PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI KANTOR KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

PENGARUH SEMANGAT KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

STUDI TENTANG INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN KLANDASAN ILIR KOTA BALIKPAPAN.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

KINERJA LURAH DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN GUNUNG LINGAI KOTA SAMARINDA

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: GOOD GOVERNANCE. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRATIF PT. PDAM TIRTA TAMAN KOTA BONTANG PADA KATEGORI RUMAH TANGGA

Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat dengan DisiplinKerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. publik. Pemahaman mengenai good governance berbeda-beda, namun sebagian

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

KORELASI PENGAWASAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA. Novika Andriana 1

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah selanjutnya

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

Linda 1. Abstrak. Kata Kunci: kualitas sumber daya manusia, tunjangan kinerja, pelayanan masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI. Good governance dalam sistem administrasi Indonesia diterapkan seperti dalam

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN DESA LABANGKA BARAT KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN KUARO KABUPATEN PASER AINUL YAQIN 1

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DESA BUNGA PUTIH KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA. Ignasius Adi Haryono

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

KUALITAS PELAYANAN PENGURUSAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

I. PENDAHULUAN Gelombang reformasi telah bergulir menuntut perubahan dalam segala tatanan kehidupan

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR CAMAT SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tanzeh Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. Boediono, B Pelayanan Prima. Rineka Cipta: Jakarta

PENGARUH PENGAWASAN PEMIMPIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

Jurnal Ekonomi Pembangunan

KUALITAS PELAYANAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. good governance. Good governance merupakan salah satu alat reformasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat. 1. Keterbukaan proses pelayanan publik pada pelayanan pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan informasi keuangan kepada publik, Dewan Perwakilan. rakyat Daerah (DPRD), dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR GOOD GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAGI WAJIB PAJAK (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA JAKARTA PENJARINGAN) Oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KAMPUNG KILIARMA DISTRIK AGIMUGA KABUPATEN MIMIKA PROPINSI PAPUA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA KERJA DAN KEPEMIMPINAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KELURAHAN MOJOROTO KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif

PENYEDIAAN LISTRIK OLEH PT. PLN (PERSERO) LONG IRAM DI KECAMATAN LONG IRAM KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

PELAYANAN PENGURUSAN HAK TABUNGAN HARI TUA DAN PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SAMARINDA. Ricky Aprianus Marcus

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM RANGKA PELAYANAN PUBLIK DI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial,

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN DI KANTOR CAMAT TINANGKUNG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. daerah, tetapi keberadaan RSD masih dipandang sebelah mata oleh. masyarakat. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pelayanan

PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013

Feni Pertiwi 1. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja, Regresi Sederhana. Universitas Mulawarman.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif dan sumber data yang digunakan. berhubungan dengan penelitian.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PUBLIK PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya negara dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara serta menciptakan

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

Kresin Krismananda 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

Maulidatul Hasanah 1

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

1. Professional 2. Efektif 3. Sederhana 4. Kejelasan dan kepastian 5. Keterbukaan 6. Efisien 7. Ketepatan waktu 8. Responsive 9.

Transkripsi:

ejournal Administrasi Publik, 2015, 3 (3) 781 792 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI KANTOR KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER Chalifatus Sa idah ejournal Administrasi Publik Volume 3, Nomor 3, 2015

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL Artikel ejournal dengan identitas sebagai berikut: Judul Pengarang : Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima Di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser : Chalifatus Sa idah NIM : 1102015045 Program Studi : Administrasi Publik Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman telah diperiksa dan disetujui untuk dionlinekan di ejournal Program Studi Administrasi Publik Fisip Unmul. Samarinda, 19 Mei 2015 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Hj. Aji Ratna Kusuma M.Si M.Si NIP. 19590308 198403 2 001 19571014 198601 2 002 Dra. Rosa Anggraeiny, NIP. Bagian di bawah ini DIISI OLEH PROGRAM STUDI Identitas terbitan untuk artikel di atas Nama Terbitan : ejournal Administrasi Publik KETUA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK Volume : Nomor : Tahun : 2015 Drs. M.Z. Arifin, M.Si Halaman : NIP. 19570606 198203 1 001

