BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran (Sanjaya: 2009: 59). Pada penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

I. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Arikunto dkk (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat diskripsi secara sistematis dan faktual dari hasil belajar dan aktivitas siswa. Peneliti dalam penelitian ini berusaha untuk menunjukkan, menggambarkan dan menjelaskan keadaan yang sesuai dengan kenyataan yang terjadi di tempat penelitian yaitu kelas V di SDN I Craken dan peneliti bermaksud untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan tipe Word Square. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research), dan penelitian tindakan ini bagian dari penelitian pada umumnya. Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan menrancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.(kusnandar, 2010:45) 34

B. Kehadiran dan Peran Peneliti Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagi pengamat penuh, bertindak langsung dan berperan serta di lapangan. Peneliti juga bertindak sebagai perencana, pelaksana, penafsir data, penganalisis, penarik kesimpulan, dan sebagai pelapor penelitian. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru praktik di kelas V SDN I Craken. Selain itu peneliti dibantu oleh satu orang rekan peneliti dan guru kelas V. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN I Craken Kabupaten Trenggalek. Dimana SDN I Craken ini merupakan sekolah negeri yang sudah menerapkan kurikulum Tematik dalam kegiatan pembelajarannya. Tetapi untuk kelas V SD masih menerarapkan kurikulum KTSP. Penelitian ini hanya dilakukan di Kelas V SD yang berjumlah 12 siswa. Waktu penelitian ini dilaksanakan saat awal pembelajaran pada materi pokok Peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaanindonesiapada Kelas V. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester genap 2016/2017 yang disesuaikan dengan jadwal IPS tiap minggunya. Rencana penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2017. Jika hasil akhir penelitian siklus I sudah mencapai dan memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang dilakukan peneliti, maka penelitian dianggap selesai pada siklus I. Penelitian siklus selanjutnya akan dilaksanakan apabila pada siklus I belum terdapat ketuntasan dan tujuan penelitian belum mencapai target yang telah ditentukan. 35

D. Subjek dan Objek Peneltian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN I Craken yang berjumlah 12 siswa yang terdiri dari 8 laki-laki dan 4 perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan Tipe Word Square untuk meningkatkan hasil belajar siswa. E. Data dansumber Data Data penelitian yang digunakan adalah berupa data kualitatif yang berupa aktivitas siswa dan kuantitatif yang berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Square. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah guru dan siswa Kelas V SDN I Craken selama melakukan proses pembelajaran. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan maksud untuk memperoleh bahanbahan yang relevan dan akurat serta beragam metode yang digunakan sehingga apabila terdapat kelemahan atau kekurangan pada suatu metode, dapat terpenuhi dengan metode yang lain. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. 36

1. Observasi Observasi dilakukan pada saat tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Square.Pada kegiatan ini, observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Squareuntuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini secara tidak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara kepada guru Kelas V SDN I Craken pada tanggal4 Desember 2016. Pada kegiatan wawancara ini,peneliti selaku penanya akan memberikan pertanyaan pada guru Kelas V SD mengenai pengetahuan seputar model pembelajaran. Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Square pada mata pembelajaran IPS materi Peninggalan sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Wawancara sebelum tindakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru menerapkan model pembelajaran dan mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran tersebut. Wawancara setelah tindakan bertujuan untuk mengetahui respon guru setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Square dalam mata pelajaran IPS. 37

