BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. SDM aparatur yang selanjutnya disebut Pegawai Negeri Sipil memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari,

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK TUNAS PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik. Dalam reformasi kepegawaian, salah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Keadaan ini memaksa para pelaku usaha berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang efektif dan efisien. Performance atau kinerja merupakan hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Adri Agustiningrum, C. Dyah S. Indrawati, Andre N. Rahmanto.

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu perusahaan tak luput oleh peran sumber daya

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi core business-nya. Prestasi organisasi tersebut tidak melebihi prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

BAB I PENDAHULUAN. maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan atas hasil pekerjaanya yang

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

Oleh : Rino Yanuardi 84678/2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ragam tujuan. Aktivitas di dalam instansi pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan sebuah organisasi dapat direaliasikan karena adanya dukungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil adalah salah satu elemen yang memegang tanggung jawab dalam suatu organisasi, baik itu dalam perencana, pelaksana dan penggerak serta sekaligus bertindak sebagai pengawas dalam pembangunan bangsa ini. Mereka tersebar diberbagai departemen, lembaga tinggi, dan instansi pemerintahan dari pusat sampai ke pelosok tanah air dan menjadi tulang pembangunan nasional. Sehubungan dengan peran, fungsi, dan kedudukan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sangat menentukan sukses atau tidaknya program pembangunan. Oleh karena itu, kepadanya perlu diberikan motivasi demi mencapai produkitivitas kerja yang tinggi demi suksesnya program pembangunan nasional. Di samping itu, para pengelola pembangunan tidak hanya memerlukan pengetahuan dan keahlian di bidang ekonomi, politik, sosial dan teknologi, namun juga ditunjang administrasi yang baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya. Rencana kebijaksanaan yang bagaimanapun idealnya, juga tidak disertai dengan kemampuan dan keterampilan aparat, maka akan cenderung mengalami kegagalan. Dengan dimikian, dapat dikatakan sukses atau tidaknya kegiatan pemerintahan dan pembangunan, sangat ditentukan oleh kemampuan dan kinerja karyawan. Sejalan dengan restrukturisasi yang dilakukan, dibutuhkan peningkatan kinerja karyawan agar dapat melaksanakan tugas yang ada dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, perlu diperhatikan sikap dasar karyawan terhadap diri sendiri, kompetensi, pekerjaan saat ini serta gambaran mereka mengenai peluang yang dapat diraih dalam struktur organisasi yang baru. Namun, tidak dapat dipungkiri juga bahwa perubahan struktur organisasi yang baru dapat mengakibatkan ketegangan dan kecemasan karena menghadapi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

Pada dasarnya setiap instansi pemerintah, bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu, pimpinan hendaknya berusaha agar pegawai mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Disinilah pentingnya peranan motivasi untuk mendorong semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi pada suatu organisasi bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilan demi terwujudnya tujuan suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan karyawannya dengan memberikan motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi merupakan salah satu syarat jika hasil-hasil kerja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten. Pimpinan akan melakukan pendekatan kepemimpinan yang mencerminkan suatu kesadaran bahwa kinerja karyawan merupakan bagian utama dan tidak dapat digantikan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemberian motivasi kepada para karyawan akan saling berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan dan jabatannya. Memotivasi bawahan dilakukan dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi karyawan untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai kinerja yang maksimal. Motivasi akan memberikan inspirasi, dorongan, dan semangat kerja bagi karyawan sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara pegawai dan pimpinan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal. Motivasi kerja karyawan juga berkenaan dengan tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan yang selalu menginginkan untuk memperoleh pelayanan prima. Disinilah pentingnya karyawan yang profesional mampu memberikan pelayanan prima baik secara kualitas maupun kuantitas. Masalahnya adalah karyawan kita sendiri yang menjadi hambatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hambatan yang kemudian melahirkan citra birokrasi yang

rendah tersebut antara lain terdapat pada rendahnya kinerja, buruknya pelayanan publik yang diberikan,, serta akuntabilitas birokrasi yang rendah. Kinerja merupakan pemanfaatan atau penggunaan sumber daya karyawan secara efektif dan efisien, ketepatan atau keserasian penggunaan metode atau cara kerja dibandingkan dengan alat atau waktu yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan. Seorang yang memiliki kinerja yang tinggi akan memperlihatkan sikap yang positif terhadap pekerjaanya, sedangkan yang tidak puas akan memperlihatkan sikap yang negatif terhadap pekerjaanya itu sendiri. Kinerja yang tinggi merupakan cerminan karyawan yang merasa puas akan pekerjaanya dan akan memenuhi semua kewajibanya sebagai karyawan atau mempunyai disiplin yang baik. Salah satu faktor pendukung terciptanya kinerja pegawai yang tinggi adalah pemberian motivasi kepada karyawan. Adanya tuntutan untuk mengembangkan sumber daya manusia maka Dinas Pemuda dan Olahraga dituntut untuk mengoptimalkan kinerjanya. Kinerja dapat dioptimalkan jika faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dikelola dengan baik. Dimana aspek-aspek yang perlu dinilai dalam menilai kinerja seseorang yaitu kualitas pekerjaan (quality of work), ketepatan (promptness), inisiatif (initiative), kemampuan (capability), dan komunikasi (communication). Terkait dengan kinerja pegawai Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, maka faktor motivasi dalam mempengaruhi kinerja perilaku pegawai sangat penting. Dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengembangan Bakat Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Drs. Nandang Roekanda di lapangan terlihat bahwa kinerja pegawai pada Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat belum optimal. Secara umum cara memberikan motivasi sudah tepat namun demikian ha-hal yang perlu diperbaiki diantaranya ketersediaaan anggaran untuk meningkatkan kemapuan Kinerja Aparatur terbatas, konsistensi kebijakan dan motivasi sangat mempengaruhi kinerja kurang, keterbatasan Kesempatan untuk memberikan reward bagi karyawan yang berprestasi, keterbatasan Sarana dan Prasarana penunjang Kinerja, dan yang terakhir lingkungan dan ketentuan peraturan yang ada. Dengan melihat latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam suatu penelitian tugas akhir dengan

