BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

dokumen-dokumen yang mirip
1. Professional 2. Efektif 3. Sederhana 4. Kejelasan dan kepastian 5. Keterbukaan 6. Efisien 7. Ketepatan waktu 8. Responsive 9.

BAB I PENDAHULUAN. agar bersedia mengurus hak tentang kependudukan ke Dinas Pemerintah yang. sebagai pelanggan yang dapat mengurus sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada. terhadap penentuan status pribadi dan status hukum setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

Proposal Skripsi Manajemen Pemasaran

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

PERATURAN BERSAMA WALIKOTA DEPOK DAN KETUA PENGADILAN NEGERI DEPOK NOMOR : 32 TAHUN 2012 NOMOR : W11.U21/2238/UM.01.10/IX/2012

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 028 TAHUN 2018

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program kerja Kementerian Dalam Negeri adalah memperbaharui

I. PENDAHULUAN. Semenjak dikeluarkannya Undang-undang Pemerintah Daerah No. 22

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk. sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pelayananan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

BUPATI PURWAKARTA PROPINSI JAWA BARAT

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2014

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN. pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 39 TAHUN 2010

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 75 TAHUN 2011

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk itulah

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah. hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

a. bahwa berdasarkan Pasal 79A Undang Undang Nomor 24

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Catatan sipil merupakan suatu catatan yang menyangkut kedudukan hukum

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

KUALITAS PELAYANAN KTP DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA P R O P O S A L. Disusun Oleh : FAZAR ARDIANSYAH NPM :

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI BANDUNG BARAT

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini dalam era globalisasi pemerintah memiliki tantangan yang besar

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data terhadap indikator sarana

Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) Secara Massal Tahun 2011; BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 35 TAHUN 2011

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAYANAN KARTU IDENTITAS ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan proses yang sangat strategis

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

TENTANG BUPATI PATI,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah merupakan salah satu bentuk penerapan E-goverment

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelayanan Publik menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima ini dapat diterapkan di berbagai organisasi seperti lembaga, badan usaha, yayasan, pemerintah dan sebagainya. Jadi pelayanan umum yang mempunyai nilai tinggi, dimana tinggi menunjukkan adanya ukuran. Tugas dan fungsi yang diemban pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat semakin dikedepankan. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 14 ayat 1 butir l Tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa urusan pelayanan kependudukan dan catatan sipil merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk kabupaten/kota dan pada pasal 22 butir l dinyatakan bahwa dalam penyelenggaraan otonomi, daerah mempunyai kewajiban untuk mengelola administrasi kependudukan. Salah satu bentuk pelayanan administrasi publik adalah pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan dinyatakan bahwa Kartu Tanda Penduduk selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada pasal 63 ayat 1 dinyatakan bahwa penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki izin tinggal tetap yang telah

berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki KTP, dan pada pasal 63 ayat 2 dinyatakan bahwa orang asing yang mengikuti status orang tuanya yang memiliki izin tinggal tetap dan sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun wajib memiliki KTP. Fungsi KTP adalah sebagai tanda identitas diri bagi penduduk di suatu wilayah, sekaligus sebagai dokumen sah dalam pengurusan berbagai kebutuhan masyarakat. Kewenangan penerbitan KTP diselenggarakan oleh instansi tertentu yang berhubungan dengan pelayanan publik atau pencatatan sipil. Ada beberapa gejala/fenomena yang masih terjadi hingga kini menurut pengamatan penulis dalam pelayanan KTP oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang yang cukup berpengaruh terhadap penilaian masyarakat mengenai kualitas pelayanan KTP itu sendiri yaitu antara lain : Prosedur pembuatan KTP yang cukup panjang meliputi beberapa tahapan kegiatan dari tingkat RT/RW, kelurahan, sampai pada penyelesaiannya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hal ini tentu cukup memakan waktu, tenaga dan biaya dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan KTP, walaupun hal tersebut merupakan prosedur standar yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang.Hal ini tentu dapat menjadi kendala bagi masyarakat yang menghendaki pelayanan yang cepat, mudah dan memuaskan. Masih dijumpai petugas terlambat membuka loket pelayanan KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang pada jam kerja. Masih adanya keluhan masyarakat mengenai keterlambatan pencetakan KTP, yaitu melebihi 14 hari kerja/melebihi standar waktu yang ada dalam penyelesaian pelayanan

KTP oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang, hal ini dapat dilihat pada loket pelayanan KTP dan pemberitaan lewat media massa. Tidak adanya petugas/aparat yang memiliki fungsi khusus untuk menangani keluhan/masalah masyarakat dalam kaitannya dengan pelayanan KTP, khususnya petugas khusus pada loket pelayanan KTP yang dapat membantu memberikan informasi mengenai prosedur, biaya dan segala hal yang berkaitan dengan pelayanan KTP. Tata ruang kantor pelayanan KTP yang belum rapi dan teratur, sehingga masih ditemui banyaknya masyarakat yang antri dan tidak mendapatkan pelayanan yang nyaman dan menyenangkan. Kurang ramahnya petugas yang melayani pengurusan KTP masyarakat. Beberapa fenomena empirik di atas, cukup berpengaruh terhadap kualitas pelayanan KTP yang selama ini ada dalam pelayanan oleh aparat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang. Untuk itu penulis tertarik untuk lebih mendalami dan melakukan kajian ilmiah untuk melihat lebih jauh mengenai kualitas pelayanan KTP tersebut yang tentunya berdampak pada kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan, yang dalam hal ini penulis menggunakan pendapat dari Gasperz &Vincent (2008) yang menggunakan 3 indikator utama yaitu Bukti Langsung(Tangibels),Keandalan (Responsivences) dan Daya Tanggap (Assurance). Memperhatikan fenomena-fenomena yang terjadi dalam pelayanan KTP seperti dipaparkan oleh penulis di atas, dapat diasumsikan bahwa kualitas pelayanan KTP pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang saat ini masih rendah, untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian yang lebih cermat dan mendalam lagi dengan mengambil judul : ANALISIS PERAN SARANA PELAYANAN DAN KEMAMPUAN PEGAWAI DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA KUPANG 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Peran Sarana Pelayanan dalam meningkatkan kualitas pelayanan Kartu Tanda Penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang? 2. Bagaimana Peran Kemampuan Pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan Kartu Tanda Penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui: 1. Untuk menggambarkan Peran Sarana Pelayanan dalam meningkatkan kualitas pelayanan KTP pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang. 2. Untuk menggambarkan Peran Kemampuan Pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan KTP pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang? 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritik yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan konstribusi pada teori administrasi publik, khususnya teori kepuasan masyarakat yang

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan publik. 1.4.2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi Pemerintah Kota Kupang pada umumnya serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kupang pada khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi masyarakat.