BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN. dibawah pemerintahan disebut dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien.

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara, melainkan antar

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Keruntuhan ekonomi yang menimpa bangsa ini tidak bisa lepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktifitas, efisiensi

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 masih

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) audit internal dalam Sawyer s et al

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri (Teguh Haryono, 2012). Bank harus memberi prioritas

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka economy recovery, pemerintah Indonesia dan International

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer dan ditempatkan

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Berdasarkan Pedoman Umum Good Corporate Governance, Komisi

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang melanda sebagian besar wilayah dunia

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai good corporate governance mulai populer khususnya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan

I. PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Good Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perencanan yang baik perlu adanya tata kelola yang baik di dalam suatu sektor

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin meningkat, banyak peluang

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN GRESIK, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan

I. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara. Pernyataan tersebut telah menegaskan kedudukan penting perusahaan-perusahaan dalam menjalankan peranan mereka dalam kehidupan ekonomi dan sosial kita. Ketidakmampuan sektor swasta dalam memenuhi kewajibannya terhadap pihak debitur luar negeri disebabkan karena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola perusahaan yang disebabkan karena lemahnya peraturan dan perundangan yang mengatur sistem pengelolaan perusahaan di Indonesia. Pelanggaran yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di kalangan perusahaan di Indonesia terjadi karena sangat minimnya peraturan yang jelas akan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dengan kinerja perusahaan seperti pemegang saham, dewan komisaris maupun direksi, serta stakeholders lainnya, sehingga kontrol akan kinerja perusahaan menjadi sangat longgar. Dengan tidak dilaksanakannya prinsip-prinsip GCG tersebut tercemin dari kurang tersedianya informasi untuk melakukan analisa risiko atau hasil, investasi yang berlebihan pada saat yang tidak produktif yang pada akhirnya menurunkan atau pudarnya kepercayaan pemodal. Untuk meningkatkan kinerja, perusahaan perlu menyusuti pedoman pengelolaan yang diterapkan secara taat azas (consistent), sehingga semua nilai yang dimiliki pihak-pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat didayagunakan secara optimal dan menghasilkan pola hubungan ekonomis yang menguntungkan. Hubungan yang harmonis itu akan memudahkan penelitian arah pengembangan dan kinerja perusahaan serta berjalannya fungsi-fungsi pengambilan keputusan, pengendalian operasi dan pengawasan terhadap

pengelolaan perusahaan secara baik pengendalian operasi dan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan secara baik. Di Indonesia, penerapan Good Corporate Governance telah dibuatkan pedomannya oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) melalui bukunya yang berjudul Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Perangkat Peraturan dan Perundang-undangan Surat Edaran Menteri BUMN No. 106 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri BUMN No. 23 Tahun 2000 yang mengatur dan merumuskan tentang pengembangan praktik Good Corporate Governance dalam perusahaan perseroan, kemudian disempurnakan dengan KEP- 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN. Selain itu juga telah dikeluarkan Keputusan Menteri BUMN No. 103 Tahun 2002 tentang Pembentukan Komite Audit. Badan Pengawas Pasar Modal melalui Surat Edarannya No. SE-03/PM/2000 telah merekomendasikan pada perusahaan publik untuk memiliki Komite Audit Khusus untuk perbankan, termasuk juga bank BUMN. Namun pada umumnya telah disepakati bahwa prinsip-prinsip Good Corporate Governance (Keputusan Menteri BUMN Nomor 117/M/MBU/2002, tanggal 1 Agustus 2002) telah mencakup transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya merupakan upaya untuk menjadikan GCG sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG saat ini sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Good Corporate Governance (GCG) diharapkan merupakan sarana untuk menjadikan perusahaan secara lebih baik, antara lain dengan menghambat praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), meningkatkan disiplin anggaran, mendayagunakan pengawasan, serta mendorong efisiensi pengelolaan perusahaan. Penerapan GCG sangat penting artinya karena secara langsung akan memberikan arahan yang jelas bagi perusahaan untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara bertanggung jawab dan memungkinkan

