MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

METODE Lokasi dan Waktu Materi

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODOLOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Mikrobiologi. 1.1 Pengujian E. coli dengan Metode TPC (BAM, 2002)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

MATERI DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Y ij = µ + B i + ε ij

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. ulang berbahan baku air tanah (sumur bor).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Selain itu, analisis juga dilakukan di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. 3.2. Materi Penelitian 3.2.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaldu daging kerbau sebanyak 1,5 kg. Daging kerbau diperoleh dari tempat pemotongan hewan Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Bahan tambahan yang digunakan meliputi tepung beras, gula merah, gula pasir, dan bumbu-bumbu (bawang putih, bawang merah, daun jeruk purut, daun salam, garam, jahe, serai, dan vetsin (Nuriningsih, 2007). Bakteri asam laktat yang digunakan yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang diperoleh dari Pusat Antar Universitas (PAU) Laboratorium Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM). Adapun bahan untuk analisis bakteri patogen adalah buffer pepton water (BPW) 0,1%, brilliant green lactose bile broth (BGLBB), escherichia coli broth (ECB), hektoen enteric (HE) agar, lactose broth (LB), lauryl sulphate tryptose broth (LSTB) dan tetrathyonate brilliant green broth (TBGB). 25

3.2.2. Alat Alat yang digunakan adalah peralatan untuk pembuatan petis, sedangkan untuk analisis bakteri patogen menggunakan alat sebagai berikut: cawan petri, tabung reaksi dan penutupnya, labu erlenmeyer, botol medium, rak tabung reaksi, tabung durham, plastik steril, timbangan, bunsen, alumunium foil, kasa steril, jarum ose, stomacher, laminar air flow, inkubator, penangas air/water bath, mikropippet dan pippet tip. 3.3. Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu penambahan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus ke dalam petis daging kerbau sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. P0 : Petis daging + bakteri Streptococcus thermophilus dan bakteri Lactobacillus bulgaricus sebanyak 0% (kontrol) P2 : Petis daging + bakteri Streptococcus thermophilus dan bakteri Lactobacillus bulgaricus sebanyak 2% P4 : Petis daging + bakteri Streptococcus thermophilus dan bakteri Lactobacillus bulgaricus sebanyak 4% P6 : Petis daging + bakteri Streptococcus thermophilus dan bakteri Lactobacillus bulgaricus sebanyak 6% P8 : Petis daging + bakteri Streptococcus thermophilus dan bakteri Lactobacillus bulgaricus sebanyak 8% 3.4. Prosedur Penelitian Pembuatan petis daging kerbau dilakukan sesuai metode Kristianingrum (2003) yang telah dimodifikasi pada penelitian ini meliputi beberapa tahap sebagai berikut. 26

3.4.1. Peremajaan Kultur Bakteri Peremajaan dengan cara memindahkan atau memperbarui biakan mikroba dari biakan lama ke medium tumbuh yang baru secara berkala (Mahmud, 2001). Isolat dari PAU Pangan dan Gizi UGM pada media de Man s Rogosa Sharpe Broth (MRSB). 3.4.2. Tahap Pembuatan Kaldu Tahap pembuatan kaldu dimulai dari: a) 1 kg daging dicuci bersih; b) Daging yang telah dipotong kecil-kecil direndam dalam 200 ml aquades dan tambahkan garam sebanyak 35 g; c) Kemudian daging didinginkan dalam refrigerator pada suhu 4 C selama 6 jam; d) Selanjutnya daging ditambahkan aquades sebanyak 3 liter dan dipanaskan pada suhu 90 C selama 10 menit; e) Daging disaring, sehingga diperoleh cairan perebusan daging (kaldu) dan daging dapat diolah untuk produk lain. 3.4.3. Tahap Inokulasi BAL ( Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus) Tahap inokulasi BAL yaitu sebagai berikut: a) Kaldu dibagi sebanyak perlakuan dan ulangan kemudian dilakukan inokulasi BAL sesuai perlakuan yang diinginkan pada suhu 40 C; b) Setiap perlakuan membutuhkan 150 ml kaldu; c) Kemudian pemeraman dilakukan pada suhu kamar selama 48 jam. 3.4.4. Tahap Pembuatan Petis Daging Tahap pembuatan petis daging sebagai berikut: a) Bumbu yang dibutuhkan meliputi 3 g bawang merah dan 1,5 g bawang putih yang dihaluskan bersama 8,5 g garam, 0,5 g vetsin dan 15 g gula pasir. Kemudian dicampurkan dalam 150 ml kaldu dengan bumbu lain yaitu daun 0,35 g daun salam, 0,8 g laos, 27

