BADAN PUSAT STATISTIK No. 66/11/Th.XIV, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$17,82 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$17,82 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,45 persen dibanding ekspor. Sementara bila dibanding ekspor mengalami peningkatan sebesar 46,28 persen. Ekspor nonmigas mencapai US$13,65 miliar, turun 6,24 persen dibanding, sedangkan dibanding ekspor meningkat 35,14 persen. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari- mencapai US$152,50 miliar atau meningkat 37,49 persen dibanding periode yang sama tahun, sementara ekspor nonmigas mencapai US$120,85 miliar atau meningkat 31,66 persen. Penurunan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$666,5 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$182,8 juta. Ekspor nonmigas ke Cina mencapai angka terbesar yaitu US$2,08 miliar, disusul Jepang US$1,69 miliar dan India US$1,20 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,46 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,39 miliar. Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari naik sebesar 33,40 persen dibanding periode yang sama tahun, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 5,56 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 30,29 persen. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Ekspor Indonesia pada mengalami penurunan sebesar 4,45 persen dibanding yaitu dari US$18.647,8 juta menjadi US$17.818,9 juta. Bila dibandingkan dengan, ekspor mengalami peningkatan sebesar 46,28 persen. Penurunan ekspor dibanding disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 6,24 persen yaitu dari US$14.556,2 juta menjadi US$13.647,3 juta. Sementara, ekspor migas mengalami peningkatan sebesar 1,95 persen dari US$4.091,6 juta menjadi US$4.171,6 juta. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 21,60 persen menjadi US$1.446,7 juta. Sebaliknya ekspor hasil minyak turun Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November 1
sebesar 18,27 persen menjadi US$394,3 juta dan ekspor gas turun sebesar 3,68 persen menjadi US$2.330,6 juta. Sementara volume ekspor migas terhadap untuk minyak mentah dan hasil minyak masing-masing naik 23,31 persen dan 22,59 persen, demikian juga ekspor gas naik 1,82 persen. Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia turun dari US$111,67 per barel di menjadi US$111,00 per barel di. URAIAN Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia Januari Nilai FOB (Juta US$) % Perubahan % Perubahan % Peran total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total Ekspor 18 647,8 17 818,9 110 916,3 152 501,2-4,45 37,49 100,00 Migas 4 091,6 4 171,6 19 122,0 31 647,2 1,95 65,50 20,75 Minyak Mentah 1 189,6 1 446,7 6 991,9 10 211,8 21,60 46,05 6,70 Hasil Minyak 482,4 394,3 2 883,5 3 740,9-18,27 29,74 2,45 Gas 2 419,6 2 330,6 9 246,6 17 694,5-3,68 91,36 11,60 Nonmigas 14 556,2 13 647,3 91 794,3 120 854,0-6,24 31,66 79,25 Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor 2009 Juta US$ 20 000 18 000 16 000 14 000 12 000 10 000 8 000 6 000 4 000 2 000 0 Sep 09&10 Okt 09&10 Nov 09&10 Des 09&10 Jan 10&11 Feb 10&11 Mar 10&11 Apr 10&11 Mei 10&11 Jun 10&11 Jul 10&11 Agt 10&11 Sep 10&11 Migas NonMigas Total Migas NonMigas Total Bila dibandingkan dengan, nilai ekspor mengalami peningkatan 46,28 persen. Peningkatan ini disebabkan naiknya ekspor nonmigas sebesar 35,14 persen dan ekspor migas sebesar 100,28 persen. Nilai ekspor Indonesia secara kumulatif selama Januari- mencapai US$152.501,2 juta atau naik 37,49 persen dibanding periode yang sama tahun, sementara ekspor nonmigas mencapai US$120.854,0 juta atau meningkat 31,66 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November
