PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. INSASTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Insentif dan disiplin kerja. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI OLEH: CHRISTIAN H NAINGGOLAN

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Astra Honda Motor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap dua lokasi penelitian yaitu :

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BALIKPAPAN

Pendahuluan. Heti et al., Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi...

ABSTRAK. Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT. GOLD COIN INDONESIA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan, dan kinerja manajerial

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

PERAN LAPORAN KEUANGAN DAN INTUISI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT DI PERBANKAN KOTA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SDM PT.OTANO MULTI MESINDO

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH ORGANIZATIONAL TRUST DAN JOB SATISFACTION TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. BANGUN WISMA SEJAHTERA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Kompensasi finansial, dan kompensasi non finansial

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Perusahaan Jasa Kebersihan Cleaning Service)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PTPN IX PABRIK GULA TASIKMADU

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

Skripsi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktek Corporate Social Responsibility. (Studi pada Perusahaan Keluarga di Semarang)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords: Fiscus professionalism, Job Satisfaction, Organizational Commitment, and Fiscus Performance. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 20011/2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh UKM di Kabupaten Bantul yang telah terdaftar dalam Direktori

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, kinerja karyawan.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SEMANGAT KERJATERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT. Oleh:

SKRIPSI PENGARUH PENGEMBANGAN SDM DAN KOMPETENSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Influence of Management Controlling System on Manager Performance Improvement (Case Study of Perkebunan Nusantara Limited in Bandung)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer dan staf yang

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008...... (Kurniawan & Laturette ) PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT. INSASTAMA Tan Christian Albion Kurniawan tchristian.ak@gmail.com Kazia Laturette klaturette@ciputra.ac.id Universitas Ciputra ABSTRACT This study aims to determine the effect of the application of ISO 9001: 2008 on production division employee performance of PT. Insastama. The independent variables are quality management system, management responsibility, resource management, product realization and measurement, analysis and improvement. The dependent variable in this study is the performance of employees. Data was collected by a questionnaire with 60 respondents production division employees of PT. Insastama. Method of analysis data used in this study is quantitative by using multiple linear regression. The result showed variable product realization and variable measurement, analysis and, improvement has influence on production division employee s performance of PT. Insastama. Variable quality management system, management responsibility, and resource management has no effect on production division employee s performance of PT. Insastama. Keywords: ISO 9001:2008, Employee Performance. ABSTRAK Kesiapan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi, salah satunya ditunjukan dengan kesiapan mutu. Perusahaan harus memiliki mutu yang baik agar mampu menghadapi persaingan yang ketat dalam era globalisasi. Sebelum menerapkan ISO 9001: 2008, mindset SDM yang ada belum sejalan dengan visi dan misi sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama. Variabel bebas dalam penelitian adalah sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, serta pengukuran, analisis, dan perbaikan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dengan 60 responden karyawan divisi produksi PT. Insastama. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel realisasi produk dan pengukuran, analisis, dan perbaikan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama. Variabel sistem dan pengelolaan sumber daya tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama. Kata kunci: ISO 9001:2008, Kinerja Karyawan. PENDAHULUAN Mutu merupakan kata kunci dalam era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat (Purwadi, 2012:1). Perusahaan harus memiliki standar agar memiliki mutu dan kekuatan untuk bersaing. Salah satu standar yang banyak dimiliki oleh perusahaan di seluruh dunia dan diakui secara internasional adalah ISO. Menurut Tricker (2014:33), International Organization for Standarization (ISO) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam penyusunan standar baru maupun merevisi 53

JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017 standar yang telah ada. ISO berasal dari bahasa Yunani ISOS yang berarti sama. Salah satu ISO yang berkaitan dengan manajemen mutu adalah ISO 9001:2008 (Purwadi 2012:30). Fokus ISO 9001:2008 adalah menerapkan sistem manajemen mutu ke dalam peraturan, petunjuk atau definisi karakteristik untuk internal perusahaan, organisasi, sekolah, lembaga, maupun kelompok. Salah satu perusahaan yang memiliki ISO 9001:2008 di Indonesia adalah PT. Insastama. Perusahaan manufaktur yang berlokasi di kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia ini adalah produsen baut dan mur. Sertifikasi ISO 9001:2008 telah dimiliki PT. Insastama sejak 2009. PT. Insastama memiliki 197 karyawan. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan memiliki peranan dalam mengimplementasi kebijakan manajemen sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya. Perusahaan belum pernah mengidentifikasi pengaruh klausul ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan secara nyata. Perusahaan perlu untuk mengetahui pengaruh penerapan setiap klausul ISO 9001:2008 terhadap kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh klausul sistem dan pengukuran, analisis, dan perbaikan terhadap kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ISO 9001:2008 Purwadi (2012:30) mengemukakan bahwa ISO 9001:2008 merupakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang terpadu atau QMS (Quality Management System). QMS merupakan konsep yang tidak hanya menekankan pada aspek hasil, tetapi juga kualitas sumber daya manusia dan kualitas proses internal perusahaan. Fokus ISO 9001:2008 adalah menerapkan sistem manajemen mutu ke dalam peraturan, petunjuk atau definisi karakteristik untuk internal perusahaan, organisasi, sekolah, lembaga, maupun kelompok. Angka 2008 menunjukkan tahun revisi sehingga ISO 9001:2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 meliputi delapan klausul, yaitu: Ruang Lingkup, Referensi Normatif, Istilah dan Definisi, Sistem Manajemen Mutu, Tanggung Jawab Manajemen, Pengelolaan Sumber Daya, Realisasi Produk, dan Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan. Klausul Ruang Lingkup, Referensi Normatif, dan Istilah dan Definisi hanya bersifat sebagai pengantar standar ISO 9001:2008 yang belum ada persyaratan yang harus dijalankan. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah pencapaian hasil kerja karyawan berdasarkan kualitas maupun kuantitas sebagai prestasi kerja dalam periode waktu tertentu yang disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab (Mangkunegara, 2012:9). Kinerja karyawan memiliki peranan penting bagi perusahaan, apabila kinerja yang ditampilkan karyawan rendah maka mengakibatkan usaha perusahaan dalam mencapai tujuan menjadi terhambat (Ariana dan Riana, 2013:123). Hipotesis Penelitian Juana, et. al (2016:92) dan Umiyati (2015:87) sistem manajemen mutu memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Sistem manajemen mutu memiliki klausul persyaratan umum dan persyaratan dokumentasi diduga dapat meningkatkan kinerja karyawan dari segi kualitas dan kuantitas. Karyawan dapat bekerja berdasarkan panduan dari persyaratan umum dan dokumentasi H 1 : Sistem Manajemen Mutu berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. 54

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008...... (Kurniawan & Laturette ) Gambar 1. Model Penelitian Menurut Juana, et. al (2016:92) dan Enny (2015:369), tanggung jawab manajemen memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Klausul tanggung jawab manajemen dalam ISO 9001:2008 terdiri dari komitemen manajemen, fokus pada pelanggan, kebijakan mutu, perencanaan, tanggung jawab, wewenang dan komunikasi, dan tinjauan manajemen diduga berpengaruh pada kinerja karyawan baik secara kualitas maupun kuantitas. Tanggung jawab manajemen dalam klausul ini merupakan tanggung jawab manajemen dalam hal ini adalah pimpinan puncak yang berkomitmen, bertanggung jawab dan memastikan implementasi mutu telah dilaksanakan. H 2 : Tanggung Jawab Manajemen berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. Menurut Umiyati (2015:87) dan Enny (2015:369), pengelolaan sumber daya memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang baik diduga juga dapat dipengaruhi oleh pengelolaan sumber daya dari segi penyediaan sumber daya, sumber daya manusia, lingkungan yang mendukung dan saran prasarana yang mendukung, H 3 : Pengelolaan Sumber Daya terhadap kinerja karyawan divisi produksi. Menurut Juana, et. al (2016:92) dan Enny (2015:369), sistem manajemen mutu memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Klausul realisasi produk terdiri dari perencanaan realisasi produk, proses yang berkaitan dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi secara kuantitas dan kualitas. H 4 : Realisasi Produk terhadap kinerja karyawan divisi produksi. Menurut Juana, et. al (2016:92) dan Umiyati (2015:87), pengukuran, analisis, dan perbaikan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya perencanakan dan pengimplementasikan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. H 5 : Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. METODA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 responden karyawan divisi produksi PT. Insastama. Penelitian ini menguji seluruh populasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (data primer) yang disebarkan secara langsung ke 60 orang karyawan divisi produksi PT. Insastama. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert (Kristaung dan Augustine, 2013:65) yang terdiri dari lima kategori, yaitu: Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, dan Sangat Tidak Setuju (STJ) = 1. 55

JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017 Jabaran Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel bebas dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah klausul Sistem Manajemen Kualitas (X 1 ), klausul Tanggung Jawab Manajemen (X 2 ), klausul Manajemen Sumber Daya (X 3), klausul Realisasi Produk (X 4 ), dan klausul Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan (X 5 ). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y 1 ). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Definisi operasional variabel Variabel Sub-Variabel Indikator Sumber Sistem Manajemen Mutu (X1) Tanggung Jawab Manajemen (X2) Pengelolaan Sumber Daya (X3) Persyaratan Umum Persyaratan Umum Persyaratan Dokumentasi Komitmen Manajemen Fokus Pada Pelanggan Kebijakan Mutu Perencanaan Tanggung Jawab, Wewenang, dan Komunikasi Tinjauan Manajemen Penyediaan Sumber Daya Sumber Daya Manusia Prasarana Lingkungan Kerja PT. Insastama memiliki sistem manajemen mutu. PT. Insastama terus menerus memperbaiki sistem manajemen mutu. PT. Insastama memiliki bukti dan dokumentasi yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu Manajemen PT. Insastama memiliki komitmen untuk menjalankan sistem manajemen mutu. PT. Insastama memiliki fokus pada kepuasan pelanggan PT. Insastama membuat kebijakan mutu sesuai dengan sasaran perusahaan PT. Insastama membuat kebijakan dan sasaran mutu yang terukur dan konsisten Manajemen PT. Insastama memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada setiap karyawan sesuai dengan prosedur Manajemen PT. Insastama melakukan peninjauan sistem manajemen mutu secara berkala. PT. Insastama menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam menunjang kinerja karyawan PT. Insastama memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan karyawan PT. Insastama memiliki prasarana yang memadai. Contoh : peralatan proses Lingkungan kerja PT. Insastama sesuai dengan kebutuhan proses operasional Nasional (2008:2) Nasional (2008:4) Nasional (2008:6) Nasional (2008:6) 56

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008...... (Kurniawan & Laturette ) Tabel 1. Definisi Operasional Variabel (Lanjutan) Variabel Sub-Variabel Indikator Sumber Realisasi Produk (X4) Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan (X5) Kinerja Karyawan (X6) Perencanaan Realisasi Produk Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan dan Desain dan Pengembangan Pembelian Produksi dan Penyedia Jasa Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran Umum dan Pemantauan dan Pengukuran Perbaikan dan Analisis Data Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai Quality Quantity Timeliness Cost-effectiveness Flexibility Collaborativeness PT. Insastama memiliki jadwal yang teratur dan sistematis untuk proses produksi PT. Insastama menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan PT. Insastama membeli produk dari pemasok sesuai dengan persyaratan yang ditentukan PT. Insastama merencanakan dan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali PT. Insastama memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan dengan konsisten dan sesuai dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran PT. Insastama secara rutin mengecek produk yang dihasilkan apakah sudah sesuai standar atau belum PT. Insastama selalu berusaha melakukan perbaikan ketika mendapatkan complaint PT. Insastama memiliki prosedur untuk pengendalian produk yang tidak sesuai Karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prosedur dan peraturan Karyawan mampu menghasilkan produk (baik produk jadi bagi divisi produksi dan laporan-laporan bagi divisi lain) sesuai dengan target yang diberikan Karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan maksimal dan tepat waktu Karyawan menggunakan sumber daya dan biaya yang ada di perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku Karyawan mampu mempelajari hal baru untuk menunjang pekerjaan Karyawan mampu bekerja sama dengan karyawan lain Nasional (2008:7) Nasional (2008:13) Wibowo (2014 : 173 & 282 ) 57

JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017 Tabel 1. Definisi Operasional Variabel (Lanjutan) Variabel Sub-Variabel Indikator Sumber Kinerja Karyawan (X6) Timeliness Cost-effectiveness Flexibility Collaborativeness Karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan maksimal dan tepat waktu Karyawan menggunakan sumber daya dan biaya yang ada di perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku Karyawan mampu mempelajari hal baru untuk menunjang pekerjaan Karyawan mampu bekerja sama dengan karyawan lain Wibowo (2014 : 173 & 282 ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah 60 karyawan PT. Insastama divisi produksi. 60 orang atau 100 persen responden dalam penelitian ini berjenis kelamin pria. 31 orang atau 51,7 persen responden berumur antara 17-25 tahun. Responden yang berumur 26-35 tahun berjumlah 16 orang atau 26,7 persen, sedangkan responden yang berumur 36-45 tahun berjumlah 13 orang atau 21,7 persen. 43 orang atau 71,7 persen responden memiliki pendidikan terakhir SMA. Responden yang memiliki pendidikan terakhir SMK berjumlah 17 orang atau 28,3 persen. 34 orang atau 56,7 persen responden telah bekerja di PT. Insastama selama 1-3 tahun. Responden yang sudah bekerja selama 4-6 tahun berjumlah 19 orang atau 31,7 persen, sedangkan responden yang telah bekerja selama 7-9 tahun berjumlah 7 orang atau 11,7 persen. Deskripsi Jawaban Responden Variabel kinerja karyawan memiliki nilai rata-rata paling tinggi jika dibandingkan dengan variabel lain dalam penelitian ini, yaitu sebesar 4,038. Variabel sistem manajemen mutu memiliki nilai rata-rata tertinggi kedua, yakni sebesar 4,002 dan diikuti oleh variabel realisasi produk sebesar 3,996, tanggung jawab manajemen sebesar 3,994, pengelolaan sumber daya sebesar 3,979, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan sebesar 3,961. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Semua pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sistem dan pengukuran, analisis, dan perbaikan, serta kinerja karyawan memiliki nilai signifikansi kurang 0,05 sehingga seluruh pernyataan dalam kuesioner penelitian ini dapat dinyatakan valid. Seluruh nilai koefisien Cronbach Alpha masing-masing variabel penelitian > 0,6 sehingga pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sistem dan pengukuran, analisis, dan perbaikan, serta kinerja karyawan dinyatakan reliabel serta dapat digunakan dalam penelitian ini. Persamaan Regresi Linier Berganda Y 1 = 1,263 + 0,108 X 1 + 0,035 X 2 + 0,029 X 3 + 0,353 X 4 + 0,169 X 5 + e Keterangan: Y 1 = Kinerja Karyawan X 1 = Sistem Manajemen Mutu X 2 = Tanggung Jawab Manajemen X 3 = Pengelolaan Sumber Daya = Realisasi Produk X 4 58

