiawi saliva. 5 Saliva adalah cairan penting dalam rongga mulut yang memiliki peran penting pada kesehatan mulut dan fungsinya. Produksi normal saliva setiap hari berkisar antara 0,5-1,5 liter. 6 Sedangkan curah saliva dalam keadaan biasa (kondisi istirahat) adalah 0,1-0,5 ml/menit. 7 Perubahan pada komposisi saliva dan curah saliva dapat menimbulkan masalah kesehatan pada rongga mulut seperti masalah pengecapan, abrasi dan iritasi mukosa, peningkatan formasi plak, peningkatan resiko karies gigi, erosi gigi, dan penyakit periodontal. 7 Kesehatan rongga mulut wanita hamil dapat berimplikasi pada kesehatan janin. Offenbacher dkk menyatakan bahwa penyakit periodontal yang tidak dirawat pada wanita hamil merupakan salah satu faktor risiko kelahiran sebelum waktunya (<37 minggu) dan bayi lahir dengan berat badan kurang (<2500 gram). 8 Beberapa penelitian tentang curah saliva pada masa kehamilan memberikan hasil yang berbeda-beda. Penelitian dengan cross sectional study menunjukkan penurunan curah saliva terstimulasi pada wanita hamil sedangkan longitudinal study menunjukkan tidak ada perbedaan curah saliva terstimulasi pada wanita hamil. 9

3 Penelitian Al Nuaimy dan Al Doski tahun 2001 menyebutkan bahwa terdapat penurunan curah saliva pada usia kehamilan trimester 1, trimester 2, dan trimester 3. 10 Sedangkan penelitian Maria Rockenbach pada tahun 2006 menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan curah saliva pada wanita hamil dengan wanita yang tidak hamil. 5 Berdasarkan uraian di atas, pertanyaan yang timbul adalah apakah ada perbedaan curah saliva pada kehamilan dalam trimester tertentu. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut. 1.2 Masalah Penelitian Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah ada perbedaan curah saliva antara wanita hamil dengan wanita tidak hamil? Apakah ada perbedaan curah saliva pada wanita hamil trimester 1, trimester 2, dan trimester 3? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan curah saliva pada wanita tidak hamil dengan wanita hamil. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui curah saliva pada wanita tidak hamil. 2. Mengetahui curah saliva pada wanita hamil trimester 1.

4 3. Mengetahui curah saliva pada wanita hamil trimester 2. 4. Mengetahui curah saliva pada wanita hamil trimester 3. 5. Mengetahui perbedaan curah saliva antara wanita tidak hamil dengan wanita hamil pada trimester 1, trimester 2, dan trimester 3. 1.4 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Ilmu pengetahuan yaitu memberikan informasi tentang perbedaan curah saliva selama masa kehamilan. 2. Pelayanan kesehatan yaitu memberikan pengetahuan dalam pengelolaan masalah kesehatan gigi dan mulut pada pasien wanita hamil. 3. Penelitian yaitu menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut, sehingga berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan informasi ilmiah mengenai komplikasi oral yang dapat timbul selama kehamilan. 1.5 Orisinalitas Beberapa penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh kehamilan terhadap saliva.

5 Tabel 1. Tabel Orisinalitas Penelitian No. Peneliti/Publikasi Rancangan Penelitian Hasil Penelitian 1. Maria I Rockenbach et al. Salivary Flow Rate, ph, and Concentrations of calcium, phosphate, and siga in Brazilian Pregnant and nonpregnant Woman. 2006 Cross-sectional study Variabel : Curah saliva ph Komposisi biokimiawi saliva (kalsium, fosfat, dan siga) Kehamilan Subyek : 22 wanita hamil dan 22 wanita tidak hamil sebagai kontrol Tidak ada perbedaan yang ditemukan pada curah saliva dan konsentrasi total kalsium dan fosfat antara kelompok wanita hamil dengan yang tidak (kelompok kontrol). Kelompok wanita hamil memiliki ph saliva lebih rendah (6.7) daripada kelompok kontrol (7.5) tetapi memiliki kadar siga yang lebih tinggi (118.9 mg/l) (dari 90.1 mg/l). 2. Al-Nuaimy KMT, Al- Doski FSh. Pregnancy-Related Changes in Oral Health and Human Unstimulated Whole Saliva. Al-Rafidain Dental Journal.2003;3(2):108-115. Cross sectional study Variabel : Kehamilan Curah saliva ph saliva total protein konsentrasi kalsium aktivitas - amylase konsentrasi natrium keparahan inflamasi gingiva index DMFT Ada penurunan curah saliva, ph saliva, total protein dan konsentrasi kalsium, peningkatan aktivitas - amylase, konsentrasi natrium, dan keparahan inflamasi gingiva serta index DMFT dibandingkan dengan kelompok kontrol.

6 Tabel 1. Tabel Orisinalitas Penelitian (lanjutan) No. Peneliti/publikasi Rancangan Penelitian Hasil Penelitian Subyek : 150 wanita hamil dari berbagai usia kehamilan dan 50 wanita tidak hamil sebagai kelompok kontrol. Penelitian sebelumnya oleh Maria Rochenbach diteliti tentang curah saliva, ph saliva, dan konsentrasi kalsium, fosfat, and dan siga pada wanita Brazil yang hamil dan yang tidak hamil sedangkan pada penelitian ini diteliti pula perbedaan curah saliva pada wanita hamil dengan usia kehamilan trimester 1, trimester 2, dan trimester 3. Adapun penelitian lain oleh Al Nuaimy dan Al Dosky meneliti tentang curah saliva, ph saliva, inflamasi gingiva, index DMFT, dan komposisi lain dalam saliva seperti kadar protein, kalsium, natrium, dan aktivitas -amilase pada kehamilan tiap trimester sedangkan penelitian ini hanya memfokuskan perbedaan curah saliva saja.