BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

KATA PENGANTAR. Lamongan, Maret 2017 KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA IKU (INDIKATOR KINERJA UTAMA)

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

RENCANA KINERJA TAHUNAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN

Bab II Perencanaan Kinerja

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. KH. Wakhid Hasyim Nomor 141, Telepon (0321) , Fax. (0321) Jombang 61411

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN. KABUPATEN GARUT NOMOR : 050 / 2173 / Bappeda

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II RENCANA STRATEGIS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KESEHATAN Jl. Semeru No. 50 Telp. (0342) , Fax (0342) B L I T A R

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MATARAM Nomor : 033.Ltb/Bappeda-kt/I/2015. Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Pemerintah Kota Tangerang

KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN GRESIK NOMOR : 700/14/437.72/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

L A P O R A N K I N E R J A

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188 / 18.1 / 415.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM NOMOR : 050/ / /2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726) 3100 Fax (0726) 3100 e-mail: bappedatulangbawang@ymail.com KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/5/SK/VI.1/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2016-2017 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN TULANG BAWANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap satuan kerja perangkat daerah, perlu menetapkan indikator kinerja utama di lingkungan instansi masing-masing; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) point c Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menetapkan Indikator Kinerja Utama; c. bahwa penetapan Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf a, dan huruf b, perlu diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulang Bawang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3667); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018 MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG KESATU : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini,merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Bappeda untuk menetapkan Rencana Kerja Tahunan, menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja. KEDUA : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan Unit Kerja dan disampaikan kepada Bupati Tulang Bawang. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengen ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Menggala Pada tanggal : Januari 2016 KEPALA BAPPEDA, Ir.ANTHONI, MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19690414 199402 1 001

Lampiran : Keputusan Kepala Bappeda Kab. Tulang Bawang Nomor : 900/5/SK/VI.1/TB/I/2016 Tanggal : Januari 2016 NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULASI PERHITUNGAN (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan daerah yang berkualitas Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif dan berkualitas Jumlah dokumen perencanaan pembangunan 2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah 3. Meningkatnya ketersediaan informasi pembangunan daerah Jumlah dokumen kajian pengembangan potensi ekonomi Persentase kesesuaian program/kegiatan yang direncanakan terhadap program/kegiatan yang dianggarkan (APBD) Persentase SKPD menyusun Renstra sesuai peraturan perundangan tepat waktu Persentase SKPD menyusun Renja sesuai peraturan perundangan tepat waktu Jumlah dokumen/data informasi statistik pembangunan daerah Jumlah dokumen kajian pengembangan potensi ekonomi (Jumlah program/kegiatan yang dianggarkan dalam APBD dibagi jumlah program/kegiatan yang direncanakan dalan Renja) x 100% (Jumlah SKPD menyusun Renstra sesuai peraturan perundangan tepat waktu dibagi Jumlah total SKPD) x 100% (Jumlah SKPD menyusun Renja sesuai peraturan perundangan tepat waktu dibagi Jumlah total SKPD) x 100% Jumlah dokumen/data informasi pembangunan daerah KEPALA BAPPEDA, Ir. ANTHONI, M.M. PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19690414 199402 1 001

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud dan Tujuan... 2 1.3. Landasan Hukum... 2 BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA... 4 2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama... 4 2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama... 4 BAB III GAMBARAN UMUM... 6 3.1. Visi... 6 3.2. Misi... 8 3.3. Tujuan... 9 3.4. Sasaran... 10 3.5. Strategi... 10 3.6. Kebijakan... 11 BAB IV PENUTUP... 13 i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan kegiatan diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga pemerintah harus mampu menerakan sistem yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses evaluasi. Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif, efisien akuntabel, demokratis dengan tetap menjungjung supremasi hukum. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, maka diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu pengukuran Indikator Kinerja strategis yang menjadi prioritas di setiap Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat tercapai sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA maupun RENJA, yang telah ditetapkan. Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator Kerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan dilingkungan lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan, maka Pimpinan Instansi Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja Utama. 1

