BAB I PENDAHULUAN. Keteladanan (Modelling) dalam pendidikan merupakan metode. paling efektif diantara metode-metode yang ada dalam membentuk perilaku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan di desain sedemikian rupa untuk memudahkan. siswa memahami pelajaran. Hampir semua dari faktor pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral

Diajukan oleh LESTARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam pendidikan sangat diutamakan dan ditekankan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Offset, 2014, hlm Ibid, hlm Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGI. Proposal Disertasi : Oleh H. Arifuddin

Pendidikan Agama Islam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa

BAB IV URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

PERAN MUBALIGH DALAM PENERAPAN AJARAN ISLAM PADA REMAJA MASJID AL-KHAERAT DESA TETEASA KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa membingungkan

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN PELATIHAN PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernilai, penting, penerus bangsa. Pada kenyataannya, tatanan dunia dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Rini Dwi Susanti, Strategi Pembelajaran Bahasa, NORA MEDIA ENTERPRISE, Kudus, 2011, hal. 83

BAB IV ANALISIS. pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pengendalian diri peserta didik di

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

Ramah adalah sesuatu yang berhubungan dengan senyum dan sapaan hangat.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan-nya. Manusia akan merasa tenang dan tentram hatinya kalau dapat mendekatkan

Assalamualaikum Wr. Wb

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berguna kelak di kemudian hari.sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 1 Dalam konteks kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB IV ANALISIS ETIKA HUBUNGAN GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 1 TIRTO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan lebih lanjut (Depdiknas, 2011). Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-qur an adalah firman Allah SWT, sebagai mu jizat Nabi Muhammad. petunjuk bagi ummat manusia. Sebagai firman Allah, Al-qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cahny Sudiarni, 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta berdiri pada tanggal 2 Juni Fasilitas yang ada di MTs X

A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN MELALUI KETELADANAN: SOLUSI MENGURANGI TAWURAN PELAJAR TAMRIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keteladanan (Modelling) dalam pendidikan merupakan metode paling efektif diantara metode-metode yang ada dalam membentuk perilaku moral(akhlak), spiritual dan sosial anak. Nabi Muhammad SAW berhasil dalam menyebarkan agama Islam karena dalam segala kehidupannya, beliau selalu mengedepankan keteladanan sebelum menterjemahkannya sendiri dalam ungkapan verbal (kata-kata). 1 Keteladanan Nabi Muhammad SAW bukan keteladanan yang absurd dan mustahil di contoh oleh manusia umumnya. Ketika Nabi Muhammad SAW berinteraksi dengan Allah sang Khaliq, dengan sesama manusia dan dengan lingkungan, semuanya terdapat keteladanan yang dapat dijadikan sebagai bahan inspirasi moral bagi seseorang untuk melakukan hal yang sama. Interaksi edukatif yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini selanjutnya dapat dirumuskan dengan: Akhlak manusia terhadap Allah, akhlak manusia dengan dirinya sendiri, akhlak manusia dengan manusia lainnya, dan akhlak manusia dengan lingkungan. 2 Tidak dipungkiri dalam sebuah kehidupan rumah tangga, orang tua memang kunci pokok dan tanggung jawab terhadap keseluruhan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak-anaknya. Segala hukum dan norma yang berlaku dalam kehidupan keluarga, maka orang tualah sebagai pembuat hukum dan norma dan berkewajiban untuk menegakkannya yang kemudian menjadi pegangan dari unit keluarga itu untuk menjadi pegangan dalam menjalankan aktivitas kehidupan dalam keluarga. 1 Untung M.S, Muhammad Sang Pendidik, (Semarang:PustakaRizkiPutra,2005), cet.i,h.160. 2 Ibid, h. 163. 1

2 Besarnya posisi peran dan tanggung jawab orang tua dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga menunjukan bahwa ada faktor otorisasi dari pihak orang tua sebagai pengendali keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu, unit keluarga menempatkan posisi Ayah dan Ibu sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak - anaknya. Demikian juga, setiap anggota rumah tangga, berkewajiban ikut mendukung terbangunya keluarga yang sejahtera dan bahagia lahir dan batin, dimana suasana harmonis dan ketentraman hidup (sakinah ) tercipta atau terbangun dengan baik didalam kehidupan setiap keluarga atau rumah tangga. Dalam konsep dan konteks orang tua sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, secara prinsipil eksistensial orang tua menjadi strategis dalam pandangan teologis, keluarga menempati posisi yang terjaga guna mendapatkan rahmat Allah dan menjauhi laknat Allah SWT. Oleh karena itu, dalam prespektif Islam keluarga adalah sebuah institusi pembinaan yang juga secara internal memiliki aspek tanggung jawab. Amanah ini kelak akan di minta pertanggung jawabannya diakhirat dihadapan mahkamah Ilahi Rabbi atas pelaksanaan pembinaan keluarga. Untuk menjalankan fungsi keluarga sebagai institusi pembinaan pada jalur pendidikan di luar sekolah secara bertanggung jawab, maka peranan orang tua sangat dibutuhkan, yaitu bagaimana orang tua dapat menunjukkan sikap dan perilaku yang dapat diteladani anggota keluarga, khususnya putra putrinya di rumah sehingga dapat memberi pengaruh terhadap pembinaan keluarga, terutama pada anak-anaknya.