mengangkat judul PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI JAWA BARAT. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis mengidentifikasikan masalahmasalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan motivasi karyawan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat 2. Bagaimana kinerja karyawan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat 3. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menginterpretasikan data yang akan digunakan untuk memecahkan permaslahan yang telah teridentifikasikan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan motivasi karyawan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat 2. Utntuk mengetahui produktivitas kerja karyawan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak,diantaranya : 1. Pihak Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dalam meyusun program kerja yang dapat

menumbuhkan motivasi karyawan sehingga dapat menumbuhkan motivasi pegawai untuk dapat mencapai kinerja yang maksimal. 2. Pihak Peneliti Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dimana penulis dapat memperoleh gambaran nyata mengenai penerapan teori yang telah dipelajari di bangku perkuliahan dan membandingkannya dengan kenyataan di lingkungan dunia usaha. 3. Pihak Pembaca Sebagai salah satu informasi dan pengetahuan yang dapat memberikan manfaat dan juga pihak-pihak lain yang menaruh minat terhadap penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berguna tentang motivasi dan kinerja. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, karena apabila motivasi kerja dari seseorang itu tinggi maka kinerja individu tersebut juga akan baik. Motivasi menurut Hasibuan (2008:148) yaitu motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Motivasi juga memiliki beberapa indikator, yaitu motif, harapan dan insentif. Kinerja merupakan apa saja yang telah dikerjakan oleh pegawai atau bekerja sebagaimana pekerjaannya dalam perusahaan. Kinerja sangat penting bagi perusahaan untuk menggapai cita-cita perusahaan guna mencapai produktivitas yang meningkat. Kinerja menurut Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja menyatakan bahwa : Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja.

Seperti motivasi kinerja juga memiliki beberapa indikator seperti yang dicantumkan oleh Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya tersebut, yaitu; kualitas kerja, kuantitas kerja, kehandalan dan sikap. Oleh karena itu, pemberian motivasi harus diberikan kepada pegawai agar diharapkan kinerja pegawai tersebut meningkat sehingga dapat bekerja secara lebih baik lagi agar cita-cita perusahaan dapat tercapai serta meningkatkan produktivitas bagi perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mc Clelland, Edward Murray, Miller dan Gordon W. yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2006 : 75) menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi dengan kinerja artinya pegawai yang mempunyai motivasi tinggi cenderung memiliki kinerja yang tinggi, sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah dimungkinkan karena motivasinya rendah. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dibuat bagan kerangka pemikiran sebagai berikut : MOTIVASI KINERJA - Kualitas Kerja 1. Kebutuhan psikologis 2. kebutuhan keselamatan dan keamanan 3. kebutuhan social 4. kebutuhan penghargaan 5. kebutuhan aktualisasi diri - Kehadiran dan ketepatan waktu - Inisiatif - Kemampuan - Komunikasi Sedarmayanti (2009:391) Hasibuan (2008:148)

1.5.2 Hipotesis Berdasarkan pada uraian kerangka pemikiran di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis bahwa : Ho : Menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh positif antara motivasi dengan kinerja karyawan. H1 : Menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi dengan kinerja karyawan. Sehingga penulis menyatakan suatu hipotesis bahwa : Motivasi yang Dilakukan Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Akan Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Karyawan. 1.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis menggunakan uji t. 1. Teknik Pengumpulan Data Yaitu metode penelitian yang bertujuan mengumpulkan sebanyak mungkin data yang berhubungan dengan penelitian yang mana data tersebut menunjang dalam melakukan kegiatan penelitian tersebut. Sedangkan untuk pengumpulan data penelitian penulis menggunakan 2 (dua) cara, yaitu : a. Studi Lapangan (Field Research) Dengan cara ini penulis mengadakan penelitian langsung untuk memperoleh data-data perusahaan. Ada 2 (dua) cara yang dilakukan oleh penulis untuk mengambil data dari perusahaan,yaitu: - Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan terhadap staff, pimpinan, dan karyawan yang berhubungan dengan obyek penelitian. - Observasi Observasi dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada perusahaan untuk memperoleh data serta keterangan mengenai masalah yang diteliti. b. Studi Kepustakaan (Library Research) Dalam penelitian ini, penulis memperoleh dan mengumpulkan data dengan informasi berdasarkan penelaahan yang bersumber dari koran,majalah, dokumen-dokumen, catatan perkuliahan serta buku-buku lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti guna memperoleh landasan dalam pengolahan data dan pembuatan kesimpulan. 2. Teknik Pengolahan Data Setelah terkumpul dan tersusun sejumlah informasi, penulis melakukan pengolahan data dengan cara menimbang,menyaring,mengatur dan mengklarifikasi data yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang diteliti 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian dalampenelitian terdiri atas : a. Variabel Bebas (Independent Variable) Suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain (variabel tidak bebas/ dependent variable). Didalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengaruh motivasi. b. Variabel Tidak Bebas (Dependent variable) Suatu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (variabel bebas/ Independent variable). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tidak bebas adalah produktivitas kerja. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk membuat skripsi ini, penyusun melakukan penelitian pada Dinas Olahraga dan Pemuda yang berlokasi di Jl. Dr. Radjiman No. 6A Bandung dengan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.