2. Ekspor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Penurunan terbesar ekspor nonmigas terhadap terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$666,5 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) sebesar US$182,8 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Indonesia Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari Golongan Barang (HS) Nilai FOB (Juta US$) Perubahan (Juta US$) % Peran Total Nonmigas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Bahan bakar mineral (27) 2 284,2 2 409,6 13 660,9 19 344,1 125,4 16,01 2. Lemak dan minyak hewan/nabati (15) 2 474,4 1 807,9 10 173,3 15 769,3-666,5 13,05 3. Karet dan barang dari karet (40) 1 201,7 1 140,8 6 635,7 11 248,2-60,9 9,31 4. Mesin/peralatan listrik (85) 1 022,9 1 021,1 7 447,9 8 374,2-1,8 6,93 5. Bijih, kerak, dan abu logam (26) 650,3 833,1 5 842,0 6 030,0 182,8 4,99 6. Mesin-mesin/pesawat mekanik (84) 484,9 486,7 3 628,9 3 887,8 1,8 3,22 7. Kertas/karton (48) 324,0 373,8 3 022,8 3 196,5 49,8 2,64 8. Pakaian jadi bukan rajutan (62) 386,8 268,8 2 658,1 3 190,9-118,0 2,64 9. Tembaga (74) 307,7 355,0 2 301,6 3 062,8 47,3 2,53 10. Berbagai produk kimia (38) 419,8 254,1 1 316,4 2 964,2-165,7 2,45 Total 10 Golongan Barang 9 556,7 8 950,9 56 687,6 77 068,0-605,8 63,77 Lainnya 4 999,5 4 696,4 35 106,7 43 786,0-303,1 36,23 Total Ekspor Nonmigas 14 556,2 13 647,3 91 794,3 120 854,0-908,9 100,00 Komoditi lainnya yang juga mengalami penurunan ekspor adalah berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$165,7 juta; pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) sebesar US$118,0 juta; karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$60,9 juta; serta mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$1,8 juta. Sedangkan komoditi lain yang mengalami peningkatan selain bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$125,4 juta; kertas/karton (HS 48) sebesar US$49,8 juta; tembaga (HS 74) sebesar US$47,3 juta; dan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$1,8 juta. Selama periode Januari-, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) di atas memberikan kontribusi 63,77 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan ekspor 10 golongan barang tersebut naik 35,95 persen terhadap periode yang sama tahun. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada periode Januari- sebesar 36,23 persen. Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November 3
3. Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan Utama Ekspor nonmigas Indonesia pada ke Cina, Jepang dan India masing-masing mencapai US$2.081,1 juta, US$1.691,7 juta, dan US$1.202,9 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 36,46 persen. Penurunan ekspor nonmigas jika dibandingkan dengan terjadi ke sebagian besar negara tujuan utama yaitu Amerika Serikat sebesar US$200,2 juta; Singapura sebesar US$178,4 juta; India sebesar US$162,9 juta; Australia sebesar US$138,5 juta; Jerman sebesar US$64,2 juta; Inggris sebesar US$22,0 juta; Thailand sebesar US$11,4 juta; dan Perancis sebesar US$6,8 juta. Sebaliknya ekspor ke Jepang mengalami peningkatan sebesar US$198,7 juta; Cina sebesar US$172,4 juta; Malaysia sebesar US$90,4 juta; Taiwan sebesar US$89,3 juta; dan Korea Selatan sebesar US$44,7 juta. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) pada mencapai US$1.393,4 juta. Secara keseluruhan, total ekspor ke tiga belas negara tujuan utama di atas turun 1,85 persen. Negara Tujuan Tabel 3 Ekspor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Tujuan Januari Nilai FOB (Juta US$) Perubahan (Juta US$) % Peran Total Nonmigas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ASEAN 2 730,0 2 691,1 19 147,2 24 777,0-38,9 20,50 1 Singapura 1 094,8 916,4 6 863,4 8 622,4-178,4 7,13 2 Malaysia 650,0 740,4 5 362,3 7 007,2 90,4 5,80 3 Thailand 394,0 382,6 2 965,7 4 229,2-11,4 3,50 Asean Lainnya 591,2 651,7 3 955,8 4 918,2 60,5 4,07 UNI EROPA 1 936,7 1 393,4 12 168,2 15 661,8-543,3 12,96 4 Jerman 276,0 211,8 2 171,8 2 539,1-64,2 2,10 5 Perancis 109,0 102,2 847,4 999,8-6,8 0,83 6 Inggris 155,0 133,0 1 266,3 1 284,8-22,0 1,06 Uni Eropa Lainnya 1 396,7 946,4 7 882,7 10 838,1-450,4 8,97 NEG. UTAMA LAINNYA 7 518,9 7 522,4 46 644,0 61 504,8 3,5 50,89 7 Cina 1 908,7 2 081,1 9 305,6 14 900,6 172,4 12,33 8 Jepang 1 493,0 1 691,7 11 768,6 13 628,6 198,7 11,28 9 Amerika Serikat 1 385,3 1 185,1 9 678,1 11 835,1-200,2 9,79 10 Australia 432,8 294,3 1 643,2 2 134,9-138,5 1,77 11 Korea Selatan 644,1 688,8 5 075,2 5 732,8 44,7 4,74 12 Taiwan 289,2 378,5 2 279,0 3 033,9 89,3 2,51 13 India 1 365,8 1 202,9 6 894,3 10 238,9-162,9 8,47 Total 13 Negara Tujuan 10 197,7 10 008,8 66 120,9 86 187,3-188,9 71,31 Lainnya 4 358,5 3 638,5 25 673,4 34 666,7-720,0 28,69 Total Ekspor Nonmigas 14 556,2 13 647,3 91 794,3 120 854,0-908,9 100,00 Pada periode Januari, Cina merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$14.900,6 juta (12,33 persen), diikuti Jepang dengan nilai US$13.628,6 juta (11,28 persen), dan Amerika Serikat dengan nilai US$11.835,1 juta (9,79 persen). 4 Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November
4. Ekspor Menurut Sektor Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk Januari- tahun dibanding tahun dapat dilihat pada Tabel 4 dan Grafik 2. Ekspor produk industri meningkat 33,40 persen, demikian pula ekspor produk pertanian naik 5,56 persen dan produk pertambangan dan lainnya meningkat 30,29 persen. Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 60,22 persen sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 2,48 persen dan kontribusi ekspor produk pertambangan dan lainnya adalah sebesar 16,55 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 20,75 persen. URAIAN Tabel 4 Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Januari dan Nilai FOB (Juta US$) % Perubahan % Peran Total (1) (2) (3) (4) (5) Total Ekspor 110 916,3 152 501,2 37,49 100,00 Migas 19 122,0 31 647,2 65,50 20,75 Nonmigas 91 794,3 120 854,0 31,66 79,25 - Pertanian 3 574,6 3 773,5 5,56 2,48 - Industri 68 848,4 91 842,1 33,40 60,22 - Pertambangan dan Lainnya 19 371,3 25 238,4 30,29 16,55 Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Januari dan Industri 62,07% Pertanian 3,22% Industri 60,22% Pertanian 2,48% Tambang 17,47% Migas 17,24% Tambang 16,55% Migas 20,75% Jan-Sep Jan-Sep Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November 5
