PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

Meningkatkan Kemampuan berbicara Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Anak Usia 3-4 Tahun KB SPS Nur Amin Ridwan Gadingmangu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Memeras Pada Anak Usia 3-4 Tahun di Paud Lestari Tambaksari Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

Yenny Zain, Zulkifli N, Ria Novianti

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MELEMPAR BOLA KE DALAM KERANJANG KELOMPOK A DI TK PKK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERONCE MELALUI TEKNIK SHOWING, DOING, TELLING PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK IRAMA DI TK abc123 PONTIANAK SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI MEMBATIK DENGAN MEDIA TISSU TK PERTIWI KEDUNGWARU BLORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN MEDIA FLANEL ANGKA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

OPTIMALISASI KETRAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN EGRANG TEMPURUNG KELAPA. Prolesari, Lilis Madyawati, Febru Pujiastuti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

STUDI TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NEGERI PEMBINA 1 PEKANBARU. Suharni 1, Wilson 2,Nurlita 3. Abstract

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA 1 PEKANBARU Sapta Setiawati 1, Wusono Indarto 2,Ria Novianti 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BAKIAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

AKTIVITAS BERMAIN HALANG RINTANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B TK SALSABILAH SURABAYA Suprapti Rahayu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Meningkatkan Kemampuan Menyebutkan Bunyi Huruf Melalui Media Papan Pintar Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 65 Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG Imarotul Rozia Jurusan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,Email: imarozia@gmail.com Nurul Khotimah Jurusan PG-PAUD,Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,Email: nurulkhotimah@unesa.ac.id Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan lompat kelinci pada anak kelompok A di. Subyek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di dengan jumlah 16 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yaitu berdasarkan analisis refleksi pada siklus. Hasil dari penelitian ini pada siklus I, aktivitas guru menunjukkan persentase 71,88% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 87,5%%. Aktivitas anak pada siklus I sebesar 71,88 % meningkat menjadi 90,63 % pada siklus II. Nilai rata-rata kemampuan motorik kasar siklus I tingkat perkembangannya memperoleh persentase sebesar 62,5 % dan pada siklus II meningkat menjadi 81,25 %. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang. Kata kunci : Kemampuan Motorik Kasar, Permainan Lompat Kelinci. Abstract This classroom action research aims to describe the increase in gross motor abilities of children through rabbit jumping games in A group children in the Kindergarten of Integrated Ceria Mojoagung Jombang. The subjects were children aged 4-5 years in Kindergarten Islamic Integrated Mojoagung Jombang with 16 children. Data collection techniques use observation and documentation. Technique of data analysis this research use descriptive statistic that is based on analysis of reflection on cycle. Results from this research in cycle I, teacher activity showed percentage of 71,88% then in cycle II increased to 87,5 %%. The activity of children in cycle I was 71.88% increased to 90.63% in cycle II. The average value of gross motor abilities of cycle I of development rate obtained percentage of 62.5% and in cycle II increased to 81.25%. Based on the above description it can be concluded that there is an increase in gross motor abilities of children through rabbit jump games in children group A in the Islamic Kindergarten Integrated Ceria Mojoagung Jombang. Keywords: Gross Motor Skill, Rabbit Jumping Game. PENDAHULUAN Motorik kasar diperlukan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Sujiono (2008: 1.3) berpendapat motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik anak usia dini berhubungan dengan perkembangan motorik anak dan berhubungan dengan kemampuan gerak anak. Kemampuan motorik anak dapat dilihat dari berbagai gerakan dan permainan yang dilakukan setiap hari. Masa kemampuan motorik anak usia dini terkait erat dengan aktivitas yang dilakukan anak. Anak yang banyak melakukan aktivitas fisik, kemampuan motorik kasarnya akan berkembang dengan baik, pertumbuhan anak juga akan optimal. Motorik kasar melibatkan otot-otot besar anak yang bekerja, seperti saat anak sedang berjalan, berjinjit, melompat, dan berlari. Melihat kenyataan bahwa fisik motorik anak usia dini masih dapat dikembangkan, seharusnya pendidik memaksimalkan perannya untuk mengembangkan fisik motorik anak usia dini tersebut. Untuk program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini seringkali terabaikan atau dilupakan oleh guru sendiri. Hal ini lebih dikarenakan pembelajaran untuk fisik motorik kasar jarang dilaksanakan. Sesungguhnya pengembangan keterampilan motorik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak usia dini. Jadi perlu dikembangkan sebuah program pengembangan keterampilan motorik 1

Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017 anak usia dini, khususnya para pendidik dapat memahami dan mampu menerapkan pembelajaran fisik motorik kepada anak. Perkembangan motorik pada anak usia Taman Kanak-kanak adalah anak belajar untuk bisa terampil menggerakkan anggota tubuh, baik motorik halus maupun motorik kasar. Pada usia 5 tahun motorik anak mengalami perkembangan sangat pesat seperti mengisi gelas dengan air, menggambar, dan mewarnai (Sumantri, 2005: 96). Standar isi tentang tingkat pencapaian perkembangan anak kelompok A pada aspek perkembangan motorik kasar harus mampu menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dan melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi (Lampiran I Permendikbud nomor 137 tahun 2014: 21). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa anak usia 4-5 tahun atau kategori TK kelompok A harus sudah mampu melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi. Berdasarkan hasil observasi pada anak Kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang pada tanggal 28 Nopember 2016 yang sedang melakukan kegiatan melompat, kegiataan yang dilakukan yaitu lompat dari tegel satu ke tegel yang di depannya secara horizontal. Ketika anak melakukan kegiatan melompat, masih ditemukan 8 anak atau 50% dari 16 anak, kurang baik melakukan lompatan, anak kesulitan untuk melompat dari tegel satu ke satunya, anak dibantu oleh guru. Tumpuan kaki anak yang belum kuat dan anak belum mampu mempertahankan tubuh anak setelah melakukan lompatan. Kemampuan anak melompat seharusnya sudah dikuasai sesuai dengan indikator dapat mengkoordinasikan tubuh untuk dilatih kekuatan dan keseimbangan. Selain hal-hal di atas keseimbangan dalam melompat pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang yang kurang juga disebabkan pembelajaran yang kurang bervariasi atau menyenangkan dapat menyebabkan anak kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran motorik kasar sehingga dapat menghambat perkembangan motoriknya, oleh karenanya kemampuan motorik kasar anak perlu dikembangkan dengan berbagai aktivitas yang merangsang anak untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak perlu dilakukan tindakan penelitian kelas dengan menerapkan permainan lompat kelinci. Dipilihnya lompat kelinci disebabkan karena di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang biasanya dilakukan dengan melompat dari tegel satu ke tegel yang lainnya, sedangkan permainan lompat kelinci berbeda anak diminta memperagakan gerakan kelinci yang sedang melompat-lompat. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Proses pembelajaran lompat kelinci bertujuan untuk membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan, kelentukan pada siswa (Bujang dan Cahyani, 2014). Permainan lompat kelinci adalah bentuk latihan dasar yang berorientasikan pada unsur permainan meniru lompatan binatang kelinci. Proses pembelajaran lompat kelinci bertujuan untuk membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan, kelentukan pada siswa (Bujang dan Cahyani, 2014). Adapun menurut Pramono, dkk., (2010:35), lompat kelinci adalah gerakan menirukan kelinci melompat. Caranya dengan menekuk kedua kaki, badan dicondongkan ke depan, kedua tangan lurus ke depan, dan melompat ke depan sejauh 8 lompatan. Adapun pelaksanaan permainan lompat kelinci dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 lompatan setinggi 15-20 cm. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Apriani (2012) diperoleh hasil bahwa dari siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan pada persentase serta ketuntasan, artinya penerapan permainan tradisional engklek dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Penelitian Apriani (2012), dijadikan dasar dalam penelitian ini karena sama-sama bertujuan meningkatkan kemampuan motorik kasar, sama-sama menggunakan metode permainan dan sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajaran guru dan kinerja guru, sehingga kemampuan anak menjadi lebih baik termasuk kemampuan motorik kasar anak. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. bagaimanakah aktivitas guru dalam pembelajaran lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang?, b. bagaimanakah aktivitas anak dalam pembelajaran lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang?, c. bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang? Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam pembelajaran lompat kelinci pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang, b. untuk mendeskripsikan aktivitas anak dalam pembelajaran lompat kelinci, c. untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan lompat kelinci pada anak kelompok A di. Sujiono (2009:13) menyatakan bahwa motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan 2

koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain. Motorik kasar berkaitan dengan aktivitas fisik/jasmani dengan menggunakan otot-otot besar, seperti otot lengan, otot tungkai, otot bahu, otot punggung dan otot perut yang dipengaruhi oleh kematangan fisik anak. Motorik kasar dilakukan dalam bentuk berjalan, berjinjit, melompat, meloncat, berlari, dan berguling (Depdiknas, 2008:5). Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa motorik kasar adalah kemampuan anak dalam mengkoordinasiakan seluruh anggota tubuh dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Pada penelitian ini motorik kasar yang digunakanan adalah melompat kedepan melalui permainan lompat kelinci. Permainan lompat kelinci adalah bentuk latihan dasar yang berorientasikan pada unsur permainan meniru lompatan binatang kelinci. Proses pembelajaran lompat kelinci bertujuan untuk membentuk gerak dasar seperti kekuatan, kelincahan, kelentukan pada siswa (Bujang dan Cahyani, 2014). Lompat kelinci adalah gerakan menirukan kelinci melompat. Caranya dengan menekuk kedua kaki, badan dicondongkan ke depan, kedua tangan lurus ke depan, dan melompat ke depan sejauh 8 lompatan (Pramono, dkk., 2010:35). Salah satu modifikasi lompat kelinci adalah dengan berjalan melingkar. Adapun langkah lompat kelinci mengikuti lingkaran adalah sebagai berikut: berdiri tegak dengan kedua tangan di depan dada, kedua kaki selebar bahu, pandangan lurus ke depan. Melompat seperti kelinci ke depan, mengikuti lingkaran yang telah dibuat oleh bapak/ibu guru (Kurniadi dan Prapanca, 2010:4-5). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lompat kelinci adalah lompatan yang dilakukan dengan menggunakan dua kaki menirukan lompatan kelinci. Lompat kelinci dapat dilakukan ke depan maupun mengikuti lingkaran yang dibuat guru, pada penelitian ini lompat kelinci dilakukan dengan melompat ke depan sebanyak 5 lompatan. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang yang berupaya memberikan gambaran secara sistematis dan akurat serta dapat mengungkapkan adanya Peningkatan Kemampuan Motorik kasar melalui permainan lompat kelinci Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang. Menurut Arikunto, (2009: 16), secara garis besar model penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu : 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut : Refleksi Refleksi Perencanaan aan Siklus I Pengamatan Perencanaan Siklus II Pengamatan Dihentikan / dilanjutkan siklus berikutnya Pelaksanaan Pelaksanaan Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2009: 16) Tempat penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang tahun pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan motorik kasar anak. Pengamatan dilakukan selama kegiatan berlangsung dan dibantu oleh teman sejawat. Dalam penelitian yang dilaksanakan selain data berupa catatan tertulis juga dilakukan pendokumentasian berupa foto. Foto ini dapat dijadikan bukti autentik bahwa pelaksanaan siklus 1 dan siklus II telah dilaksanakan. Data aktivitas guru dan aktivitas anak yang di peroleh selama penelitian berlangsung di kelola dengan rumus sebagai berikut: 3

Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017 P = F x 100% N Keterangan : P = Angka Persentase F = Skor yang diperoleh aktivitas guru / aktivitas anak yang telah dicapai N = Nilai maksimal dikalikan jumlah seluruh anak Data kemampuan motorik anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria yang diperoleh selama penelitian berlangsung dikelola dengan rumus: P = F x 100% N Keterangan : P = Angka Persentase F = Skor yang diperoleh atau kemampuan motorik kasar yang dicapai anak N = Nilai Maksimal dikalikan jumlah seluruh anak Untuk mengetahui persentase tersebut digunakan kriteria sebagai berikut: 80% - 100% = Sangat Baik 56% -79% = Baik 26% - 55% = Cukup 0% - 25% = Kurang Selanjutnya data aktivitas guru, aktivitas anak, dan kemampuan motorik kasar anak yang diperoleh di analisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Data yang diperoleh kemudian dibuat tabel statistik yang kemudian dideskripsikan. Hal ini dilakukan agar terlihat jelas bagaimana peningkatan aktivitas guru, aktivitas anak, dan kemampuan motorik kasar dari siklus I ke siklus II. Adapun indikator penelitian dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah anak mendapatkan nilai berkembang sangat baik (BSB) atau berkembang sesuai harapan (BSH) dari kemampuan melompat. Jika pada siklus I belum mencapai target 80% dari kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat kelinci, maka akan dilanjutkan pada siklus II. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas berdasarkan siklussiklus (Arikunto, 2010), adapun subjek penelitian ini adalah anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang, penelitian ini dilaksanakan pada semester genap 2016/2017 dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II masing-masing dua kali pertemuan dilaksanakan pada bulan Juni 2017. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2017, pertemuan ke 2 dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2017. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2017, pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 14 Juni 2017. Adapun peneliti merencanakan terlebih dahulu motorik kasar melalui permainan lompat kelinci pada siklus I dengan cara peneliti menyusun langkahlangkah pembelajaran dengan menyiapkan RPPM dan RPPH untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan pada siklus I. RPPH memuat skenario pembelajaran, alat peraga yang digunakan dan format observasi pembelajaran. Selanjutnya rancangan RPPH pada siklus I ditindak lanjuti dengan pelaksanaan. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung peneliti adalah sebagai guru dan dibantu teman sejawat (sesama guru) bertindak sebagai pengamat yang akan mengamati langsung semua yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar dalam kelas, baik aktivitas guru, aktivitas anak serta kemampuan motorik kasar anak ketika melakukan permainan lompat kelinci di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang. Selama pelaksanaan peneliti pengambil data dan dilanjutkan mengolah data. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa peneliti harus melanjutkan pada siklus II. Kemudian peneliti merancang tindakan pada siklus II berupa RPPM dan RPPH, setelah itu peneliti melaksanakan siklus II. Adapun berikut ini data aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan motorik kasar di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang. Hasil rekapitulasi aktivitas guru dan anak tercantum pada grafik dan tabel di bawah ini : Tabel 1. Rekapitulasi hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II No Pencapaian Pertemuan Pertemuan Ratarata 1 2 1 Siklus I 68,75 75,00 71,88 2 Siklus II 81,25 93,75 87,50 Data tabel 1 dapat digambarkan melalui grafik 1. Aktivitas guru siklus I dan siklus II, seperti di bawah ini: Grafik 1. Grafik hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II 4

Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus I aktivitas guru sebesar 71,88% meningkat menjadi 87,50% pada siklus II. Perolehan ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan. Data tabel 2 dapat digambarkan melalui grafik 2 Aktivitas anak siklus I dan siklus II, seperti di bawah ini: Grafik 2. Grafik hasil Observasi Aktivitas Anak Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus I aktivitas anak sebesar 71,88% meningkat menjadi 90,63% pada siklus II. Perolehan ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan. Tabel 2. Rekapitulasi hasil Observasi Aktivitas Anak Siklus I dan Siklus II No Pencapaian Pertemuan Pertemuan Ratarata 1 2 1 Siklus I 68,75 75,00 71,88 2 Siklus II 87,50 93,75 90,63 Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan lompat kelinci pada Siklus I dan Siklus II No Pencapaian Pertemuan Pertemuan Ratarata 1 2 1 Siklus I 56,3 68,8 62,5 2 Siklus II 75,0 87,5 81,3 data tabel 3 dapat digambarkan melalui grafik 3 dibawah ini: Grafik 3. Grafik hasil Observasi Kemampuan Motorik kasar Anak Siklus I dan Siklus II Dari grafik diatas diketahui terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar sebesar 87,5% dari siklus I ke Siklus II. Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus I kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat kelinci sebesar 62,5% meningkat menjadi 81,3% pada siklus II. Perolehan ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dan sudah mencapai target keberhasilan yang diharapkan yaitu > 80%. Hasil penelitian diatas maka permainan lompat kelinci mempunyai manfaat dalam meningkatkan kemampuan melompat. Peningkatan yang dicapai tersebut menegaskan bahwa permainan lompat kelinci mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang. Kemampuan melompat sangat penting dikembangkan pada anak usai dini sebagaimana teori yang dikemukakan Hasan (2010), bahwa fase melompat merupakan keseimbangan yang baik, kemampuan koordinasi motorik, dan perencanaan gerak (motor planning). Jika anak tidak kuat dalam perkembangan melompat, biasanya akan menghadapi kesulitan dalam sebuah perencaaan tugas yang terorganisasi (tugas-tugas yang membutuhkan kemampuan motor planning). Kemampuan motorik kasar anak pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang dikembangkan melalui permainan lompat kelinci, dan hasilnya sangat efektif yang mana permainan lompat kelinci mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Selain itu, hasil penelitian ini sesuai teori yang dikemukakan Tedjasaputra (2001) yang mana bermain memungkinkan anak untuk bereksplorasi terhadap kemungkinan yang ada untuk meningkatkan kemampuan melompat maka dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan, sehingga secara tidak langsung anak tertarik dan menikmati permainan atau kegiatan tersebut. Kegiatan permainan lompat kelinci merupakan kegiatan yang sangat sederhana untuk dilakukan anak agar anak merasa senang. Hasil penelitian ini juga mendukung sesui dengan teori Sujiono (2008) yang menyatakan bahwa salah satu unsur keterampilan motorik kasar adalah keseimbangan, yang terdiri dari keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Penelitian ini lebih 5