pengelolaan perusahaan secara lebih amanah, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan dari mitra usaha. Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan untuk membangun suatu budaya bisnis yang sehat, yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran (fairness). Kelima prinsip ini kemudian dikenal sebagai prinsip-prinsip GCG. Tidak dilaksanakannya prinsip-prinsip tersebut, tercermin dari kurang tersedianya informasi untuk melakukan analisa risiko atau hasil investasi yang berlebihan pada sumber daya yang tidak produktif yang pada akhirnya menurun atau pudarnya kepercayaan pemodal. Dengan melaksanakan corporate governance, menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) (2001;4) ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh, antara lain: 1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 2) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value. 3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders's value dan dividen. Khusus bagi BUMN akan dapat membantu penerimaan bagi APBN terutama dari hasil privatisasi. Gagasan pelaksanaan GCG di Indonesia merupakan pangkal tolak bagi perubahan budaya kerja pada perusahaan. Dengan GCG, diharapkan perusahaan dan pemerintah dapat berjalan sesuai dengan kaidah praktik yang sehat di segala bidang. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik memberikan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri dan masyarakat, tumbuhnya kepercayaan investor dalam memberi peluang akses sumber pendanaan yang murah dan berkembangnya pasar

modal, menguatnya kepercayaan lembaga keuangan domestik maupun internasional, memberi peluang akses kredit dengan bunga yang kompetitif, serta sebagai kontrol yang efektif dalam mengurangi kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Bersihnya perusahaan dari praktik-praktik korupsi memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara efisien dan menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing di pasar global, yang pada gilirannya mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dan berkesinambungan. Sehubungan dengan pentingnya penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan maka penulis memilih objek penelitian pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung sebagai badan usaha yang menyelenggarakan dan mengelola pelayanan untuk kepentingan masyarakat. Sehingga dituntut untuk mempunyai suatu tata kelola yang efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan mutu pelayanannya. Fenomena yang terjadi di PT Pos adalah berkurangnya penjualan yang terjadi pada produk PT Pos seperti Tabanas, Prangko dan Wesel. Hal ini karena kurangnya minat masyarakat terhadap produk tersebut sebagai dampak perkembangan teknologi telekomunikasi dan berkembangnya lembaga keuangan, sehingga sehingga membuat PT Pos untuk melakukan kerjasama dan mengundang investor dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan. Dengan demikian, dapat diharapkan dengan adanya prinsip-prinsip GCG, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, maka kinerja perusahaan akan lebih baik sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan itu sendiri, Berdasar uraian di atas, maka setiap perusahaan di Indonesia sudah seharusnya menerapkan prinsip GCG dan manfaatnya mulai terasa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan. (studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero)

1.2 Identifikasi Masalah Berdasar uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana penerapan prinsip Good Corporate Governance PT. Pos Indonesia (Persero) 2) Bagaimana kinerja PT. Pos Indonesia (Persero). 3) Bagaimana pengaruh penerapan prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja PT. Pos Indonesia (Persero). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan mengenai prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan kinerja keuangan, sehingga dapat diketahui pengaruh penerapan prinsipprinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui penerapan prinsip Good Corporate Governance PT. Pos Indonesia (Persero) 2) Untuk mengetahui kinerja PT. Pos Indonesia (Persero). 3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja PT. Pos Indonesia (Persero). 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Widyatama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1) Bagi penulis Menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan. 2) Bagi perusahaan

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam meningkatkan kinerja dengan cara menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. 3) Bagi masyarakat, khususnya di Lingkungan Perguruan Tinggi Melalui karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain dalam mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sama. 1.5 Rerangka Pemikiran Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang hangat dibicarakan di tengah usaha pemerintah untuk memulihkan perekonomian yang lesu akibat krisis di sejumlah negara Asia. Krisis ini dipandang merupakan akibat lemahnya praktik Good Corporate Governance (GCG) di negara-negara tersebut, sehingga mereka tidak siap memasuki era globalisasi dan pasar bebas. Kondisi ini akan menyulitkan mereka mendapat kepercayaan para investor. Bahkan, berbagai negara donor internasional menyertakan kriteria corporate governance sebagai persyaratan dalam memberikan bantuan. Kurang adanya perhatian terhadap kepentingan stakeholders yang bermuara pada prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran (fairness) menyebabkan terjadinya Korapsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang sangat marak di negara kita ini dan beberapa negara Asia lainnya. Sistem corporate governance yang baik memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga mereka bisa meyakinkan dirinya akan perolehan kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Oleh karena itu, sistem tersebut harus juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif karena dengan menerapkan GCG secara benar dan konsisten, berarti perusahaan sudah menerapkan sistem pengelolaan perusahaan sesuai dengan pembagian peran masing-masing di tingkatan direksi, komisaris, komite-komite, dan Iain-lain serta aturan main yang baku berdasarkan prinsipprinsip tersebut. Tak kalah pentingnya, terciptanya keseimbangan kekuatan di antara struktur internal perusahaan (direksi, komisaris, komite audit), sehingga

