BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di dunia usaha akhir akhir ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing menunjukan yang terbaik karena yang terbaiklah yang akan dipilih

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang dimana lebih dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan karena maju atau mundurnya suatu organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan antar perusahaan khususnya yang bergerak

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus dapat mengetahui

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi di dunia mengalami peningkatan yang signifikan. Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu tentang bagaimana mendayagunakan sumber daya manusia agar mencapai suatu kondisi yang optimal. Dari sudut pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat dikelola secara efektif. Keefektifan perusahaan sangat bergantung kepada fleksibilitas dan kesiapan menghadapi lingkungan serta kemampuan memperoleh sumber daya yang di butuhkan untuk pertumbuhan perusahaan tersebut. Sumber daya manusia di era globalisasi ini menjadi keberadaan yang sangat penting, salah satu upaya yang harus dicapai oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas dan pengembangan SDM. Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Semua itu dapat dilihat dari prestasi yang dihasilkan oleh sumber daya manusia, prestasi kerja menjadi hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena itu merupakan hal yang menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Seberapa besar tingkat prestasi kerja yang dihasilkan dan ditentukan oleh seberapa besar peran perusahaan dalam mengembangkan kualitas karyawannya dengan baik yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja karyawan. Apapun produk perusahaan, baik barang maupun jasa dan pelayanan, peranan manusia menempati urutan paling penting untuk menghasilkan produk bermutu dan memuaskan. Perusahaan bisa saja memiliki teknologi yang canggih, dana mencukupi, sistem 1

2 serta prosedur yang baik, akan tetapi tanpa manusia yang bermutu dalam segala aspeknya, hasil yang diinginkan tidak akan dapat dicapai. Era teknologi yang semakin canggih juga sudah mulai diterapkan didalam industri transportasi terutama di bidang transportasi udara. Perlunya perawatan dan pengecekan terhadap pesawat merupakan salah satu hal yang sangat penting demi menunjang keselamatan dan kenyamanan. Perusahaan di bidang tersebut sudah mulai banyak. PT. Putra Bangsa Sejati adalah perusahaan nasional yang mengkhususkan diri pada perawatan dan perbaikan suku cadang pesawat, Modifikasi, Mobile dan Fixed Ground Station, Radio, Radar, Avionic, Electric dan Instrumen. Perusahaan tersebut melayani kebutuhan keseluruhan klien mulai dari Stage Stripping, Removal, Repair / Overhaul, Inspection, Fungsional Test, Install, Integration Test di ground, sampai Test Flight. Perusahaan ini merupakan distributor resmi di Indonesia untuk peralatan kalibrasi, instrumentasi dan metrologi yang diproduksi oleh Time Electronics Ltd - Inggris. Selain bertanggung jawab atas penjualan, pemasangan, perbaikan dan perawatan, perusahaan tersebut juga siap memberikan bantuan teknis kepada pelanggan yang ingin mengembangkan workshop kalibrasi mereka. Daya saing suatu perusahaan akan sangat ditentukan oleh prestasi kerja sumber daya manusia yang dimilikinya, disini beberapa contoh perusahaan pesaing dari PT. Putra Bangsa Sejati seperti PT. Dirgantara Indonesia (PTDI), PT Garuda Maintenance Facility, PT Indo Pelita Aircraft Service dan PT Aero Nusantara. Prestasi kerja di dalam suatu perusahaan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mencapai serta meningkatkan kinerja perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat dengan adanya prestasi kerja

