PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL JURNAL. Oleh Edo Ihzandy NIM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NGIJON 2, SLEMAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh Lia Endah Kusnawati NIM

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS BUSUR MANUAL DI SMK N 1 PUNDONG BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK SULAMAN BEBAS PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA UNTUK SISWA KELAS IX SMPN 1 SEWON

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh Ulfah Riza Lina NIM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MAPEL IPA UNTUK SISWA KELAS V DI SDN KUWARON 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF MAZE BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR

PENGEMBANGAN VIDEO INSTRUKSIONAL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BATIK TULIS BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS VII DI

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA BAGI SISWA KELAS III SD

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN PAI KELAS II SD NEGERI NGRINGIN DEPOK SLEMAN

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KERTU PINTER BASA JAWA UNTUK KELAS III SDN CATURTUNGGAL 6

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KEJUJURAN UNTUK SISWA KELAS 2 SD 1 PATALAN JETIS BANTUL

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA FLIP CHART UNTUK PEMBUATAN ILUSTRASI BUSANA PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA X BUSANA SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT MEDIA AUDIO PETA TIMBUL (PERADIOTIM) MATERI BENTUK MUKA BUMI BAGI SISWA TUNANETRA DI MTsLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOKOTAR UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF KELAS IV DI SDN CATUR TUNGGAL 3 SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE RANTAI MAKANAN UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SD ARTIKEL JURNAL

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK LISTRIK BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA FLIPCHART SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN ILMU TAJWID BAGI SANTRI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI BUDAYA HIDUP SEHAT UNTUK SISWA SMA KELAS XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN FRAIS BERBASIS ADOBE FLASH CS6

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL

PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN BUMI DAN ALAM SEMESTA KELAS VI SD NEGERI NGRINGIN DEPOK SLEMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN JAHIT BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 DEPOK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER PADA MATERI JENIS-JENIS KELEMBAGAAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BEDAH BERUANG UNTUK MENGENALKAN KONSEP PENGURANGAN PADA ANAK TK KELOMPOK B

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI LONCAT KANGKANG UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK N 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF POKOK BAHASAN ALAT MUSIK GAMELAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SEKOLAH DASAR KELAS V JURNAL SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian pengembangan (research and development). Metode

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR PLC OMRON CPM2A BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH

Pengembangan Permainan... (Nur Fitriana) 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS BERBASIS ADOBE FLASH PRO CS5.5 UNTUK SISWA SMP KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI KELAS X TAV SMK NEGERI 1 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

PLANET EARTH DYNAMICS AND THE SOLAR SYSTEM BASED ON ADOBE FLASH FOR GRADE X IN SMAN 8 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ANDI PRASETYA 10105244013 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016

Pengembangan Multimedia Pembelajaran... (Andi Prasetya) 1 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA DEVELOPMENT OF MULTIMEDIA LEARNING SOSIAL SCIENCE "SOUTHEAST ASIAN COUNTRIES" Oleh: andi prasetya, teknologi pendidikan fip uny, e-mail: emailnyasusah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia pembelajaran yang layak untuk mata pelajaran IPS pokok bahasan Negara-Negara Asia Tenggara kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Teluk, Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang hanya menggunakan sembilan tahap dari sepuluh tahap prosedur model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall. Subjek penelitian ini adalah 26 siswa kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto. Subjek uji coba lapangan awal adalah sebanyak 3 siswa, subjek uji coba lapangan utama adalah sebanyak 8 siswa, dan subyek uji coba lapangan operasional sebanyak 15 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara, dan angket. Analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Penelitian ini telah menggunakan sembilan tahap dari sepuluh tahap prosedur model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall. Hasil penilaian dari ahli materi mendapatkan hasil akhir 4,30 dengan kriteria sangat baik. Hasil penilaian dari ahli media mendapatkan hasil akhir 4,27 dengan kriteria sangat baik / layak, dan hasil akhir penilaian pada uji pelaksanaan lapangan adalah 4,39 dengan kriteria sangat baik / layak, sehingga secara keseluruhan produk multimedia pembelajaran IPS Negara-negara Asia Tenggara dikatakan layak untuk digunakan. Kata kunci: multimedia pembelajaran, lmu Pengetahuan Sosial, Negara Asia Tenggara Abstract This study aims to produce a decent multimedia learning for social science Southeast Asian Countries grade VI Sekolah Dasar Negeri 1 Teluk, Purwokerto. This research is a development reasearch that only uses nine of ten of the stage model procedure of research and development according to Borg and Gall. The subjects were 26 sixth grade students of SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto. The first field trials subject are 3 students, the primary field trials subject are 8 students, and the subject of operational field trials are 15 students. This research used the guidelines for observation, interviews, and questionnaires. The analysis of data is a quantitative descriptive. This study has used nine of ten stages of the stage model procedure of research and development according to Borg and Gall. The results of the assessment of material experts show the final result of 4.30 with the criteria very good. The results of the assessment of media experts show the final result of 4.27 with the criteria of very good / decent, and the final result in the field implementation test is 4.39 with the criteria of very good / decent, so overall of learning multimedia product IPS Southeast Asian countries are fit to use. Keywords: multimedia learning, Sosial Science, Southeast Asian Countries PENDAHULUAN Penggunaan media mempermudah siswa memahami mata pelajaran yang sulit dipahami. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:3), ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk membangun pengetahuan, sikap, nilai-nilai dan keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam berinteraksi di masyarakat baik

