BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang

dokumen-dokumen yang mirip
Apa Hukum Menukar Uang Receh Selain di Bank? Thursday, 16 August :38

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah. Sehingga kebijakan tidak bersifat satu arah. Kebijakan bisa dibilang

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

Assalamualaikum Wr. Wb

I. PENDAHULUAN. Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomi, kebudayaan,

Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis Di Bulan Ramadhan

I.PENDAHULUAN. Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi pilihan yang termudah untuk bertahan hidup.

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. 1. Foto pada Surat kabar Radar Surabaya dalam Rubrik Surabaya Kota

Ahmad Khalid, Sempat Merasa Kesepian Ketika Hari Raya Tiba

I. PENDAHULUAN. dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah. Pedagang Kaki Lima atau yang biasa disebut PKL adalah istilah untuk

BAB IV STRATEGI PEMASARAN BUTIK LATIFAH MENINGKATKAN PENJUALAN PAKAIAN MUSLIM. A. Strategi Pemasaran Butik Latifah Dalam Upaya Meningkatkan Volume

I. PENDAHULUAN. Pasar sebagai arena atau suatu tempat pertukaran baik dalam bentuk fisik

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pasar Bawah Kota Bandar Lampung

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

MENYIAPKAN KEUANGAN SAAT MUDIK LEBARAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BAB III METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI IDENTIFIKASI BENTUK DAN TINGKAT PARTISIPASI PEDAGANG SERTA PENGARUHNYA DALAM PENATAAN RUANG AKTIVITAS PKL (Studi Kasus : PKL Malioboro)

BAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

BAB III TINJAUAN TEMA

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR

Pusat Grosir Blok B Tanah Abang Alami Peningkatan Transaksi Jual Beli, 3 Bulan Jelang Puasa

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA HALAL BI HALAL KELUARGA BESAR PERPUSTAKAAN NASIONAL RI. Senin, 27 September 2010

BAB I PENDAHULUAN. belum secanggih saat ini. Awalnya masyarakat memunuhi kebutuhannya. logam dan sampai lah ke tahap penetapan uang kertas.

TOURISM AUTHORITY OF THAILAND

I PENDAHULUAN. Diakses 17 juli Guritno Kusumo Statistik Usaha Kecil dan Menengah.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Smep merupakan salah satu pasar tradisional yang sudah dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB III PRAKTIK JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia mode pakaian di Indonesia beberapa dekade ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

6 Kiat Sukses Melakukan Promosi di Bulan Ramadhan

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB III UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza,

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/13/PADG/2017 TENTANG PENUKARAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015, berasal

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan

Assalamualaikum Wr. Wb

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

AGAR THR CUKUP UNTUK HARI RAYA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kesenjangan ekonomi di masyarakat. Banyak

BERBELANJA MAKANAN DAN KUE SUGUHAN

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Daftar Pertanyaan untuk Pelaku Usaha

BAB III PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK DI PASAR KAYEN PATI. Pasar Kayen adalah pasar induk masyarakat Kecamatan Kayen. Pasar

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan

4 POS PENGELUARAN SAAT MUDIK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum Perlindungan konsumen dewasa ini mendapat cukup

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL), kemacetan lalu lintas, papan reklame yang

BAB I PENDAHULUAN. harus bertumpu pada bidang pertanian, salah satunya hortikultura.

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

SURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seli Septiana Pratiwi, 2014 Migran PKl dan dampaknya terhadap ketertiban sosial

BAB IV ANALISIS DATA. A. Aplikasi Penarikan dan Penyaluran Uang Kembalian Untuk Program Donasi Pada Alfamart Prasanti II Bandar Lampung

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

BAB III PRAKTEK PERPARKIRAN DI KABUPATEN KENDAL. A. Keadaan Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan serta Letak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM PENELITIAN. bentuk KONTRAK BAGI TEMPAT USAHA yang ada di Kelurahan

HABIS-HABISAN SETELAH LEBARAN

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

ZIKIR & DO A LEBARAN TOPAT 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan situasi perekonomian semakin pesat, terlebih pada

Transkripsi:

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil Pasar Tengah Tajung Karang Kota Bandar Lampung Pasar Tengah sudah ada sejak tahun 80an, dulunya sebenarnya merupakan pasar Tradisional yang Induknya adalah di UPT pasar bawah, yang kemudian lama kelamaan karena banyak orang yang menyebut itu pasar tengah jadi sampai saat ini disebut pasar tengah, yang sebenarnya adalah merupakan gabungan dari pasar bawah. Karena letaknya di tengah-tengah maka kebanyakan masyarakat menyebutnya sebagai pasar Tengah. 1 Tahun berdirinya Pasar Tengah tidak jelas berdirinya kapan karena dulunya hanya tempat keramaian biasa, kemudian banyak orang-orang berjualan di tempat tersebut, tutur Bapak Asmawi selaku Kepala UPT Pasar bawah yang menaungi wilayah Pasar Tengah juga. Pasar tengah ada beberapa bagian yakni; Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang No. Nama Pasar Alamat Lokasi 1 Pasar Tengah Jl. Kartini kec.tanjung Karang Bagian barat Pusat 2 Pasar Tengah Jl.Raden intan kec.tanjung Bagian Timur Karang Pusat 3 Pasar Tengah Jl.Kartini dan raden Intan Kec. Bagian Utara Tanjung karang Pusat Luas wilayah Pasar tengah sekitar 500 M dari Jl. Kartini sampai dengan Jl. Raden Intan, 750 M dari kantor POS sampai Jl. Pemuda, 1000 M dari Jl. Kartini sampai Jl. Kotaraja. Kemudian adanya pasar tengah juga dilatarbelakangi 1 Wawancara dengan Asmawi, Kepala UPT PasarBawah/Tengah Tanjung Karang, tanggal 30 Juli 2016.

50 adanya Penataan kawasan pasar di Kota Bandar Lampung. Pasar-pasar di kota Bandar Lampung (Terutama Pasar Tradisional) sebagian besar mengalami ketidak seimbangan antara sarana dan prasarana pasar dengan tuntutan kebutuhan pelayanan bagi para pengguna Pasar (pedagang, pembeli dan pengunjung). Hal ini berdampak pada penyalahgunaan fasilitas umum (ruang publik) disekitar pasar untuk kegiatan sektor informasi (PKL) yang pada akhirnya menimbulkan persoalan kebersihan, ketertiban, keindahan, dan keamanan serta kenyamanan kota. Kemudian adanya kebijakan pemerintah merespon tuntutan kebutuhan masyarakat akan terciptanya kawasan pasar yang bersih, tertib, indah, aman dan nyaman. Dasar Hukum Penataan Kawasan Pasar di Kota Bandar lampung: o Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan Toko modern. o Perda Kota Bandar Lampung No. 10 Tahun 1989 tentang pengaturan dan pembinaan pedagang kaki lima. o Perda Kota Bandar Lampung No. 08 tahun 2000 tentang Pembinaan umum, ketertiban, kebersihan, dan keapikan dalam wilayah kota Bandar Lampung. o Keputusan Walikota Bandar Lampung No. 331/02.2/HK/2011 tentang pembentukan tim penataan pedagang kaki lima (PKL) dalam wilayah kota Bandar Lampung. 2 Kemudian, para pedagang kaki Lima (PKL) yang berada dikawasan Pasar Bawah/Pasar Tengah direlokasi ke Terminal Ramayana dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi jalan dikawasan Pasar. 2 Dokumen Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung, Upaya Pemerintah Dalam penataan kawasan Pasar, TH. 2011

B. Penukaran Uang Baru 1. Budaya Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, hari raya Idul Fitri atau lazim disebut dengan Lebaran di Indonesia bukan saja menghadirkan fenomena ritus spiritual, tapi juga fenomena budaya dan sosial. Banyak aspek budaya dan sosial yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah Lebaran berlangsung. Di antaranya adalah baju baru, kebiasan mudik, saling memberi hadiah maupun uang, terutama kepada anak kecil, juga mengadakan silaturahmi dalam bentuk acara Halal bi Halal. Masyarakat yang merayakan Idul Fitri, sepertinya sudah tidak bisa dilepaskan dari baju baru setiap kali merayakan Lebaran. Ibaratnya baju baru identik dengan Lebaran. Walaupun kecenderungan masyarakat sekarang membeli baju baru tidak harus pada momen Lebaran. Namun, hampir dapat dipastikan mayoritas masyarakat Indonesia, termasuk yang ada di Lampung, setiap Lebaran pasti membeli baju baru untuk menyambut hari kemenangan bagi umat muslim. Selain tradisi baju baru, tradisi mudik juga barangkali menjadi tradisi khas masyarakat Indonesia yang jarang ditemui di negara-negara Muslim lainnya di dunia. Begitu pula dengan tradisi Halal bi Halal seusai Lebaran. Terkait dengan tradisi mudik, ada salah satu fenomena unik di Indonesia jelang Lebaran,yakni ramainya orang yang menukarkan uang kertas dengan nominal besar untuk dijadikan uang receh atau uang kertas dengan nominal lebih kecil. Lebaran dan berkunjung merupakan suatu tradisi menikmati kesyahduan hari raya Idul Fitri yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan umat muslim di Indonesia. Budaya masyarakat Indonesia yang gemar berpindah dari satu tempat ketempat yang lain untuk mencari penghidupan, membuat mereka rela berdatangan dari tempat yang jauh untuk menjadikan momentum berbahagia pada Idul Fitri sebagai ajang berkunjung yang menyatukan keluarga besar. 51