3 yang tinggi. Prestasi Kerja tersebut nantinya akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Prestasi kerja dikatakan penting, karena dapat digunakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan perusahaan, namun untuk mendapatkan prestasi kerja yang optimal dari karyawan tidak mudah, karena dibutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari karyawan itu sendiri. Karyawan yang memiliki kinerja tinggi, Cenderung senang menghadapi tantangan, kreatif, inovatif, bertanggung jawab serta selalu membutuhkan motivasi dan mengembangkan keahlian dalam rangka menyesuaikan diri agar mengalami perubahan lebih baik dalam karirnya maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan di perusahaan. Karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan selain itu, dengan memiliki karyawan yang berprestasi organisasi dapat meningkatkan tingkat prestasi kerja karyawannya. Karena seringkali suatu perusahaan menghadapi masalah mengenai sumber daya manusia. Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan perusahaan tersebut. Karena Pencapaian seluruh target yang telah ditetapkan perusahaan tidak terlepas dari strategi yang diimplementasikan pada perusahaan. Salah satunya dengan prestasi kerja yang dapat mencerminkan pencapaian karyawan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Kenyataannya saat ini, berdasarkan data sekunder yang penulis dapatkan dari PT. Putra Bangsa Sejati di Cimahi., terdapat beberapa kategori prestasi kerja yang berbeda, penulis menemukan indikasi bahwa terjadi penurunan prestasi kerja

4 karyawan di perusahaan tersebut. Berikut merupakan data yang diperoleh penulis mengenai kategori prestasi kerja karyawan adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Kategori Prestasi Kerja Karyawan RENTANG NILAI PRESTASI KETERANGAN 98 100 P1 Istimewa 90 98 P2 Baik Sekali 80 90 P3 Baik 70 80 P4 Kurang >70 P5 Kurang Sekali Sumber : PT. Putra Bangsa Sejati Berdasarkan Tabel 1.1 tentang kategori prestasi kerja karyawan dapat dilihat bahwa range nilai kurang dari 70 berada di kategori P5 (prestasi ke-5) yang berarti kurang sekali, sedangkan nilai 98 s/d 100 berada di kategori P1 (prestasi ke-1) yang di artikan sebagai kategori prestasi istimewa. 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tabel 1.2 Laporan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Putra Bangsa Sejati. Jumlah Karyawan 17 7 11 6 4 45 Persentase 37,7 15,5 24,4 13,3 9,1 100 Jumlah Karyawan 20 5 10 4 6 45 Persentase 44,4 11,1 22,2 8,8 13,5 100 Jumlah Karyawan 16 9 10 12 2 49 Persentase 32,6 18,36 20,4 24,5 4,64 100 Jumlah Karyawan 14 6 7 18 6 51 Persentase 27,5 11,7 13,7 35,3 11,8 100 Jumlah Karyawan 15 5 18 10 8 56 Persentase 26,8 9 32,14 17,85 15,01 100 Jumlah Karyawan 15 14 11 9 11 60 Persentase 25 23,3 18,3 15 18,4 100 Jumlah Karyawan 16 9 15 7 13 60

5 2013 2014 2015 2016 Persentase 27 15 25 12 21 100 Jumlah Karyawan 16 6 19 8 18 67 Persentase 23,8 8,9 28,4 12 26,9 100 Jumlah Karyawan 17 7 24 8 14 70 Persentase 24,28 10 34,3 11,4 20,02 100 Jumlah Karyawan 15 12 20 13 10 70 Persentase 21,43 17,14 28,57 18,57 14,29 100 Jumlah Karyawan 10 11 19 16 14 70 Persentase 14,29 15,71 27,14 22,86 20 100 Sumber : Data sekunder PT. Putra Bangsa Sejati Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa hasil penilaian prestasi kerja karyawan PT. Putra Bangsa Sejati menunjukan cenderung terjadi penurunan dalam sepuluh tahun terakhir, artinya hasil penilaian prestasi kerja tersebut ada penurunan indeks nilai prestasi kerja karyawan untuk kategori istimewa. Dalam dua tahun terakhir pada tahun 2015 ada 15 orang karyawan yang mampu mencapai kriteria istimewa, sedangkan pada tahun 2016 hanya ada 10 orang yang mencapai kriteria istimewa, sedangkan pada kriteria kurang sekali dan kurang mengalami kenaikan. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan pembimbing perusahaan terdapat beberapa permasalahan mengenai prestasi kerja karyawan, dapat diketahui dari tidak tercapainya target yang diberikan kurangnya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan dan kurangnya ketelitian karyawan dalam membuat laporan-laporan yang di tugaskan. Tabel 1.2 Lanjutan Untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi seseorang, perlu dilakukan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja proses melalui mana organisasi - organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan, kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan - keputusan personalia dan memberikan umpan balik