0,5 g sereh, 1,5 g jahe dan 0,35 g daun jeruk purut (Kristianingrum (2003) yang dimodifikasi); b) Gula merah ditimbang sesuai dengan berat konsentrasi yang digunakan yaitu 20% dari jumlah kaldu didasarkan pada perlakuan terbaik dalam penelitian Pratiwi (2006) kemudian diiris tipis -tipis untuk mempermudah pelarutannya dan dicampurkan dalam kaldu yang sudah diberi bumbu a); c) Campuran kaldu, bumbu dan gula merah direbus sampai mendidih, kemudian dalam keadaan panas disaring. Hasil saringan (cairan) ditampung untuk proses lebih lanjut; d) Cairan hasil penyaringan tersebut dimasukkan ke dalam panci stainless steel dan dipanaskan sampai mendidih; e) Tepung beras ditimbang sesuai konsentrasi yang digunakan yaitu 2% didasarkan pada perlakuan terbaik dalam penelitian Pratiwi (2006) kemudian dilarutkan dengan sedikit air kaldu dan diaduk hingga homogen; f) Larutan tepung beras ditambahkan ke dalam kaldu di panci stainless steel sambil terus dipanaskan pada suhu 90 o C sampai mengental dan elastis; g) Setelah kaldu mengental dan elastis, panci stainless steel diangkat dan didinginkan sehingga diperoleh petis daging. Prosedur pembuatan petis daging dengan penambahan Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus seperti terlihat pada Gambar 3.1. 3.5. Parameter yang Dujii Adapun parameter yang diujii dalam penelitian ini meliputi: 1. Coliform 2. Escherichia coli 3. Salmonella sp. 28

Daging 1,5 kg Perendaman (aquades 300 ml + garam 52,5 g) Pendinginan dalam refrigerator (4 o C, 6 jam) Aquades 4,5 liter Pemanasan (90 o C, 10 menit) Penyaringan Daging Kaldu Inokulasi BAL (penambahan persentase yang berbeda, suhu 40 o C) Pemeraman suhu kamar (48 jam) Bumbu dan gula merah Pemanasan dengan pengadukan Penyaringan Sisa bumbu Tepung beras Pemanasan dengan pengadukan (90 o C) Petis daging Analisis bakteri patogen Coliform E. coli Salmonella sp. Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Petis Daging menurut Kristianingrum (2003) yang Dimodifikasi. 29

3.6. Prosedur Pengambilan Data 3.6.1. Pengujian Coliform (SNI 2897:2008) Prinsip penghitungan jumlah Coliform adalah berdasarkan metode Most Probable Number (MPN) yang terdiri dari uji presumtif (penduga an) dan uji konfirmasi (peneguhan), dengan menggunakan media cair dalam tabung reaksi dan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan timbulnya gas di dalam tabung durham. Pengujian diawali dengan penyiapan sampel sebanyak 25 g secara aseptik kemudian dimasukkan ke dalam plastik steril yang telah berisi 225 ml larutan BPW 0,1% steril, lalu dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. Larutan yang terbentuk merupakan pengenceran 10-1. Uji pendugaan dilakukan dengan pemindahan 1 ml larutan pengencer 10-1 tersebut dengan pipet steril ke dalam larutan 9 ml larutan BPW 0,1% untuk mendapatkan pengenceran 10-2. Selanjutnya dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10-3. Pipet masing-masing 1 ml dari setiap pengenceran ke dalam 3 seri tabung LSTB yang berisi tabung durham. Selanjutnya diinkubasikan pada temperatur 35 o C selama 24-48 jam. Diperhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. Uji peneguhan harus selalu disertai dengan menggunakan kontrol positif. Pengujian dilakukan dengan memindahkan biakan positif dari hasil uji pendugaan positif dengan menggunakan jarum inokulasi dari setiap tabung LSTB ke dalam tabung BGLBB yang berisi tabung durham. Selanjutnya BGLBB diinkubasikan pada temperatur 35 o C selama 24±2 jam dan bila hasilnya negatif diinkubasikan kembali selama 48±2 jam. Perhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung 30

durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. Selanjutnya gunakan tabel Most Probable Number (MPN) untuk menentukan nilai MPN berdasarkan jumlah tabung BGLBB yang positif sebagai jumlah Coliform per mililiter atau per gram. 3.6.2. Pengujian Escherichia coli (E. coli) (SNI 2897:2008) Prinsip dari pengujian E. coli menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan menggunakan seri 3 tabung. Pengujian dilakukan dengan uji presumtif (penduga an) dan uji konfirmasi (peneguhan). Pengujian diawali dengan menyiapkan sampel sebanyak 25 g secara aseptik, kemudian dimasukkan ke dalam plastik steril yang telah berisi 225 ml larutan BPW 0,1% steril, lalu dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. Larutan yang terbentuk merupakan pengenceran 10-1. Uji pendugaan dilakukan dengan memindahkan 1 ml larutan pengencer 10-1 tersebut dengan menggunakan pipet steril ke dalam 9 ml larutan BPW 0,1% untuk mendapatkan pengenceran 10-2. Dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10-3. Pipet masing-masing 1 ml dari setiap pengenceran ke dalam 3 seri tabung LSTB yang berisi tabung durham. Inkubasi dilakukan pada temperatur 35 o C selama 24-48 jam dan diperhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. Uji peneguhan harus selalu disertai dengan penggunaan kontrol positif. Pengujian dilakukan melalui pemindahan biakan positif dari hasil uji pendugaan positif dengan menggunakan jarum inokulasi dari setiap tabung LSTB ke dalam tabung ECB yang berisi tabung durham. Selanjutnya ECB diinkubasikan pada temperatur 45,5 o C selama 24±2 jam dan bila hasilnya negatif diinkubasikan 31

kembali selama 48±2 jam dan perhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. 3.6.3. Pengujian Salmonella sp. (SNI 2897:2008) Pengujian jumlah Salmonella menggunakan media selektif melalui tiga tahapan yaitu pra pengayaan (pre-enrichment), pengayaan (enrichment) kemudian dilanjutkan dengan uji seleksi. Tahap pra-pengayaan dilakukan dengan mempersiapkan sampel petis ditimbang sebanyak 25 g kemudian dimasukkan ke dalam wadah steril yang telah berisi 225 ml larutan LB steril, kemudian dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. Suspensi dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer atau wadah steril kemudian diinkubasi pada temperatur 35 o C selama 24±2 jam. Tahapan uji pengayaan dengan cara mengaduk perlahan biakan prapengayaan, kemudian dipipet 10 ml dan dimasukkan ke dalam 100 ml TBGB. Selanjutnya TBGB diinkubasikan pada temperatur 43 o C selama 24±2 jam. Tahap seleksi dilakukan melalui pengambilan 1 ose dari media pengayaan dan diinokulasikan pada media HE, kemudian diinkubasikan pada temperatur 35 o C selama 24±2 jam. Koloni Salmonella diamati pada media HE yang terlihat berwarna hijau kebiruan dengan atau tanpa titik hitam (H 2 S). 3.7. Analisis Data Data hasil pengujian Coliform, E. coli, dan Salmonella sp. yang diperoleh dari masing-masing perlakuan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menentukan rata-rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 32

ϰ = ϰ Keterangan: ϰ : Nilai rata-rata pengamatan atau rata-rata sampel : Penjumlahan ϰi : Nilai pengamatan ke- i (i = 1, 2, 3,., n) n : Jumlah sampel 33