ejournal Administrasi Publik, 2015, 3 (3) 781 792 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI KANTOR KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER Chalifatus Sa idah 1 ABSTRAK Chalifatus Sa idah, 2015, Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima Di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Bimbingan Ibu Prof. Dr. Hj. Aji Ratna Kusuma M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Rosa Anggraeiny, M.Si selaku dosen pembimbing II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser dan mengukur besar pengaruh pengaruh good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini meliputi independen variabel atau good governance dan dependen variabel atau variabel pelayanan prima. Dalam penelitian ini menggunakan 98 orang sebagai sampel dengan menggunakan teknik sampel accidential. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Alat pengukur data yang digunakan ialah skala likert. Analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment (r xy ) dan analisis Regresi Linier Sederhana. Kesimpulan berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang dihasilkan dengan menggunakan rumus korelasi Puduct Moment, hipotesis yang diajukan dapat diterima untuk N=98, dimana r xy hitung lebih besar dari harga kritis r xy tabel (0,772>0,167) pada tingkat α 0,10. Dan termasuk dalam pengaruh yang kuat antara good governance dengan pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Kemudian melakukan uji regresi sederhana dan memperoleh hasil persamaan Y = 3,84 + 0,841X. Selanjutnya dari hasil uji determinasi besar pengaruh good governance dengan pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser adalah 59,6%. Dimana pelayanan prima kurang maksimal karena penyelesaian pelayanan di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser kadang kala tertunda-tunda sehingga ketepatan waktu pelayanan belum optimal. Kata Kunci : Good Governance dan pelayanan prima. PENDAHULUAN Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis,, terdapat indikasi yang mengarah pada masih adanya perbedaan hak dalam mendapatkan pelayanan 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: chalifatus@gmail.com

ejournal Ilmu Publik, Volume 3, Nomor 3, 2015 : 781-792 dimana pegawai di kantor kecamatan Long Kali masih saja lebih mengutamakan keluarga maupun teman yang dikenal, serta masih adanya pegawai di kantor kecamatan yang masuk siang dan pulang kerja lebih cepat dari jam kerja sehingga menyebabkan urusan dalam pelayanan kepada masyarakat tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dari masalah diatas untuk dapat mengetahui pengaruh good governance terhadap pelayanan prima. maka dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima Di Kantor Kecamatan Longkali Kabupaten Paser. Rumusan Masalah Dengan berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang penulis kemukakan dalam skripsi ini yaitu Apakah ada pengaruh good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Longkali Kabupaten Paser?. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Longkali Kabupaten Paser. Manfaat Penelitian 1. Segi Teoritis, dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ruang lingkup Ilmu Administrasi Negara. 2. Segi praktis, a. Sebagai tolak ukur bagi pegawai Dinas di Kantor Kecamatan Longkali dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan. b. Sebagai bahan acuan bagi penelitian yang berminat untuk mengadakan penelitian lanjutan mengenai pengaruh good governance terhadap pelayanan prima. KERANGKA DASAR TEORI Teori dan Konsep Governance Menurut Hardijanto (dalam Santosa, 2009:55) pengertian governance mengandung makna yang lebih luas dari pada government, karena tidak hanya mengandung arti sebagai proses pemerintahan, tetapi termasuk didalamnya mencakup mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan sektor negara, masyarakat, dan swasta. Selanjutnya, Rochman (dalam Salam, 2007:248) menyatakan bahwa governance adalah mekanisme pengelolaan 782

Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima (Chalifatus S) sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non negara dalam satu usaha kolektif. Good Governance Keraf (dalam Salam, 2007:249-250) mengartikan good governance sebagai adanya dan berfungsi baiknya beberapa perangkat kelembagaan sedemikian rupa sehingga memungkinkan kepentingan masyarakat bisa dijamin dengan baik. Kemudian Good governance menurut Mas oed (dalam Santosa, 2008:55) dapat diartikan sebagai prinsip dalam mengatur pemerintahan yang memungkinkan layanan publiknya efisien, sistem pengadilannya bisa diandalkan, dan administrasinya bertanggung jawab pada publik. Prinsip Good Governance United National Develoment Program (UNDP) (dalam Tangkilisan, 2005:115) mendefinisikan good governance sebagai hubungan yang sinergis dan konstruktif di antara negara, sektor swasta dan masyarakat (society). Berdasarkan definisi tersebut UNDP kemudian mengajukan karakteristik good governance yang saling memperkuat dan tidak dapat berdiri sendiri, sebagai berikut : 1. Participation. Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legimitasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif. 2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hukum hak asasi manusia. 3. Transparency. Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses lembaga dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dipantau. 4. Responsiveness. Lembaga dan proses harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders. 5. Consensus orientation. Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan maupun proses prosedur. 6. Effectiveness and efficiency. Proses dan lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan mengguanakan sumber yang tersedia sebaik mungkin. 7. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat ( civil society) bertanggung jawab kepada publik dan lembaga stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi. 783

ejournal Ilmu Publik, Volume 3, Nomor 3, 2015 : 781-792 8. Strategic vision. Para pemimpin dan publik harus mempunyai prespektif good governance dan pengenbangan manusia yang luas serta jauh kedepan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembanguan semacam ini. Pelayanan Moenir (dalam Pasolong, 2010:128) menyatakan bahwa, pelayanan adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan melaui aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (dalam Pasolong, 2010:128) mengemukakan bahwa pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan Umum/Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 tahun 1993, yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Umum Milik Daerah (BUMD), dalam bentuk barang dan jasa, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun sesuai Peraturan Perundang-Undangan. Pelayanan Prima Menurut Barata (2003:27), pelayanan pri ma adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya agar mereka selalu loyal kepada organisasi / perusahaan. Pelayanan yang diberikan menurut Lehtinen (dalam S wastika, 2005:3) haruslah memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai konsumen karna pada hakekatnya pelayanan adalah suatu kegiatan atau suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung dengan manusia atau mesin secara fisik untuk menyediakan kepuasan konsumen. Pelayanan prima atau excellence service adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan (Elthainammy, dalam Swastika, 2005:3). Indikator Pelayanan Prima Pelayanan prima adalah layanan yang memuaskan pelanggan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 81 Tahun 1995. Dalam keputusan ini dijelaskan sendi-sendi pelayanan prima, yaitu : 1. Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur atau tata cara pelayanan dilaksanakan secara lancar, mudah, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. 2. Kejelasan, dalam arti mencangkup kejelasan dalam hal : 784

Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima (Chalifatus S) a. Prosedur / tata cara pelayanan umum. b. Persyaratan pelayanan umum baik teknis maupun administratif. c. Unit kerja / pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan umum. d. Rincian biaya / tarif pelayanan umum dan tata cara pembayarannya. e. Jadwal waktu penyelesaian pelayanan umum. f. Hak dan kewajiban baik dari pemberi maupun penerima pelayanan umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan / kelengkapannya sebagai alat untuk memastikan proses pelayanan umum. g. Pejabat yang menerima keluhan pelanggan. 3. Keamanan, dalam arti proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan kemanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum. 4. Keterbukaan, dalam arti prosedur / tatacara, persyaratan, satuan kerja / pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan umum, waktu penyelesaian dan rincian biaya / tarif dan hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta. 5. Efisiensi, dalam arti yaitu : a. Persyaratan pelayanan umum hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan umum yang diberikan. b. Dicegah adanya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan, dalam hal proses pelayanannya mempersyaratkan kelengkapan persyaratan dari satuan kerja / instansi yang terkait. 6. Ekonomis, dalam arti pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan : a. Nilai barang atau jasa pelayanan umum dan tidak menentukan biaya yang tinggi diluar kewajaran. b. Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk membayar secara umum. c. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Keadilan yang merata, dalam arti cakupan / jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil. 8. Ketepatan waktu, dalam arti pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah diselesaikan. Teori Dasar (Teori Penghubung) Berdasarkan teori-teori yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka terdapat teori yang menghubungkan kedua variabel yaitu good governance dengan pelayanan prima. Sebagaimana menurut pendapat Tjokroamidjojo 785