6 kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Faktor yang dapat dijadikan standar penilaian prestasi kerja, yaitu: Kualitas kerja yang meliputi ketepatan, ketelitian, keterampilan serta kebersihan. Kuantitas kerja yang meliputi output rutin serta output non rutin (ekstra), Keandalan atau dapat tidaknya karyawan tersebut diandalkan yakni dapat tidaknya mengikuti instruksi, kemampuan inisiatif, kehati-hatian serta kerajinan dan sikap yang meliputi sikap terhadap perusahaan, karyawan lain, pekerjaan serta kerjasama. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Beberapa faktor tersebut dapat dikategorikan sebagai faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu sediri dan tak terpengaruh oleh kondisi yang ada di luar dirinya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan itu sendiri. Dimana dalam hal ini akan dipengaruhi oleh kondisi yang ada di luar dari diri karyawan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan diantaranya adalah faktor internal antara lain : disiplin kerja, kemampuan, motivasi dan tanggung jawab dan faktor eksternal antara lain : lingkungan kerja, pelatihan, kepemimpinan dan kompensasi. Untuk memperjelas dugaan faktor-faktor yang bermasalah mempengaruhi prestasi kerja di perusahaan ini penulis melakukan pra survei melalui kuesioner yang diberikan kepada karyawan secara acak dengan 15 responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

7 Tabel 1.3 Faktor-Faktor yang Memiliki Masalah Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Putra Bangsa Sejati No Variabel Faktual Standar (%) 1 Seleksi 73,3 100 2 Penempatan 53,3 100 3 Kompensasi 86,7 100 4 Disiplin Kerja 40 100 5 Kepemimpinan 60 100 6 Lingkungan Kerja 66,7 100 7 Motivasi 46,7 100 Sumber : Hasil olah data kuesioner pra survei (2017) Berdasarkan Tabel 1.3 dengan 7 variabel di atas faktor-faktor yang diprediksi bermasalah dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan yaitu seleksi, penempatan, kompensasi, disiplin kerja, kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi bahwa menunjukan adanya permasalahan yang dominan pada disiplin kerja dengan persentase 40% hal ini menunjukan bahwa karyawan belum sepenuhnya mentaati dan mematuhi semua peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dan motivasi kerja dengan persentase 46,7 dimana hal tersebut menunjukan bahwa dorongan dan semangat kerja karyawan di perusahaan ini masih kurang baik dan belum optimal. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kurangnya kedisiplinan, tidak taatnya terhadap peraturan dan norma-norma yang berlaku maka akan berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas kerja. Jika pegawai selalu datang dan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi atau perusahaan norma-norma sosial yang berlaku. Apabila disiplin

