14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia yang sering dilakukan. Bentuk komunikasi yang terjadi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara tidak langsung merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan media sebagai perantara proses terjadinya komunikas. Pesan suara merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung. Hal ini ditinjau bagaimana pengirim pesan melakukan proses komunikasi tersebut. Bila dilakukan secara langsung, maka keamanan pesan tersebut dapat terjamin, kecuali ada yang mendengarkan secara diam-diam pembicaraan tersebut. Apabila pesan suara disampaikan melalui sebuah media, maka terdapat kemungkinan bahwa media pembawa pesan suara tersebut telah disadap. Hal ini diartikan bahwa kemungkinan pihak lain yang ingin juga mengetahui isi pesan tersebut. Masyarakat melakukan komunikasi untuk menyampaikan pesan, dan terkadang pesan tersebut merupakan pesan yang bersifat rahasia atau pribadi sehingga pengirim pesan hanya ingin penerima pesan yang mengetahui isi pesan tersebut. Sejak zaman dahulu, telah dilakukan pencarian metode atau cara agar pesan yang dikirimkan hanya dapat diketahui oleh penerima pesan. Metode tersebut pada masa sekarang dikenal dengan istialah kriptografi. Kriptografi merupakan salah satu ilmu pengkodean pesan yang digunakan untuk meningkatkan keamanan dalam pengiriman pesan atau komunikasi data, (Munir, 2004). Kriptografi dapat diterapkan pada banyak hal, mulai dari pengiriman pesan, autentifikasi, pengenalan, dan sebagainya. Salah satu metode kriptografi yang ada saat ini adalah Advanced Encryption Standard (AES). AES merupakan salah satu algoritma yang dikembangkan oleh Pemerintah
Amerika Serikat untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data. AES juga dikenal sebagai algoritma Rijndael, dimana nama tersebut diambil dari nama penemu AES. AES sendiri merupakan sebuah chiper blok simetrik yang tersusun atas blok dengan ukuran 128 bit. Panjang kunci dari AES sendiri juga beragam, mulai dari 128 bit (AES-128), 192 bit (AES-192) atau 256 bit (AES-256). AES-128 menggunakan 10 kali perulangan, AES-192 menggunakan 12 kali perulangan, sedangkan AES-256 menggunakan 14 kali perulangan. Dengan memanfaatkan AES, proses kriptografi akan menghasilkan sebuah pesan yang telah terenkripsi melalui empat tahap, yaitu SubByte, ShiftRow, MixColumns, dan AddRoundKey. Tiga tahapan awal merupakan fase confusion dan diffusion, sedangkan tahap terakhir merupakan tahap enkripsi data. Untuk meningkatkan keamanan, maka digunakan sebuah metode steganografi. Steganografi sendiri merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana menyembunyikan sebuah pesan rahasia (data) pada sebuah media (cover). Media yang akan digunakan untuk menyimpan pesan suara yang telah dienkripsi adalah media Audio. Least Significant Bit (LSB) merupakan satu dari beberapa teknik dalam steganografi. LSB dilakukan dengan menggantikan bit-bit terakhir pada media dengan bit-bit dari pesan rahasia. 1.2. Rumusan Masalah Komunikasi tidak langsung memiliki kemungkinan terjadinya penyadapan, sehingga keamanan pesan suara menjadi semakin dipertanyakan. Sehingga diperlukan pendekatan baru untuk meningkatkan keamanan sebuah pesan suara. 1.3. Pembatasan Masalah Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan masalah. Dalam penelitian batasan masalah diuraikan sebagai berikut: 1. Format pesan dan cover yang akan digunakan adalah WAV 2. Data didapatkan melalui proses perekaman 3. Durasi maksimal dari pesan merupakan 60 detik
29 1.4. Tujuan Penelitian Dengan menerapkan metode least significant bit dan advanced encryption standard. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengamanan dari pesan suara. 1.5. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh : 1. Menjadi salah satu pilihan dalam melakukan pengamanan pesan suara. 2. Menjadi pengetahuan baru bagi penulis dalam bidang Kriptografi maupun Steganografi. 1.6. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan-bahan pustaka, berupa berupa jurnal, proceeding, buku yang berkaitan dengan Steganography, Advanced Encryption Standard, Square Cipher, Least Significant Bit. b. Analisis Permasalahan Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan untuk lebih memahami mengenai Least Significant Bit dan Advanced Encryption Standard, kemudian melakukan pengumpulan data, analisis data, perumusan algoritma, dan struktur data. c. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak yang dibangun, seperti perancangan proses dan antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis studi literatur. d. Implementasi Pada tahap ini dilakukan pengkodean perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
30 e. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan dan memastikan bahwa proses yang dilakukan berjalan sesuai dengan harapan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2: LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini memaparkan analisis terhadap permasalahan dan penyelesaian persoalan, serta identifikasi kebutuhan perancangan sistem seperti : flowchart, pemodelan perangkat lunak, dan perancangan antarmuka. BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan perangkat lunak yang disusun pada Bab 3 dan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
31 BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran- saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.