KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir, MS Nip

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN LADA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA (NEW INISIATIF) TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI BERKELANJUTAN TAHUN 2015

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN CENGKEH BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN SAGU TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2013

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Ir. Gamal Nasir, MS. NIP i

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KARET TAHUN 2013

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah di Lahan Kering Tahun

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PERBENIHAN TANAMAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENYEDIAAN BENIH UNGGUL TANAMAN PERKEBUNAN TAHUN 2016

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanaman Tanaman Nilam Tahun 2013

PEDOMAN TEKNIS SELEKSI TENAGA PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN KAKAO BERKELANJUTAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Pj Direktur Perbenihan Perkebunan. Ir.H. Muhammmad Anas,M.Si NIP

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PERLUASAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR DI LAHAN KERING TAHUN 2016

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

I. PENDAHULUAN. usaha perkebunan mendukung kelestarian sumber daya alam dan lingkungan

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

Program Pembangunan Perkebunan 2018

DRAFT Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015 i

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN. PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TAHUN 2018 (Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2015 (REVISI)

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

Peluang dan Tantangan Perbenihan Kakao di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman No.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PETUNJUK TEKNIS PETANI PENGAMAT TAHUN 2018

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 2016

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Berbagai upaya dilakukan Pemerintah dalam rangka peningkatan produksi produktivitas dan untuk hasil tanaman perkebunan khususnya tanaman rempah dan penyegar, salah satunya adalah dengan penyediaan benih unggul bermutu. Untuk memenuhi ketersediaan benih unggul dan bermutu maka pada tahun 2013 kegiatan perbenihan tanaman rempah dan penyegar difokuskan pada kegiatan pembangunan kebun, pemeliharaan, penilaian, pemurnian serta penetapan kebun sumber bahan tanam tersebut. Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud dan agar penyelenggaraan kegiatan tetap dalam kerangka tertib administrasi dan tertib teknis, maka disusun Pedoman Teknis Pengembangan Kebun Benih Tanaman Rempah dan Penyegar sebagai acuan pelaksanaannya. Selanjutnya Pedoman Teknis ini agar ditindak lanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaan di Tingkat Provinsi dan Petunjuk Teknis di Tingkat Kabupaten/Kota. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir, MS Nip. 19560728 198603 1 001 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... Hal i ii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Sasaran Nasional... 3 C. Tujuan... 3 II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN... 5 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan... 5 B. Spesifikasi Teknis... 6 III. PELAKSANAAN KEGIATAN... 11 A. Ruang Lingkup... 11 B. Pelaksana Kegiatan... 13 C. Lokasi, Jenis dan Volume... 16 D. Simpul Kritis... 17 IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN... 18 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN... 19 VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN... 21 VII. PEMBIAYAAN... 22 VIII. PENUTUP... 23 LAMPIRAN... 24 ii

A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Komoditi unggulan tanaman rempah dan penyegar adalah kakao, kopi, teh, cengkeh, dan lada. Disamping komoditi tersebut, terdapat juga komoditi potensial yaitu pala, serta komoditi spesifik lokasi yaitu kina dan gambir. Komoditi rempah penyegar tersebut merupakan komoditi strategis yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, sumber pendapatan petani, sumber devisa negara, mendorong agribisnis dan agroindustri dalam negeri serta pengembangan wilayah. Dengan potensi yang dimiliki komoditi rempah penyegar, maka pengembangan komoditi tersebut akan berdampak positif bagi pembangunan perkebunan Indonesia. Namun kendala yang dihadapi dalam perkembangan komoditi tersebut adalah rendahnya produktifitas tanaman. Kondisi ini disebabkan karena belum optimalnya penggunaan benih 1

unggul bermutu dan belum melaksanakan Good Agricultural Practise (GAP) secara benar. Dalam rangka mendukung hal itu, penggunaan bahan tanam (benih) unggul bermutu sangat memegang peranan penting dalam menghasilkan produktivitas tanaman. Pemilihan bahan tanam yang tepat dan disertai dengan penerapan kultur teknis serta cara pengolahan hasil yang benar akan berakibat pada optimalisasi proses produksi dan akan berdampak pada optimalisasi proses usaha tani atau sebaliknya. Untuk mengatasi kebutuhan benih bermutu secara kontinyu, Pemerintah melalui anggaran APBN telah membangun kebunkebun sumber benih di berbagai provinsi/kabupaten/kota. Pada Tahun Anggaran 2013, melalui dukungan APBN, telah dialokasikan pendanaan untuk kegiatan pembangunan, pemeliharaan, penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar. 2

