KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Materi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

I. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan balai pusat pembibitan sapi perah di bawah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

I. PENDAHULUAN. Lampung merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

MATERI DAN METODE. Materi

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Kambing

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan peternakan di Indonesia lebih ditujukan guna

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Peternakan Sri Murni

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

VI ANALISIS ASPEK NON FINANSIAL

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Peternakan Rakyat di Ciater Peternakan rakyat di Ciater Kabupaten Subang merupakan peternakan yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Laju permintaan daging sapi di Indonesia terus meningkat seiring

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III. METODE PENELITIAN. Desa Pesanggrahan, Kota Batu.Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan

TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Lokasi Penelitian

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA TERNAK KAMBING PERAH (Kasus : Peternakan Prima Fit, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

II. TINJAUAN PUSTAKA

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

RINGKASAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

KARAKTERISTIK PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETAWAH

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

KOMERSIALISASI KAMBING PERANAKAN ETAWAH SEBAGAI PENGHASIL SUSU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

TATALAKSANA PEMELIHARAAN PEDET DI BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK (BBPTU HPT) BATURRADEN, JAWA TENGAH TUGAS AKHIR

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan utamanya.

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

Transkripsi:

KEADAAN UMUM LOKASI Peternakan Kambing Perah Cordero Peternakan kambing perah Cordero merupakan peternakan kambing perah yang dimiliki oleh 3 orang yaitu Bapak Sauqi Marsyal, Bapak Akhmad Firmansyah, dan Bapak Agus Setiawan. Peternakan Cordero dirintis dari tahun 2007 dengan latar belakang hobi dari para pemilik dalam memelihara ternak. Bapak Sauqi Marsyal dan Bapak Akhmad Firmansyah telah melakukan usaha sejenis dari tahun 2006 sampai 2007 yang bertempat di Nambo, karena manajemen dan penanganan terhadap kambing yang kurang baik mengakibatkan terjadinya kerugian. Bapak Agus Setiawan telah melakukan usaha sejenis ini lebih lama, yaitu dari tahun 2003 sampai 2007 yang bertempat di Setu. Peternakan Cordero terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Kecamatan Tamansari berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, temperatur lingkungan sekitar 25-27 0 C, kelembaban udara sekitar 65-80% dan curah hujan rata-rata 3500-4000 mm/tahun. Luas areal peternakan Cordero sekitar 1,5 ha yang terdiri atas lahan rumput 8000 m 2 dan sisanya adalah bangunan kandang, tempat tinggal dan lahan kosong yang direncanakan untuk pembangunan kandang sapi. Peternakan Cordero memiliki 6 kandang yaitu kandang B, C, D, E, F, dan H. Pemeliharaan kambing perah menggunakan kandang B, C, D, E, F dan G, sedangkan kandang H digunakan untuk pemeliharaan sapi perah. Salah satu kandang pemeliharaan yang digunakan di peternakan Cordero dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kandang Pemeliharaan Kambing PE di Peternakan Cordero. 22

Pada awalnya kambing di peternakan ini didatangkan dari tempat usaha awal masing-masing pemilik pada akhir tahun 2007. Kambing milik Bapak Agus Setiawan sebanyak 90 ekor dan kambing milik bapak Sauqi dan Bapak Akhmad sebanyak 60 ekor. Pada awal pendirian usaha ini mengalami masalah yang cukup serius yakni mengalami masalah penurunan populasi sebesar 50% karena kondisi peternakan yang relatif belum stabil. Menurut pengelola, hal ini disebabkan oleh beberapa penyakit seperti paru-paru, diare dan kembung yang terjadi ketika proses pemindahan dari peternakan sebelumnya. Pemberian Pakan dan Air Minum Pakan yang diberikan di peternakan Cordero adalah adalah hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum), sedangkan konsentrat yang diberikan merupakan campuran dari ampas tempe dan konsentrat buatan pabrik. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari setelah dilakukan pemerahan susu yaitu sekitar pukul 07.30 WIB dan sore hari sebelum dilakukan pemerahan susu yaitu sekitar pukul 16.00 WIB. dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari pukul 06.30 WIB dan sore hari pukul 17.30 WIB. Peternakan Prima Fit Peternakan Prima Fit merupakan peternakan milik Bapak H. Dwi Susanto yang didirikan pada tahun 2002 di Jl. Sukamaju, Kampung Cibuntu Batas, Desa Cibuntu. Desa Cibuntu terletak di daerah dengan ketinggian 350 meter di atas permukaan laut, temperatur lingkungan 25-30 0 C, kelembaban 65-72% dan curah hujan 1800 2000 mm/tahun. Keadaan geografis Desa Cibuntu adalah di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cisadas, di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cinangka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ciampea Udik dan disebelah Barat berbatasan dengan Desa Ciaruteun Udik. Latar belakang didirikannya peternakan ini adalah karena hobi pemilik memelihara ternak. Pada awalnya pemilik hanya memelihara 5 ekor kambing perah yang terdiri dari 4 ekor kambing Jawarandu betina yang dibeli di pasar Leuwiliang 23

