BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung di dalam laba ( earnings) mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia dalam praktiknya berusaha untuk

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang. baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang disusun oleh perusahaan (Amos dan Abdul, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL PADA PT. SURYA CITRA MEDIA (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERBEDAAN PELAPORAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN NERACA DAN LABA RUGI CV IRSA TAHUN 2003 SESUAI UU PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pengelolaan perusahaan yang baik, pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam

ABSTRAK. Kata kunci : pajak tangguhan dan laba bersih. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya (biaya)

BAB I PENDAHULUAN. negeri. Penerimaan yang diperoleh dapat berasal dari sektor minyak bumi, gas

BAB I PENDAHULUAN. dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, peran pajak semakin terlihat jelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN Agar tercapainya tujuan tersebut tentu saja peran pemerintah sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang berdaulat. Dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi salah satunya adalah laporan laba rugi yang memuat penghasilan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam suatu perusahaan, laporan keuangan disusun oleh pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan sejalan dengan sikap sosial dari masyarakat tersebut. Menurut Warren (2008:2),

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan melakukan suatu pelaporan keuangan mempunyai tujuan. untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan sering menggunakan laba sebagai dasar pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. haruslah menggambarkan keadaan ekonomi dan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. keuangan oleh manajemen bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut pendapatan perusahaan adalah book tax differences. Booktax

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memiliki kewajiban dalam melaporkan pertanggungjawaban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rekonsiliasi Fiskal Terhadap Aktiva Tetap Berwujud Yayasan Kandank Jurank Doank Tahun Pajak Andi Rani Pratiwi Darmawangsa

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. satunya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Laba yang berkualitas dapat menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri sehingga dipisahkan dengan penghasilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 ayat (4) Undang undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X. A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi²

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Adanya perbedaan kebijakan antara PSAK dan peraturan perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak yang menggunakannya. Pengguna

EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT MITRA WISATA PERMATA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Apabila perusahaan setiap tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin sulit diharapkan. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena merupakan komponen yang terbesar dan sumber dana dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPTOTESIS PENELITIAN. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari penggunaan yang satu dengan yang lainnya. Proporsi penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dalam negeri sangatlah penting serta mempunyai kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai pembangunan sendiri. Bagi Negara Indonesia sumber pembiayaan pembangunan berasal dari penerimaan pajak, salah satunya adalah dari pajak penghasilan. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pada tahun pajak. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah subjek pajak badan. Dalam Undang-Undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha (badan) wajib menyelenggarakan pembukuan berupa laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk menggambarkan tentang informasi keuangan serta hasil usaha perusahaan (Lauwrencius dkk,2011:1). Laporan keuangan perusahaan ditujukan untuk kepentingan pemegang saham, dan kepentingan perpajakan. Sehingga untuk kepentingan perhitungan pajak perusahaan harus membuat laporan keuangan fiskal. Standar yang mengatur laporan keuangan fiskal adalah peraturan perpajakan. Sedangkan standar yang mengatur penyusunan laporan keuangan komersial adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dasar yang berbeda dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dapat menimbulkan terjadinya perbedaan perhitungan laba (rugi) perusahaan (Suwandika dkk, 2013:197). 1

2 Perbedaan perhitungan laba (rugi) perusahaan diatas maksudnya adalah terdapat perbedaan pengakuan pendapatan, biaya dan perhitungan penyusutan aktiva yang membutuhkan sebuah penyesuaian bagi kepentingan pajak. Tetapi tidak diperbolehkan adanya pembukuan ganda, karena akan dianggap melakukan manipulasi sebagai upaya penggelapan diri terhadap pajak (Tax Evasion) (Dita dkk,2013:2). Adanya perbedaan konsep penghasilan dan biaya menurut terminologi akuntansi dan menurut terminologi Undang-Undang Perpajakan mengakibatkan interpretasi yang tidak sama antara wajib pajak dengan fiskus dan mengakibatkan munculnya masalah, seperti masalah administrasi, objektivitas pengukuran penghasilan, dan keadilan. Selain disebabkan oleh perbedaan konsep, perbedaan juga timbul sebagai akibat dari kerangka tujuan yang berbeda antara penghasilan sebelum pajak dengan peenghasilan kena pajak, dimana perhitungan penghasilan sebelum pajak bertujuan untuk memberikan informasi bagi manajemen, pemegang saham, investor, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, dan sebagai pertanggungjawaban manajemen. Sedangkan tujuan dari perhitungan penghasilan kena pajak adalah untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan dalam kaitannya dengan penerimaan Negara (Cahyaningrum,2005:20). Oktafioni (2013:2) menjelaskan ada dua versi laba dalam laporan keuangan yaitu laba yang dikenal dengan laba kena pajak yang diperhitungkan menurut aturan-aturan perpajakan dan laba yang diperhitungkan menurut akuntansi atau penghasilan sebelum pajak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang

3 berlaku. PSAK No.46 (2009) menyebutkan penghasilan sebelum pajak atau laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelumnya dikurangi beban pajak. Sedangkan laba fiskal atau penghasilan kena pajak adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan. Berikut adalah data laba menurut penghasilan sebelum pajak dan laba menurut penghasilan kena pajak perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2014 : Tabel 1.1 Penghasilan Sebelum Pajak dan Penghasilan Kena Pajak Perusahaan Perbankan Konvensional di BEI (Dalam Rupiah) Tahun Penghasilan Sebelum Pajak Penghasilan Kena Pajak 2009 2010 2011 2012 2013 2014 28.417.914.139.253 26.863.461.311.611 54.611.968.102.905 70.753.444.762.557 64.810.834.388.698 62.599.043.298.327 49.219.616.722.247 57.926.772.218.798 65.873.221.384.483 83.340.249.288.335 91.165.683.916.192 104.196.358.598.826 Sumber : Data Laporan Keuangan di BEI (www.idx.co.id) Hasil dari kedua table diatas bisa dilihat bahwa penghasilan sebelum pajak ke 23 perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 adalah Rp. 28.417.914.139.253, tahun 2010 adalah Rp. 26.863.461.311.611, tahun 2011 adalah Rp. 54.611.968.102.905, tahun 2012 adalah Rp. 70.753.444.762.557, tahun 2013 adalah Rp. 64.810.834.388.698 dan tahun 2014 adalah Rp.

4 62.599.043.298.327. Sedangkan penghasilan kena pajak perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 adalah Rp. 49.219.616.722.247, tahun 2010 Rp. 57.926.772.218.798, tahun 2011 adalah Rp. 65.873.221.384.483, tahun 2012 adalah Rp. 83.340.249.288.335, tahun 2013 adalah Rp. 91.165.683.916.192, dan tahun 2014 adalah Rp. 104.196.358.598.826. Dilihat dari kedua tabel diatas, jumlah laba menurut penghasilan sebelum pajak dan laba menurut pajak berbeda, hal ini disebabkan karena laba menurut penghasilan sebelum pajak harus disesuaikan dengan melakukan rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi fiskal tersebut dilakukan dengan beberapa cara yaitu koreksi fiskal positif, koreksi fiskal negatif, beda tetap atau beda waktu. Laba menurut penghasilan sebelum pajak atau laba akuntansi dihasikan dari pengurangan antara total penghasilan dikurangi total beban. Sedangkan laba menurut pajak dihasilkan dari laba atau rugi selama satu periode yang sudah disesuaikan dengan melakukan rekonsiliasi fiskal, baik itu koreksi fiskal positif, koreksi negatif, beda tetap, atau beda waktu. Informasi yang berisikan perbedaan penghasilan sebelum pajak atau laba akuntansi dan laba pajak disebut juga dengan Book Tax Diffrence. Book Tax Difference timbul dari perbedaan yang sifatnya sementara (Temporary Diffrence) dan perbedaan yang sifatnya tetap (Permanent Difference). Perbedaan tersebut diakibatkan karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, perbedan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya.