B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR SEPTEMBER SEBESAR US$15,10 MILIAR Nilai impor Indonesia sebesar US$15,10 miliar atau naik 0,18 persen dibanding impor yang besarnya US$15,08 miliar, sedangkan jika dibanding impor (US$9,65 miliar) naik 56,44 persen. Sementara itu, selama Januari- nilai impor mencapai US$129,97 miliar atau meningkat 33,45 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$97,39 miliar). Impor nonmigas sebesar US$11,69 miliar atau naik US$0,42 miliar (3,72 persen) dibanding impor nonmigas (US$11,27 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari- mencapai US$99,70 miliar atau naik 27,90 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun (US$77,95 miliar). Impor migas sebesar US$3,42 miliar atau turun US$0,39 miliar (10,30 persen) dibanding impor migas (US$3,81 miliar), sedangkan impor migas selama Januari- mencapai US$30,26 miliar atau naik 23,29 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya (US$19,44 miliar). Nilai impor nonmigas terbesar adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,20 miliar. Nilai ini naik 5,20 persen (US$0,11 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama (US$2,09 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama Januari- mencapai US$17,57 miliar atau meningkat 54,08 persen (US$6,17 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama tahun sebelumnya (US$11,40 miliar). Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari- masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$18,57 miliar dengan pangsa 18,63 persen, diikuti Jepang US$13,79 miliar (13,83 persen) dan Singapura US$7,88 miliar (7,90 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,18 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 8,92 persen. Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari- dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 38,50 persen, bahan baku/penolong sebesar 37,08 persen, dan barang modal sebesar 18,41 persen. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Indonesia mencapai US$15.102,8 juta atau naik sebesar US$27,4 juta (0,18 persen) jika dibanding impor. Hal ini disebabkan oleh peningkatan impor nonmigas sebesar US$419,5 juta (3,72 persen). Sedangkan impor migas yang turun sebesar US$392,1 juta (10,30 persen) sehingga secara total nilai impor terjadi peningkatan. Lebih lanjut penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya impor minyak mentah sebesar US$145,8 juta (15,46 persen), impor hasil minyak turun US$163,6 juta (6,04 persen) dan impor gas turun US$82,7 juta (51,95 persen). Selama Januari, nilai impor Indonesia mencapai US$129,97 miliar. Hal ini berarti impor Indonesia mengalami peningkatan sebesar US$32,58 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi pada impor migas sebesar US$10,83 miliar atau 55,69 persen. Demikian juga dengan impor nonmigas yang meningkat sebesar US$21,75 miliar 6 Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November
(27,90 persen). Secara lebih rinci peningkatan impor migas lebih disebabkan oleh peningkatan impor minyak mentah dan hasil minyak masing-masing sebesar US$2,19 miliar (37,47 persen) dan US$8,12 miliar (62,19 persen). Demikian juga dengan impor gas yang meningkat US$515,9 juta atau 95,64 persen. Uraian Tabel 5 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Januari dan Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%) Peran Total Impor (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total 15 075,4 15 102,8 97 389,0 129 966,4 0,18 33,45 100,00 Migas 3 808,5 3 416,4 19 438,4 30 264,2-10,30 55,69 23,29 - Minyak Mentah 942,8 797,0 5 837,9 8 025,3-15,46 37,47 6,18 - Hasil Minyak 2 706,5 2 542,9 13 061,1 21 183,6-6,04 62,19 16,30 - Gas 159,2 76,5 539,4 1 055,3-51,95 95,64 0,81 Nonmigas 11 266,9 11 686,4 77 950,6 99 702,2 3,72 27,90 76,71 Grafik 3 Impor Migas dan Nonmigas Indonesia (CIF) 14 000,0 12 000,0 10 000,0 Juta US$ 8 000,0 6 000,0 4 000,0 2 000,0 0,0 Sep'10 Okt'10 Nov'10 Des'10 Jan'11 Feb'11 Mar'11 Apr'11 Mei'11 Jun'11 Jul'11 Agts'11 Sept'11 Migas Nonmigas Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada April dengan nilai mencapai US$3.954,0 juta dan terendah terjadi di, yaitu sebesar US$2.000,2 juta. Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November 7