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008...... (Kurniawan & Laturette ) X 5 = Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,713 atau 71,3 persen. Nilai tersebut menunjukkan besarnya hubungan variabel sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 0,713 atau 71,3 persen. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) yang mencapai 0,509 atau 50,9 persen. Nilai tersebut menunjukkan hubungan terhadap variabel sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya, realisasi produk, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 0,509 atau 50,9 persen. Uji Asumsi Klasik Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada tes Kolmogorov- Smirnov adalah 0,823 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal (Sujarweni 2015:52). Hasil dari uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai VIF dari variabel sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya, realisasi produk, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan kurang dari 10 sehingga tidak ada masalah multikoliniearitas dalam penelitian ini dan mempertegas kelayakan model regresi yang dijalankan (Ghozali, 2011:105). Hasil dari uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari uji Glejser pada variabel sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya, realisasi produk, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2013:142). Hasil dari uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,990. Nilai du dalam penelitian ini sebesar 1,7671 dan nilai dl sebesar 1,4083 dengan nilai n (jumlah data) sebanyak 60 dan nilai k (jumlah variabel independen) sebanyak lima. Menurut Ghozali (2011:100), nilai Durbin Watson berada di rentang du 4-dU, yaitu 1,7671 < 1,990 < 2,2329 sehingga tidak terjadi autokorelasi. Hasil dari uji liniearitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 atau kurang dari 0,05 sehingga variabel sistem dan pengukuran, analisis, dan perbaikan memiliki hubungan linier dengan variabel kinerja karyawan. Uji F dan Uji t Hasil dari uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau < 0,05 (Kristaung, dan Augustine 2013:209) sehingga menunjukkan bahwa variabel sistem dan pengukuran, analisis, dan perbaikan memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi sistem manajemen mutu adalah 0,344, tanggung jawab manajemen adalah 0,813, dan pengelolaan sumber daya adalah 0,795 atau lebih besar dari 0,05 sehingga variabel sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, pengelolaan sumber daya tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi realisasi produk adalah 0,013 dan pengukuran, analisis, dan perbaikan adalah 0,049 atau kurang dari 0,05 (Kristaung dan Augustine 2013:209) sehingga variabel realisasi produk dan pengukuran, analisis, dan perbaikan berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan. 59

JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017 Tabel 2 Uji Regresi PEMBAHASAN Berdasarkan persamaan regresi linier berganda yang telah dikemukakan, nilai konstanta menunjukkan 1,263. Nilai konstanta yang positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen dalam penelitian ini. Dalam Tabel 2 menunjukan nilai sistem manajemen mutu sebesar 0,108 positif, hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi sistem manajemen mutu maka semakin tinggi kinerja karyawan divisi produksi. Sistem manajemen mutu yang terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan dokumentasi akan meningkatkan kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama. Hasil uji t yang menguji pengaruh variabel sistem manajemen mutu terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,344 atau lebih dari 0,05 (Kristaung dan Augustine 2013:209) sehingga variabel sistem manajemen mutu (X 1 ) tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis pertama (H 1 ) dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Umiyati (2015:87) yang mengemukakan bahwa sistem manajemen mutu memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. Penulis mengindikasi hasil uji t dalam penelitian ini disebabkan profil responden, yaitu karyawan divisi produksi yang kurang memahami sistem manajemen mutu. Direksi dan manajemen PT. Insastama merupakan pihak yang memahami dan merancang sistem manajemen mutu, sedangkan karyawan adalah mesin yang digunakan oleh perusahaan tanpa memiliki pengetahuan yang mumpuni tentang sistem manajemen mutu. Tabel 2 menunjukan nilai tanggung jawab manajemen sebesar 0,035 positif, hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi tanggung jawab manajemen maka semakin tinggi kinerja karyawan divisi produksi. Hasil uji t yang menguji pengaruh variabel tanggung jawab manajemen terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,813 atau lebih dari 0,05 (Kristaung dan Augustine 2013:209) sehingga variabel tanggung jawab manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis kedua (H 2 ) dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Enny (2015:369) yang mengemukakan bahwa tanggung jawab manajemen memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. Penulis mengindikasi hasil uji t dalam penelitian ini disebabkan profil responden, yaitu karyawan divisi produksi yang tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan manajerial sehingga karyawan tidak memahami tentang tanggung jawab manajemen. Manajemen PT. Insastama 60