8 kerja karyawan tidak ditegakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan hasil wawancara dengan pembimbing perusahaan dan beberapa karyawan terdapat permasalahan mengenai disiplin kerja terlihat dari karyawan dalam jam istirahat keluar lebih awal, terlambat masuk pada jam istirahat, pulang kerja belum pada waktunya dan tidak patuhnya terhadap aturan perusahaan. Dapat dilihat juga dari tabel, sebagai berikut: Tabel 1.4 Hasil Pra-survei Mengenai Disiplin Kerja Pada PT. Putra Bangsa Sejati Dimensi Cenderung Setuju Cenderung Tidak Setuju F Persen tase (%) Standar (%) F Persentase (%) Standar (%) Disiplin Terhadap Waktu 12 80 100 3 20 100 Disiplin Terhadap Peraturan 11 73.33 100 4 26.67 100 Perusahaan Disiplin Dalam Aturan Prilaku 10 66.67 100 5 33.33 100 Dalam Pekerjaan Disiplin Peraturan lain nya 8 53.33 100 7 46.67 100 Total rata-rata Sumber : hasil olah data kuisioner pra survei (2017) 10.25 68.33 100 4.75 31.67 100 Berdsarkan Tabel 1.4 dapat dlihat bahwa masih adanya karyawan yang menyatakan tidak setuju atas pertanyataan diatas, dapat dlihat bahwa disiplin terhadap waktu karyawan sebesar 80%, hal ini disebabkan sebagian karyawan masih banyak yang datang terlambat dan karyawan menggunakan jam istirahat

9 melibihi dari batas waktu. Hal ini diakibatkan karena tidak ada nya sangsi seperti surat peringatan (SP) yang diberikan kepada pegawai. Permasalahan lain yang berhubungan dengan disiplin kerja adalah disiplin terhadap peraturan perusahaan dengan persentase hanya 73.33%, hal ini disebabkan bahawa sebagian karyawan kurang memiliki rasa hormat kepada karyawan yang lebih tua, dan disiplin dalam aturan prilaku dalam pekerjaan sebesar 66.67%, yang disebabkan karyawan tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai batas yang ditentukan perusahaan, dan disiplin peraturan lainya sebesar 53.33%, yang di akibatkan karyawan belum dapat mematuhi norma-norma yang berlaku di perusahaan. Motivasi kerja juga dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi kerja merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh karyawan, semakin tinggi motivasi kerjanya maka akan membuat semangat kerja mereka akan lebih baik dan akan berdampak pada meningkatnya kinerja yang akan diberikan oleh karyawan tersebut kepada perusahaan tempat dimana mereka bekerja. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan perusahaan. Untuk mengetahui dan memperjelas permasalahan-permasalah mengenai Motivasi kerja pada perusahaan ini penulis melakukan pra survei yang diberikan kepada karyawan secara acak. Adapun data yang penulis proleh sebagai berikut :

10 Tabel 1.5 Hasil Pra-Survei Mengenai Motivasi Kerja Di PT. Putra Bangsa Sejati Setuju Tidak Setuju Dimensi Persenta Standar Persentase Standar F F se (%) (%) (%) (%) Kebutuhan Untuk Berprestasi 13 86,67 100 2 13,33 100 Kebutuhan Untuk Berafiliasi 10 66,67 100 5 33,33 100 Kebutuhan untuk Kekuasaan 9 60 100 6 40 100 Total rata-rata 10.67 71.12 100 4.33 28.88 100 Sumber : hasil olah data kuesioner pra survei (2017) Berdsarkan Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa masih adanya karyawan yang menyatakan tidak setuju atas pertanyataan diatas, dapat dlihat bahwa kebutuhan berprestasi karyawan sebesar 86,6%, hal ini disebabkan sebagian karyawan kurang memiliki kreatifitas dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak memperhitungakan resiko terhadap pekerjaan, kurang menyukai pekerjaan yang menantang dan tidak suka menetepkan tujuan yang realitas dalam bekerja. Hal ini diakibatkan karena kurangnya keinginan untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan. Permasalahan lain yang berhubungan dengan motivasi kerja adalah kebutuhan afiliasi dengan persentase hanya 66,67%, kebutuhan afiliasi berhubungan dengan sikap karyawan yang kurang menyukai kebersamaan, tidak selalu ikut sertanya karyawan dalam kegiatan yang diadakan perusahaan, dan kebutuhan kekuasaan sebesar 60% yang berhubungan dengan keinginan untuk menjadi karyawan yang dapat berpengaruh bagi rekan kerja lainnya. Perusahaan dalam meningkatkan motivasi karyawan perlu merencanakan suatu strategi untuk mendorong para karyawan agar semangat dalam bekerja.

