SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp.03.10.016 AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM XI/UDAYANA 2013
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) 1. Tema : Hipertensi 2. Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Hipertensi 3. Sasaran : keluarga Bpk S khususnya Ibu Y 4. Waktu : 30 menit 5. Tempat : rumah keluarga Bpk S 6. Hari/Tanggal : 7. Tujuan penyuluhan : - TIU : Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, peserta mampu mengerti dan memahami tentang hipertensi serta penatalaksanaan hipertensi. - TIK : a. Peserta dapat menjelaskan pengertian hipertensi b. Peserta dapat menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi c. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi d. Peserta dapat menyebutkan komplikasi hipertensi e. Peserta dapat menyebutkan penatalaksanaan hipertensi 8. Metode : Ceramah dan tanya jawab 9. Media : Leaflet, mentimun, parutan/blander, air hangat 10. Manfaat : Bagi mahasiswa a. Sebagai sarana berinteraksi dengan klien dan keluarga b. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan c. Menambah pengalaman dalam melakukan penyuluhan Bagi klien dan keluarga a. Menambah wawasan mengenai komplikasi dan penatalaksanaan hipertensi 11. Materi :
a. Pengertian hipertensi b. Penyebab hipertensi c. Tanda dan gejala hipertensi d. Komplikasi hipertensi e. Penatalaksanaan hipertensi 12. Kegiatan : No. Langkahlangkah penyuluhan Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan 5 menit - Memberi salam - Perkenalan - Menjelaskan maksud dan tujuan - Pembagian pamflet Kegiatan Sasaran - Menjawab salam - Mendengar penjelasan awal 2. Penyajian 10 menit - Menjelaskan Sub pokok bahasan : menjelaskan penatalaksanaan hipertensi. - Selalu memberikan selingan pertanyaan pada saat menjelaskan pokok bahasan - Mendengarkan dengan seksama - Menjawab pertanyaan yang diajukan 3. Evaluasi 10 menit - Diskusi interaktif - Partisipasi aktif 4. Penutup 5 menit - Meminta memberi kesan dan pesan - Salam penutup - Memberi kesan dan pesan - Menjawab salam 13. Evaluasi : a. Tanya jawab langsung selama proses penyuluhan berlangsung b. Mengadakan session diskusi interaktif untuk mengetahui seberapa besar perhatian sasaran terhadap penyuluhan
MATERI PENYULUHAN 1. Definisi Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmhg atau tekanan diastolik 90 mmhg. (WHO) Sedangkan pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan diastolik 90 mmhg. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa: Penyakit hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan berfariasi sesuai usia dan jenis kelamin serta dinyatakan hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmhg dan 160/90 mmhg pada lansia. Tekanan darah pada lansia: - Hipertensi ringan : 160-200 / 90-110 mmhg - Hipertensi sedang: 200-230 / 110-120 mmhg - Hipertensi berat : 230-280 / 120-140 mmhg 2. Etiologi Penyebab primer: belum diketahui Penyebab sekunder: akibat dari penyakit ginjal, penyakit hormonal, cedera kepala dan kekakuan pembuluh darah pada lansia. 3. Tanda dan Gejala Gejala hipertensi yang biasa muncul pada lansia antara lain: pusing, dada berdebar, sulit tidur dan gelisah, kaku kuduk, sakit kepala bagian belakang kepala. 4. Komplikasi Organ yang paling sering menjadi target kerusakan akibat hipertensi adalah: 1. otak: dapat menyebabkan stroke
2. jantung: dapat menyebabkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan gagal jantung. 3. ginjal: dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal. 4. mata: dapat menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan. 5. Penatalaksanaan Dalam hal ini, penatalaksaan klien lansia dengan hipertensi difokuskan pada penatalaksaan non-farmakologis, antara lain: Diet rendah garam : - Tekanan darah tinggi ringan dibolehkan ½ sendok teh garam per hari. - Tekanan darah tinggi sedang, dibolehkan ¼ sendok teh garam per hari. - Tekanan darah tinggi berat, tidak boleh mengkonsumsi garam..turunkan berat badan bila perlu Anjurkan lansia untuk berhenti minum kopi atau merokok Kontrol teratur ke posyandu lansia atau puskesmas. 6. Cara Membuat Obat Tradisional Hipertensi Dengan Mentimun AIR MENTIMUN Alat dan Bahan Mentimun Parutan/ blender Air hangat untuk mencuci Cara pembuatan Buah mentimun di cuci dengan air hangat kemudian di parut/ diblender Hasil parutan di peras dan disaring tanpa ditambah bahan- bahan lain sampai menjadi 1 gelas (200 cc) untuk sekali minum Air diminum 2 X 1 gelas sehari Selain itu mentimun yang sudah dicuci bisa dimakan sebagai lalapan DAFTAR PUSTAKA
- Brunnner and Suddarth, 2001. Keperawatan Medical Bedah. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta - Doenges, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta - Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC, 1997. - Available at : www.google.com, tanggal 6 Maret 2009, pukul. 19.00