Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA DI BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PERAN PUBLIC RELATIONS DI KANTOR DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN (POPK) KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu


BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

PENGELOLAAN PROMOSI PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KLATEN ARTIKEL JURNAL

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN.ii HALAMAN PERNYATAAN.iii. KATA PENGANTAR.iv ABSTRAK..vii ABSTRACT viii

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

STRATEGI PROMOSI UNTUK MENARIK MINAT PENGUNJUNG DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI DIY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. adalah masyarakat luas, bukan segmen terbatas atau public tertentu.

STRATEGI HUMAS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS DALAM MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT PENGGUNA LAYANAN JASA PENDIDIKAN PADA SD ISLAMIC GLOBAL SCHOOL DI KOTA MALANG

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

PERAN KEGIATAN LITERASI DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS ATAS DI SDN GUMPANG 1

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

STRATEGI PROMOSI DI PERPUSTAKAAN BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA BARAT

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

Komunikasi Pemasaran Kartu Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

ABSTRAKSI. : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Fatmawada S Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yapis Biak

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

1 Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

PERANAN HUMAS PADA PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN I MEDAN TUGAS AKHIR

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA PADA PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA

PROGO. Oleh AN PENDIDIKAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.

RELASI AKTOR DALAM PROGRAM ASURANSI PERTANIAN DI KECAMATAN MINGGIR, KABUPATEN SLEMAN

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

PELAKSANAAN ASAS AKUNTABILITAS DALAM PELAYANAN PERIZINAN GUNA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI KABUPATEN KULON PROGO

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai fungsi dan peran public relations dalam kegiatan employee

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) berlandaskan pada saling pengertian. manfaat dan kesepakatan bersama.

Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 2 GEMEKSEKTI KEBUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS UNTUK MENCAPAI KEPUASAN KONSUMEN AGEN PERJALANAN PT TARUMA DIRGANTARA PERIODE APRIL 2012 SKRIPSI.

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA

STRATEGI RUMAH BACA TERATAI UNTUK MEMBENTUK CITRA POSITIF MASYARAKAT DADAPSARI KELURAHAN SANGKRAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

OPTIMALISASI KEHUMASAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

PEMAHAMAN GURU TENTANG KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS RENDAH DI SD 2 PADOKAN BANTUL

KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KARANGANYAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan era komunikasi interaktif (interactive communication), media massa

Transkripsi:

174 PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA DI BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Penulis 1: Tusri Suharyadi Penulis 2: Muhyadi Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Email: tusri008@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pelaksanaan aktivitas public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY, 2) faktor penghambat pelaksanaan public relations dalam meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY, 3) upaya yang dilakukan BTKP DIY dalam menangani berbagai hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah Kepala Balai, Kepala Seksi Layanan dan Promosi, dan Staff Seksi Layanan dan Promosi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Dari hasil penelitian dapat ditemukan bahwa pelaksanaan aktivitas public relations dalam meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY sudah berjalan dengan baik walaupun belum sepenuhnya optimal. Faktor penghambat pelaksanaan public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga adalah: (1) kurang tersedianya sumber daya manusia pelaksana public relations yang dimiliki BTKP DIY, (2) kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh pelaksana public relations kepada stakeholder. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pada pelaksanaan public relations BTKP DIY adalah: (1) memberikan pelatihan kepada pelaksana public relations dalam hal pemanfaatan iptek, (2) penggunaan media komunikasi yang tepat untuk meningkatkan hubungan komunikasi dengan stakeholder. Kata kunci: public relations, citra lembaga IMPLEMENTATION OF PUBLIC RELATIONS IN ORDER IMPROVING THE IMAGE INSTITUTION IN BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ABSTRACT This research is aimed to find out: 1) The implementation of public relations activity in order to improve the image of the institution in BTKP DIY, 2) The obstacle factors of public relations implementation in order to improve the image of the institution in BTKP DIY, 3) The efforts which were done by BTKP DIY to solve those obstacles. This research belongs to descriptive research with a qualitative approach. The imformants of this research are The Head of the Institute, The Head of Service and Promotion Section, and The Staffs of Service and Promotion Section. The data was collected by using obsevation technique, interview, and documentation. Data analysis was done through the stage of data reduction, data presentation, and draw the conclusion. The validity of the data was using source and method triangulation technique. From the results of the research it is find that the implementation of the public relations activity in order to improve the image of the institution in BTKP DIY has been going well, although it is not yet thoroughly optimum. The obstacle factors of the public relations implementation in order to improve the image of the institution are: (1) lack of availability of the human resources involved in public relations belonged to BTKP DIY, (2) lack of