11 Untuk itu, dalam pencapaian tujuan tersebut maka seluruh sumber daya manusia harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Dengan Motivasi karyawan yang tinggi maka sebuah instansi akan mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Motivasi juga dapat meningkatkan tanggung jawab dan kualitas kerja pegawai yang pada akhirnya akan menguntungkan suatu perusahaan. Perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya menuntut karyawannya untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan maksimal, namun dalam hal ini perusahaanpun harus memperhatikan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan karyawan tersebut. Begitu juga dengan PT. Putra Bangsa Sejati merupakan perusahaan yang cukup besar, dimana perusahaan ini bergerak di bidang manajemen dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan demikian, PT. Putra Bangsa Sejati tersebut harus memperhatikan juga keinginan dan kebutuhan karyawan yang bekerja diperusahaan memperhatikan hal-hal tersebut maka diharapkan dapat memotivasi karyawan untuk berprestasi dalam pekerjaanya. Berdasarkan fenomena yang tampak di PT. Putra Bangsa Sejati ini, salah satu cara untuk menciptakan dan memelihara Prestasi Kerja yang baik adalah dengan disiplin kerja karyawan yang baik, disertai Motivasi Kerja karyawan yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan dan meningkatkan Prestasi Kerja yang lebih baik lagi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dilihat berbagai fenomena yang terjadi di perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PUTRA BANGSA SEJATI

12 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Identifikasi masalah dan rumusan masalah penelitian ini diajukan untuk merumuskan dan menjelaskan mengenai permasalahan yang tercakup dalam penelitian. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diketahui bahwa permasalahan yang ada di PT. Putra Bangsa Sejati dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Prestasi Kerja a. Prestasi kerja yang belum optimal dari setiap karyawan b. Tidak tercapainya target yang diberikan c. Kurangnya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan 2. Disiplin Kerja a. Masih terdapat karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan b. Karyawan kurang patuh terhadap tugas yang diberikan oleh perusahaan c. Masih terdapat karyawan yang tidak taat terhadap aturan waktu 3. Motivasi Kerja a. Karyawan tidak termotivasi untuk lebih berpengaruh didalam perusahaan b. Kurang bergairah dalam melaksanakan tugas dan kegiatan perusahaan c. Belum maksimalnya motivasi kerja karyawan untuk menjalin hubungan dengan karyawan lain dalam bentuk kerjasama maupun persahabatan

13 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana Disiplin Kerja pada PT. Putra Bangsa Sejati. 2. Bagaimana Motivasi Kerja pada PT. Putra Bangsa Sejati. 3. Bagaimana Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Putra Bangsa Sejati. 4. Seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja PT. Putra Bangsa Sejati baik secara simultan dan parsial. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki maksud untuk mencari data dan informasi mengenai pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Putra Bangsa Sejati. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana : 1. Disiplin kerja pada PT. Putra Bangsa Sejati. 2. Motivasi kerja pada PT. Putra Bangsa Sejati. 3. Prestasi kerja pada PT. Putra Bangsa Sejati. 4. Besarnya pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja PT. Putra Bangsa Sejati baik secara simultan maupun parsial. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka kegunaannya adalah sebagai berikut:

14 1.4.1 Kegunaan Teoritis Adapun kegunaan penelitian secara teoritis sebagai berikut: 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru yang berhubungan dengan pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Putra Bangsa Sejati. Selain itu dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan antara teori dalam penelitian dengan penerapan dalam dunia kerja yang sebenarnya. 2. Bagi penelitian selanjutnya Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai topik-topik yang berkaitan dengan peneliti ini, baik yang bersifat melanjutkan atau melengkapi. 1.4.2 Kegunaan Praktis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dan pertimbangan yang berarti dalam membuat keputusan bagi pemimpin dimasa yang akan datang.