A. Pengertian Masa Dewasa Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
Modul 8 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA MASA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Ada tiga aspek yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

BAB I PEMBAHASAN. A. Definisi Psikologi Menurut Para Ahli Sebelum mempelajari psikologi, sudah sepatutnya mencari tahu

SemangatPagiSemuanya^^

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan. masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

BAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. biasanya disebabkan oleh usia yang semakin menua (Arking dalam Berk, 2011). Dari masa

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang baik antara dirinya dan lingkungan (Kristiyani, 2001). Penyesuaian diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan dalam bidang pendidikan dan teknologi yang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang dianggap sebagai fase kemunduran. Hal ini dikarenakan pada

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menua adalah proses menghilang kemampuan jaringan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakberdayaan. Menurut UU No.13 tahun 1998, lansia adalah seseorang yang telah

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.5

BAB I PENDAHULUAN. Lansia yang berhenti bekerja, umumnya menderita post power. syndrome, kehilangan kepercayaan diri karena berkurangnya peran

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

Perkembangan Sepanjang Hayat

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH DESA BUMIHARJO KECAMATAN NGUNTORONADI KABUPATEN WONOGIRI

Masa Dewasa Madya Perkembangan Fisik, Kognitif, Karir dan Religiusitas. Psikologi Perkembangan Unita Werdi Rahajeng

LANJUT USIA DAN PERMASALAHANNYA. SUPRIADI, S.Ag., M.Pd. Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Bukittinggi, Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

Rizka Amalia. A ( ) Ahmad Nur Fadholi ( ) BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan penduduk lansia umur 60 tahun ke. atas di seluruh dunia sangat cepat, bahkan lebih cepat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah seorang laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. seorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih. menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi 3 yakni young old (70-75 tahun), old ( laporan PBB, populasi lansia meningkat sebesar dua kali lipat hanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Panti Sosial Tresna Werdha ILOMATA Kota Gorontalo adalah Unit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Papalia, 2008). Berkembangan manusia tidak hanya secara fisik tetapi juga secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2025 (Depkes, 2013). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usia lanjut adalah suatu proses yang tidak dapat dihindari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan kemampuan bicara (Somantri, 2006). selayaknya remaja normal lainnya (Sastrawinata dkk, 1977).

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaan kepada orang lain. 1. lama semakin jelas hingga ia mampu menirukan bunyi-bunyi bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan perkembangan seseorang, semakin meningkatnya usia

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Metode Observasi & Wawancara

Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar 1.2. Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya mengalami suatu proses perkembangan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. ( orang di tahun Data WHO juga memperkirakan 75% populasi

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta

BAB I PENDAHULUAN. tahap yang cukup menakutkan bagi pria maupun wanita. seseorang, yaitu suatu periode dimana sesorang telah beranjak jauh dari

Pembelajaran memiliki tujuan utama, yaitu mengubah tingkah laku seseorang agar menjadi dewasa.

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Siswanto dan Florentinus Budi Setiawan. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Abstraksi

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB IV ANALISIS DATA

Bab I Pendahuluan. dalam menjaga optimalisasi manusia dalam kegiatan sehari-hari membuat banyak orang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penyakit Lupus. Penyakit ini dalam ilmu kedokteran seperti dijelaskan dalam Astuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lanjut usia yang berusia antara tahun, danfase senium yaitu lanjut usia

Menurut UU No. 13 Th.1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia yang dimaksud Lanjut Usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

BAB I PENDAHULUAN. jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun) dan pada tahun 2025 jumlah

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

ADA APA DENGAN MENOPAUSE?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

Transkripsi:

Periodesasi Perkembangan Dewasa Akhir (Perkembangan Fisik, Psikis, Sosial, Keagamaan Dalam Periode Kehidupannya) Rismathul Khasanah(152071000038) Ayunda Navilatun. N(152071000004) & Arman Wahyudi(152071000037) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. Pengertian Masa Dewasa Akhir Masa dewasa akhir disebut juga masa penutupan dalam rentang hidup pada seseorang, dimana masa ini bisa dikatakan masa yang beranjak jauh dari kehidupan / masa sebelumnya. Dalam pandangan psikologi masa tua atau lansia memiliki umur sekitar 60 sampai meninggal, dimana pada usia ini terjadi penurunan kekuatan fisik, dan penurunan daya ingat seseorang. 1 Masa dewasa akhir ini merupakan proses perubahan menjadi tua atau dalam istilah lain disebut senescence. Proses perubahan ini dialami dengan berubanya fisik dan juga psikis pada seseorang. 2 Dalam masa dewasa akhir ini keagamaan seseorang cenderung meningkat karena pada masa ini merupakan masa perenungan, persiapan dan perencanaan untuk menghadapi kematian, hal demikian merupakan suatu hal yang normal dalam kehidupan lansia. B. Perkembangan Fisik Dewasa Akhir Perkembangan fisik merupakan menurunnya dan memburuknya fungsi dan keadaan fisik pada lansia, perubahan fisik ini perubahan yang bisa kita lihat, dan kita rasakan. Perubahan ini pasti terjadi pada masa dewasa akhir / lansia, yang mana tidak ada seorangpun yang bisa menghindari dan menutupinya, karna hal ini merupakan ketentuan dari Allah Swt. Banyak perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir ini, seperti menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak. penjelasan lebih lanjut seperti dibawah ini : 1) Daya Ingat (Memori) Penurunan kemampuan mengingat pada lansia semakin lama akan semakin menurun, kecepatan dalam mengingat suatu kejadian sangat lambat, hal demikian 1 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Kencana) hlm 251 2 Chapter, Psikologi Perkembangan Dewasa Akhir (Universitas Sumatra Utara) http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19289/chapter%20l.pdf?sequence=5&isallowed=y. diakses pada 11 Desember 2017

setara dengan penyakit tua yang disebut Pikun. Untuk mencegah terlalu banyak fungsi memori yang melemah, bisa dilakukan dengan melatih memori dengan memperbanyak membaca, berdzikir, dan mendengar cerita dari berbagai macam media, atau seorang pendamping. 2) Indera Penglihatan (Mata) Penurunan penglihatan akan semakin dirasakan pada masa lansia bahkan pada masa sebelum lansia atau masa dewasa tidak sedikit dari seseorang mengalami rabun jauh ataupun rabun dekat, Pada umumnya dimasa ini lansia akan menderita presbyopi atau tidak bisa melihat objek dalam jarak jauh. 3) Indra Pendengaran (Telinga) dimasa dewasa akhir ini seseorang akan kehilangan kemampuan mendengar suatu ucapan atau bunyi dengan jelas, karena dimasa ini penurunan pertumbuhan saraf dan organ basal, penurunan tersebut mengakibatkan matinya rumah siput yang terletak didalam telinga. 4) Indra Peraba Berkurangnya kepekaan yang diperoleh oleh kulit pada masa lansia, karena perubahan yang dialami seorang lansia. Kulit menjadi semakin kasar dan mengkerut, sehingga seorang lansia sulit membedakan benda yang ia pegang. 5) Daerah bagian kepala Berubahnya daerah pada bagian kepala, merupakan hal yang wajar yang dialami seorang lansia, dan perubahan demikian merupakan perubahan yang paling mudah untuk kita dapati atau kita lihat dengan mata telanjang, perubahan daerah kepala yang terlihat seperti : a. Rambut yang mulai memutih, b. Rambut mulai menipis, c. Pipi yang hilang atau bisa disebut dengan kempong, d. Gigi mulai tanggal satu persatu, sehingga akan menjadi ompong, e. kerutan yang tak bisa disembunyikan pada kulit wajah yang mengalami kekeringan, f. dan banyak tumbuh tai lalat pada bagian kepala. 3 6) Daerah Tubuh Daerah pada tubuh seorang lansia akan nampak perubahannya, seperti : a. perubahan pada bahu yang dulunya tegak, akan berubah menjadi membungkuk, b. tubuh yang dulunya gagah, akan berubah menjadi lemas dan tidak bisa membawah beban yang berat, c. berat badan bertambah, karena adanya penumpukan lemak pada bagian perut dan paha, d. perubahan kulit pada tubuh seorang lansia sama halnya dengan kuliat pada wajah, yang mengalami kerutan, dan kekeringan pada kulit. 7) Daerah Persendian Persendian tangan dan kaki ini memiliki fungsi yang banyak dalam mengatur seluruh rutinitas yang dijalaninya, karena tangan dan kaki merupakan alat atau fungsi gerak dari anggota tubuh. menurunnya fungsi dari anggota gerak ini akan berakibat 3 Ibid., hlm 266