1.2. Maksud dan Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulang Bawang disusun dengan maksud dan tujuan : 1. Untuk memproleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan menejeman kinerja secara baik. 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. 1.3. Landasan Hukum 1. Undang Undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 2

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018. 3

BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA 2.1. Definisi Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah. Indikator Kinerja Utama pada Unit Organisasi setingkat Eselon II/SKPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah Indikator keluaran (output) untuk mendukung pencapaian sasaran strategis. 2.2. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama Penetapan Indikator Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria Indikator Kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu: 1. Spesifik; Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur, sehingga mempunyai persepsi yang sama. 2. Measurable; Indikator Kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. 3. Achievable; Indikator Kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya oleh organisasi. 4

4. Relevant; Indikator Kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan sedekat mungkin ( keberhasilan/kegagalan) yang akan diukur. 5. Timelines; Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang dapat dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator Kinerja juga fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan. Dalam penetapkan dan pemilihan Indikator Kinerja Utama hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Adanya keselarasan dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA dan Kebijakan Umum; 2. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi SKPD; 3. Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas Kinerja; 4. Kebutuhan statistik pemerintah; 5. Perkembangan issue dan ilmu pengetahuan. 5

BAB III GAMBARAN UMUM 3.1. Visi Visi merupakan gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Bappeda Kabupaten Tulang Bawang. Visi yang ditetapkan harus mampu memperlihatkan gambaran keseluruhan apa yang akan dicapai secara jelas, ringkas, mudah diingat, memberi inspirasi, sebagai titik temu, memiliki fleksibilitas dan kreativitas dalam pelaksanaannya. Visi harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : a. Dapat dibayangkan (imaginable) oleh pimpinan dan staf; b. Memiliki nilai yang diinginkan (desirable) oleh pimpinan dan staf; c. Memungkinkan untuk dicapai (achievable); d. Terfokus pada permasalahan utama; e. Berwawasan jangka panjang (5 s/d 20 tahun) dan tidak mengabaikan perkembangan; f. Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh stakeholders. Berdasarkan kriteria dan persyaratan tersebut, maka ditetapkan Visi Bappeda Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2018 adalah : TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS, PARTISIPATIF, TERPADU, BERKELANJUTAN DAN AKUNTABEL SESUAI DENGAN POTENSI DAERAH. 6

Berdasarkan visi tersebut, kondisi yang ingin diwujudkan adalah: 1. Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan daerah yang dihasilkan harus mempertimbangkan berbagai aspek perencanaan daerah dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif. Perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun merupakan hasil partisipasi masyarakat, pengusaha, aparatur dan seluruh stakeholders pembangunan. 3. Perencanaan pembangunan daerah yang terpadu Perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun merupakan keterpaduan dari berbagai kebutuhan, sektor, kebutuhan masyarakat, kebutuhan daerah dan kebutuhan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan meneruskan proses perencanaan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. 5. Perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel. Perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun merupakan suatu perencanaan yang teratur, terukur dan berkesinambungan. 6. Perencanaan pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi daerah. Perencanaan pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi daerah dapat diartikan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun harus mampu memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Tulang Bawang sesuai 7

dengan kondisi sosial budaya, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang tersedia. 3.2. Misi Misi merupakan langkah-langkah yang diambil dalam mencapai Visi dengan menawarkan keuanggulan seperti peningkatan efisiensi, hasil yang lebih baik, inovasi dan fleksibilitas serta meningkatkan semangat bagi pimpnan dan seluruh staf unit kerja. Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka Bappeda Kabupaten Tulang Bawang merumuskan misi yang harus dilaksanakan. Berikut adalah misi yang ditetapkan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Tulang Bawang: Misi 1 Misi 2 Misi 3 : Meningkatkan kualitas sistem perencanaan daerah : Meningkatkan kualitas sistem pengendalian pembangunan daerah. : Meningkatkan kualitas sistem informasi pembangunan daerah. Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah yang berhubungan dengan layanan dan tugas serta fungsi SKPD. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Dalam upaya merealisasikan visi dan misi yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan langkah-langkah operasional yang lebih terarah dalam bentuk tujuan dan sasaran. Tujuan yang ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Tulang Bawang dalam rencana strategis ini adalah: a. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah b. Meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan daerah c. Meningkatkan kualitas informasi pembangunan daerah. 8