Sementara itu, nilai impor nonmigas tertinggi tercatat di Juli, yaitu sebesar US$12.407,8 juta dan terendah di dengan nilai sebesar US$7.653,9 juta. 2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Selama, nilai impor nonmigas Indonesia mencapai US$11.686,4 juta. Di antara sepuluh golongan barang utama nonmigas di bawah ini delapan golongan barang utama mengalami peningkatan. Tiga golongan barang diantaranya mengalami penurunan nilai impor lebih dari US$100,0 juta jika dibanding impor nonmigas yaitu besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, dan mesin dan peralatan mekanik yang masing-masing meningkat US$165,7 juta (26,89 persen) dan US$110,8 juta (15,59 persen) dan US$108,7 (5,20 persen). Dua golongan berikutnya meningkat antara US$50,0 juta sampai US$100,0 juta. Dua golongan barang tersebut adalah plastik dan barang dari plastik yang meningkat sebesar US$73,5 juta (14,70 persen), kapas sebesar US$64,5 juta (43,43 persen). Tiga golongan barang berikut mengalami peningkatan di bawah US$50,0 juta yaitu barang dari besi dan baja sebesar US$47,2 juta (15,82 persen, pesawat udara dan bagiannya sebesar US$31,2 juta (11,42 persen), dan bahan kimia organik sebesar US$8,3 juta (1,59 persen). Dan dua golongan barang yang mengalami penurunan yaitu mesin dan peralatan listrik sebesar US$126,6 juta (7,89 persen) dan serelia sebesart US$19,9 juta (5,97 persen). Sementara itu apabila dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya, maka satu golongan barang mengalami penurunan nilai impor, yaitu pesawat udara dan bagiannya yang mengalami penurunan nilai impor sebesar US$516,0 juta (19,36 persen). Sebaliknya sembilan golongan barang utama lainnya mengalami peningkatan nilai impor tertinggi yang dicapai oleh mesin dan peralatan mekanik sebesar US$6.165,6 juta atau 54,08 persen. Sedangkan peningkatan nilai impor terendah dialami oleh barang dari besi dan baja sebesar US$49,9 juta (1,98 persen). Tabel 6 Impor Nonmigas Indonesia Sepuluh Golongan Barang Utama HS 2 Dijit Januari dan Golongan Barang (HS) Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%) Sept Peran Impor Nonmigas (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Mesin dan peralatan mekanik (84) 2 088,7 2 197,4 11 401,7 17 567,3 5,20 54,08 17,62 2. Mesin dan peralatan listrik (85) 1 603,7 1 477,1 11 273,7 13 331,3-7,89 18,25 13,37 3. Besi dan baja (72) 616,1 781,8 4 563,2 6 334,1 26,89 38,81 6,35 4. Kendaraan bermotor dan bagiannya (87) 710,9 821,7 4 124,7 5 680,0 15,59 37,71 5,70 5. Plastik dan barang dari plastik (39) 500,1 573,6 3 450,2 4 982,9 14,70 44,42 5,00 6. Bahan kimia organik (29) 522,5 530,8 3 880,9 4 963,2 1,59 27,89 4,98 7. Serealia (10) 333,5 313,6 1 263,8 3 608,2-5,97 185,50 3,62 8. Barang dari besi dan baja (73) 298,3 345,5 2 514,0 2 563,9 15,82 1,98 2,57 9. Kapas (52) 148,5 213,0 1 566,3 2 414,0 43,43 54,12 2,42 10.Pesawat udara dan bagiannya (88) 273,3 304,5 2 665,2 2 149,2 11,42-19,36 2,16 Total 10 Golongan Barang Utama 7 095,6 7 559,0 46 703,7 63 594,1 6,53 36,17 63,78 Barang Lainnya 4 171,3 4 127,4 31 246,9 36 108,1-1,05 15,56 36,22 Total Impor Nonmigas 11 266,9 11 686,4 77 950,6 99 702,2 3,72 27,90 100,00 8 Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November