pengambilan keputusan bisa menjadi lebih dipertanggungjawabkan, hati-hati dan bijaksana. Menurut forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) (2001:3) pengertian corporate governance adalah: Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern Iainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance ialah untuk menciptakan pertambahan nilai bagi semua pihak pemegang kepentingan. Banyak negara memandang bahwa praktik-praktik corporate governance yang baik merupakan suatu cara untuk meningkatkan dinamika ekonomi dan karenanya meningkatkan kinerja ekonomi secara keseluruhan. Berbagai krisis di pasar keuangan, termasuk krisis moneter di Asia menggarisbawahi arti penting corporate governance. Untuk dapat melaksanakan GCG, maka harus dipenuhi prinsip-prinsip dasarnya. Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/ M- MBL72002 pasal 3 terdapat lima prinsip Good Corporate Governance, yaitu sebagai berikut: 1) Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. 2) Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 3) Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi, sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

4) Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5) Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hakhak stakeholder, lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip-prinsip tersebut secara jelas mengaitkan hubungan tanggung jawab moral dan etis kinerja perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Dengan dilaksanakannya corporate governance, maka sangat berperan bagi proses penyehatan perekonomian nasional. Ide pelaksanaan GCG di Indonesia merupakan pangkal tolak bagi perubahan budaya kerja pada perusahaan. Dengan GCG, diharapkan perusahaan dan pemerintah dapat berjalan sesuai dengan kaidah praktik yang sehat di segala bidang. Kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk yang baik memungkinkan para pengguna mengembangkan kualitas produk yang baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995;503), kinerja adalah: Sesuatu yang dicapai/prestasi yang diperlihatkan/kemampuan kerja. Sedangkan berdasarkan Webster New Word Dictionary (1996;103), kinerja (performance) adalah: Perfomance is the act performing something done or performed. Dari kedua definisi tersebut, kesimpulannya kinerja adalah kemampuan atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu tindakan tertentu. Pengukuran kinerja menurut Supriyono (1999;420), yaitu: Konsisten Dengan Tujuan Perusahaan Memiliki Adaptibilitas pada Kebutuhan Bisnis Dapat Mengukur Aktivitas-aktivitas signifikan Mudah Diaplikasikan Memiliki Akseptabilitas dari Atas ke Bawah Berbiaya Efektif Tersaji Tepat Waktu

Good corporate governance merupakan konsep yang menekankan pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat dan tepat waktu serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan tentang semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan shareholders. Prinsip corporate governance diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan perusahaan, termasuk investor. Oleh karena itu, penulis mengemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut: Penerapan prinsip Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan Dari peneliti sebelumnya yaitu Hernisah (NRP : 0101218), di Universitas Widyatama dengan judul Analisis Akuntabilitas Laporan Keuangan ditinjau dari segi Good Corporate Governance dengan objek Objek PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Menunjukkan bahwa prinsip Good Governance Akuntabilitas,Partisipasi,dan Transparansi di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Telah berjalan dengan baik. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian sebelumnya adalah objek yang diteliti adalah PT Pos Indonesia dan variabelnya adalah kinerja perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu metode yang melihat dan menggambarkan lingkungan atau keadaan yang tampak nyata dalam perusahaan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data, sehingga diperoleh gambaran yang jelas atas objek yang diteliti agar dapat diambil suatu simpulan. Adapun teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini, yaitu dengan cara: 1) Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan (kuesioner) untuk mendapatkan data primer sebagai bahan analisis dan berbagai data lain.

2) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami buku-buku wajib (literatur) dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai penjelasan mengenai masalah yang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai dengan Oktober 2011.