52 Tidak hanya berkumpul dan melepas rindu tentunya, seringkali dalam acara unjung-unjung seperti ini dimanfaatkan pula oleh mereka untuk berbagi rezeki kepada keponakan dan anak-anak kecil yang ada pada lingkup keluarga besar atau mereka yang dikenal. Saat memberikan sangu pun ada ciri khasnya tersendiri, yakni dengan uang baru. Inilah kemudian salah satu faktor yang melatarbelakangi maraknya jasa penukaran uang receh baru saat tiba bulan Ramadhan pada masyarakat Indonesia, seperti yang sudah mulai tumbuh lagi akhir-akhir ini. Tukar uang baru bagi sebagian masyarakat seolah sudah menjadi kewajiban yang perlu ditunaikan sebelum Lebaran. Tak heran, jika antrean untuk menukar uang baru selalu terlihat di Bank yang ditunjuk sebagai tempat penukaran uang. Termasuk di mobil layanan penukaran uang keliling. Praktik jasa tukar menukar uang ini bukanlah kasus baru yang menghebohkan, namun merupakan problematika tahunan yang selalu terjadi pada tiap tahunnya. Bahkan semacam menjadi kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat yang ingin merayakan Lebaran dengan sanak famili. Tingginya minat masyarakat akan uang pecahan kecil membuat sejumlah orang yang ingin mengais sejumput keuntungan. Kebutuhan akan tukar uang menjelang hari raya Idul Fitri dimanfaatkan oleh pedagang uang Pada beberapa titik keramian seperti di daerah terminal, pasar, maupun jalan-jalan besar. Banyak para penjaja uang baru atau receh yang melayani jasa penukaran uang. Inilah salah satu peluang bisnis sekaligus pernik Ramadan yang mungkin hanya terjadi di Indonesia. Banyak dari kalangan masyarakat yg tertarik dengan bisnis musiman ini untuk dijadikan usaha sampingan sebagai sumber penghasilan tambahan. Penulis pernah bertanya kepada penawar jasa penukaran uang salah satunya yaitu bapak Sukisno tentang harga uang baru yang ditawarkan oleh kebanyakan para penyedia uang baru.

53 Ternyata, rata-rata mereka menjual dengan tambahan 5-10%. Jadi jika uangnya 100 ribu, maka harus membayar 110 atau 100 ribu ditukar dengan 90 ribu jika kelebihan yang syaratkan adalah 10%. 3 2. Praktik Transaksi Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Mendekati Lebaran, di lapangan parkir pasar tengah Bank BRI membuka layanan penukaran uang. Bank menyiapkan satu mobil penukaran dengan nilai penukaran bervariasi. Setiap nasabah yang akan melakukan transaksi memasuki mobil dari pintu samping Permintaan masyarakat untuk menukarkan uangnya sangat tinggi, terutama ingin menukarkannya menjadi pecahan yang lebih kecil dan baru. Untuk kebutuhan bagi-bagi angpao tersebut sebagian masyarakat tidak sempat bila harus antri di loket penukaran uang yang ada di Bank. Selain itu, proses penukaran yang berlangsung lama saat menjelang hari raya, karena banyaknya permintaan juga akan menyita waktu. Karena itu, para penyedia jasa penukaran uang tersebut relatif dibutuhkan dan menguntungkan bagi masyarakat yang menginginkan uang baru. 4 Inilah salah satu peluang bisnis yang dimanfaatkan sebagian masyarakat kecil dan menjadikannya ladang bisnis. Pertukaran seperti ini menjadi peluang bisnis menjelang hari raya Idul Fitri. Mereka melihat peluang tersebut menjadi bisnis tahunan. Sedangkan keuntungan yang diperoleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan para penyedia jasa penukar uang sebagai tambahan persiapan perayaan Idul Fitri. Tidak 3 Wawancara dengan Sukisno, penyedia jasa penukaran uang, tanggal 3 juli 2016. 4 Wawancara dengan Indri penyedia jasa penukaran uang, tanggal 3 juli 2016.