175 communication conducted by the public relations implementer to the stakeholder. The efforts which were done to solve those obtacles in the public relations implementation in BTKP DIY are: (1) provide the training to the public relations implementer in terms of science and technology usage, (2) the use of appropriate communication media to improve communication link with the stakeholder. Keywords : public relations, image of the institution PENDAHULUAN Perkembangan ilmu dan teknologi yang amat pesat membuat globalisasi menjadi suatu hal yang tidak terelakkan. Sedangkan globalisasi mendatangkan dampak yang amat serius bagi masyarakat yang tidak siap menghadapinya. Akibat dari globalisasi menjadikan persaingan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik akan semakin tajam. Hal tersebut dikarenakan pada masa lalu masih memungkinkan dilakukannya proteksi oleh pemerintah setempat. Persaingan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik relatif terbatas pada ruang tertentu, misalnya dalam satu desa, daerah atau paling tinggi dalam satu negara. Persaingan di era globalisasi terjadi pada masyarakat antar dunia. Siap atau tidak siap, masyarakat akan menghadapi persaingan global. Bagi masyarakat yang tidak siap akan terpinggirkan, sedangkan masyarakat yang sudah siap telah memiliki modal dan eksistensi dalam persaingan global. Meskipun demikian, kesiapan saja tidak mempunyai arti banyak, jika tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang memadai. Sehubungan dengan itu, penyiapan kualitas sumber daya manusia yang memadai adalah tanggung jawab pendidikan. Selain itu sumber daya manusia harus menguasai teknologi yang ada untuk memperoleh informasi dan komunikasi. Menurut Depdiknas (2007) Teknologi Informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Salah satu upaya menghadapi kehidupan di masa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Seseorang yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki organisasi atau lembaga kedinasan yang memiliki tugas secara teknis. Salah satu lembaga kedinasan yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) Daerah Istimewa Yogyakarta. Balai ini memiliki tugas menyelenggarakan pengembangan, produksi, dan layanan pembelajaran serta teknologi komunikasi pendidikan. Lembaga ini merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPTD) yang bernaung di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