2 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi... Tahun..ke.. 2015 sebagai anggota keluarga, warga masyarakat, maupun sebagai warga bangsa. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Agar memudahkan siswa dalam memahami materi yang berkaitan dengan IPS ini, guru bisa memanfaatkan media pembelajaran dalam penyampaian informasinya. Salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh guru ini adalah dengan penggunaan multimedia pembelajaran. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 137) ada beberapa keuntungan dalam multimedia pembelajaran, yaitu: 1) membangkitkan motivasi kepada peserta didik dalam belajar, 2) warna, musik, dan grafis animasi dapat menambahkan kesan realisme, 3) menghasilkan penguatan yang tinggi, 4) kemampuan memori memungkinkan penampilan peserta didik yang telah lampau direkam dan dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya di kemudian hari, 5) berguna sekali untuk peserta didik yang lamban, 6) kemampuan daya rekamnya memungkinkan pengajaran individual bisa dilaksanakan, 7) rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyaknya informasi yang disajikan dengan mudah yang diatur oleh guru, dan membantu pengawasan lebih dekat kepada kontak langsung dengan para peserta didik. Dari hasil observasi dan wawancara pada guru SD N 1 Teluk, guru menyatakan bahwa para siswa kurang memahami tentang pokok bahasan Negara-Negara Asia Tenggara terutama tentang letak Negara-negara Asia Tenggara. Pokok bahasan Negara-Negara Asia Tenggara ini tidak hanya membahas nama Negara dan Ibukota nya saja, melainkan juga mengenai letak Negara, kenampakan alam, dan juga kenampakan sosial Negara tersebut. Hal inilah yang masih kurang dipahami oleh para siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik pada mata pelajaran IPS ini masih menggunakan pembelajaran konvensional dan baru menggunakan media berupa buku cetak dan globe ataupun peta yang kurang menarik perhatian siswa, maka pendidik mengalami kesulitan dalam penyampaian materi dan masalah dalam pelajaran IPS ini juga disebabkan karena para siswa merasa bosan dan malas untuk membaca buku cetak. Proses pembelajaran di SD N 1 Teluk selama ini, guru hanya memberikan penjelasan mengenai suatu konsep yang tidak didukung dengan penjelasan yang sifatnya konkrit seperti menggunakan multimedia pembelajaran yang berhubungan dengan materi. Disampaikan pula oleh guru bahwa siswa lebih tertarik dan mudah menerima pelajaran jika menggunakan sesuatu yang baru dan menarik. Namun pada kenyataannya, di SD Negeri 1 Teluk ini, guru hanya menggunakan buku dan globe atupun peta sebagai sumber utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebagian siswa pun akhirnya kesulitan untuk mengetahui informasi ataupun letak Negara-Negara Asia Tenggara. Berdasarkan masalah yang ada, guru menyadari akan perlunya media lain yang mampu menarik perhatian siswa dan juga dapat membantu siswa memahami lebih mendalam tentang Negara- Negara Asia Tenggara. Apalagi di SD Negeri 1 Teluk sudah ditunjang dengan adanya sarana berupa komputer, LCD proyektor, dan laptop,