Agar pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat terlaksana sesuai tujuan dan sasaran yang harus dicapai, maka perlu disusun Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kebun Sumber Bahan Tanam Tanaman Rempah dan Penyegar. Pedoman ini merupakan acuan umum bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan, pemeliharaan, penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar di Provinsi/Kabupaten/Kota, yang perlu dijabarkan lebih lanjut menjadi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang lebih operasional sebagai panduan bagi para pelaksana kegiatan dilapangan. B. Sasaran Nasional Sasaran pelaksanaan kegiatan pembangunan, kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar secara umum adalah tersedianya bahan tanam tanaman rempah dan penyegar yang unggul dan bermutu secara kontinyu di daerah pengembangan. C. Tujuan 3

Tujuan pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar adalah tersedianya kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar, melalui pembangunan kebun induk/entres baru pada tahun 2013 seluas 27 ha di 11 Provinsi, pemeliharaan 76 Ha di 15 Provinsi dan penilaian/penetapan blok penghasil tinggi di 9 Provinsi. 4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan. Prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatan pembangunan, pemeliharaan, penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar adalah : 1. Jenis Kegiatan meliputi pembangunan, pemeliharaan, penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar. 2. Lokasi Kegiatan a. Untuk pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar di utamakan adalah Kebun milik Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota atau pihak lain dengan perjanjian (MOU) dan bersedia digunakan sebagai kebun sumber benih, lahan tersebut tidak dalam sengketa, secara teknis memenuhi persyaratan agroklimat. b. Pemeliharaan kebun sumber benih di lakukan pada kebun induk dan entres tanaman rempah dan penyegar yang 5

telah dibangun dengan anggaran APBN pada 1-2 tahun sebelumnya. c. Lokasi kegiatan penilaian, pemurnian kebun induk lada dilakukan pada kebun induk yang berumur 1-2 tahun yang sudah dibangun dengan anggaran APBN. Penilaian dan penetapan BPT tanaman cengkeh dan pala diutamakan diwilayah pengembangan tanaman cengkeh dan tanaman pala. B. Spesifikasi Teknis Secara umum persyaratan teknis pembangunan kebun induk dan kebun entres tanaman rempah dan penyegar antara lain : 1. Lokasi datar dan mudah dijangkau untuk memudahkan pemeliharaan dan pengambilan benih. 2. Kebun sumber benih diusahakan dekat dengan jalan, sumber air dan areal pengembangan tanaman masing-masing. 3. Lokasi kebun Induk (KI) harus diisolasi dari pertanaman sejenis lainnya minimal pada jarak 100 m agar kemurnian sumber bahan tanam terjaga. 6

4. Persyaratan teknis secara lengkap dapat mengacu pada buku Pedoman Teknis Pembangunan Kebun Induk kakao, kopi, teh, cengkeh, lada, pala dan pembangunan kebun entres kakao yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal perkebunan. Persyaratan teknis pemeliharaan tanaman rempah dan penyegar antara lain : 1. Pemeliharaan KI Kakao, KE Kakao, KI Kopi, KE Kopi, KI Lada, KI Cengkeh, KI Pala, KI Kina dan KI Gambir. dapat dilakukan berdasarkan hasil penilaian secara teknis yang dilakukan oleh instansi teknis perkebunan yang dinyatakan masih layak untuk dilanjutkan pemeliharaannya. 2. Tata cara pelaksanaannya berpedoman pada Petunjuk Teknis Pemeliharaan KI Kakao, KE Kakao, KI Kopi, KE Kopi, KI Lada, KI Cengkeh, KI Pala, KI Kina dan KI Gambir. Persyaratan teknis penilaian, pemurnian tanaman rempah dan penyegar antara lain : 1. Penilaian, pemurnian kebun Induk Lada : Kebun yang dimurnikan adalah kebun induk lada yang berumur 1-2 tahun, milik 7