176 BTKP DIY selalu berupaya menjalankan program secara teknis serta meningkatkan citra positif bagi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2008: 114) citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. BTKP DIY sebagai UPTD harus memberikan kontribusi yang nyata dalam hal penyelenggara pengembangan, produksi, dan layanan pembelajaran serta teknologi komunikasi pendidikan melalui kinerja yang baik agar mendapatkan citra yang baik. Selama ini upaya yang dilakukan sangat bagus, namun upaya itu belum merata untuk institusi pendidikan, para pemerhati pendidikan maupun masyarakat yang berada di wilayah pelosok di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil observasi menunjukkan kurangnya ruang informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui dan mendapatkan hasil produk media pembelajaran yang telah dibuat oleh BTKP DIY. Sebenarnya banyak institusi pendidikan, para pemerhati pendidikan maupun masyarakat umum yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta belum mengetahui produk media dari BTKP DIY namun kurang ada perhatian dari pemerintah dalam mempublikasikan produk dan layanan dari BTKP DIY. Pemanfaatan media sebagai sarana publikasi harus dilakukan semaksimal mungkin oleh pelaksana public relations. Menurut Lena Satlita (2002: 57) media adalah sarana komunikasi yang sering digunakan oleh praktisi public relations untuk menyampaikan pesan kepada publiknya, dan sekaligus mampu meningkatkan citra. Penggunaan media itu antara lain melalui media cetak dan media elektronik. Namun BTKP DIY hanya menggunakan media elektronik berupa website sebagai sarana publikasi hasil produk dan layanan. Penggunaan baliho atau pemasangan banner di tempat strategis seharusnya bisa dilakukan agar semua masyarakat mengetahui hasil dan produk media pembelajaran dari BTKP DIY. Sebenarnya tidak sedikit warga masyarakat yang membutuhkan informasi untuk mengetahui apa saja produk media pembelajaran yang dihasilkan oleh BTKP DIY. Sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini BTKP DIY berusaha mengoptimalkan seluruh bagian kerja sesuai dengan seksi yang sudah dibentuk. Salah satunya adalah Seksi Layanan dan Promosi yang juga menangani public relations, untuk tetap eksis dalam bidang pengembangan, produksi, dan layanan pembelajaran serta teknologi komunikasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses pelaksanaan public relations terdiri dari penelitian, perencanaan, kegiatan public relations, dan evaluasi (Rachmadi, 1996: 111). BTKP DIY sebagai UPTD yang bernaung di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat membangun citra lembaga tersebut melalui pelaksanaan public relations yang baik. Bekerjasama dengan pemerintah pusat sudah dilakukan berupa penyelenggaraan kegiatan kemasyarakatan dengan pemberian layanan materi pembelajaran melalui radio, internet, dan intranet guna menarik simpati dan antusias untuk mengetahui produk dan layanan dari BTKP DIY. Kerjasama dengan pemerintah ini dilakukan dalam rangka sosialisasi keberadaan dan meningkatkan eksistensi BTKP DIY sebagai produsen media pembelajran berbasis TIK. Namun masih saja terdapat kendala dalam penyelenggaraan program kegiatan

177 kemasyarakatan seperti kurang tersedianya sumber daya manusia pelaksana kegiatan public relations. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi di BTKP DIY dimana pelaksana kegiatan public relations dari Seksi Layanan dan Promosi hanya dilakukan oleh tiga orang dan pelaksanaannya belum maksimal. Berhubung kurang tersedianya pelaksana kegiatan public relations di BTKP DIY, hal ini menyebabkan kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan public relations kepada stakeholder. Sejauh ini, khusus untuk pelaksanaan public relations pada BTKP DIY, ada suatu hal yang biasa terjadi dan menjadi suatu kebiasaan yang berlaku, bahwa bagian public relations baru akan bergerak apabila ada instruksi dari atasan (top down), atau apabila ada suatu kegiatan yang sifatnya rutin dilaksanakan. Berdasarkan sejumlah masalah yang ada dapat dilihat bahwa pelaksanaan public relations di BTKP DIY sebenarnya sudah berjalan dengan baik namun belum maksimal. BTKP sudah melaksanakan kegiatan public relations guna meningkatkan citra lembaga. Citra merupakan kesan yang timbul karena pemahaman suatu kenyataan. Upaya meningkatkan citra lembaga BTKP DIY membutuhkan perhatian, kerjasama, dan dukungan dari semua pihak baik pihak masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan public relations untuk menjalin saling pengertian dan kepercayaan dengan semua pihak yang terkait agar tercipta hubungan komunikasi yang harmonis. Berhubung pentingnya masalah public relations maka masalah ini sangat menarik untuk ditelaah lebih jauh yaitu memberikan gambaran atau potret terkait Pelaksanaan Public Relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap mengenai pelaksanaan kegiatan public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mengenai waktu penelitian dilaksanakan pada 15 September 2015 sampai 15 Oktober 2015. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Kepala Kantor Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) DIY, Kepala Seksi Layanan dan Promosi, dan Karyawan Layanan dan Promosi. Total jumlah subjek penelitian ini adalah 3 orang. Subyek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dimana subyek penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria dan pertimbangan bahwa subyek tersebut berkaitan langsung dengan pelaksanaan public relations sehingga diharapkan dapat memberikan informasi selengkaplengkapnya mengenai pelaksanaan public relations. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