namun jarang dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Oemar Hamalik (1989: 16-18) menyatakan bahwa pemakaian media pendidikan dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pendidikan dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman untuk mencapai kemampuan menguasai metodologi media pengajaran tersebut. Multimedia yang berorientasi pada masalah dapat memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis, dan oleh karena itu para pendidik perlu menganggapnya sebagai sumber terbaik untuk belajar. Guru pun menyarankan untuk menggunakan multimedia yang berisikan materi Negara-Negara Asia Tenggara agar para siswa lebih tertarik dan dapat dengan mudah memahaminya dengan memberikan isi materi yang jelas dan tepat. Karena pernah dilakukan permainan menggunakan puzzle dan anak-anak menjadi sangat tertarik dan lebih mudah mempelajari materi tersebut. Multimedia pembelajaran Negara-Negara Asia Tenggara ini memang bukan yang pertama kali dibuat. Namun karena multimedia pembelajaran Negara-Negara Asia Tenggara yang lain tidak mudah didapat dan hanya di upload di www.youtube.com menjadi sebuah video yang mana tidak bisa digunakan. Maka dari itu pengembangan multimedia pembelajaran Negara- Negara Asia Tenggara ini diharapkan akan menjadi lebih baik dari yang sudah pernah ada dan mudah didapatkan. Menurut Setiyono & Dwi (2008: 9) penggunaan multimedia pembelajaran Pengembangan Multimedia Pembelajaran... (Andi Prasetya) 3 dapat menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran. Pengembangan multimedia pembelajaran Negara-Negara Asia Tenggara dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini diharapkan menjadi solusi permasalahan pembelajaran yang ada pada siswa kelas VI SD N 1 Teluk. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research Development) yang dikembangkan oleh Borg and Gall pada tahun 1983. Penelitian ini akan menghasilkan sebuah spesifikasi produk dalam wujud fisik. Produk tersebut diarahkan pada produksi media layanan informasi, dengan tahapan awal adalah mendesain produk, pembuatan produk, hingga mengevaluasi produk media yang dihasilkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: 170). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berorientasi pada produk. Sesuai dengan tujuannya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016 pada bulan Agustus sampai September 2015. Tempat penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto. Target/Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto dengan jumlah siswa untuk uji coba lapangan awal sebanyak 3 siswa, uji coba lapangan utama

4 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi... Tahun..ke.. 2015 sebanyak 8 siswa, dan pada uji coba lapangan operasional sebanyak 15 siswa. Prosedur Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi dari model pengembangan Borg dan Gall yang dikutip Sugiyono (2010: 408-426). Terdapat 10 langkah pengembangan, namun peneliti hanya melaksanakan hingga tahap ke-9 yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan penelitian awal dan pengumpulan informasi awal. 2. Melakukan perencanaan. 3. Mengembangkan bentuk awal produk. 4. Uji coba lapangan awal. 5. Revisi hasil uji coba. 6. Uji coba lapangan utama. 7. Revisi produk hasil uji lapangan. 8. Uji coba lapangan operasional. 9. Revisi produk akhir. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Untuk memproleh data dalam pengembangan multimedia pembelajaran IPS Negara-negara Asia Tenggara ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam validasi kelayakannya menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan instrumen angket penilaian. Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi ahli, uji coba lapangan awal, uji coba lapangan akhir, dan uji coba lapangan operasional yang berupa penilaian secara umum tentang multimedia pembelajaran IPS Negaranegara Asia Tenggara yang sedang dikembangkan. Untuk mendapatkan data selama proses pengembangan multimedia pembelajaran IPS Negara-negara Asia Tenggara menggunakan metode wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam pengembangan multimedia pembelajaran ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Analisis data ini digunakan untuk menentukan kelayakan produk melalui hasil penilaian ahli materi, ahli media dan subjek uji coba. Kriteria dalam menentukan tingkat kelayakan multimedia pembelajaran IPS Negara- Negara Asia Tenggara diperoleh berdasarkan konversi data kuantitatif ke data kualitatif. Data dijaring menggunakan skala likert dengan skala penilaian 1 5 atau dari kriteria sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Dalam pengembangan multimedia pembelajaran Asia Tenggara ini dikatakan layak sebagai multimedia pembelajaran untuk siswa kelas VI pembelajaran IPS apabila hasil penilaian uji coba lapangan minimal termasuk dalam kriteria Baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Awal Tahap penelitian awal, peneliti lakukan di SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto, dengan tujuan mengumpulkan informasi terkait dengan pengembangan produk yang akan dilakukan. Pengumpulan informasi ini dilakukan melalui wawancara tidak terstruktur kepada guru dan siswa kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto, serta observasi tidak terstruktur mengenai proses pembelajaran, multimedia pembelajaran yang digunakan serta kendala dalam pembelajaran.

Dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas beserta siswanya ditemukan beberapa hal sebagai berikut: a. Siswa merasa kesulitan dalam memahamimata pelajaran IPS pokok bahasan Negara-Negara Asia Tenggara, terutama tentang letak Negara-negara Asia Tenggara. b. Para siswa merasa bosan dan malas untuk membaca buku cetak. c. Belum pernah diterapkan pembelajaran yang menggunakan multimedia pembelajaran di SD Negeri 1 Teluk, terutama pada mata pelajaran IPS, sehingga multimedia pembelajaran merupakan hal yang baru dan dapat menarik minat siswa. d. Siswa kelas VI SD Negeri 1 Teluk lebih antusias menerima pelajaran jika menggunakan sesuatu yang baru dan menarik. e. Guru kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto, belum mengembangkan multimedia pembelajaran IPS yang menarik bagi siswa. f. SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto memiliki sarana berupa komputer, LCD proyektor, dan laptop, namun jarang dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah multimedia pembelajaran IPS Negara-negara Asia Tenggara. Penelitian pengembangan produk multimedia pembelajaran ini mengadaptasi langkah pelaksanaan pengembangan dari Borg dan Gall. Pengembangan Multimedia Pembelajaran... (Andi Prasetya) 5 2. Hasil Perencanaan Tahap perencanaan ini merupakan lanjutan dari hasil studi pendahuluan dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada. Dari hasil studi pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan yang ada di SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto. Dalam memecahkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk merancang multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap perencanaan awal, perancangan desain awal multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara dengan menggunakan aplikasi Corel Draw X6. b. Tahap kedua, merencanakan isi pengembangan multimedia pembelajaran berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator mata pelajaran IPS pokok bahasan Negaranegara Asia Tenggara. c. Tahap ketiga, pengumpulan materi sebagai bahan referensi, mencari gambar-gambar (browsing internet) yang terkait dengan materi Negara-negara di Asia Tenggara yang akan dimuat dalam pengembangan multimedia pembelajaran. d. Tahap keempat, perancangan multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara dengan menggunakan aplikasi komputer Adobe Flash CS6 dan Corel Draw X6.

6 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi... Tahun..ke.. 2015 3. Hasil Pengembangan Desain Produk Tahap pengembangan desain produk awal multimedia pembelajaran Negaranegara Asia Tenggara yang peneliti lakukan diantaranya: a. Membuat Garis-garis Besar Isi Program Multimedia (GBIPM) yang memuat indikator-indikator yang ingin dicapai dalam pelajaran IPS pokok bahasan Negara-negara di Asia Tenggara. b. Menyusun materi yang akan dimasukkan ke dalam multimedia. Materi bersumber pada silabus, RPP, dan BSE. c. Membuat flow chart sebagai acuan pengembangan dalam bentuk instruksional arah jalannya multimedia. d. Membuat story board sebagai acuan pengembangan bentuk visual dan audio multimedia. e. Membuat produk multimedia dengan menggunakan software Adobe Flash Professional CS6 dengan pilihan Action Script 2.0 sebagai software utama untuk membuat program. Software lainnya yang digunakan yaitu CorelDRAW X6 untuk membuat dan memodifikasi gambar yang akan digunakan dalam program. f. Desain cover CD multimedia dibuat dengan memperhatikan kesesuaian komposisi dan keserasian antara background, tulisan, gambar, huruf, tata letak, dan warna. Desain cover dibuat dengan menggunakan CorelDRAW X6. g. Setelah Multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara selesai diproduksi, selanjutnya peneliti melakukan validasi kepada ahli media dan ahli materi. Untuk setiap validasi yang dilakukan, validasi pada ahli media dan ahli materi dilakukan dua kali. 4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal Respon dari ketiga siswa yang menjadi subjek penilaian uji coba lapangan awal antara lain: multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara ini menarik. Dari hasil uji coba lapangan awal tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran IPS Negara-neagara Asia Tenggara mendapatkan respon positif dari siswa. 5. Hasil Revisi Uji Coba Revisi produk ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari tahap uji coba lapangan awal. Dalam pelaksanaan uji coba lapangan awal anak-anak tidak mengalami kesulitan dalam memainkan multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara tersebut, sehingga multimedia pembelajaran tidak perlu direvisi. 6. Hasil Uji Coba Lapangan Utama Respon umum dari siswa yang menjadi subjek uji coba lapangan utama dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara ini adalah mereka sangat tertarik terhadap multimedia pembelajaran tersebut dan mereka tertantang untuk bisa menjawab