dan seekor kambing PE jantan yang dibeli di Kaligesing, Purworejo. Pada tahun 2007 pemilik membeli 5 ekor pejantan kambing perah yaitu kambing British Alpine, Saanen, Boer dan Togenburg. Kambing-kambing tersebut akan digunakan sebagai pejantan agar keturunan yang dihasilkan semakin baik. Tahun 2010 pemilik tidak hanya memelihara kambing perah, tetapi pada awal Januari 2010 pemilik memelihara sapi perah dan sapi potong serta pada bulan Maret 2010 pemilik memelihara kuda. Luas areal yang digunakan pada awal didirikannya peternakan ini kurang lebih 4027 m 2 yang berstatus sewa. Pemilik membeli lahan yang semula disewa sehingga luas areal yang digunakan sekarang ini menjadi 1 ha. Lahan-lahan tersebut dimanfaatkan untuk kandang kambing, kandang sapi perah dan sapi potong, kandang kuda, tempat tinggal karyawan, musholla dan lahan rumput. Peternakan Prima Fit memiliki 3 unit kandang pemeliharaan untuk kambing perah yang memiliki fungsi yang berbeda-beda pada setiap unitnya. Kandang yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan kambing betina laktasi berada di unit II. Kandang pemeliharaan betina laktasi di peternakan Prima Fit dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Kandang Pemeliharaan Betina Laktasi di Peternakan Prima Fit. Pemberian pakan dan Air Minum Pakan yang diberikan pada peternakan Prima Fit adalah hijauan dan ampas tempe. Hijauan yang diberikan adalah rumput lapang yang diberikan hanya satu kali dalam sehari yaitu pada siang hari. Ampas tempe diberikan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan tujuan sebagai pakan tambahan kambing. 24

Pemberian air minum di peternakan ini hanya satu kali dalam seminggu, hal ini dilakukan dengan alasan kambing merupakan ternak tropis sehingga sudah terbiasa dalam kondisi panas sehingga kambing tidak membutuhkan banyak air untuk minum. susu kambing di peternakan Prima Fit dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. dilakukan dua kali dalam sehari dengan selang pemerahan yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB dan sore hari pukul 16.30 WIB. Peternakan Milik Bapak Purwadi Peternakan kambing perah milik Bapak Purwadi terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Kelurahan Cimahpar berada pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut yang memiliki temperatur lingkungan sekitar 25-31 0 C dengan kelembaban sekitar 65-83% dan curah hujan rata-rata 3500-4000 mm/tahun. Peternakan ini didirikan pada tahun 1997 dengan latar belakang memiliki hobi memelihara ternak dan akhirnya berubah menjadi bisnis. Luas areal peternakan milik Bapak Purwadi sekitar 1 ha yang terdiri atas bangunan kandang sebanyak 5 buah kandang dan 2 buah rumah tempat tinggal karyawan. Pada awalnya kambing yang dipelihara sebanyak 35 ekor yang dibeli dari Cibedug dan karena pemilik merasa pemeliharaan kambing sangat menguntungkan maka pemilik menambah populasi kambing peliharaannya menjadi 500 ekor yang terdiri dari beberapa macam bangsa kambing perah yaitu kambing Peranakan Etawah, kambing Jawarandu, dan kambing Saanen. Peternakan ini memiliki 5 unit kandang yang digunakan sebagai kandang pemeliharaan betina laktasi, kandang pemeliharaan betina kering, kandang tempat beranak, dan 2 buah kandang tempat pemeliharaan anak sampai dewasa kelamin. Kandang tempat pemeliharaan betina laktasi dapat dilihat pada Gambar 4. 25

