BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis rasio keuangan PT. Bank Mandiri Tbk, di Bursa Efek Indonesia merupakan suatu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio menggambarkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya. Karena penginterprestasikan terhadap rasio-rasio ini cukup kompleks, maka keefektifan rasio keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat tergantung dan kemampuan dan keahlian analisis dalam menginterprestasikan. Untuk menilai kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam neraca dapat dilihat apakah jumlah harta, hutang dan modal perusahaan bertambah ataupun berkurang, semua tergambar didalamnya. Untuk melihat apakah operasi perusahaan selama periode tertentu mengalami kerugian atau tidak, dapat dilihat dalam laporan laba rugi. Laporan keuangan dapat dianalisa dengan alat perhitungan berupa rasio-rasio keuangan. Salah satu metode analisis adalah dengan menggunakan analisis rasio yaitu dengan menganalisis hubungan antara, satu pos dengan pos lainnya didalam laporan keuangan, yang dapat memberikan petunjuk gejala-gejala mengenai kondisi keuangan perusahaan. Sehingga angka dari hasil analisis rasio laporan
keuangan dapat menunjukkan aktivitas perusahaan dalam keadaan menguntungkan atau tidak. Namun dengan mengetahui rasio keungan yang dinilai tidak wajar maka penyebabnya keberhasilan atau kesulitan perusahaan, dapat diketahui dengan meneliti yang lebih dalam. Oleh karena itu, PT. Bank Mandiri Tbk, di Bursa Efek Indonesia ini juga harus memperhatikan kewajiban seperti dengan melakukan evaluasi kinerja keuangannya. Analisis kinerja keuangan tersebut sangat diperlukan dan juga evaluasi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai salah satu informasi dalam pengambilan keputusan manajemen, selain itu juga dengan dilakukan pengevaluasian kinerja keuangan ini diharapkan mampu mencapai komitmen kinerja keuangannya. Secara teori, modal memang sangat fundamental dan merupakan bagian yang sangat vital bagi dunia perbankan. Modal Bank akan memungkinkan suatu Bank dalam mengatur entitas perbankan tersebut melalui penyaluran dana yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya fisik maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan, selain itu juga sangat bermanfaat untuk menghidupkan kembali entitas perbankan dalam kapasitasnya sebagai perusahaan (hempel el al., 1994). Atas dasar ini, modal (capital) saja, menjadi topic yang sangat penting bagi dunia perbankan yang antara lain tidak hanya membahas mengenal makna pentingnya kecukupan modal (Capital Adequacy) saja, namun juga membahas mengenai perlunya penentuan standart minimum (total risk-based capital standart) dan harus dipenuhi oleh suatu bank yaitu minimum sebesar 81/0 seperti yang ditetapkan oleh Bank for Internasional Settlement (BIS), dan bahkan membahas mengenai
perlunya sistem penilian resiko oleh suatu bank (Risk Rating System) baik melalui internal bank sendiri maupun melalui external rating agency agar kecukupan modal naik tidak terganggu dan dapat terhindar dari kebangkrutan (altman & saunders, 2001 : crouhy et al, 2001). Dunia perbankan merupakan bagian dari perekonomian Indonesia yang mendapatkan peranan yang sangat besar saat itu karena kebijakan deregulasi saat itu mengahasilkan dua dimensi yang sangat penting bagi dunia perbankan yaitu Pakjun dan Pakto. Esensi dan reformasi secara keseluruhan dalam sektor keuangan ini diwujudkan dalam UU no 7/1992 tentang perbankan. Pakjun menghapuskan pagu kredit sistem kredit bersaing disertai dengan subsidi bunga, serta membiarkan masing-masing bank bersaing untuk menentukan suku bunga kredit dan penghimpunan dana kredit likuiditas juga tidak diberikan lagi, dengan Makdud agar tercipta iklim yang mendorong persaingan yang sehat. Sedangkan Pakto 1988 mencakup hal yang lebih luas kerena merupakan serangkaian kebijakan yang penting dibidang moneter. Lembaga keuangan dan pasar modal yang tercakup dalam paket tersebut antara lain mendorong mengembangkan pasar modal, mempermudah pembukuan kantor cabang dan pendirian baik baru dan memberikan kebebasan yang lebih besar kepada perbankan untuk menetapkan harga produknya dan menciptakan produk-produk baru didalam pengerahan dana Harlyanti, 2009).
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas. maka dapat dirumukan permasalah sebagai berikut; Apakah analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan pada PT. Bank Mandiri Tbk, di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kinerja keuangan yang dinilai dengan analisis rasio keuangan melalui laporan keuangan pada PT. Bank Mandiri Tbk, di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan lebih baik yang bermanfaat bagi investor dan manajer keuangan dalam mengambil keputusan, dan juga sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan kinerja perusahaan, sebagai salah satu alternative untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan pengambilan keputusan. 2. Kontribusi Teoretis Dari hasil penelitian, penulis harapan untuk dapat menambah sarana informasi perbendaraan perpustakaan sebagai acuan dalam kepentingan ilmiah bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya khususnya pada bidang analisis laporan keuangan dan hasil penelitian dapat digunakan
sebagai penambah wawasan dan pengetahuan atau kemungkinan untuk dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dan perenungan atas kebijakan yang telah diterapkan pada masa lalu, kini maupun masa mendatang. 1.5 Ruang lingkup penelitian Agar arah pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, serta untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas dan tidak terarah maka ruang lingkup permasalahannya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan judul diatas, maka rasio keuangan perbankkan hanya dibatasi meliputi: analisis rasio likuiditas yang meliputi Quick Ratio, Banking Ratio, Laon to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset ratio. Analisis rasio solvabilitas yang meliputi: Primary Ratio, Ccapital Ratio dan Capital Adequancy Ratio (CAR). Dan rasio profitabilitas: Rasio Biaya (Beban) operasional (BOPO), dan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equty (ROE).