BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kerangka berpikir Arkeologi maka digunakan penelitian kualitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan

BAB III METODE PENELITIAN

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif sebagai jenis penelitian. Data yang di kumpulkan terutama kata-kata,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian. Beberapa hal yang merupakan bagian dan. informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kualitatif deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif.menurut Lincoln dan Guba (dalam Sutopo, 2006: 40) dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut.

BAB 111 METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Kegiatan. Feb Mar Apr Mei Jun. 1. Pengajuan judul, revisi proposal, pengurusan izin penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah faktor internal dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pengetahuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang dikaji pada penelitian ini, yang merupakan deskripsi dari peragaan busana pada relief Candi Panataran dengan menggunakan kerangka berpikir Arkeologi maka digunakan penelitian kualitatif. Penalitian ini menghasilkan data deskriptif, dengan menekankan catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya atau menjelaskan objek kajian sebagaimana adanya. Maka dari itu dilakukan upaya pengembangan dengan memberikannya interpretasi terhadap fakta temuan yang juga merupakan hasil dari temuan penelitian, dengan demikian perlu di arahkan kepada penelitian analisis. Akan tetapi dalam mencari pemahaman, penelitian kualitatif cenderung tidak memotong halaman cerita dan data lainnya dengan simbol-simbol angka. Peneliti berusaha menganalisa data dengan semua kekayaannya wataknya yang penuh nuansa, sedekat mungkin dengan bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat (H.B. Sutopo, 2002: 35). Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedang metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, pendalaman pendekatan deskriptif berporos pada perwujudan obyek penelitian. Penelusuran pendekatan deskriptif bersifat historis, di antaranya adalah deskripsi fisik dan latar belakang penciptaan. Sebagaimana arkeologi bertujuan untuk merekonstruksikan konsep dan makna yang terkandung dalam relief dan menggambarkan bagaimana busana yang digunakan oleh masyarakat pada masa itu. Penelitian kualitatif disini menggunakan seperangkat metode guna lancarnya kegiatan dalam penelitian. 30

31 Beberapa hal yang merupakan bagian dari perangkat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi yang terkait dengan pembahasan Candi Panataran, baik berupa artefak maupun tekstual. Adapun lokasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Candi Panataran, Desa Panataran, Kecamatan Nglegok, Blitar, Jawa Timur. 2. Musium Trowulan, Jalan Raya Pendopo Agung Trowulan 61362 Jawa Timur. 3. Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya, Jl. Majapahit 141 143 RT : 02 RW : 01, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. 4. Pengrajin Terakota, Jl. Candi Brahu No. 31 Rt 02/Rw 01, Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. 5. Pengrajin patung batu, Jati sumber C. Strategi dan bentuk Pendekatan Strategi yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah dengan pengumpulan data mulai dari dokumen dan arsip, kepustakaan, observasi langsung maupun visual. Hal ini dilakukan untuk mendukung hasil dari pengumpulan data tentang latar belakang serta konsep-konsep yang terkandung pada relief Candi Panataran. Pengamatan penelitian dilakukan dengan pendalaman kondisi fisik material, layaknya pada arca yang dibuaat oleh manusia dengan sengaja untuk memenuhi tujuan tertentu dan kebutuan tertentu juga. Data-data berupa tekstual dari para peneliti terdahulu dan arkeolog yang bersangkutan

32 digunakan sebagi acuan dari pemahaman dan pendeskripsian artefak sebagai objek kajian. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan arkeologi seni dengan menggunakan teori gabungan antara idealistik dan materialistik dari Edy Sedyawati, yang menyatakan bahwa dalam situasi tertentu gagasan bisa menentukan sosok kebudayaan, namun pada situasi lain kondisi fisik material juga bisa menentukan arahan dari pembentukan maupun pengembangan kebudayaannya (2012:12). Hal ini ditunjang dengan adanya nilai-nilai yang terkait pada relief, diantaranya nilai ikonografis dan nilai seni, dan juga data-data filologi guna memperjelas aspek arkeologi dari peragaan busana yang digambarkan pada relief Candi Panataran. D. Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah berupa sebagian besar data kualitatif, yaitu mengarah pada data artefak, kepustakaan dan rekaman. Informasi didapat melalui beberapa sumber di antaranya: 1. Informan dan Narasumber Informan dalam penelitian ini terdiri dari beragam individu di mana masing-masing informan memiliki beragam kedudukan. Kedudukan yang beragam tersebut mengakibatkan adanya perbedaan macam akses dan kelengkapan mengenai berbagai informasi yang bisa diperoleh dan dimiliki (H.B. Sutopo, 2002: 51). Informan dalam penelitian ini antara lain: a. Ibu Rizki Susantini, S.S. Arkeolog dan staf Pokja dokumentasi dan

33 publikasi BPCB Jawa Timur. b. Bapak Nuryadi, mantan staf Kapokja pemugaran BPCB Jawa Timur dan pengrajin patung Desa Bejijong. c. Kartono Adi, pengrajin terakota Desa Bejijong d. Nanang Moeni, budayawan Trowulan dan pengrajin patung Desa Jatipasar. 2. Artefak, Penelitian ini menggunakan bekas-bekas bangunan kuno sebagai bahan penelitiannya. Artefak dalam penelitian ini berupa visual relief Candi Panataran, visual relief ini didapat dari hasil observasi yang berupa foto. 3. Dokumen dan arsip data pustaka dari berbagai hasil penelitian terdahulu serta media informasi lainnya. Selain itu didapat juga melalui buku-buku yang berkaitan dengan objek kajian. 4. Data literature yaitu mempelajari data-data pustaka yang berkaitan dengan artefak Candi Panataran maupun Kerajaan Majapahit. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa lokasi, visual benda serta rekaman gambar (H.B. Sutopo, 2002: 64). Lokasi observasi dilakukan di Candi Panataran, Desa Panataran termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Nglegok, Kota Blitar, Propinsi Jawa Timur dan benda yang dikaji adalah relief Candi Panataran. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan pasif, yakni mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian

34 bisa dilakukan observasi baik secara formal maupun informal. Guna menjaga reliabitas studi, observasi sebaiknya dilakukan tidak hanya sekali, baik secar formal maupun informal. Dalam observasi ini peneliti hanya mendatangi lokasi tapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya (H.B. Sutopo, 2002: 66). Obyek yang dikaji dan diteliti adalah berupa busana yang digambarkan pada relief candi Panataran serta aspek arkeologi seni dalam penggambaran dari peranan busana yang diguanakan pada masa candi difungsikan. Pengamatan penelitian dilakukan dengan pendalaman kondisi fisik material atau visual relief serta konsep yang melatar belakangi. Sumber data yang berupa dokumen ataupun kepustakaan pada masa lampau untuk mendukung obyek pada masa sekarang yang berperan sebagai bahan penelitian. 2. Wawancara Wawancara didalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak dilakukan secara terstruktur ketat dengan pernyataan tertutup seperti di dalam penelitian kuantitatif, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai teknik wawancara mendalam (indepth interviewing), karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended, dan mengarah pada keadaan informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat sebagai dasar penggalian informasi secara mendalam. Untuk itu wawancara ini bahkan dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah

35 yang sedang dijelajahi (H.B. Sutopo, 2002: 59). Wawancara mendalam dilakukan setelah melakukan observasi, yang bersifat pengumpulan data kasar meski saat observasi juga dilakukan wawancara secara bersamaan. Wawancara lakukan dengan arkeolog dan beberapa pengrajin maupun budayawan yang ada di Trowulan. 3. Mengkaji dokumen atau arsip Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti (H.B. Sutopo, 2002: 69). Pada penelitian ini digunakan kajian arsip, dokumen maupun jurnal yang sudah ada, baik dari kepustakaan ataupun media informasi lainnya untuk menunjang pengumpulan data. Kajian arsip, dokumen maupun jurnal yang sudah ada, menurut Arikunto (1985:148) dilakukan dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan materi penelitian sebagai obyek penelitian tertentu. F. Validitas Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif perlu diusahakan kemantapannya dan kebenarannya. Artinya bahwa dalam penelitian ini harus ditentukan cara guna meningkatkan validitas data yang diperolehnya demi kemantapan kesimpulan dan intepretasi makna hasil penelitian (H.B. Sutopo, 2002: 78).

36 Untuk meningkatkan validitas data dalam penelitian ini, trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi data dan trianggulasi peneliti seperti yang dikemukakan oleh Sutopo (H.B. 2002: 79-82), yaitu: 1. Trianggulasi data yaitu pengumpulan data yang sejenis menggunakan sumber data yang berlainan dan tersedia sehingga kebenaran yang satu akan dapat teruji sumber data yang lain atau saling melengkapi. Demikian juga dilakukan penggalian data dari sumber data informan. Untuk mencari data mengenai latar belakang dan aspek arkeologi seni dalam penggambaran busana yang diperagakan pada relief Candi Panataran, dilakukan wawancara dari beberapa sumber yang berbeda. Informan tersebut antara lain arkeolog yang berkecimpung langsung dengan benda-benda tinggalan arkeologi terutama masa Majapahit, selain itu juga budayawan maupun pengerajin patung batu maupun terakota yang identik dengan benda-benda tinggalan areologi. 2. Trianggulasi peneliti yaitu mendiskusikan data yang diperoleh dengan beberapa orang yang terlibat, dalam hal ini penulis mendiskusikannya dengan Pembimbing I dan Pembimbing II. G. Teknik Analisis Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data (Moleong, 1991: 103). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (H.B. Sutopo, 2002: 91). Dalam model analisis ini peneliti bergerak di

37 dalam komponen analisis, yaitu reduksi data (data reduction), sajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, sedangkan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk inetraktif dengan proses pengumpulan datanya sebagai proses siklus. Jadi, dalam bentuk ini peneliti akan bergerak di antara empat komponen (termasuk komponen pengumpulan data), selama proses pengumpulan data waktu penelitian ini berlangsung. Setelah pengumpulan data selesai, peneliti bergerak di dalam tiga komponen tersebut, yaitu komponen sajian data, reduksi data, dan verifikasi. Model Analisis Interaktif : Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Simpulan / Verifikasi Bagan Model Analisis Interaktif Sumber: H.B. Sutopo, 2002: 96. Dalam proses analisis data terdapat beberapa tahapan yang dilalui untuk dapat mengetahui nilai arkeologi seni pada relief daam setiap peragaan busananya. Tiga komponen analisis utama yang digunakan adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. 1. Reduksi data

38 Dilakukan dengan cara menyeleksi relief yang mengandung cerita pada dinding-dinding komplek percandian Panataran. Hal ini dilakukan untuk menentukan fokus dan mengurangi data-data yang dianggap kurang penting. 2. Sajian data Setelah data-data di reduksi, maka untuk mempermudah sajian data terlebih dahulu data diklasifikasikan. Setelah itu tiap-tiap data dapat dideskripsikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Kesimpulan didapat melalui kumpulan data yang telah dideskripsikan mengenai peragaan busana pada setiap relief cerita. Kemudian verifikasi perlu dilakukan untuk mempertanggungjawabkan hasil kesimpulan mengenai busana yang dikenakan selama pada masa kepemerintahan Majapahit.