Gambar 4. Kandang Pemeliharaan Betina Laktasi di Peternakan Milik Bapak Purwadi. Pemberian Pakan dan Air Minum Pakan yang diberikan di peternakan ini berupa hijauan dan ampas tempe. Hijauan yang diberikan adalah rumput lapang yang tumbuh di sekitar peternakan dan pinggiran jalan tol, sedangkan ampas tempe dibeli dari daerah Bogor, Tangerang dan Jakarta. Pemberian rumput dan ampas tempe dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi setelah dilakukan pemerahan susu dan sore hari sebelum dilakukan pemerahan susu. Pemberian air minum dilakukan jika suhu lingkungan tinggi karena menurut keterangan dari salah satu peternak pada saat suhu lingkungan rendah kandungan air dari hijauan dan ampas tempe sudah mencukupi kebutuhan air dari kambing yang dipelihara. dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. PT Gizi Dewata Utama PT Gizi Dewata Utama merupakan peternakan kambing perah milik Bapak Ir. Darmo Dewanto yang terletak di Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Desa Bendungan berada pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut yang memiliki temperatur lingkungan sekitar 26-28 0 C dengan kelembaban sekitar 75-92% dan curah hujan rata-rata 3500-4000 mm/tahun. 26

Peternakan didirikan pada tahun 1998 dengan latar belakang hobi dalam memelihara ternak dan untuk pengobatan asma yang dialami oleh putrinya. Penyakit asma tersebut telah sembuh karena mengkonsumsi susu kambing. Pada awalnya pemilik memelihara 4 ekor kambing Peranakan Etawah dengan tujuan hanya untuk mengambil susu untuk obat asma agar lebih mudah mendapatkan susu kambing. Setelah putri pemilik sembuh, pemilik menambah populasi kambing yang dipelihara dengan tujuan untuk membantu masyarakat di daerah sekitar peternakan mendapatkan susu bagi yang membutuhkan susu sebagai obat. Kambing yang dipelihara adalah kambing Peranakan Etawah, Saanen, Peranakan Etawah Saanen (PESA), Saanen Peranakan Etawah (SAPERA), dan persilangan kambing PE dengan kambing Alpine. Lokasi pemeliharaan PT Gizi Dewata Utama ada 2 tempat yaitu di Desa Bendungan Kecamatan Ciawi dan di Desa Cilember Kecamatan Megamendung. Lokasi pemeliharaan di Desa Bendungan digunakan sebagai tempat pemeliharaan kambing betina dan tempat pembesaran kambing jantan sampai dewasa kelamin, sedangkan di Desa Cilember digunakan sebagai tempat pemeliharaan pejantan. Luas areal peternakan di Desa Bendungan sekitar 1 ha yang terdiri atas 300 m 2 digunakan sebagai tempat bangunan Villa dan sisanya adalah bangunan kandang dan rumah tempat tinggal karyawan. Lokasi pemeliharaan di Desa Bendungan memiliki 3 unit kandang yang digunakan 1 unit sebagai kandang pemeliharaan betina induk, 1 unit tempat pemeliharaan anak sampai lepas sapih dan 1 unit kandang pemeliharaan kambing jantan dan betina dari lepas sapih sampai dewasa kelamin. Kandang yang digunakan untuk tempat pemeliharaan betina laktasi dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Kandang Pemeliharaan Betina Laktasi di PT Gizi Dewata Utama. 27

Pemberian Pakan dan Air Minum Pakan yang diberikan di peternakan ini berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan adalah beberapa jenis daun-daunan dari tanaman pohon yang tumbuh di sekitar Desa Bendungan diantaranya daun Kaliandra (Calliandra calothyrsus), daun Nangka (Artocarpus heterophyllus), daun Ki Ancret (Spathodea campanulata) dan daun Mindi (Melia azedarach). Konsentrat yang diberikan merupakan campuran dari ampas bir, bungkil kelapa, dedak padi, garam, kapur dan molases dengan konsentrat buatan pabrik. Daun-daunan diberikan satu kali dalam sehari yaitu pada sore hari setelah dilakukan pemerahan susu pukul 17.00 WIB. Konsentrat diberikan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari sebelum dilakukan pemerahan susu yaitu pukul 07.00 WIB dan sore hari setelah dilakukan pemerahan yaitu pukul 17.00 WIB. Pemberian air minum dilakukan ad libitum, setiap kandang dilengkapi tempat air minum yang terbuat dari pipa paralon dan kran air otomatis yang terbuka jika air dalam pipa paralon berkurang. dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.30 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. 28