Dilihat dari peranan terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari-, impor mesin dan peralatan mekanik memberikan peranan terbesar, yaitu 17,62 persen, diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar 13,37 persen; besi dan baja sebesar 6,35 persen; kendaraan bermotor dan bagiannya sebesar 5,70 persen; bahan kimia organik sebesar 5,00 persen; plastik dan barang dari plastik sebesar 4,98 persen; dan serealia sebesar 3,62 persen. Sementara itu, impor tiga golongan barang sisanya mempunyai peranan di bawah 3,00 persen, yaitu barang dari besi dan baja sebesar 2,57 persen, kapas sebesar 2,42 persen, dan pesawat udara dan bagiannya sebesar 2,16 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai 63,78 persen dari total impor nonmigas atau 48,93 persen dari total impor keseluruhan. Selanjutnya perkembangan lima golongan barang impor nonmigas terbesar Indonesia, Januari dan dapat dilihat pada Grafik 4. Grafik 4 Impor Nonmigas Lima Golongan Barang Utama Indonesia Januari- dan (CIF; Juta US$) 20 000,00 17 567,3 16 000,00 13 331,3 12 000,00 11 401,7 11 273,7 8 000,00 4 563,2 6 334,1 4 124,7 5 680,0 3 450,2 4 982,9 4 000,00 0,00 1. Mesin dan peralatan mekanik (84) 2. Mesin dan peralatan listrik (85) 3. Besi dan baja (72) 4. Kendaraan bermotor dan bagiannya (87) 5. Plastik dan barang dari plastik (39) Januari- Januari- 3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Utama Total nilai impor nonmigas Indonesia sebesar US$11.686,4 juta atau naik US$419,5 juta (3,72 persen) dibanding impor nonmigas. Dari nilai impor nonmigas tersebut, sebesar US$2.494,5 juta (21,35 persen) berasal dari ASEAN dan US$1.033,2 juta (8,84 persen) dari Uni Eropa. Berdasarkan negara asal barang utama, impor nonmigas dari Cina merupakan yang terbesar, yaitu sebesar US$2.200,7 juta atau 18,83 persen dari keseluruhan impor nonmigas Indonesia, diikuti Jepang sebesar US$1.684,0 juta (14,41 persen), Thailand sebesar US$968,2 juta (8,28 persen), Amerika Serikat US$944,6 juta (8,08 persen), Singapura US$812,1 juta (6,95 persen), Korea Selatan US$649,1 juta (5,55 persen), Australia US$450,3 juta (3,85 persen), Malaysia US$392,9 juta (3,36 persen), Jerman US$312,6 juta (2,67 persen), Taiwan US$311,4 juta (2,66 persen) dan India Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November 9
US$ 302,9 juta (2,59 persen). Selanjutnya impor nonmigas dari Perancis sebesar US$177,3 juta (1,52 persen) dan Inggris sebesar US$98,4 juta (0,84 persen). Secara keseluruhan, ketigabelas negara utama di atas memberikan peran sebesar 79,62 persen dari total impor nonmigas Indonesia. Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama Januari- sebesar US$99.702,2 juta, 79,94 persen berasal dari tiga belas negara utama, yaitu Cina sebesar US$18.574,5 juta atau 18,63 persen, diikuti oleh Jepang sebesar US$13.786,7 juta (13,83 persen). Berikutnya Singapura berperan 7,90 persen, Thailand 7,89 persen, Amerika Serikat 7,80 persen, Korea Selatan 5,42 persen, Malaysia 4,13 persen, Australia 3,84 persen, India 3,01 persen, Taiwan 2,77 persen, Jerman 2,57 persen, Perancis 1,27 persen, dan Inggris 0,88 persen. Impor Indonesia dari ASEAN mencapai 22,18 persen, dan dari Uni Eropa 8,92 persen. Dilihat dari perkembangannya terhadap Januari-, impor dari tiga belas negara utama meningkat 24,39 persen. Peningkatan ini terutama disumbang oleh tiga negara utama, yaitu Cina yang meningkat US$4.381,76 juta (30,87 persen), Thailand dan Jepang yang masing-masing