petani/dinas yang secara teknis layak sebagai sumber benih. Secara umum persyaratan penilaian pemurnian kebun induk lada adalah: Tanah dan iklim dengan kategori sangat sesuai/sesuai. Sumber bahan tanam berasal dari pohon induk yang telah memenuhi syarat sebagai sumber benih. Merupakan tanaman produktif dan bebas serangan hama dan penyakit. Umur tanaman minimal 10 bulan. Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Lada ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas. Tata cara pelaksanaan berpedoman kepada Pedoman Teknis Pemurnian Sumber Benih Lada. 2. Penilaian, penetapan BPT Tanaman Cengkeh Kebun cengkeh yang akan dinilai sebagai BPT adalah kebun produksi milik petani/dinas yang secara teknis layak. Secara umum persyaratan lokasi kebun BPT adalah: 8

Tanah dan iklim dengan kategori sangat sesuai/sesuai Sumber bahan tanam berasal dari populasi cengkeh BPT yang telah memenuhi syarat sebagai sumber benih. Merupakan tanaman produktif dan bebas serangan hama dan penyakit. Umur Tanaman antara 15-40 tahun. Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) cengkeh ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas. Tata cara pelaksanaan berpedoman kepada petunjuk penilaian dan penetapan blok penghasil tinggi (BPT) cengkeh 3. Penilaian, penetapan BPT Tanaman Pala: Kebun pala yang akan dinilai sebagai BPT adalah kebun produksi milik petani/dinas yang secara teknis layak. Secara umum persyaratan lokasi kebun BPT adalah: Tanah dan iklim dengan kategori sangat sesuai/sesuai Sumber bahan tanam berasal dari populasi pala BPT yang telah memenuhi syarat sebagai sumber benih. 9

Merupakan tanaman produktif dan bebas serangan hama dan penyakit. Umur Tanaman antara 15-40 tahun. Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) pala ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas. Tata cara pelaksanaan berpedoman kepada petunjuk penilaian dan penetapan blok penghasil tinggi (BPT) pala. 10

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup. Ruang lingkup kegiatan pembangunan, pemeliharaan, penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber bahan tanam, tanaman rempah dan penyegar adalah : 1. Kegiatan pembangunan sumber bahan tanam meliputi : - Pembangunan kebun induk dan kebun entres - Pemeliharaan kebun sumber bahan tanam yang dibangun pada tahun 2011 dan 2012 - Penilaian/penetapan BPT tanaman rempah dan penyegar. 2. Bahan tanam yang akan digunakan adalah klon unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. 3. Pelaksana pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar adalah Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi/Kabupaten/Kota. 4. Lokasi pembangunan kebun sumber bahan tanam harus dekat dengan jalan, sumber air dan areal pengembangan. 11

5. Lahan yang akan digunakan harus sesuai untuk pengembangan tanaman rempah dan penyegar. 6. Pembangunan kebun sumber bahan tanam sesuai spesifikasi teknis kebun induk maupun kebun entres. 7. Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar tahun 2013 meliputi pemeliharaan KI Kakao, KE Kakao, KI Kopi, KE Kopi, KI Lada, Cengkeh, Pala, Kina dan Gambir. 8. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan eksistensi KI dan KE yang telah dibangun sebelumnya dari dana APBN agar tetap berfungsi sebagaimana tujuan pembangunannya. Ruang lingkup kegiatan ini menyangkut upah kerja pemeliharaan kebun (pemupukan, pengendalian OPT, dll) dan pengadaan sarana produksi. 9. Ruang lingkup kegiatan penilaian, pemurnian, penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar yang meliputi kegiatan Penilaian, Pemurnian Kebun Induk Lada, Penilaian, Penetapan BPT tanaman Cengkeh dan Penilaian, Penetapan BPT tanaman Pala. 12