178 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisi Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif, dengan lima langkah sebagai berikut: 1) pengumpulan data; 2) mengorganisasikan data; 3) pengelolaan data; 4) verifikasi dan penafsiran data, dan 5) pengambilan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat diuraikan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Public Relations dalam Rangka Meningkatkan Citra Pelaksanaan kegiatan public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga tidak terlepas dari proses perencanaan dan pertimbangan yang baik. Pelaksanaan kegiatan public relations mempunyai peran yang penting demi tercapainya tujuan dari BTKP DIY. a. Pelaksana public relations Seksi Layanan dan Promosi sebagai pelaksana kegiatan public relations di BTKP DIY mempunyai tugas untuk mempromosikan dan mensosialisasikan semua program kegiatan yang ada di BTKP DIY. Kegiatan layanan yang dilakukan oleh BTKP DIY antara lain dengan peningkatan layanan kebutuhan media pembelajaran berbasis TIK, peningkatan layanan bimbingan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Pelaksana public relations juga melakukan promosi dengan cara peningkatan sosialisasi dan promosi produk media pembelajaran melalui berbagai kegiatan seperti rapat koordinasi, keikutsertaan dalam pameran, dan penyelenggaraan berbagai lomba berbasis TIK bagi sekolah, guru, dan siswa serta siaran interaktif di televisi. Setelah kegiatan promosi dan sosialisasi ini dilakukan, jumlah pengunjung ke BTKP DIY yang ingin belajar mengenai pemanfaatan media pembelajaran mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari strategi public relation yang dilakukan oleh BTKP DIY. b. Strategi public relations Pelaksanaan public relations memerlukan strategi komunikasi yang tepat agar mempermudah penilaian masyarakat. Selain itu public relations berusaha memperkenalkan produknya kepada publik sehingga harus mempengaruhi dan membujuk sasaran yang dituju. Dalam pelaksanaan kegiatan public relations BTKP DIY melakukan sosialisasi produk dan layanan, menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder, launching produk, dan memberikan layanan unggulan. Pelaksanaan kegiatan ini mampu menambah wawasan kepada masyarakat mengenai penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu

179 kegiatan public relations mampu meningkatkan hubungan yang harmonis dengan stakeholder sekaligus meningkatkan citra BTKP DIY. BTKP DIY menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait. Kegiatan kerjasama yang dilakukan BTKP DIY dengan beberapa sekolah yang ada masih kurang terjalin dengan baik. Pelayanan kepada sekolah masih terbatas pada sekolah yang dijadikan sampel dalam ujicoba produk sehingga pemanfaatan produk media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi masih sangat terbatas. Penggunaan media sebagai sarana informasi dan komunikasi kepada stakeholder harus lebih informatif. Misalnya dengan media cetak berupa majalah, pemasangan banner atau baliho ditempat strategis. Media cetak sangat penting untuk menjadi alat program sosialisasi maupun kegiatan komunikasi dengan stakeholder. Penerbitan majalah setiap bulan mampu meningkatkan eksistensi dari BTKP DIY dan memberikan informasi mengenai bentuk layanan dan produk media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan komunikasi dengan stakehloder harus dilakukan dengan cara terjun langsung ke sekolah-sekolah di daerah yang belum terjangkau keberadaan teknologi informasi dan komunikasinya agar seluruh sekolah yang berada di DIY mendapatkan bentuk layanan dan hasil produk media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dihasilkan oleh BTKP DIY. c. Sasaran public relations BTKP DIY Public relation yang praktis adalah usaha profesional untuk memproyeksikan keberhasilan perusahaan sehingga dapat mencapai sasaran-sasarannya. Adapun sasaran yang dituju dari pelaksanaan public relations oleh BTKP DIY adalah sekolah sebagai stakeholder dan masyarakat pada umumnya. Sekolah terdiri dari guru dan siswa, karena kemajuan guru dan siswa dibidang TIK adalah tanggungjawab BTKP DIY. Pelaksana public relations pada BTKP DIY sudah melakukan kegiatan pelayanan kepada stakeholder dan menjalin kerjasama dengan stakeholder. Berdasarkan data yang diperoleh, minat guru yang ingin mengikuti pelatihan yang diadakan oleh BTKP DIY dari tahun ke tahun meningkat. Meskipun cakupan dari sasaran dari kegiatan pelayanan belum semua stakeholder bisa mengikuti kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh BTKP DIY karena kurangnya komunikasi dengan beberapa sekolah yang ada. d. Media public relations yang digunakan BTKP DIY Penggunaan media sebagai sarana untuk mengenalkan BTKP DIY kepada publiknya. Public relations dalam suatu organisasi dalam

