BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersaing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk mengiklankan produk. Perusahaan juga memilih brand

BAB I PENDAHULUAN. ketat khususnya untuk industri dalam kategori yang sejenis. Kelangsungan hidup

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, khususnya pada perusahaan yang bergerak dalam industri Fast Moving

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

ANALISIS PENGARUH SELEBRITI ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PADA IKLAN PRODUK SABUN MANDI NUVO DI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. evaluatif, analitis dan selalu mempertimbangkan semua informasi atas

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ialah berkurangnya jumlah ion dan vitamin di dalam tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dan calon konsumen, dan mereka menonjolkan image bahwa merek mereka

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa seperti sekarang ini periklanan memegang peranan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sewaktu-waktu dapat beralih pada produk lain. Dalam hal ini, komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan konsumen atau kebutuhan manusia merupakan dasar bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai sudut jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah, selain itu

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor nasional di 2012 dengan skenario optimistis naik 5% menjadi 8,7

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran dan iklan mengalami perkembangan yang pesat. Era

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

BAB I PENDAHULUAN. Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696 dari jenis kopi tersebut ada

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tertarik pada produk yang ditawarkan dan diharapkan untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menyebabkan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Kompetisi ini tidak hanya memberikan peluang tetapi juga menimbulkan tantangan. Kompetisi yang ketat juga terjadi di bidang pemasaran yaitu dunia periklanan. Saat ini konsumen lebih pintar dalam hal pemilihan produk karena konsumen tidak hanya melihat dari segi kualitas maupun harga, tetapi brand image atau citra merek yang melekat pada produk yang ingin dikonsumsinya. Maka dari itu perusahaan harus mampu menghasilkan ide-ide kreatif untuk mengiklankan produk mereka sehingga masyarakat mengenal produk mereka dengan baik. Maka dari itu bagi perusahaan sangat penting membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded di mana merek yang pernah muncul di iklan televisi lebih digemari daripada yang tidak. Persepsi konsumen terhadap produk lebih penting daripada kenyataan yang melekat pada produk itu sendiri mengingat dalam beberapa hal, konsumen lebih memperhatikan merek daripada produknya pada saat melakukan pembelian dan mereka memilih merek tertentu karena merek tersebut mempunyai persepsi yang baik dalam benaknya (Shimp 2007:32). Maka agar dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan kecenderungan terhadap merek, perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan. 1

2 Salah satu cara kreatif agar dapat menarik perhatian konsumen dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity endorser. Celebrity endorser adalah menggunakan soosok tertentu yang di kenal luas untuk menjadi juru bicara suatu produk untuk mempengaruhi konsumen. Iklan dengan menggunakan celebrity endoser dinilai efektif untuk menanamkan image di benak konsumen karena banyak konsumen masih dipengaruhi figur-figur tertentu dalam membeli suatu produk. Kehadiran selebriti dimaksudkan untuk mengkomunikasikan suatu merek produk dan membentuk identitas serta menentukan brand image produk yang diiklankan. Pemakaian selebriti sebagai daya tarik iklan (advertising appeals) dinilai dapat mempengaruhi preferensi konsumen. Ohanian (dalam Royan,2010:8) menyebutkan ada tiga unsur yang harus dimiliki selebriti agar sesuai dengan objek komunikasi yang hendak dicapai yaitu : daya tarik (attractiveness), dapat dipercaya (Trustworthiness) dan adanya keahlian (expertise). Kotler (dalam Royan,2010:8) menyebutkan seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan adanya kesukaan. Yang dimaksud dengan daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak seperti fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup. Sedangkan layak dipercaya yaitu kejujuran dan ketulusan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang dipromosikan. Dan keahlian yaitu pengetahuan, pengalaman, atau keahlian yang dimiliki selebriti dalam mengkomunikasikan produknya.

3 Penelitian ini di latar belakangi oleh banyaknya penggunaan celebrity endorser di berbagai iklan dalam menghadapi persaingan. Persaingan dapat terlihat di pasar iklan jenis kopi putih instan. Merek-merek yang bersaing di pasar kopi putih instan adalah produk lokal dengan harga yang beragam. Persaingan di pasar kopi putih instan ini menuntut perusahaan mampu menciptakan image yang berbeda dengan kopi putih lainnya agar dapat menarik perhatian konsumen melihat banyaknya jenis kopi putih dipasaran. Luwak White Koffie merupakan salah satu merek kopi putih dalam kemasan yang memasang iklan di televisi dengan menggunakan celebrity endorser. Iklan Luwak White Koffie yang ditayangkan setiap hari diharapkan dapat membentuk kesadaran merek dari masyarakat, sehingga dapat menunjang aktivitas perusahaan dalam mempromosikan produknya. Strategi pemilihan celebrity endorser dari iklan produk Luwak White Koffie bisa dikatakan cerdas dan kreatif. Sebagai produk kopi putih pertama di Indonesia Luwak White Koffie menarik celebrity endorser-nya seperti Reza Rahardian dan Kimberly Ryder yaitu artis muda lokal ternama yang berprestasi di bidang mereka masing-masing serta memiliki banyak penggemar. Selain itu barubaru ini Luwak White Koffie juga menarik Lee Min Ho aktor populer asal Korea Selatan sebagai brand ambassador terbarunya. Alasan di balik pemilihan Lee Min Ho sebagai brand ambassador adalah dapat mempromosikan Luwak White Koffie tidak hanya di dalam negeri saja namun dapat menjangkau pasar ekspor dan dapat bersaing ke dunia internasional. Dapat terlihat bahwa Luwak White Koffie memilih artis- artis lokal maupun luar negeri yang mendukung produk mereka