5 Maka, untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar atau hutang pajak diperlukan suatu penyesuaian atau rekonsiliasi laporan keuangan komersial untuk menyesuaikan perkiraan-perkiraan yang belum sesuai dengan Ketentuan Umum Perpajakan. Proses rekonsiliasi secara langsung akan mempengaruhi pajak yang harus dibayar oleh perusahaan, karena dalam proses rekonsiliasi tersebut terjadi suatu koreksi-koreksi pada perikiraan-perkiraan tersebut yang menyebabkan laba perusahaan akan menjadi lebih besar ataupun sebaliknya akan menjadi lebih kecil (Hastoni dkk,2009:35). Rekonsiliasi fiskal perlu dilakukan karena terdapat beberapa perbedaan perlakuan baik itu mengenai pengakuan penghasilan maupun mengenai biaya/beban. Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh) terutang. Koreksi fiskal dapat berupa koreksi positif maupun koreksi negatif. Koreksi fiskal positif adalah koreksi atau penyesuaian yang akan menyebabkan laba terutangnya juga akan meningkat. Sedangkan koreksi fiskal negatif adalah koreksi atau penyesuaian yang akan mengakibatkan menurunnya laba kena pajak yang membuat PPh badan terutangnya juga akan menurun. Dengan adanya proses rekonsilias fiskal tersebut maka dapat menimbulkan terjadinya perbedaan penghitungan laba (rugi) perusahaan. Perbedaan itulah yang menimbulkan istilah book-tax differences dalam analisis perpajakan (Resmi, 2011:369). Terdapat beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian, diantaranya adalah menurut Pungki Arfiyanto dkk (2013:10) menjelaskan bahwa laba

6 akuntansi periode berjalan dan selisih negatif berpengaruh positif signifikan terhadap laba akuntansi periode mendatang, sementara itu laba akuntansi periode berjalan dan selisih positif berpengaruh negatif signifikan terhadap laba akuntansi periode mendatang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rika Oktafioni (2013:9) menunjukan bahwa temporary difference dan book tax difference tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan yang disebabkan karena adanya faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian lain. Selanjutnya, permanent difference dan book tax difference tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba perusahaan, mungkin disebabkan karena adanya faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dipandang perlu karena adanya karakteristik pendapatan dan beban yang dimiliki oleh perusahaan perbankan konvensional itu sendiri, yang tentunya berbeda dengan perusahaan lain. Dari penjelasan di atas maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk melkukan penelitian dengan judul : Analisis Perbedaan Penghasilan Sebelum Pajak dan Penghasilan Kena Pajak (Studi Pada Perusahaan Perbankan Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis uraikan diatas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

7 1. Bagaimana penghasilan sebelum pajak pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Bagaimana penghasilan kena pajak pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Busa Efek Indonesia (BEI). 3. Bagaimana perbedaan antara penghasilan sebelum pajak dengan penghasilan kena pajak pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penghasilan sebelum pajak pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk mengetahui penghasilan kena pajak pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Busa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk mengetahui perbedaan antara penghasilan sebelum pajak dengan penghasilan kena pajak pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan sumbangan ilmu baik secara operasional maupun secara akademis. Adapun kegunaan penetian ini yaitu:

8 1. Secara Operasional a. Bagi Manajer Bagian Akuntansi dan Konsultan Pajak Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam menetapkan kebijakan akuntansinya, sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam menetapkan perencanaan pajaknya, dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan suatu keputusan perusahaan. b. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan antara laba sebelum pajak dan penghasilan kena pajak dengan memperhatikan secara langsung penerapan teori-teori didalam dunia bisnis secara nyata. c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam menyediakan informasi tentang laba sebelum pajak dan penghasilan kena pajak pada prakteknya. 2. Secara Akademis Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai laba sebelum pajak dan penghasilan kena pajak sehingga para pembaca dapat menyadari bahwa koreksi fiskal harus dilakukan oleh perusahaan supaya saldo laba diperusahaan menurut penghasilan sebelum pajak dan menurut penghasilan kena pajak jumlahnya sama.

9 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan pola dalam penyusunan laporan untuk gambaran secara garis besar bab demi bab. Dengan sistematika penulisan,diharapkan para pembaca akan lebih memahami isi dari sebuah laporan. Adapun sistematika penulisan ini terdiri dari : BAB I Merupakan landasan teori yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Telaah pustaka, berisi tentang landasa teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III Metode penelitian ini berisi tentang objek penelitian,metode penelitian yang digunakan, definisi dan operasionalisasi variabel, populasi penelitian, tekhnik pengumpulan dan sumber data, metode analisi data dan uji hipotesis. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang gambaran umum tentang perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di BEI, serta pembahasan yang menjelaskan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian tersebut kemudian diolah sesuai dengan metode analisis data yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. BAB V Merupakan kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti dari hasil penelitian yang dilakukannya