180 menjalankan aktivitasnya tidak lepas dari media yang digunakan untuk mengusahakan hubungan baik dengan publiknya untuk mencapai tujuan. Media yang digunakan sebagai sarana memperkenalkan BTKP DIY kepada publiknya adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak yang digunakan oleh BTKP DIY yaitu broschur. BTKP DIY tidak menggunakan banner, majalah, dan hal sejenisnya dalam memperkenalkan hasil produk dan layanan. Pemasangan banner di tempat strategis belum dilakukan, penerbitan majalah belum dilakukan oleh BTKP DIY guna memberikan informasi maupun pengetahuan mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. BTKP DIY menggunakan media elektronik sebagai pilihan utama dalam memperkenalkan produk dan layanan serta menjalin komunikasi dengan publiknya. Media elektronik yang digunakan antara lain internet, telephone, televisi, dan radio. Ada banyak media yang dapat digunakan sebagai sarana informasi dan sosialisasi mengenai produk dan layanan dari BTKP DIY. Berbagai media tersebut sangat penting untuk menjadi alat atau instrumen sebagai program sosialisasi. Selain penggunaan media untuk memperkenalkan produk dan layanan, kualitas produk dan layanan harus ditingkatkan agar bisa meningkatkan jumlah pengunjung ke BTKP DIY. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan kegiatan public relations di BTKP DIY sudah berjalan dengan baik walaupun belum sepenuhnya optimal. Pengaruh positif yang didapatkan dengan adanya kegiatan public relations di BTKP DIY yaitu meningkatkan citra lembaga. Namun, pihak BTKP DIY harus meningkatkan komunikasi dengan sekolah, khususnya di daerah terpencil agar kerjasama dengan seluruh sekolah yang ada di Provinsi DIY berjalan dengan baik. 2. Hambatan Pelaksanaan Public Relations pada BTKP DIY Usaha pelaksanaan public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY belum berjalan dengan optimal karena masih ada hambatan yang dihadapi. Kegiatan evaluasi seharusnya dilakukan secara berkala. Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan public relations yang dijalankan BTKP DIY sehingga dapat menemukan solusi untuk menghadapi hambatan tersebut. Evaluasi dapat diketahui oleh BTKP DIY dengan memperhatikan hasil dari pelaksanaan public relations. Berikut hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan public relations: a) Sumber Daya Manusia yang kurang menguasai Ilmu Pengetahuan Teknologi dalam pelaksanaan public relations.