melemahnya seorang lansia untuk melakukan banyak aktivitas dan kaki menjadi berat untuk berjalan. Perubahan lain terjadi pada kuku tangan dan kuku kaki pada seorang lansia, perubahan dari kedua kuku yang semakin menebal, mengeras dan mengkapur. 8) Perubahan pada kesehatan Usia sama dengan lansia ditandai dengan menurunnya fungsi fisik secara umum dan memburuknya kesehatan seorang lansia. Masalah kesehatan yang terjadi pada masa lansia diantaranya mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot,pusingpusing biasa, sakit pada lambung serta insomnia. 4 C. Perkembangan psikis dewasa akhir Menurut david Wechsler dalam demista (2008) kemunduran kemampuan mental merupkan bagian dari proses penuaan organisme secara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia. Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tetapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan. 5 D. Penyesuaian Sosial pada Dewasa Akhir Banyak dari seorang lansia terutama kaum wanita, merasa sangat kesepian karena anakanaknya telah beranjak dewasa dan berkeluarga. Dari masalah itulah seorang lansia lebih suka berkumpul dengan temannya, bahkan mencari teman diluar rumah ketika mereka merasa kesepian selain membut seorang lansia tidak merasa kesepian, penyesuaian sosial ini juga memiliki dampak negatif yang dapat mempengaruhi penyesuaian sosial pada masa lansia ini, berikut dampaknya : 1) lupa akan waktu yang dimiliki yang semakin sedikit, karenakan keasyikan bersendau gurau dengan teman, kerabat diluar sana. 4 Unita W Rahajeng, Perkembangan Fisik Dewasa, Psikologi dewasa dan Lansia, 2 februari 2016. http://unita.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/2.-perkembangan-fisik-dewasa-awal-dan-tengah.pdf. diakses pada 13 Desember 2017 5 Elizabeth harlock, psikologi perkembangan; suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.(jakarta:erlangga 2002) hal : 391