3. Tes Penelitian ini menggunakan tes tertulis, hal ini bertujuan agar peneliti dapat menilai dan mengukur tingkat pemahaman siswa dalam ranah kognitif terhadap materi yang diberikan karena tes tertulis dapat mengetahui langkahlangkah yang dilakukan siswa dalam menjawab permasalahan atau soal yang diberikan guru. 4. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini dipergunakan untuk mendapatkan data-data tertulis, seperti daftar nama siswa, nilai hasil belajar siswa, dan daftardaftar lainnya yang dipergunakan dalam kepentingan selanjutnya. Selain itu, dokumentasi ketika proses belajar mengajar berlangsung yang berupa foto dan video sebagai bukti hasil penelitian tindakan kelas selama proses pembelajaran berlangsung. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus benar-benar dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Lembar observasi berupa Check List Observasi dilakukan untuk mengamati penerapan langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe word square, pengamatan kegiatan siswa, dan kelompok. Observasi dalam penelitian ini adalah 38

observasi langsung dimana pengamatan dilakukan secara langsung oleh observer dengan mencatat data sebagaimana yang terjadi tanpa mengurangi atau melebihkan data yang didapat. Adapun Check List langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe word square, pengamatan kegiatan siswa, dan kelompok terlampir. a. Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Indikator aktifitas siswa yang harus dicapai dalam Check List pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa 2) Guru membagi kelompok kecil berdasarkan kriteria kemampuan siswa 3) Guru menyajikan materi sesuai kompetensi 4) Guru memberikan lembar tugas kelompok untuk pemahaman materi 5) Guru membagikan lembar kerja Word Square sebagai kuis 6) Siswa mengerjakan secara individu 7) Guru memberikan poin pada setiap jawaban 8) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki poin tertinggi b. Indikator Kegiatan Siswa 1) Kemampuan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru 2) Kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan antusias dan senang 3) Kemampuan interaksi antara siswa dengan siswa 39

4) Kemampuan interaksi antara siswa dengan guru 5) Kemampuan siswa dalam melakukan refleksi/berpikir kembali tentang apa yang telah dipelajari c. Indikator Siswa dalam Kelompok Indikator aktifitas siswa dalam kelompok yang harus dicapai dalam Check List adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan berpartisipasi aktif dalam aktivitas kelompok 2) Kemampuan bekerja sama dalam ativitas berkelompok 3) Kemampuan menyelesaikan tugas kelompok dengan teliti 2. Lembar Wawancara Lembar wawancara yang digunakan berupa format wawancara dengan responden guru dan siswa. Wawancara diberikan sebelum peneliti mengadakan penelitian dan sesudah siklus berakhir. 3. Lembar Tes Lembar tes yang digunakan berupa soal untuk uji kompetensi yang dilakukan di akhir pemberian materi. Pada penelitian ini, tes dilakukan dengan bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 15 soal, uraian singkat dengan jumlah 10 soal, dan esai dengan jumlah 5 soal. Adapun indikator tes esai yang akan diberikan oleh siswa, adalah sebagai berikut: a. Menjawab pertanyaan sesuai materi yang telah dibahas b. Dapat menguraikan jawaban c. Dapat mengemukakan pendapat pada tes esai 40

H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data, sehingga menghasikan simpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk rumusan masalah yang pertama, data yang dianalisis adalah data aktivitas guru, siswa, dan kelompok yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung dari hasil pengamatan melalui lembar pengamatan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Square. Data aktivitas siswa disajikan dengan rumus : Pa = m N 100% Keterangan: Pa = Penilaian akhir siswa m = Jumlah skor yang diperoleh N = Skor maksimal Sedangkan data aktivitas kelompok disajikan dengan rumus berikut: Persentase = jumlah skor yang diperoleh skor maksimal kelompok 100% Kegiatan yang dilakukan guru, siswa, dan kelompok dalam pembelajaran ini diukur dengan menggunakan kategori sebagai berikut Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran Siswa dan Guru No Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan 1 86-100 % Sangat tinggi 2 71-85 % Tinggi 3 56-70 % Sedang 4 41-55 % Rendah 5 < 40 % Sangat rendah Rentang 15 % Sumber: Aqib,dkk (2009:41) 41