181 b) Pelaksana public relations perlu meningkatkan kegiatan promosi hasil produk yang dihasilkan oleh BTKP DIY agar masyarakat lebih mengenal lagi produk yang telah dihasilkan. Jadi perlu keberaniaan dari pelaksana public relations dalam mempromosikan produk. c) Kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh BTKP DIY dengan stakeholder. 3. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan pada Pelaksanaan Public Relations di BTKP DIY Berdasarkan hasil penelitian, upaya yang dilakukan BTKP DIY dalam mengatasi hambatan pelaksanaan public relations adalah sebagai berikut: a) BTKP DIY memberikan pelatihan kepada pelaksana public relations. b) Meningkatkan hubungan komunikasi dengan stakeholder. Kesimpulan Kesimpulan mengenai pelaksanaan public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Public Relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY. Pelaksana kegiatan public relations pada BTKP DIY dalam rangka meningkatkan citra lembaga dilakukan oleh Seksi Layanan dan Promosi. Pelaksana public relations melakukan promosi dengan cara peningkatan sosialisasi dan promosi produk media pembelajaran melalui berbagai kegiatan seperti rapat koordinasi, keikutsertaan dalam pameran, dan penyelenggaraan berbagai lomba berbasis TIK bagi sekolah, guru, dan siswa serta siaran interaktif di televisi. Strategi public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga dengan cara melakukan sosialisasi produk dan layanan, menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder, launching produk, dan memberikan layanan unggulan. Kegiatan kerjasama yang dilakukan BTKP DIY dengan beberapa sekolah yang ada masih kurang terjalin dengan baik. Pelayanan kepada sekolah masih terbatas pada sekolah yang dijadikan sampel dalam ujicoba produk sehingga pemanfaatan produk media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi masih sangat terbatas. Sasaran yang dituju dari pelaksanaan public relations oleh BTKP DIY adalah sekolah sebagai stakeholder dan masyarakat pada umumnya. Sekolah terdiri dari guru dan siswa. Media yang digunakan sebagai sarana komunikasi kepada publiknya yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak yang digunakan adalah broschur. Sedangkan media elektronik yang digunakan adalah internet, telephone, televisi, dan radio. Pelaksanaan public relations dalam rangka meningkatkan citra lembaga di BTKP DIY sudah berjalan dengan baik walaupun belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Pengaruh positif yang didapatkan dengan adanya kegiatan public relations di BTKP DIY yaitu meningkatkan citra lembaga. 2. Hambatan Pelaksanaan Public Relations pada BTKP DIY adalah sebagai berikut:

182 a. Kurang tersedianya sumber daya manusia pelaksana public relations. b. Kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh pelaksana public relations kepada stakeholder. 3. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Saran Hambatan pada Pelaksanaan Public Relations BTKP DIY a. Memberikan pelatihan kepada pelaksana public relations dalam hal pemanfaatan iptek. b. Penggunaan media komunikasi yang tepat untuk meningkatkan hubungan komunikasi dengan stakeholder. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dapat diajukan saran sebagai berikut: 1. BTKP DIY seharusnya membuat gambar struktur organisasi yang baru. Hal ini bertujuan untuk membuat posisi BTKP DIY jelas sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik. Diharapkan gambar struktur organisasi yang disarankan dapat memberikan deskripsi tugas yang lebih jelas untuk BTKP DIY. Adapun gambar struktur organisasi yang diusulkan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Kepala Subbag Tata Usaha Kepala Seksi Pengembangan dan Produksi Kepala BTKP Kepala Seksi Layanan dan Promosi Dari gambar yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa kedudukan Kepala Subbag Tata Usaha dengan Kepala Seksi Pengembangan dan Produksi, dan Kepala Seksi Layanan dan Promosi tidak sama. Namun masih dalam satu garis komando dari Kepala BTKP DIY. 2. Sebaiknya BTKP DIY memberikan pelatihan public relations kepada pelaksana public relations. Akan lebih baik jika BTKP DIY dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaksana public relations. 3. Sebaiknya BTKP DIY meningkatkan hubungan komunikasi dengan sekolahsekolah yang ada di beberapa daerah melalui media komunikasi yang sesuai agar citra lembaga semakin baik. 4. Diharapkan pelaksana public relations meningkatkan sosialisasi tentang keberadaan dan eksistensi BTKP DIY sebagai produsen media pembelajaran berbasis TIK. Peningkatan sosialisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan cara terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan hasil produk dan layanan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dihasilkan oleh BTKP DIY. 5. BTKP DIY memaksimalkan penggunaan media yang dapat dijangkau oleh sekolah. Akan lebih baik jika pelaksana public relations di BTKP DIY mensosialisasikan hasil produk dan layanan dengan cara terjun langsung ke sekolah yang masih terbatas dengan keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Gambar struktur organisasi penulis

183 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2003). Buku II: Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Lena Satlita (2002). Public Relations dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: FISE UNY. Rachmadi. (1996). Public Relations. Jakarta: Gramedia. Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardiano. (2008). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.