ejournal Ilmu Publik, Volume 3, Nomor 3, 2015 : 781-792 (2000:11) menyatakan bahwa yang di maksud dengan good governance adalah terdapatnya beberapa unsur untuk dapat terciptanya penyelenggaraan pemerintah yang baik dalam rangka peningkatan mutu pelayanan masyarakat (pelayanan prima). Hipotesis Hipotesis menurut Sugiyono (2012:5) merupakan jawaban sementara terhadaprumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikanbaru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta. H 0 : Diduga good governance tidak berpengaruh terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Longkali. H a : Diduga good governance berpengaruh terhadap pelayanan prima di kantor Kecamatan Longkali. Definisi Konsepsional Berkenaan dengan penelitian ini, maka penulis memberikan definisi konsepsional, yaitu: 1. Good governance adalah penyelenggaraan pemerintahan yang baik, mampu merespon kebutuhan masyarakat dengan baik dan bertanggung jawab, serta terbuka dalam melaksanakan tugas-tugas negara sesuai dengan Perundang- Undangan yang berlaku. 2. Pelayanan prima adalah suatu pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai konsumen dalam pelayanan, melayani dengan sepenuh hati, memberi pelayanan secara sederhana dan tepat waktu sehingga dapat memberikan kepuasan dalam memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat. Definisi Operasional Dalam definisi operasional terkandung indikator-indikator dari independent dan dependent variabel, yaitu: 1. Good governance (X) dalam penelitian ini diukur melalui indikator sebagai berikut: 1) Transparansi 2) Akuntabilitas 3) Responsif 2. Pelayanan prima (Y) dalam penelitian ini diukur melalui indikator sebagai berikut: 1) Kesederhanaan 2) Ketepatan waktu 3) Kesamaan hak 786

Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima (Chalifatus S) METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah pada penelitian ini, maka jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan kausal sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh jumlah kepala keluarga yang ada di Kantor Kecamatan Long Kali sebanyak 5.578 kepala keluarga. Selanjutnya dalam menentukan sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling accidential dimana yang menjadi sampel adalah 98 orang masyarakat yang kebetulan bertemu dengan peneliti menurut keinginan peneliti dan orang tersebut dipandang dapat dijadikan sumber data. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :Penelitian kepustakaan ( library research), Penulis berusaha mempelajari data dari literatur dan sumber bacaan yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan. 1. Penelitian lapangan yaitu penelitian langsung ke lokasi yang menjadi objek penelitian sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah melakukan perbincangan-perbincangan dan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada beberapa orang pegawai. b. Observasi Observasi adalah cara penulis untuk mengumpulkan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti. c. Kuesioner (Angket) Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan penulis untuk memperoleh informasi dan data dari responden yang berhubungan dengan penelitian. d. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu cara untuk memperoleh suatu data atau informasi mengenai hal-hal atau variabel yang ada kaitannya dengan penelitian. Alat Pengukur Data Alat pengukur data yang dipergunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2012:107), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. 787

ejournal Ilmu Publik, Volume 3, Nomor 3, 2015 : 781-792 Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenjang 5 (1, 2, 3, 4, 5) dengan menggunakan skor pada setiap indeksnya sebagai berikut: 1. Bila responden menjawab (a) diberi skor 5. 2. Bila responden menjawab (b) diberi skor 4. 3. Bila responden menjawab (c) diberi skor 3. 4. Bila responden menjawab (d) diberi skor 2. 5. Bila responden menjawab (e) diberi skor 1. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh variabel good governance (X) terhadap variabel pelayanan prima (Y) menggunakan korelasi product moment yaitu dengan rumus sebagai berikut: r xy = Sedangkan untuk mengukur pengaruh good governance terhadap pelayanan prima digunakan rumus Regresi Linear Sederhana yaitu: Y = a + bx Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Long Kali merupakan kecamatan yang terluas diantara kecamatan lain yang ada di Kabupaten Paser. Dari total luas 2.385,39 km2, 2.250,44 km2 diantaranya adalah wilayah darat dan 134,95 km2 adalah wilayah laut. Dimana Kecamatan Long Kali terletak pada daerah khatulistiwa yang berada pada posisi 01 0 31 40,54 Lintang Utara dan 116017 48,65 Bujur Timur, secara administratif batas wilayahnya sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Selat Makassar c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Long Ikis d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Muara Komam dan Provinsi Kalimantan Tengah Wilayah Kecamatan Longkali terdiri dari 22 desa, yaitu: Muara Telake, Sebakung, Sebakung Taka, Sebakung Makmur, Muara Adang II, Bente/Tualan, Mendik, Mendik Makmur, Mendik Bhakti, Mendik Karya, Munggu, Muara Pias, Muara Toyu, Perkuwen, Pinang Jatus, Muara Lambakan, Kepala Telake, Maruat, Petiku, Makmur Jaya, Putang, dan Gunung Putar serta terdiri dari 1 kelurahan yaitu Long Kali. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Kecamatan Long Kali pada tahun 2013 adalah 27 orang yang terdiri dari 25 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. 788

Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima (Chalifatus S) a. Visi Terwujudnya Pelayanan yang Memuaskan Pada Masyarakat. b. Misi 1. Melaksanakan Pelayanan Prima yang Diperlukan Masyarakat 2. Memberikan Kemudahan Dalam Pelayanan Dan Informasi 3. Menjadikan Pelayanan Sebagai Prioritas Dan Kepedulian Terhadap Masyarakat c. Motto Memberikan Pelayanan Dengan Setulus Hati Analisis Data Adapun tahapan atau langkah untuk mengetahui pengaruh good governance terhadap pelayanan prima, yaitu : a. Menghitung nilai koefisien korelasi antara variabel good governance (X) dengan pelayanan prima (Y) menggunakan korelasi product moment: r xy = b. Menghitung nilai regresi antara variabel good governance (X) dengan pelayanan prima (Y) menggunakan rumus Regresi Linear Sederhana yaitu: Y = a + bx c. Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara r xy (yang diperoleh dari tabel hasil penghitungan) dengan r xy pada tingkat α 0,10 pada lampiran harga kritis koefisien korelasi Product Moment. Apabila r xy hitung lebih besar dari r xy tabel dengan N=98 maka terdapat pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Pembahasan Dalam uji hipotesis yang telah dilakukan, penulis menyajikan tabel perhitungan pengaruh good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. Good governance memperoleh skor ratarata 466 termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan pelayanan prima skor rata-rata memperoleh skor sebesar 455 termasuk dalam kategori sangat baik. Dari pembahasan yang memaparkan tentang pengujian hipotesis menjelaskan bahwa H a diterima yaitu dan H 0 ditolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung > r tabel (0,772 > 0,167) yang termasuk dalam kategori kuat. Selanjutnya besar nilai pengaruh antara good governance terhadap pelayanan prima diperoleh dengan persamaan regresi yaitu Y = 3,84 + 0,841X yang berarti bahwa nilai konstanta sebesar 3,84 dan nilai koefisiennya sebesar 0,841 yang menunjukkan bahwa jika good governance diperhatikan atau jika terjadi peningkatan good governance maka pelayanan prima akan mengalami perubahan atau peningkatan nilai sebesar 0,841. Berdasarkan dari hasil uji determinasi besar 789