PENGARUH PENERAPAN ISO 9001:2008...... (Kurniawan & Laturette ) merupakan pihak yang membuat keputusan manajerial, misalnya dalam mengimplementasi klausul tanggung jawab manajemen dalam ISO 9001:2008. Dalam Tabel 2, menunjukan nilai pengelolaan sumber daya sebesar 0,029 positif, hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi pengelolaan sumber daya maka semakin tinggi kinerja karyawan divisi produksi. Hasil uji t yang menguji pengaruh variabel pengelolaan sumber daya terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,795 atau lebih dari 0,05 (Kristaung dan Augustine 2013:209) sehingga variabel pengelolaan sumber daya tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis ketiga (H 3 ) dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Umiyati (2015:87) yang mengemukakan bahwa pengelolaan sumber daya memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi. Penulis mengindikasi hasil uji t dalam penelitian ini disebabkan karyawan divisi produksi PT. Insastama tidak merasakan dampak dari kebijakan perusahaan dalam mengimplementasi klausul pengelolaan sumber daya. Dalam Tabel 2 menunjukan nilai realisasi produk sebesar 0,353 positif, hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi realisasi produk maka semakin tinggi kinerja karyawan divisi produksi. Hasil uji t yang menguji pengaruh variabel realisasi produk terhadap kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,013 atau kurang dari 0,05 (Kristaung dan Augustine 2013:209) sehingga variabel realisasi produk berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis keempat (H 4 ) dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Juana, et. al (2016:92) yang mengemukakan bahwa realisasi produk memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Tabel 2 menunjukan nilai pengukuran, analisis dan perbaikan sebesar 0,169 positif, hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi pengukuran, analisis dan perbaikan maka semakin tinggi kinerja karyawan divisi produksi. Hasil uji t yang menguji pengaruh variabel pengukuran, analisis, dan perbaikan terhadap kinerja karyawan divisi produksi PT. Insastama menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,049 atau kurang dari 0,05 (Kristaung dan Augustine 2013:209) sehingga variabel pengukuran, analisis, dan perbaikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan divisi produksi divisi produksi PT. Insastama. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis kelima (H 5 ) dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Enny (2015:369) yang mengemukakan bahwa pengukuran, analisis, dan perbaikan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Simpulan Sistem Manajemen Mutu tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Insastama sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini ditolak. Tanggung Jawab Manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Insastama sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini. Pengelolaan Sumber Daya tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Insastama sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak. Realisasi Produk berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Insastama sehingga hipotesis keempat dalam penelitian ini dapat diterima. Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Insastama, sehingga hipotesis kelima dalam penelitian ini diterima. Keterbatasan dan Saran Pertanyaan dalam kuesioner terbatas pada framework ISO 9001:2008. Jumlah responden dalam penelitian yang terbatas, yakni 60 orang. Dokumen perusahaan yang didapat sangat terbatas karena bersifat rahasia. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada variabel sistem dan pengukuran, analisis, dan perbaikan. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh 61

JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017 variabel-variabel lain yang belum diteliti oleh penelitian ini. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain yang belum diteliti DAFTAR REFERENSI Ariana, I. dan Riana, I. 2013. Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Cendana Resort and Spa Ubud, Gianyar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 2 (1): 121-136. dalam penelitan ini atau menggunakan uji hipotesis yang berbeda dari penelitian ini. Umiyati.2015. Pengaruh Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Etikonomi, 14 (1): 87-112. Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Edisi 4. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nasional. 2008. Sistem Manajemen Mutu Persyaratan. ICS 03.120.10. Jakarta. Enny, M. 2015. Effect of ISO 900-2008 QMS, Total Quality Management and Work Environment on Job Satisfaction and Employee Performance at PT. Mount Dreams Indonesia in Gresik. The International Journal Of Business and Management, 3(4): 369-374. Ghozali, I. 2011. Ekonometrika Teori Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Juana, N. P., Sudibya I. G. A., Sintaasih D. K. 2016. Pengaruh Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap Kinerja Pegawai dengan Mediasi Kepuasan Kerja. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 21(1): 92-100. Kristaung, R., dan Ausgustine, Y.2013. Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Dian Rakyat. Mangkunegara, A. P. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: PT Refika Aditama. Purwadi. 2012. ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual. Jakarta: Media Guru. Tricker, R. 2014. ISO 9001:2008 for Small Businesses. 5th edition. Oxford: Elsevier. 62