Sedangkan Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yaitu sesuatu yang ingin dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Bappeda dengan kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada implementasi program/kegiatan yang disertai dengan rencana tingakt capaian (target masing-masing indikator dari program dan kegiatan). 3.3. Tujuan Tujuan adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah yang berhubungan dengan layanan dan tugas serta fungsi SKPD. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Dalam upaya merealisasikan visi dan misi yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan langkah-langkah operasional yang lebih terarah dalam bentuk tujuan dan sasaran. Tujuan yang ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Tulang Bawang dalam rencana strategis ini adalah: a. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah; b. Meningkatkan kualitas pengendalian pembangunan daerah; c. Meningkatkan kualitas informasi pembangunan daerah. 3.4. Sasaran Berdasarkan tujuan diatas, sasaran yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut: 9

a. Sasaran untuk mencapai tujuan misi pertama yaitu: Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan daerah yang berkualitas b. Sasaran untuk mencapai tujuan misi kedua yaitu: Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah c. Sasaran untuk mencapai tujuan misi ketiga yaitu: Meningkatnya ketersediaan informasi pembangunan daerah. 3.5. Strategi Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan, program operasional dan kegiatan, dengan memperhatikan sumberdaya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Penetapan strategi akan memberi kesatuan pandangan dan langkah dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pemilihan strategi merupakan proses pembuatan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran. Kunci keberhasilan yang telah ditetapkan sangat tergantung pada komitmen pimpinan. Pemilihan srategi harus mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan) pembangunan daerah. Berikut adalah analisis SWOT yang 10

dilakukan untuk mengevaluasi faktor-faktor lingkungan strategis yang mempengaruhi pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Tulang Bawang menetapkan beberapa strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sebagai berikut: I. Meningkatkan kualitas perencanaan daerah sesuai dengan potensi daerah, aspirasi dan kebutuhan masyarakat; II. Mengembangkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif; III. Meningkatkan pengendalian dan pelaksanaan pembangunan daerah; IV. Mewujudkan sistem evaluasi perencanaan daerah yang konsisten dan akuntabel; V. Meningkatkan kualitas data dan informasi sebagai dasar penyusunan perencanaan daerah. 3.6. Kebijakan Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati beberapa keputusan strategis dan komitmen yang kuat dari pimpinan Bappeda Kabupaten Tulang Bawang untuk dijadikan pedoman, pegangan dan petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai, keterpaduan, dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi Bappeda Kabupaten Tulang Bawang. Kebijakan yang ditetapkan dalam mencapai tujuan dan sasaran pelayanan Bappeda adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran misi pertama, yaitu: Peningkatan kualitas perencanaan daerah. Peningkatan kualitas SDM perencana. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung 11

Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program antar bidang, sektor, dan wilayah secara sistematis, efektif, efisien, dinamis, terpadu dan berkelanjutan. 2. Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran misi kedua, yaitu: Peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara berkala bersama-sama dengan pihakpihak terkait. Pelaksanaan sistem evaluasi perencanaan daerah yang konsisten dan akuntabel. 3. Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran misi ketiga, yaitu: Peningkatan kualitas dan kuantitas data dan informasi sebagai dasar penyusunan perencanaan. 12

BAB IV PENUTUP Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2007, tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), bahwa setiap unit kerja wajib melaksanakan penetapan IKU dalamrangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai parameter terhadap pencapaian kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan Renstra masing-masing unit kerja. Indikator Kinerja Utama Bappeda Kabupaten Tulang Bawang merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu tujuan dan sasaran strategis yang telah tersusun dalam RPJMD dan Renstra Bappeda. 13