4 sebagai produk kopi putih pertama di Indonesia yang berkualitas sehingga membentuk brand image yang kuat di ingatan masyarakat. Karena pada pengertiannya Brand Image atau citra merek merupakan hasil dari pandangan atau penilaian pengonsumsi terhadap suatu merek apakah itu baik atau buruk. Strategi pengunaan celebrity endorser pada iklan ternyata berhasil. Berdasarkan survey Top Brand Award produk Luwak White Koffie menjadi Top Brand Award tiga tahun terakhir. Berikut tabel dan gambar hasil survey Top Brand Award berdasarkan karegori makanan dan minuman yaitu White Coffee: Tabel 1.1 Top Brand Award Kategori White Coffee Tahun 2014 2016 Tahun Merek Luwak White Koffie Kopico White Coffee Kapal Api White Coffee Top White Coffee ABC White Coffe Top Brand Indonesia 2014 2015 2016 TOP Top Brand Indonesia TOP Top Brand Indonesia TOP 74,4 % 72,5 % 74,2 % 7,1 % 3,1 % 4,6 % 6,5 % 3 % 2,5 % 5,2 % 8,3 % 5,4 % 4,2 % 10,5 % 10, 5 % Sumber : http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/ (diakses 12 Desember 2016) Iklan yang menggunakan celebrity endorser memang telah terbukti memiliki daya tarik bagi khalayak sasaran yang mampu mengubah brand image.

5 Sebagai contoh yaitu Agnes Monica sebagai endorser jamu Tolak Angin berhasil mengubah image jamu sebagai konsumsi masyarakat menengah ke bawah menjadi dapat diterima semua kalangan dalam negeri maupun luar negeri hal ini disebabkan popularitas Agnes Monica yang dikenal luas di masyarakat. Penggunaan selebriti sebagai ikon akan memudahkan konsumen untuk mengingat nama produk. Mereka juga akan berpikir bahwa keuntungan yang diterima oleh sang selebriti karena menggunakan produk tersebut akan mereka peroleh juga. Keterikatan emosi yang tercipta antara selebriti dan penggemar bisa berdampak positif terhadap produk. Namun penggunaan celebrity endorser iklan tetap mengandung sebuah resiko terhadap produk yang diiklankan. Dapat kita lihat dari contoh kasus artis Luna maya, yang sebelumnya dipercaya sebagai endorser iklan sabun mandi LUX, tetapi setelah kasus yang dihadapinya maka PT. Unilever memutuskan untuk menarik iklan yang dibintanginya (www.tribunnews.com). Perusahaan berpikir hal tersebut dapat berdampak buruk pada image sebuah produk apabila di iklankan dengan bantuan celebrity endorser yang image-nya sudah buruk di mata para konsumen. Maka dari itu iklan yang menggunakan selebriti diyakini lebih menarik dan menggugah serta lebih cepat mempengaruhi ingatan konsumen akan produk yang pada akhirnya berdampak pada tingkah laku konsumen. Selebriti yang juga mampu menciptakan awareness dan Image dalam benak konsumen karena Image pada dasarnya berfungsi sebagai pembeda bagi konsumen berdasarkan pengetahuan yang konsumen miliki mengenai selebriti. Oleh karena itu, selebriti

6 dapat memunculkan manfaat yang sama yang dapat mewakili suatu merek, dengan kata lain, Celebrity Endorser berpengaruh secara positif dan kuat terhadap Brand Image. Berawal dari fenomena penggunaan selebriti terkenal sebagai endorser dan pengaruhnya terhadap brand image produk yang di-endorser-nya tersebut menyebabkan peneliti ingin meneliti Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh daya tarik (attractiveness) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan)? 2. Bagaimana pengaruh dapat dipercaya (trustworthiness) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan)? 3. Bagaimana pengaruh keahlian (expertise) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan)?

7 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh celebrity endorser yang tediri dari faktor daya tarik (attractiveness), dapat dipercaya (trustworthiness), dan keahlian (expertise) terhadap brand image pada iklan Luwak White Koffie (studi kasus pada pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan). 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka permasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh daya tarik (attractiveness) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan)? 2. Apakah ada pengaruh dapat dipercaya (trustworthiness) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan)? 3. Apakah ada pengaruh keahlian (expertise) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan)? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Celebrity Endorser yang terdiri dari: daya tarik (attractiveness), dapat

8 dipercaya (Trustworthiness), keahlian (expertise) Terhadap Brand Image Pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus Pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan). 1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambahkan pengetahuan tentang Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada Iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan) 2. Bagi Universitas Negeri Medan Sebagai tambahan bahan pustaka serta sebagai tambahan pengetahuan bagai pembaca atau mahasiswa yang memerlukan tambahan informasi mengenai Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan). 3. Bagi Perusahaan Sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan yang selama ini ditetapkan dalam perusahaan. 4. Bagi Pihak Lain Sebagai informasi tentang Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada iklan Luwak White Koffie (Studi Kasus pada Pengunjung Waroeng Hijrah Kopi Hitam Medan).