BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika

2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN DOMINO DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONJUGASIKAN VERBA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. situasi tertentu kemampuan bernalar diperlukan manusia untuk dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN JIGSAW PUZZLE

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Jerman, yaitu terampil dalam menyimak, membaca, menulis, dan

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri, alat untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

2015 PENGGUAAN MEDIA BOARDGAME GERMAN TRIP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI ADJEKTIVDEKLINATION PADA SISWA SMA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WARNA UNTUK MENGUASAI ARTIKEL KATA BENDA BAHASA JERMAN.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor penentu kelulusan ujian nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi terasa di saat usaha usaha pengolahan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

PENGGUNAAN TEKNIK SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, terdapat empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni keterampilan yang bersifat produktif dan keterampilan yang bersifat reseptif. Keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yaitu: keterampilan berbicara (sprechen) dan keterampilan menulis (schreiben), sedangkan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif yaitu: keterampilan menyimak (hören) dan keterampilan membaca (lesen). Selain empat keterampilan berbahasa tersebut, terdapat pula bagian lain yang memegang peranan penting dan dapat mempengaruhi keterampilan berbahasa, yaitu penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata dengan pemahaman yang baik dapat menunjang kemampuan berbahasa seseorang. Tanpa penguasaan kosakata yang baik seseorang akan merasa kesulitan menyampaikan pikiran dan idenya secara jelas. Namun terkadang seseorang sulit mengingat kosakata dalam jangka waktu yang lama, seperti yang masih sering terjadi pada siswa, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam pembelajaran bahasa Jerman selama ini. 1

2 Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis pada saat mengajar di SMA Angkasa, siswa masih mengalami kesulitan dalam menyimpan dan mengingat kosakata baru yang asing di otak mereka dalam jangka panjang. Penguasaan kosakata yang minim selalu menjadi hambatan siswa dalam mempelajari bahasa Jerman sehingga siswa pun sering kali tidak ingat dengan materi yang telah dipelajari karena banyaknya kosakata yang harus diingat. Akibatnya terkadang siswa sulit memahami materi yang disampaikan. Minimnya kosakata yang dikuasai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan siswa melupakan kata-kata baru yang telah didapatkannya. Supardi (2010: 49) menjelaskan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Faktor-faktor tersebut meliputi minat belajar, motivasi belajar, sikap, bakat, dan kurang konsentrasi dalam belajar. Selain itu, terdapat pula faktor eksternal seperti keadaan kelas dan situasi belajar yang dapat membuat siswa mengalami keterbatasan dalam menyerap materi. Agar materi tersampaikan dengan baik, diperlukan media pembelajaran sebagai perantara yang tepat agar proses belajar mengajar berjalan secara baik dan efektif. Pemilihan media pembelajaran yang baik dapat mempengaruhi proses belajar dan dapat mempengaruhi ketercapaian pembelajaran. Media yang digunakan harus menarik, menyenangkan, tidak membosankan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa. Terkait dengan media

3 pembelajaran yang baik, penggunaan media permainan dirasa cocok untuk menyampaikan materi guna membangkitkan motivasi belajar pada siswa dan untuk mengurangi ketegangan dalam belajar. Melalui media permainan, siswa diharapkan dapat termotivasi, mudah mengingat materi, dan semakin aktif dalam belajar. Salah satu permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah permainan Tic Tac Toe. Permainan Tic Tac Toe adalah permainan board game yang dimainkan oleh dua orang, di mana dua pemain tersebut memberi tanda X dan O di atas papan permainan yang berisi gambar gambar yang harus mereka sebutkan dalam bahasa Jerman. Permainan ini dirasa akan membantu siswa dalam pemahaman dan penguasaan kosakata, karena permainan ini dapat melatih kemandirian, mengembangkan daya ingat dan meningkatkan perbendaharaan kosakata. Peraturan dalam permainan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penulis beranggapan media permainan ini akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran dan penguasaan kosakata bila digunakan secara efektif. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti penggunaan permainan Tic Tac Toe, yang disusun dalam karya tulis ilmiah berbentuk skripsi dengan judul Efektivitas Penggunaan Media Permainan Tic Tac Toe dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Siswa Kelas XI SMA ANGKASA Bandung.

4 A. Identifikasi Masalah 1. Mengapa siswa mengalami kesulitan dalam menghafal kosakata bahasa Jerman? 2. Faktor faktor apa saja yang menyebabkan siswa sulit menguasai kosakata bahasa Jerman? 3. Apakah strategi pembelajaran kosakata yang digunakan oleh siswa kurang tepat? 4. Apakah kesulitan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman disebabkan oleh media pembelajaran yang kurang berkesan? 5. Apakah penggunaan media permainan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman? 6. Apakah media permainan Tic Tac Toe efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman? B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas, serta mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka masalah pada penelitian ini dibatasi pada penggunaan media permainan Tic Tac Toe sebagai salah satu media alternatif dalam pembelajaran kosakata. Pembelajaran kosakata dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembelajaran kosakata kata benda dalam bahasa Jerman.

5 C. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa kelas XI sebelum menggunakan media permainan Tic Tac Toe? 2. Bagaimana penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa kelas XI setelah menggunakan media permainan Tic Tac Toe? 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kosakata pada siswa setelah menggunakan permainan Tic Tac Toe? 4. Apakah media permainan Tic Tac Toe efektif digunakan dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa kelas XI? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa kelas XI sebelum menggunakan media permainan Tic Tac Toe. 2. Penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa kelas XI setelah menggunakan media permainan Tic Tac Toe. 3. Perbedaan hasil belajar kosakata pada siswa setelah menggunakan permainan Tic Tac Toe.

6 4. Efektivitas penggunaan media permainan Tic Tac Toe dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa kelas XI. E. Manfaat Penelitian Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memperkaya khazanah keilmuan terutama dalam bidang bahasa Jerman sehingga penelitian ini dapat berguna dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini pun diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi khalayak umum tentang cara meningkatkan penguasaan kosakata dengan menggunakan permainan Tic Tac Toe. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi guru dan siswa untuk mengatasi kesulitan dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jerman. Bagi siswa, media permainan ini dapat membantu mempermudah dalam mempelajari dan memahami kosakata bahasa Jerman serta dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa. Bagi guru, media permainan ini dapat dijadikan salah satu media permainan alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan kosakata siswa. Bagi peneliti lain, penggunaan media permainan Tic Tac Toe ini dapat dijadikan bahan masukan agar peneliti selanjutnya dapat menciptakan media pembelajaran yang lebih efektif, kreatif, dan inovatif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman.

7