B. Pelaksana Kegiatan Secara umum organisasi pelaksana kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam adalah sebagai berikut: 1. Pusat (ditjenbun) a. Menyusun Pedoman Umum b. Melakukan sosialisasi ke provinsi dan kabupaten dalam rangka menyamakan persepsi tentang pelaksanaan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar. c. Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar d. Melakukan monitoring dan evaluasi e. Menyusun laporan akhir kegiatan 2. Provinsi a. Menetapkan Tim Pembina dan menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) b. Melakukan sosialisasi ke kabupaten dalam rangka menyamakan persepsi tentang pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam. 13

c. Menetapkan Calon Lahan (CL) dan Calon Petani (CP) d. Memonitor penetapan CP/CL e. Melakukan konsultasi bimbingan pembinaan dan pengawalan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam. f. Melakukan monitoring dan evaluasi g. Menetapkan kebun sumber bahan tanam yang telah dinilai dan dianggap layak h. Menyusun laporan perkembangan kegiatan setiap bulan. 3. Kabupaten a. Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) b. Melakukan sosialisasi kepada Pemda dan petugas/petani dalam rangka menyamakan persepsi kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam. c. Melakukan penetapan petugas/petani yang akan melaksanakan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar. d. Melakukan bimbingan, pembinaan, pendampingan dan fasilitasi kegiatan 14

pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar. e. Melakukan monitoring dan evaluasi f. Menetapkan kebun sumber bahan tanam yang telah dinilai dan dianggap layak g. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan untuk disampaikan ke dinas perkebunan provinsi dan pusat h. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan seleksi calon kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar dan mengusulkan calon tanaman rempah dan penyegar yang akan dinilai. Pelaksana kegiatan penilaian, pemurnian dan penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar yaitu : a. Pelaksanaan dilakukan oleh tim yang terdiri dari tenaga Pemulia dari Balit/Puslit terkait, petugas dari Direktorat Jenderal Perkebunan, petugas dari Dinas yang membidangi Perkebunan/UPTD Perbenihan Provinsi dan petugas dari Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten, dengan form sebagaimana pada lampiran 4. 15

b. Hasil penilaian oleh tim akan dijadikan dasar penetapan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar sebagai sumber benih oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. c. Pelaksanaan penilaian pemurnian kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar menggunakan acuan pedoman teknis yang sudah ditetapkan. d. Output kegiatan ini ditetapkannya kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar sebagai sumber benih oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. C. Lokasi, Jenis dan Volume 1. Kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam Tanaman rempah dan Penyegar tahun 2013 dilaksanakan di 11 provinsi dan 12 kabupaten seluas 27 ha. 2. Kegiatan pemeliharaan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar dilaksanakan di 15 Provinsi dan 38 Kabupaten seluas 76 Ha 3. Kegiatan penilaian, pemurnian dan penetapan blok penghasil tinggi kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan 16

penyegar dilaksanakan di 9 Provinsi dan 12 Kabupaten. D. Simpul Kritis Keberhasilan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar sangat dipengaruhi oleh : 1. Musim saat tanam 2. Kualitas benih yang akan ditanam 3. Kesiapan penyediaan benih 4. Sumber daya manusia yang kompeten 5. Ketersediaan dana tepat pada waktunya 6. Ketepatan waktu dalam penilaian, pemurnian dan penetapan blok penghasil tinggi, yaitu pada saat panen (produksi). 17

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN Kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar dilakukan secara swakelola (non kontraktual) dan bukan dana bantuan sosial (Bansos). Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan, proses pengajuan anggaran, tertib administrasi dan tertib pelaksanaan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. 18

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN Pembinaan tehadap kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten/Kota sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan dengan baik sesuai standar teknis. Untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar perlu dilakukan pengendalian. Pengendalian melalui jalur struktural dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi perkebunan di Kabupaten/ Kota, Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi dan Direktorat Jenderal Perkebunan. Pengendalian kegiatan dilakukan juga oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran. Proses pengendalian disetiap wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi, Kabupaten/Kota. Dalam rangka pemberdayaan petani/penangkar yang melaksanakan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar diperlukan pengawalan dan 19

pendampingan yang dapat dilakukan oleh UPTD Perbenihan Perkebunan Provinsi/Kabupaten, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) serta Puslit/Balit Tanaman Perkebunan. 20

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti pencapaian hasil, kemajuan dan kendala dalam pelaksanaannya. Agar pemanfaatan dana oleh petani/penangkar benih untuk melaksanakan kegiatan ini dapat berjalan secara efisien dan efektif, maka kegiatan monitoring dan evalusi dilakukan secara berkala dan berjenjang oleh Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Direktorat Jenderal Perkebunan. Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi, Kabupaten/ Kota yang mendapat alokasi dana APBN untuk kegiatan perbenihan tanaman rempah dan penyegar wajib menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban penggunaan dana sbb : a. Laporan Bulanan Kemajuan pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan b. Laporan masalah yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya, sesuai form lampiran 1-3. Ketaatan, kelengkapan dan kelancaran dalam penyampaian laporan menjadi pertimbangan dalam penilaian kinerja. 21