3 Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan dan dilakukan, karena kehidupan rumah tangga cukup memberikan pengaruh pada proses pengenalan, penerimaan, perjalanan pembentukan prilaku anak. Melalui peran orang tua dalam hubungannya dengan peciptaan suasana nilai pendidikan keagamaan. Nurcholis mengemukakan bahwa: Pendidikan Agama dalam rumah tangga jelas melibatkan peran orang tua serta keseluruhan anggota keluarga dalam upaya menciptakan suasana keagamaan yang baik dan benar dalam keluarga, oleh karena itu, keteladanan orang tua yang utama adalah peran tingkah laku, teladan dan pola pola hubungan dengan anak yang dijiwai dan disemangati oleh nilai nilai keagamaan yang menyeluruh. 3 Implementasi peran orang tua dengan menampakkan unsur keteladanan memberikan arti bahwa dimensi pendidikan yang melibatkan tingkah laku untuk dicontoh lebih efektif dari pada bahasa ucapan. Oleh karena itu, kualitas ucapan yang banyak tanpa disertai dengan teladan tidak akan banyak memberikan sumbangan dalam memberikan pengaruh posistif terhadap kepribadian anak, sehingga seharusnya antara ucapan dan prilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari yang terbangun dalam lingkungan keluarga yang di perlihatkan orang tua harus sejalan. Bila terjadi kontradiksi,maka pada diri anak akan mengalami gejolak secara psikologis. Berdasarkan nilai dan tata laku orang tua yang dapat mencerminkan keteladanan, maka secara langsung dan tidak langsung akan memberikan pengaruh pada perkembangan kepribadian anak dikemudian hari. Kondisi demikian lebih mudah diikuti dan diterima mengingat anak memiliki ikatan 3 Nurcholis Majid, Masyarakat religius (jakarta; paramadina, 1997), hlm. 127.

4 emosional dan ruang interaksi yang intensif dalam kehidupan keluarga. Karena itu apa yang terjadi dan terus berlangsung dalam lingkungan keluarga memiliki korelasi positif bagi kemungkinan anak untuk menirunya. Kondisi objektif dilokasi penelitian yakni di Desa Baku-Baku menunjukan adanya indikasi bahwa anak remaja kurang menampakan prilaku yang Islami. Yang ditandai dengan remaja berperilaku kurang memperdulikan aturan-aturan Agama, baik dalam bertutur kata, bersikap maupun dalam pengamalan ajaran agama. Atas dasar itulah selanjutnya penulis akan meneliti di Desa Baku-Baku Kabubaten Konawe Kepulauan. Dari latar belakang diatas, menarik inisiatif peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Keteladanan Orang Tua dalam Membentuk Kepribadian yang Islami di Desa Baku-Baku Kecamatan Wawonii Selatan Kabupaten Konawe Kepulauan. B. Fokus Penelitian. Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan keteladanan orang tua dalam membentuk kepribadian anak yang islami dan mendeskripsikan kepribadia anak yang islami di Desa Baku-Baku Kec. Wawonii Selatan Kab. Konawe Kepulauan. Penelitian ini tidak melihat dan mendiskusikan factor-faktot pendukung dan penghambat serta melihat upaya-upaya yang di lakukan oleh orang tua dalam membentuk kepribadian anak yang islami.

5 C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah Deskripsi Keteladanan orang tua dalam keluarga terhadap kepribadian anak yang Islami Di Desa Baku-Baku Kec. Wawonii Selatan Kabupaten Konawe Kepulauan. 2. Bagaimanakah Deskripsi kepribadian anak di Desa Baku-Baku Kec. Wawonii Selatan Kab. Konawe Kepulauan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Deskripsi Keteladanan orang tua dalam keluarga terhadap kepribadian anak yang Islami Di Desa Baku-Baku Kec. Wawonii Selatan Kabupaten Konawe Kepulauan. 2. Deskripsi kepribadian anak di Desa Baku-Baku Kec. Wawonii Selatan Kab. Konawe Kepulauan. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Untuk memberikan analisis ilmiah kepada masyarakat luas khususnya masyarakat di Desa Baku-Baku yang berkaitan dengan nilai keteladanan orang tua dengan aspek pembentukan kepribadian anak dalam nuansa Islami.

6 2. Memberikan pemahaman kepada anak bahwa pentingnya prilaku yang Islami dalam keluarga dan di masyarakat guna terbangunya hubungan yang harmonis sehingga menciptakan sosial masyarakat yang baik. 3. Sebagai sumbangan ilmiah penulis kepada almamater dalam membantu memberikan hasil- hasil analisis dalam memperkaya khasanah ilmiah untuk pengembangan riset dan untuk kepentingan kelembagaan instisional kepada mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kendari di kemudian hari. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjabaran definisi, sebagai berikut: 1. Keteladanan orng tua dalam penelitian ini adalah sikap dan contoh yang dibangun oleh orang tua untuk dicontohkan kepada anak-anaknya melalui aktifatas/kegiatan yang dilakukan oleh orang tua sehari-hari. 2. Kepribadian anak dalam penelitian ini adalah sikap-sikap yang harusnya dimiliki oleh seorang anak seperti, melaksanakan ibadah, hormat santun kepada orang tua, hormat kepada guru, kepda sesama manusia, membantu orang lain, suka belajar, tidak menghabiskan waktu dengan sia-sia, tidak melakukan kerusakan baik untuk dirinya ataupun bagi orang lain,mencuri,menipu dan berbohong, pemaaf, mengonsumsi minuman keras, dan menjauhi seks bebas.