Jurnal PAUD Teratai, Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017 mengacu pada keseimbangan dinamis, atau kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat sedang melakukan gerakan. Hal ini sesuai dengan indikator yang ditetapkan yaitu anak dikatakan berkembang sesuai harapan jika anak mampu melompat sebanyak 2 kali lompatan setinggi 15-20 cm tanpa jatuh. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspitasari (2015) yang diperoleh hasil bahwa permainan tradisional karetan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan motorik kasar melompat dua kaki pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Bulukidul Kecamatan Balong Ponorogo. Kaitan penelitian Puspitasari (2015), dengan hasil penelitian di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang adalah sama-sama menggunakan melompat dengan dua kaki, serta sama-sama menggunakan keseimbangan dinamis, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan kemampuan motorik anak dapat dilakukan dengan kegiatan atau permainan melompat, sebab melompat adalah salah satu gerakan dasar selain jalan, lari, dan lempar. Jika pada penelitian Puspitasari (2015) anak masih berlari terlebih dahulu, sedangkan penelitian di anak tidak menggunakan awalan sambil berlari. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak dapat ditingkatkan dengan kegiatan melompat baik menggunakan awalan (Puspitasari, 2015), maupun tanpa menggunakan awalan sebagaimana penelitian yang dilakukan di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian disimpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang dapat ditingkatkan melalui permainan lompat kelinci. Peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat kelinci tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil observasi pra tindakan, siklus I dan siklus II. Sebelum dilaksanakan tindakan dapat diketahui bahwa kemampuan motorik kasar melalui permainan lompat kelinci anak mencapai persentase sebesar 43,75%. Pada pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 56,25%. Pada pelaksanaan Siklus II terjadi peningkatan menjadi 87,50%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan motorik pada anak kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang sudah berkembang secara optimal karena berada di atas 80% maka penelitian ini dihentikan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa permainan lompat kelinci anak efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan dan dalam upaya peningkatan kemampuan motorik kasar anak dengan Indikator yang digunakan adalah mampu melompat 2 kali lompatan setinggi 15-20 cm tanpa jatuh pada anak usia 4-5 tahun kelompok A di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru TK Dengan adanya bukti bahwa permainan lompat kelinci dapat mempengaruhi kemampuan melompat pada anak, maka guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan permainan lompat kelinci, tidak harus menggunakan bahan industri. 2. Bagi Peneliti Lain Penerapan permainan lompat kelinci memberikan hasil kemampuan melompat pada anak kelompoka di TK Islam Terpadu Ceria Mojoagung Jombang, sehingga peneliti lain dapat menggunakan penelitian ini namun dengan aspek perkembangan atau kemampuan anak yang berbeda dengan kemampuan yang telah digunakan peneliti dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Apriani, Dian. 2012. Penerapan Permainan Tradisional Engklek Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B RA Al Hidayah 2 Tarik Sidoarjo. Artikel Penelitian. Program Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Surabaya. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Bujang dan Cahyani. 2014. Pengaruh Permainan Lompat Kelinci Terhadap Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok. Motion, Volume V, No. 1, Maret 2014 halaman 23-39. Hasan, Maimunah. 2010. PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Jogjakarta: Diva Press Pramono, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Kelas II SD dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Puspitasari 2015 yang berjudul Pengaruh Permainan Tradisional Karetan Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Melompat Dua Kaki Anak Kelompok A Di TK Sanjaya, Wina. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Prenadamedia. 6

Sujiono, Bambang. 2008. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka Sumantri. M. S. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta; Departemen Pendidikan Nasional. Tedjasaputra, Maykes S. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.. 7