Untuk rumusan masalah yang kedua, data yang dianalisis adalah data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil nilai tes pada akhir siklus (setelah diterapakan model pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Square. Setelah mengevaluasi hasil tes, kemudian data tersebut dianalisis untuk mengetahui apakah nilai siswa tersebut sudah tuntas atau belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum yang digunakan di SDN I Craken pada mata pelajaran IPS yaitu 65. Jadi siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai nilai 65. Untuk menghitung ketuntasan individu dapat menggunakan rumus : Ketuntasan Individu = Skor yang diperoleh 100 Skor maksimal Sedangkan kelas disebut tuntas belajar apabila jika persentase siswa yang tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai 65 jumlahnya lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah siswa seluruhnya sebagai berikut Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus Pa = n N 100% Keterangan: Pa = Persentase ketuntasan hasil belajar m = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah seluruh siswa 42

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Keberhasilan dalam Belajar No Prosentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Kriteria 1 0 - <25 % Tidak baik 2 25 - <50 % Kurang baik 3 50 - <75 % Baik 4 75 - <100 % Sangat baik Sumber: Sugiyono (2011:144) I Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Adapun tahapan-tahapan tindakan tiap siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I akan dijadikan sebagai acuan terhadap pelaksanaan tindakan siklus II. Siklus II akan dilaksanakan apabila terdapat kekurangan pada siklus II. Dalam penelitian ini, siklus II akan tetap dilaksanakan sebagai penguatan apabila siklus I telah mencapat target.adapun gambar tahapan-tahapan tindakan tiap siklus sebagai berikut (terdapat di halaman berikutnya). 43

Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Dan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Gambar 3.1 Rancangan Penelitian PTK Model Stephan Kemmis&Mc Taggart (Arikunto, 2013:137) Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:? Pelaksanaan Dan Pengamatan Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan yang dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,dimana, 44

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap 2: Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Tahap 4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Istilah refleksi sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti (dalam hal ini peserta didik yang diajar), untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. 1. Rencana Siklus I a. Tahap Perencanaan (Planning) 1) Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan materi pembelajaran tentang peninggalan sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia 2) Menyiapkan LKS dalam bentuk word square 45

3) Menyiapkan kisi-kisi soal tes evaluasi pembelajaran 4) Membuat soal tes evaluasi berupa soal pilihan ganda, jawaban singkat, dan esai untuk mengukur hasil belajar siswa. 5) Menyiapkan lembar observasi berupa checklist untuk mengamati keterlaksanaan tahapan pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini pelaksanaan rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Proses dalam tindakan ini mengikuti urutan kegiatan sebagaimana yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Adapun tahap-tahap pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus sebagai berikut: 1) Pembukaan a) Guru menyampaikan Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b) Guru membuka pelajaran, memberikan pertanyaan untuk memotivasi siswa 2) Kegiatan inti (melaksanakan pembelajaran kooperatif perpaduan antara tipe STAD dengan tipe Word Squaresesuai RPP yang telah disusun) 3) Penutup Guru memberikan penghargaan kelompok c. Tahap Pengamatan (observasi) Pengamatan dilakukan selama kegiatan pelaksanaan berlangsung, proses pengamatan secara intensif dilakukan oleh dua orang observer yaitu guru kelas dan satu orang rekan. Obyek yang diamati meliputi pelaksanaan tahapan 46

pembelajaran dari awal awal sampai akhir kegiatan. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. d. Tahap Refleksi Tahap ini dilakukan untuk melihat proses pelaksanaan tindakan kelas dan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini, peneliti bersama observer melakukan refleksi serta evaluasi dengan cara menganalisis : 1) Menganalisis keterlaksanaan dan kekurangan tahapan-tahapan pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti sebagai pengajar. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus selanjutnya dengan optimal. 2) Menganalisis tes hasil belajar 2 Rencana Siklus Berikutnya Siklus ini akan dilakukan apabila hasil siklus I belum optimal dengan cara dilakukan perbaikan dan refleksi terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Rencana yang akan dirancang dan dilaksanakan pada siklus ini, didasarkan pada hasil analisis dari siklus I. Tahapan pada siklus selanjutnya sama seperti tahapan pada siklus I. 47