PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL SELAMA 0 HARI, 7 HARI, DAN 8 HARI PADA SUHU 4 C KARYA TULIS ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KUALITAS SERUM SIMPANAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI POLTEKKES KEMENKES KALTIM

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

Disusun oleh : Jheniajeng Sekartaji A. NIM. G0C

BAB I PENDAHULUAN. hasil laboratorium yang baik dan terpercaya. Salah satu pemeriksaan laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB I PENDAHULUAN. (agregasi) atau menempel pada benda asing (adhesi). Menghitung jumlah

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan minat para tenaga kerja kesehatan (Riono, 2007). tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan kesehatanpun meningkat, di

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 411/MENKES/PER/III/2010

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. berbagai program dan upaya kesehatan (Depkes, 2004). mutu pelayanan dan mutu hasil pemeriksaan di laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi dokter yang bertugas di laboratorium, dokter

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Central RSUP Dr. Kariadi

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

yang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

BAB I PENDAHULUAN. status glukosa menjadi dua, yaitu normoglikemia dan hiperglikemia. 2 Menurut

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada didalam sampel, dan

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN.

BAB I PENDAHULUAN. benar sehingga memberikan hasil yang teliti dan akurat dengan validasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2,3. Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sedentary lifestyles. Sedentary lifestyles menyebabkan banyak bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Angina pektoris stabil adalah salah satu manifestasi. klinis dari penyakit jantung iskemik.

Medical Laboratory Technology Journal

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang

BAB I PENDAHULUAN. laboratorium dituntut untuk memberikan hasil yang tepat, cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA USIA TAHUN. E_mail:

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB V PEMBAHASAN. (2009), dimana kesalahan pengambilan spesimen pada fase pra-analitik dari

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS SUKALUYU Jln. Bojongsari Sukamulya, Sukaluyu Cianjur Telp

BAB 1 PENDAHULUAN. kejadiannya secara internasional diperkirakan lebih dari 3000 orang dalam 1 juta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS SUKALUYU Jln. Bojongsari Sukamulya, Sukaluyu Cianjur Telp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. uretra. Volume urin sekitar ml/24 jam, dengan komposisi air sekitar

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN (Watson, 2002; Gandasoebrata, 2007). Urin merupakan larutan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sigma metrics merupakan metode yang dapat mengukur tampilan proses dan

PENGAMBILAN SAMPEL AIR (ANALISIS AIR) (situs Ini Asa, Cerita dan Tujuan Analis Kesehatan) Oleh : OKTIA EKA RINASIH NIM : G0C015051

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tuberculosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan global bagi masyarakat dunia. Angka kejadian

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. darah, efek terhadap paru, kekebalan tubuh hingga sistem reproduksi. 1 Meski

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Mutiara Hati Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi terbesar kedua setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tinggi dituntut untuk membekali diri dengan kompetensi terstandar sebagai bekal

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah orang sehat/normal, pasien SIRS, dan pasien sepsis dengan usia tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sakit antara lain pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon-hormon tertentu, seperti hormon seks dan lainnya (Gondosari, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan cairan tubuh lain. Disamping itu pemeriksaan laboratorium juga berperan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN HASIL PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL PEMERIKSAAN GLUKOSA DAN ASAM URAT DI PUSKESMAS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL SELAMA 0 HARI, 7 HARI, DAN 8 HARI PADA SUHU 4 C KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kesehatan Bidang Analis Kesehatan Disusunoleh : Mentari G0C014076 PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2017

BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pemeriksaan laboratorium kesehatan dibidang klinik merupakan hal yang sangat menentukan dalam menegakkan diagnosis, monitoring terapi, dan prognosis penyakit.hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat dan dapat dipercaya, diperlukan perhatian terhadap tahap praanalitik, analitik, dan pascaanalitik (Permenkes RI,2010;Hardjono,2007). Mutu pelayanan laboratorium berkaitan dengan data uji analisa laboratorium.mutu pelayanan didasari penilaian hasil pelayanan laboratorium secara keseluruhan, dan salah satu titik penting terletak pada mutu pemeriksaan atau parameter yang diperiksa.laboratorium dikatakan bermutu apabila data hasil laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan memperhatikan aspek aspek teknis seperti ketelitian dan ketepatan yang tinggi dan data tersebut harus tercatat dengan baik sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah (Muslim et al.2015). Upaya untuk menjamin mutu hasil analisa kesehatan kimia klinik, telah diatur oleh Departemen Kesehatan dalam Permenkes RI nomor1792/menkes/sk/xii/2010 tentang pedoman pemeriksaan kimia klinik yang isinya dalam rangka meningkatkan pelayanan pemeriksaan kimia klinik dilaboratorium kesehatan agar dapat terlaksana

dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan pemeriksaan yang berkualitas, tepat, cepat, dan teliti. Spesimen harus diambiul dengan benar dengan memperhatikan waktu, lokasi, volume, cara, peralatan wadah specimen, pengawet atau antikoagulan yang sesuai dengan persyaratan pengambilan specimen (PermenkesRI,2010;Permenkes RI,2013) Salah satu pemeriksaan laboratorium klinik adalah pemeriksaan kolesterol. Kolesterola dalah senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh yang mempunyai fungsiantara lain membuat hormone sex, adrenal, membentuk dinding sel dan lain-lain (Soeharto,2001). Sesuai dengan prosedur Diasys Diagnostik System parameter pada pemeriksaan kolesterol ada tiga waktu penyimpanan specimen pada suhu 20-25 C selama 7 hari, suhu 4-8 C selama 7 hari, suhu -20 C selama 3 bulan. Kondisi di laboratorium, sering ditemukan pemeriksaan kadar kolesterol dengan dilakukan penundaan terlebih dahulu terhadap specimen yang akan diperiksa melebihi 4 jam. Perlakuan penundaan terhadap specimen untuk pemeriksaan kadar kolesterol pada serum atau plasma darah membutuhkan perlakuan sesuai dengan prosedur, sehingga kondisi specimen tetap stabil. Specimen yang disyaratkan pada prosedur pemeriksaan kadar kolesterol adalah serum atau plasma. Baik serum atau plasma harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dan disimpan dalam almari es agar struktur lipoprotein dan revolusi lipoprotein tidak menurun.penyimpanan

specimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau specimen akan dikirim ke laboratorium lain (Sukorini, 2010;Julandaeni,2015). Transportasi dan penyimpanan specimen yang tidak sesuai prosedur dapat menjadi sumber penyebab tidak layaknya sampel dilakukan pemeriksaan. Lama penyimpanan harus memperhatikan jenis pemeriksaan dan stabilitas specimen. Pada prosedur dijelaskan bahwa serum atau plasma stabil sampai dengan 7 hari pada suhu 4-8 C.spesimen simpan diperlukan untuk pemeriksaan konfirmasi dan penggulangan terhadap hasil yang diragukan (Stanbio laboratory,2011) B. RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang akan diteliti adalah Adakah perbedaan hasil kadar kolesterol disimpan selama 0 hari, 6 hari, 7 hari pada suhu 4 C. C. TujuanPenelitian 1. TujuanUmum Mengetahui kadar kolesterol disimpan selama 0 hari, 6 hari, 7 hari pada suhu4 C. 2. TujuanKhusus a. Mengukur kadar kolesterol disimpan selama 0 hari pada suhu 4 C. b. Mengukur kadar kolesterol disimpan selama 6 hari pada suhu 4 C. c. Mengukur kadar kolesterol disimpan selama 7 hari pada suhu 4 C.

d. Menganalisa perbedaan kadar kolesterol disimpan selama 0 hari, 6 hari, 7 hari pada suhu 4 C. D. ManfaatPenelitian 1. Bagi Peneliti Mengembangkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyyah Sematang. 2. Bagi Tenaga Laboratorium Kadar kolesterol yang stabil dalam proses penyimpanan memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan konfirmasi jika hasil pemeriksaan diragukan. 3. Bagi Akademis Dapat digunakan untuk acuan dalam kelanjutan penelitian, terutama para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan Tenaga Laboratorium Medik