meningkat sebesar US$2.320,4 juta (41,86 persen) dan US$1.636,6 juta (13,47 persen). Secara lebih rinci perkembangan impor nonmigas Indonesia dari tiga belas negara asal barang utama Januari dan dapat dilihat pada Tabel 7. Negara Asal Tabel 7 Impor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Asal Barang Utama Januari dan Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%) Sept Peran Impor Nonmigas (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) ASEAN 2 374,3 2 494,5 17 434,3 22 111,9 5,06 26,83 22,18 1 Singapura 940,7 812,1 7 403,0 7 879,4-13,67 6,44 7,90 2 Thailand 785,2 968,2 5 543,0 7 863,4 23,31 41,86 7,89 3 Malaysia 474,7 392,9 3 274,8 4 115,7-17,23 25,68 4,13 Asean Lainnya 173,7 321,3 1 213,5 2 253,4 84,97 85,69 2,26 Uni Eropa 1 086,7 1 033,2 7 001,3 8 896,0-4,92 27,06 8,92 4 Jerman 258,1 312,6 2 099,2 2 560,9 21,12 21,99 2,57 5 Perancis 174,2 177,3 884,3 1 263,7 1,78 42,90 1,27 6 Inggris 88,7 98,4 730,5 872,9 10,94 19,49 0,88 Uni Eropa Lainnya 565,7 444,9 3 287,3 4 198,5-21,35 27,72 4,21 Negara Utama Lainnya 6 131,9 6 543,0 44 136,6 55 145,0 6,70 24,94 55,31 7 Jepang 1 647,0 1 684,0 12 150,1 13 786,7 2,25 13,47 13,83 8 Cina 1 984,6 2 200,7 14 192,8 18 574,5 10,89 30,87 18,63 9 Amerika Serikat 920,3 944,6 6 949,2 7 781,4 2,64 11,98 7,80 10 Korea Selatan 581,4 649,1 4 017,2 5 408,2 11,64 34,63 5,42 11 Australia 473,8 450,3 2 871,3 3 827,0-4,96 33,28 3,84 12 Taiwan 269,3 311,4 2 123,2 2 763,6 15,63 30,16 2,77 13 India 255,5 302,9 1 832,8 3 003,6 18,55 63,88 3,01 Total 13 Negara Utama 8 853,5 9 304,5 64 071,4 79 701,0 5,09 24,39 79,94 Negara Lainnya 2 413,4 2 381,9 13 879,2 20 001,2-1,31 44,11 20,06 Total Impor Nonmigas 11 266,9 11 686,4 77 950,6 99 702,2 3,72 27,90 100,00 10 Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November
4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Dari total impor Indonesia selama sebesar US$15.102,8 juta, impor bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 72,20 persen dengan nilai US$10.904,2 juta, diikuti oleh impor barang modal sebesar 19,99 persen (US$3.019,0 juta), dan impor barang konsumsi sebesar 7,81 persen (US$1.179,6 juta). Impor Indonesia yang dirinci menurut golongan penggunaan barang, selama Januari- dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu untuk impor barang konsumsi dari US$7.172.6 juta menjadi US$9.934,4 juta atau meningkat 38,50 persen dan impor bahan baku/penolong dari US$70.755,0 juta menjadi US$96.988,5 juta (naik 37,08 persen). Demikian juga dengan impor barang modal meningkat dari US$19.461,4 juta menjadi US$23.043,5 juta atau naik 18,41 persen. Selanjutnya, peranan impor Indonesia menurut golongan penggunaan barang Januari dan secara lengkap dapat dilihat di Tabel 8 dan Grafik 5. Tabel 8 Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari dan Nilai CIF (Juta US$) Perubahan (%) Penggunaan Golongan Barang Sept Peran Impor (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total Impor 15 075,4 15 102,8 97 389,0 129 966,4 0,18 33,45 100,00 Barang Konsumsi 1 200,5 1 179,6 7 172,6 9 934,4-1,74 38,50 7,64 Bahan Baku/Penolong 11 096,1 10 904,2 70 755,0 96 988,5-1,73 37,08 74,63 Barang Modal 2 778,8 3 019,0 19 461,4 23 043,5 8,64 18,41 17,73 Grafik 5 Persentase Nilai Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari dan Bahan Baku/ Penolong 72,65% Bahan Baku/ Penolong 74,63% Barang Konsumsi 7,37% Barang Modal 19,98% Barang Konsumsi 7,64% Barang Modal 17,73% Januari Januari Berita Resmi Statistik No. 66/11/Th. XIV, 1 November 11