ejournal Ilmu Publik, Volume 3, Nomor 3, 2015 : 781-792 pengaruh variabel good governance terhadap variabel pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser adalah 59,6%. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini yang berjudul Pengaruh good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian yang diperoleh, terdapat pengaruh antara good governance terhadap pelayanan prima di Kantor Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser positif dan kuat dimana good governance di Kantor Kecamatan Long Kali sangat di tentukan oleh pelaksanaan transparansi, akuntabilitas dan responsif, kemudian pelayanan prima sangat di tentukan oleh kesederhanaan, ketepatan waktu serta kesamaan hak. 2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana antara good governance terhadap pelayanan prima diperoleh kesimpulan bahwa setiap terjadi peningkatan good governance maka akan terjadi peningkatan terhadap pelayanan prima, sehingga jika ingin meningkatkan pelayanan prima maka harus memperhatikan good governance. Saran 1. Good governance berpengaruh terhadap pelayanan prima, maka penting untuk pegawai dinas di kantor Kecamatan Long Kali untuk lebih memperhatikan respon pegawai terhadap masyarakat agar dapat mempertahankan nilai good governance yang sudah termasuk kedalam kategori sangat baik, bila ada masyarakat yang datang ke kantor Kecamatan sudah seharusnyalah pegawai langsung cepat tanggap menanyakan keperluan ataupun kebutuhan mereka agar tata pemerintahan bisa menjadi lebih baik lagi sehingga pelayanan prima di kantor kecamatan juga dapat meningkat. 2. Ketepatan waktu di Kantor Kecamatan Long Kali haruslah lebih dibenahi lagi, penyelesaian pelayanan khususnya E-KTP yang sering kali terhambat membuat masyarakat sering kali merasa kurang puas akan pelayanan yang di berikan oleh kantor Kecamatan Long Kali. Daftar Pustaka As, Kausar. 2009. Sistem Birokrasi Pemerintahan Di Daerah Dalam Bayang- Bayang Budaya Patron-Klien. Alumni, Bandung. A.W. Widjaja. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima Perpajakan. Alex Media Komputindo, Jakarta. Dwipayana, AAGNA dkk. Membangun Good Governance Di Desa. IRE Press, Yogyakarta. 790

Pengaruh Good Governance Terhadap Pelayanan Prima (Chalifatus S) Dwiyanto, Agus. 2008. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik (Konsep, Dimensi, Indikator Dan Implementasinya). Gava Media, Yogyakarta. Ismail. 2009. Etika Birokrasi (Dalam Pers pektif Manajemen Sumberdaya Manusia). Ash-Shiddiqy Press, Malang. Indiahono, Dwiyanto. 2009. Perbandingan Administrasi Publik (Model, Konsep dan Aplikasi). Gava Media, Yogyakarta. Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Pembaruan, Yogyakarta. LAN Samarinda. 2003. Membumikan Konsep Reformasi Birokrasi. Pusat Kajian Dan Pendidikan Dan Latihan Aparatur III, Samarinda. Moenir, A.S. 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Aksara, Jakarta. Mustafidah, Tukiran TH. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Alfabeta, Bandung. Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Alfabeta, Bandung.. 2012. Teori Administrasi Publik. Alfabeta, Bandung. Purwanto, Erwan Agus dan Agus Pramusinto. Reformasi Birokrasi, Kepemimpinan Dan Pelayanan Publik (Kajian Tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia. Gava Media, Yogyakarta. Safiie, Inu Kencana. 2011. Manajemen Pemerintahan. Pustaka Reka Cipta, Bandung. Salam, Dharma Setyawan. 2007. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Djambatan, Jakarta. Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik). Madin Maju, Bandung Santosa, Pandji. 2009. Administrasi Publik : Teori dan Aplikasi Good Governance. Refika Aditama, Bandung. Sinambela, dkk. 2008. Reformasi Pelayanan Publik (Teor i, Kebijakan dan Implementasi). Bumi Aksara, Jakarta. Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi penelitian. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung.. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. Syakrani dan Syahriani. 2009. Implementasi Otonomi Daerah Dalam Perspektif Good Governance. Pustaka Belajar, Yogyakarta. Tangkilisan, Hessel NS. 2005. Manajemen Publik. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Teguh Sulistiyani, Ambar. 2004. Memahami Good Governance : Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia. Gava Media, Yogyakarta. Tjokroaminoto, Bintaro. 2000. Good Governance (Paradigma Baru Manajemen Pembangunan). UI-Press, Jakarta. 791

ejournal Ilmu Publik, Volume 3, Nomor 3, 2015 : 781-792 Warsito, Teguh Yuwono. 2003. Otonomi Daerah (Ca pacity Building dan Penguatan Demokrasi lokal). Puskodak UNDIP, Semarang. Widodo, Joko. 2001. Good Governance: Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas Dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Insan Cendekia, Surabaya SUMBER LAIN Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 1993 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1995 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/26M.PAN/2/2004 792