2) Jika tidak memiliki jiwa religius yang kuat maka seorang lansia lalai dengan ibadahnya, kewajibannya untuk memenuhi hak Allah Swt. 3) Mudah terpengaruhnya seorang lansia, hal ini kembali kepada lingkungan, dan teman yang berada disekitrnya. 4) cenderung egois, karen diluar sana seorang lansia bebas menentukan pilihannya sendiri sesuai dengan apa yang ia lihat. Sebagai penjaga/seorang anak kita harus selalu mengawasi perkembangan yang dialami oleh seorang lansia, penjagaan dari jauh yang tidak membuat mereka terganggu lebih memudahkan kita untuk mengawasi setiap perubahan prilaknya. Karena dimasa ini adalah masa penutupan usia yang mana tidak lama lagi mereka akan mengalami kematian, jika seseorang yang berda disekitarnya baik maka akan baik pula saat ia meninggal. Selain itu kita harus berada disampingnya untuk selalu memberi dukungan, motivasi religius yang akan meningkatkan keagamaannya demi mempersiapkan kematiannya yang baik. Motivasi ini memiliki peran penting dalam mendorong timbulnya hal baik dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan dari jalan yang kurang baik menuju kehidupan yang lebih baik. banyak fungsi motivasi untik perubahan hidup seseorang khususnya di masa lansia ini, berikut beberapa fungsinya : 6 1) Motivasi sebagai penggerak. Motivasi dalam hal ini merupakan suatu alat penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan seorang, jadi di masa lansia ini mereka lebih banyak membutuhkan dorongan / motivasi untuk bisa bergerak menuju jalan yang lebih baik. 2) Motivasi sebagai pengarah dalam suatu kehidupan : Artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan, seperti kebanyakan yang diinginkan kebanyakan seorang lansia untuk bisa menghadapi datangnya kematian dengan baik. E. Perkembangan keagamaan Banyak orang yang berusia madya, baik pria maupun wanita yang trtarik pada kegiatan yang berhubuungan dengan keagamaan dari pada yang pernah mereka kerjakan pada waktu masih muda. Walaupun keinginannya ini mungkin bukan karena alasan keagamaan contohnya banyak orang usia madya, terutama wanita yang karena mempunyai banyak waktu luang menganggap bahwa kegiatan keagamaan atau sosial dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Keinginanya untuk lebih terlibat dengan kegiatan 6 Eni Fariyatul, Istiqomah, PSIKOLOGI BELAJAR & MENGAJAR - Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif ( Sidoarjo : Nizamiyah Learning Center) hlm 99-100

keagamaan akan semakn besar setelah seseorang kehilangan anggota keluarga atau teman dekatnya. 7 Banyak juga wanita dan pria usia madya menemukan agama sebagai sumber kesenangan dan kebahagiaan yang lebih besar dari pada yang pernah diperoleh dahulu sewaktu usianya masih muda. Secara keseluruhan, orang yang berusia madyaa kekhawatirannya berkurang karena agamanya, keercayaan kurang dogmatis, kuran yakin kalau dikatakan bahwa ada satu agama yng yakin benar di duia ini dan mempunyai pandangan yang skeptis tentang setan, neraka, dan keajaiban dari pada kepercayaan yang dimiliki oleh anak muda yang masih di perguruan tinggi. Hidup mereka tidak diganggu oleh hal-hal yang berbau keagamaan dan mempunyai toleransi agama yang lebih baik dari anak muda. F. Kesimpulan Sekiranya sudah sangat jelas tentang perkembangan yang sudah dipaparkan di makalah kami, dalam masa dewasa akhir ini merupakan suatu peristiwa yang mana seseorang dikatakan jauh dari masa- masa sebelumnya tapi masa dewasa akhir ini merupakan masa kembalinya sifat kekanak- kanakan, keegoisan dan lain sebagainya yang akan dan pasti dimiliki seseorang dalam masa dewaa akhir ini. Dalam perubahan waktu, usia maka perubahan fisik, psikis pada seorang lansia juga semakin jelas dan terlihat. Dimana dimasa dewasa akhir ini merupakan masa penurunan fungsi fisik,psikis dan melemahnya sistem otak, masa ini juga bisa didefinisikan masa rentannya penyakit yang menghampiri tubuh seorang lansia. 7 Ibid., hlm 282-283

G. Daftar Pustaka Yudrik, Jahja. Psikologi Perkembangan (Jakarta : Kencana) hlm 251 Chapter, Psikologi Perkembangan Dewasa Akhir (Universitas Sumatra Utara) http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19289/chapter%20l.pdf?seq uence=5&isallowed=y. diakses pada 11 Desember 2017 Elizabeth, Harlock. psikologi perkembangan; suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan.(jakarta:erlangga 2002) hal : 391 Unita, Rahajeng W. Perkembangan Fisik Dewasa, Psikologi dewasa dan Lansia, 2 februari 2016. http://unita.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/2.-perkembangan-fisik-dewasa- Awal-dan-Tengah.pdf. diakses pada 13 Desember 2017 Fahyuni, Eni Fariyatul &Istiqomah. 2016. psikologi belajar & mengajar - Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif ( Sidoarjo : Nizamiyah Learning Center) hlm 99-100