semua soal yang ada di dalam permainan itu dengan benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba lapangan utama ini mendapatkan respon positif dari siswa. 7. Hasil Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Utama Hasil dari uji coba lapangan utama menyatakan bahwa multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara ini sudah baik digunakan dalam pembelajaran siswa kelas VI sekolah dasar, sehingga peneliti tidak melakukan revisi produk. 8. Hasil Uji Coba Lapangan Operasional Respon umum dari siswa yang menjadi subjek uji coba lapangan operasional dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara ini adalah mereka sangat tertarik dan senang terhadap multimedia pembelajaran tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam uji coba lapangan operasional ini mendapatkan respon Sangat baik dari siswa. 9. Revisi Produk Akhir Pada uji pelaksanaan lapangan tidak didapatkan kendala yang berarti oleh siswa sebagai pengguna. Kegiatan penelitian pengembangan berdasarkan langkah pengembangan Borg dan Gall selesai dilakukan. Pembahasan Multimedia pembelajaran IPS Negara-negara Asia Tenggara yang dikembangkan ini menggunakan landasan teori behavioristik dan teori belajar kognitif. Multimedia pembelajaran IPS Negara-negara Asia Tenggara ini juga telah Pengembangan Multimedia Pembelajaran... (Andi Prasetya) 7 memenuhi prinsip pengembangan multimedia menurut Luther dalam Ariesto Hadi (2003), yaitu : 1) Konsep, tahap untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna program; 2) Desain, tahap pembuatan rancangan multimedia yang akan dibuat; 3) Pengumpulan bahan, tahap mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan guna mengembangkan multimedia pembelajaran; 4) Pemasangan, tahap untuk pemasangan/pembuatan semua objek atau bahan multimedia; 5) Pengujian, tahap pengujian produk yang dikembangkan; 6) Penyaluran, tahap untuk menyalurkan/menyimpan multimedia pada suatu media penyimpanan yaitu menggunakan compact disk (CD). Pengembang telah memenuhi semua prinsip pengembangan multimedia menurut Luther dalam Aristo Hadi (2003). Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengetahui kelayakan produk multimedia pembelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara. Penelitian ini dibatasi pada permasalahan media yang digunakan dalam pembelajaran IPS di SD Negeri 1 Teluk Purwokerto, permasalahannya yaitu pendidik mengalami kesulitan dalam penyampaian materi dan masalah dalam pelajaran IPS ini juga disebabkan karena para siswa merasa bosan dan malas untuk membaca buku cetak. Dengan memperhatikan kekurangan seperti yang disebutkan, maka penelitian ini bermaksud mengembangkan multimedia pembelajaran untuk mata pelajaran IPS pokok bahasan Negara-negara Asia Tenggara. Melalui multimedia pembelajaran yang dikembangkan, diharapkan mampu mempermudah siswa dalam proses pembelajaran IPS pokok bahasan Negara-negara Asia Tenggara.