54 dipungkiri bahwa dari bisnis tersebut para jasa penukar uangpun juga memperoleh keuntungan yang cukup banyak sehingga bisa digunakan sebagai tambahan persiapan kebutuhan berhari raya. 5 Bisnis tukar uang yang terlihat di pasar tengah tanjung karang dimana beberapa orang berdiri sambil mengacung-acungkan uang kertas yang terbungkus rapi. Ada uang pecahan kertas senilai 1.000-an, 2.000-an, 5.000-an, 10.000-an hingga 20.000-an. Pak Mulyono 45 tahun, salah satu peyedia jasa penukar uang. Ia menawarkan uang itu kepada setiap orang yang ada dipasar tengah itu. Pak Mulyono sudah menjalani usaha jasa penukaran uang sejak empat tahun lalu hingga kini karena keuntungannya sangat lumayan terutama menjelang Hari raya. Setiap menjelang hari raya pak Mulyono selalu menyediakan uang sebesar Rp 4-5 juta rupiah dalam bentuk uang pecahan. Selama menjalankan usaha penukaran uang, pak Mulyono mengambil untung sebesar 10 persen dari jumlah nominal uang yang ditukarkan. 6 Lain halnya dengan pak Cipto yang menjalani bisnis ini pertama kali, sebagai penyedia jasa penukaran uang pak Cipto tidak memiliki modal melainkan ia diberikan modal dari orang lain sebesar 3 juta dan dia menawarkan uang pecahan kepada warga dengan kelebihan 10%. Kemudian beliau baru mendapat untung dari pihak yang memberikan modal jika semua uang pecahan tersebut sudah habis. Terdapat dua model dalam bertransaksi, misalkan untuk mereka yang ingin menukarkan uang recehan sebesar 100 ribu dengan nominal recehan Rp. 1000, Rp. 2000, Rp. 5000,. Cara pertamayang digunakan adalah penyedia jasa tukar uang terlebih dulu dalam tiap jumlah 5 Wawancara dengan Suhadi, penyedia jasa penukaran uang, tangal 3 juli 2016. 6 Wawancara dengan Mulyono, penyedia jasa penukaran uang, tanggal 3 juli 2016.

55 100 ribu-nya, mereka mengambil Rp. 5000-10.000, sebagai fee atas jasa mereka, sedang cara yang kedua adalah penyedia jasa memberikan jumlah yang setara dengan besaran yang ingin ditukarkan, kemudian penyedia jasa meminta upah dari jasa tersebut sebesar nominal Rp, 5000-10.000, menggunakan prosentase berkisar antara 5-10%, hingga mempersilahkan untuk tawar menawar. 7 Jasa penukaran uang menjelang Idul Fitri banyak ditemui ditempat keramaian seperti dijalan dan dipasar. Orang yang menawarkan usaha penukaran uang dengan berjalan-jalan disekitar pasar tengah itu, Mereka membawa gepokan uang receh dan baru kemudian menawarkan uangnya pada setiap orang. Keberadaan jasa penukaran ini mudah dikenal karena umumnya mereka membawa gepokan uang di kedua tangannya. Walaupun untuk menukar receh perlu mengeluarkan uang lebih besar, Wita dan Eni, tak mempersoalkannya. Sebab, mereka butuh uang receh untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudaranya. Tidak hanya itu, kata mereka menukar uang receh pada penukar jasa uang baru lebih mudah karena tak perlu antre berlama-lama di Bank dan capek dan uang yang hendak mereka tukar juga tidak terlalu besar. Hanya Rp. 400.000 katanya. 8 Alasan yang paling sering diuangkapan konsumen ketika ditanya mengapa tidak menukarkan uang di Bank ialah karena mereka tidak mau untuk berlama-lama mengantri di Bank, seperti ibu Erna yang hampir setiap tahun menukarkan uang sebesar 400-600 ribu kepada para penyedia jasa. 9 7 Wawancara dengan dengan Eko, penyedia jasa penukaran uang, tanggal 3 juli 2016. 8 Wawancara dengan Wita dan Eni, penukar uang receh (konsumen), tanggal 3 juli 2016 9 Wawancara dengan Erna, penukar uang uang receh (konsumen), tanggal 4 juli 2016

56 lain halnya dengan Siska, biasanya ia memilih menukarkan uang di Bank karena gratis atau tidak dikenakan biaya. Jumlah uang yang ditukar pun utuh. Uang Rp 1 juta ditukar dengan dengan nilai yang sama walaupun pecahannya berbeda. Selain itu, uang yang ditukarkan bisa dijamin keasliannya. Tapi kalau menukar di jalanan bayarnya lebih mahal dan keasliannya diragukan. Sementara kalau tukar di Bank harus sabar antre saja katanya. Namun kali ini ia menukar uang di pasar tengah karena beberapa hari yang lalu ia ke Bank untuk menukarkan uang pecahan, tapi Bank sudah tidak menyediakan uang pecahan karena sudah habis. 10 10 Wawancara dengan Siska, penukar uang receh (konsumen) tanggal 4 juli 2016