VII. PEMBIAYAAN Pembiayaan pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2013 yang dialokasikan pada Satuan Kerja (SATKER) Dinas yang membidangi Perkebunan di Provinsi/ Kabupaten/Kota. 22

VIII. PENUTUP Pedoman Pelaksanan Kegiatan pembangunan, kebun sumber bahan tanam tanaman rempah dan penyegar ini merupakan acuan secara umum yang perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang lebih operasional. Diharapkan dengan pedoman teknis ini pelaksanaan kegiatan pengembangan kebun sumber benih bahan tanaman rempah dan penyegar tahun anggaran 2013 dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang direncanakan. 23

Lampiran 1. LAMPIRAN DAFTAR ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SUMBER BENIH I. ADMINISTRASI 1. Nama Sumber Benih : 2. Alamat : 3. Penanggung jawab kebun : 4. Lokasi kebun sumber benih : a. Desa : b. Kecamatan : c. Kabupaten : d. Provinsi : 5. Surat penunjukan sebagai sumber benih : a. Dari : b. Nomor : c. Tanggal : 6. Berita acara sebagai sumber benih: a. Dari : b. Nomor : c. Tanggal : 7. Dokumen lain yang mengesahkan sumber benih : a. Dari : b. Nomor : c. Tanggal : 8. Status kebun : Hak milik/hgu/sewa/kerja Sama 9. Sumber Daya Manusia : a. Teknis : Sarjana : orang Sarjana Muda : orang SLTA : orang b. Administrasi : Sarjana : orang Sarjana Muda : orang SLTA : orang 24

II. TANAMAN 1. Jenis Tanaman : 2. Varietas / kultivar : 3. Luas Kebun : 4. Tahun Tanam : 5. Pola/Desain tanaman : 6. Populasi tanaman : pohon/ha 7. Peta kebun : 8. Peta tata letak tanaman : 9. Asal benih sumber : 10. Data Produksi 3 tahun terakhir : III. SAPRODI 1. Pemupukan a. Jenis/jumlah : b. Waktu pemupukan : - Tanggal - HOK c. Stok pupuk : 2. Obat-obatan a. Jenis/jumlah : b. Waktu aplikasi : - Tanggal - HOK c. Stok obat-obatan : IV. PEMELIHARAAN Penyiangan a. Dilakukan : - Bulan - HOK b. Pembersihan Kebun : - Bulan - HOK 25

Lampiran 2. Form 01 Ditjen Perkebunan DATA UMUM : Nomor Satker : Satker : Nama KPA : Bendaharawan : Alamat Kantor : Telp Kantor : Fax Kantor : Nama / No. HP Contact Person RENCANA KERJA KEGIATAN DITJEN PERKEBUNAN TA.... KABUPATEN... : 26

Lanjutan form-01 DATA RENCANA KINERJA No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 27

Lampiran 3. Form 02 Ditjen Perkebunan LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DITJEN PERKEBUNAN T.A... DI KABUPATEN... NAMA SATKER :... LAPORAN BULAN :... KODE KEGIATAN PAGU DIPA REALISASI S/D BULAN INI Kendala Fisik Anggaran Keuangan Fisik Utama Satuan (Ribu Rp) (Ribu Rp) (%) Satuan (%) (masalah) Solusi 28

Lampiran 4. Form 03 Ditjen Perkebunan LAPORAN REALISASI KINERJA KEGIATAN DITJEN PERKEBUNAN TA.... KABUPATEN... TRIWULAN : No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT 1. 2. 3. 4. 5. 6. Catatan : Dilaporkan per tiga bulan, paling lambat pada tanggal 5 bulan laporan melalui faxcimile nomor (021) 7815681, ditujukan kepada Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Ditjen. Perkebunan. 29