8 Jurnal Teknologi Pendidikan Edisi... Tahun..ke.. 2015 Untuk melakukan proses validasi media dan uji kelayakan produk, produk multimedia pembelajaran IPS ini harus melalui tahap validasi ahli. Pada tahap validasi ahli materi, ahli materi memberikan saran untuk melengkapi materi dan memberikan tambahan gambar agar menarik perhatian dan tidak membosankan. Setelah dilakukan revisi sesuai saran ahli materi, multimedia pembelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara ini dinyatakan layak uji coba lapangan tanpa revisi. Walaupun telah dinyatakan layak ada beberapa poin dalam instrumen validasi ahli materi yang hanya mendapat skor 4 (baik). Indikator instrumen tentang kesesuaian gambar dan materi mendapat nilai 4 (baik) karena ada beberapa gambar yang kualitas nya kurang baik. Lalu pada indikator kemudahan pemahaman materi juga mendapat nilai 4 (baik) karena menurut ahli materi, untuk memahami materi, setiap siswa memiliki kecepatan pemahaman yang berbeda-beda. Pada tahap validasi media, ada beberapa bagian yang harus di revisi menurut ahli media. Adapaun saran dari ahli media yaitu, background dibuat agar tidak terlalu mencolok perbedaan warna nya, penataan tulisan diperbaiki, pada menu soal agar diberi tombol untuk mengulang kembali, dan musik latar dibuat yang lebih slow. Setelah semua hal tersebut diperbaiki, multimedia pun dinyatakan layak uji coba tanpa revisi oleh ahli media. Namun ada beberapa poin dalam instrument validasi untuk ahli media yang hanya mendapat nilai 4 (baik) dan bahkan 3 (cukup). Dalam poin instrument kelengkapan petunjuk penggunaan media mendapat nilai 3 karena ahli media menganggap kurang detail dalam petunjuk penggunaan. Sama hal nya dengan poin kejelasan informasi tentang isi multimedia yang terdapat pada cover. Poin ini hanya mendapat nilai 3 karena minimnya informasi yang tersedia. Pada tahap uji coba, ada tiga tahap uji coba yang digunakan, yaitu tahap uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama dan uji coba lapangan operasional. Pada tahap uji coba lapangan awal melibatkan 3 orang siswa. Hasil uji coba lapangan awal diperoleh penilaian skor 4,47 masuk dalam kriteria sangat baik / layak. Terdapat kendala yang terjadi saat uji coba lapangan awal, yaitu speaker tidak terdengar dengan jelas dan kurang keras. Tahap uji coba lapangan utama yang melibatkan 8 siswa ini memperoleh skor 4,47 dan masuk dalam kriteria sangat baik / layak. Pada tahap uji coba lapangan utama ini tidak ada kendala yang terjadi, sehingga tidak dilakukan revisi pada produk multimedia pembelajaran IPS. Tahap uji coba lapangan operasional melibatkan 15 siswa dan memperoleh skor 4,39 yang masuk dalam kriteria sangat baik / layak. Para siswa merasa senang dengan adanya produk multimedia pembelajaran IPS ini, karena bisa menjadi salah satu sumber belajar selain buku cetak. Berdasarkan penilaian yang telah didapatkan melalui proses validasi ahli materi pelajaran IPS, ahli media pembelajaran dan siswa kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto, sebagai pengguna produk serta subjek uji coba lapangan, multimedia pembelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara yang dikembangkan dinyatakan sangat baik / layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran IPS pokok bahasan kenampakan alam dan sosial di Asia Tenggara

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Produk multimedia pembelajaran mata pelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara untuk kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto ini dikembangkan dengan menggunakan sembilan tahapan penelitian R&D Model Borg & Gall. Multimedia pembelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara untuk kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto ini menurut ahli sudah memenuhi kriteria kelayakan persyaratan pengembangan produk. Produk multimedia pembelajaran mata pelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara untuk kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto ini dinyatakan layak untuk digunakan. Hasil penilaian dari ahli materi mendapatkan hasil akhir 4,30 dengan kriteria sangat baik/layak. Hasil penilaian dari ahli media mendapatkan hasil akhir 4,27 dengan kriteria sangat baik/layak, dan hasil akhir penilaian pada uji pelaksanaan lapangan adalah 4,39 dengan kriteria sangat baik/layak, sehingga secara keseluruhan produk multimedia pembelajaran mata pelajaran IPS Negara-Negara Asia Tenggara untuk kelas VI SD Negeri 1 Teluk, Purwokerto ini dinyatakan layak untuk digunakan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang akan disampaikan sebagai berikut: 1. Bagi pengembang selanjutnya diharapkan: a. untuk melakukan proses validasi terlebih dahulu sebelum membuat instrumen penelitian. Pengembangan Multimedia Pembelajaran... (Andi Prasetya) 9 b. Untuk melakukan pengembangan hingga tahap uji efektifitas. 2. Bagi guru, diharapkan dapat memanfaatkan multimedia pembelajaran Negara-Negara Asia Tenggara sebagai tambahan media pembelajaran selain LKS dan buku paket agar mempermudah dan memperkaya pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS pokok bahasan kenampakan alam dan sosial di asia tenggara. 3. Bagi siswa kelas VI SD, diharapkan agar dapat memanfaatkan multimedia pembelajaran Negara-negara Asia Tenggara dengan baik untuk mempermudah proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ariesto Hadi Sutopo. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nana Syaodih S. (2006) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (1989).Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Setiyono & Dwi. (2008). Pengembangan Pembelajaran dengan Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran yang Berkualitas; Karya Ilmiah. FIP- UNES. Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi Pembelajaran.PPs. UNY.