Lampiran 5. DAERAH PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN SUMBER BAHAN TANAM TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013 NO Kegiatan Utama Provinsi Kabupaten Volume I Pembangunan Kebun Sumber Bahan Tanam 27 Ha 1 Kakao a. Pembangunan KI Kakao 1 Papua Barat 1. Propinsi 2 Ha b. Pembangunan KE Kakao 2 NTT 1. Flores Timur 2 Ha 3 Kalimantan Timur 2 Berau 2 Ha c Pembangunan KI Kopi 4 Sulawesi Selatan 1 Tanah Toraja 2 Ha 5 Jawa Tengah 2 Semarang 2 Ha 2 Cengkeh d Pembangunan KI Cengkeh 6 Sulawesi Utara 1. Minahasa 2 Ha 3 Lada e Pembangunan KI Lada 7 Sumsel 1 OKU Selatan 2 Ha 30

8 Lampung 2 Lampung Timur 2 Ha 9 Kaltim 3 Kutai Kartanegara 2 Ha 10 Aceh 4 Aceh Besar 2 Ha 4 Pala f Pembangunan KI Pala 11 Maluku Utara 1 Halmahera Timur 5 Ha 5 Teh g Pembangunan KI Teh 12 Jawa Barat 1. Cianjur 2 Ha II Penilaian Kebun Sumber Bahan Tanam Penilaian, pemurnian a. kebun induk Lada Penilaian Blok Penghasil b. Tinggi (BPT) Tan. Cengkeh 48 OT 13 Lampung 1 Lampung Timur 4 OT 14 Jawa Tengah 1 Semarang 4 OT 15 Jabar 2 Sumedang 4 OT 3 Garut 4 OT 4 Cianjur 4 OT 16 Sulut 5 Minahasa Selatan 4 OT 17 Sumut 6 Karo 4 OT 31

c. Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tan. Pala 18 Kalimantan Barat 7 Bengkayang 4 OT 19 Jawa Timur 8 Jombang 4 OT 9 Pacitan 4 OT 20 Papua Barat 1 Fak-Fak 4 OT 21 Maluku Utara 2 Provinsi 4 OT III Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam 76 Ha 1 KAKAO a. Pemeliharaan KI Kakao 22 Aceh 1 Aceh Barat Daya 2 Ha 2 Pidie 2 Ha 23 Sumatera Utara 3 Tapanuli Selatan 1 Ha 4 Simalungun 2 Ha 5 Labuhan Batu 1 Ha 24 Kep. Riau 6 Bintan 1 Ha 25 Lampung 7 Lampung Barat 1 Ha 8 Pasawaran 1 Ha 32

b. Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Kakao Seram Bagian 26 Maluku 9 1 Ha Barat 27 Papua 10 Sarmi 4 Ha 28 Kalbar 1 Sanggau 2 Ha 2 Bengkayang 2 Ha 3 Kota Singkawang 2 Ha 29 Lampung 4 Lampung Selatan 2 Ha 5 Pesawaran 2 Ha 6 Pringsewu 2 Ha 30 Sumbar 7 Pasaman Barat 1 Ha 8 Pasaman 1 Ha 9 Kota Padang 1 Ha 10 Padang Pariaman 1 Ha 31 Jatim 11 Madiun 2 Ha 32 Papua 12 Keerom 2 Ha 2 KOPI 33

c. d. Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Kopi Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kopi 3 LADA Pemeliharaan Kebun Induk e. Tanaman Lada 4 CENGKEH Pemeliharaan Kebun Induk f. Tan. Cengkeh 33 Sumsel 1 OKU Selatan 2 Ha 34 Jabar 2 Garut 4 Ha 35 Jambi 3 Kerinci 2 Ha 36 Sumut 1 Madina 2 Ha 2 Samosir 2 Ha 3 Simalungun 2 Ha 37 Bali 4 Provinsi 2 Ha 38 Lampung 1 Lampung Utara 1 Ha 2 Lampung Timur 1 Ha 39 Babel 3 Bangka Tengah 4 Ha 40 Sumbar 1 Pesisir Selatan 2 Ha 2 Solok 1 Ha 3 Tanah Datar 1 Ha 34

5 PALA Pemeliharaan Kebun Induk g. Tanaman Pala 6 KINA Pemeliharaan Kebun Induk h. Tanaman Kina 7 GAMBIR Pemeliharaan Kebun i. Induk Tanaman Gambir 41 Jabar 4 Sukabumi 4 Ha 42 Malut 1 Provinsi 5 Ha 43 Jabar 1 Bandung 4 Ha 44 Sumbar 1 Pesisir Selatan 1 Ha 35