BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, inovasi teknologi, berakibat pada persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di

BAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. pemerintah maupun swasta. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan -

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. tengah persaingan dan lingkungan bisnis yang dinamis serta menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi, adalah perilaku extra-role atau perilaku baik warga

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia merupakan faktor yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi bisnis bisa sukses dan tetap eksis serta bertahan hidup (survive)

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai sistem tertutup (closed system) sudah waktunya. menuntut para pekerja harus terampil.

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik dalam literatur manajemen karena dapat mempengaruhi efektifitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan peluang sekaligus juga ancaman bagi perusahaan. Banyak

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFEKNYA KEPADA KEPERCAYAAN TERHADAP PEMIMPIN SERTA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didunia usaha keberadaaan seorang pemimpin dalam organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sorotan hangat oleh seluruh negara di dunia khususnya Indonesia. Isu globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi seperti sekarang ini persaingan semakin tinggi baik untuk perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain, teknologi. mengelola input menjadi output yang berguna bagi khalayak umum.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. kecil, menengah, maupun besar, menjadi semakin ketat dan telah memberikan dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang demikian pesat pada akhir-akhir ini menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Era globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan budaya serta bentuk-bentuk interaksi lainnya, sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Dalam kondisi seperti ini, kepemimpinan menjadi hal yang sangat penting bahkan menentukan dalam pencapaian suatu tujuan organisasi atau perusahaan. Kepemimpinan dalam organisasi merupakan salah satu bagian terpenting fungsi manajemen untuk mempengaruhi dan menggerakkan seluruh komponen organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Proses ini dilakukan dengan memotivasi perilaku pegawai untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya, dan hal ini berkaitan erat dengan motivasi. Keberhasilan seorang pemimpin menggerakkan pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh kewibawaan, penciptaan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri serta efektifitas dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diperoleh secara tiba-tiba atau diberikan secara cuma-cuma, 1

2 melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang atau lahir dari proses internal. Peran kepemimpinan dalam pencapaian tujuan organisasi memegang peran yang sangat vital karena pemimpin adalah penggerak kelompok dalam organisasi untuk mendorong dan membantu serta memotivasi untuk bekerja optimal mencapai tujuan. Peran pemimpin tentunya harus didukung oleh pemimpin tingkat dibawahnya dalam merencanakan dan mengorganisasikan seluruh sumber daya organisasi secara optimal. Indonesia menghadapi arus globalisasi yang tak terbendung yang merasuk dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat baik ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan kemananan. Akibat dari tekanan globalisasi ini menimbulkan banyak perubahan yang sangat berpengaruh dalam setiap elemen kehidupan masyarakat baik sebagai individu maupun organisasi. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan ditinjau dari perspektif kesiapan sumber daya manusia adalah apakah kita mampu menjawab tantangan globalisasi atau kita akan tenggelam didalamnya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam menghadapi tantangan glabalisasi adalah masalah kepemimpinan yang mempunyai peran besar dalam mempengaruhi, memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk menghadapi tantangan sehingga efek globalisasi akan memberikan hal-hal yang positif bagi kehidupan bangsa. Bagaimana kepemimpinan sebuah organisasi birokrasi sebagai bagian atau salah satu elemen dalam

3 kehidupan bernegara, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan pelayanan kepada masyarakat dan stakeholders. Fungsi kepemimpinan dalam organisasi yang sukses menjadi faktor penentu berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan dan sasaran, hal ini juga berkaitan dengan perilaku organisasi dan terutama dalam aspek sumber daya manusia. Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan memerlukan fungsi kepemimpinan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan orangorang yang ada didalamnya. Fungsi kepemimpinan adalah mengarahkan dan menggerakkan sebagaimana dikemukakan oleh George R Terry (2008) yang menyatakan bahwa kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk bekerja bersama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pimpinan mereka. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersamameliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Disamping itu, kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas. Robbins (2001) mengaskan

4 bahwa fungsi kepemimpinan sebagai tugas manajer mencakup tugas memotivasi pegawai, mengarahkan orang-orang lain, memilih saluran komunikasi yang efektif dan memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi. Kepemimpinan yang efektif setidaknya mempunyai delapan ciri sebagaimana dikatakan George & Jones (2002) dalam bukunya Organizational Behavior, yaitu: intelegensi, task relevant knowledge, dominan, percaya diri, energy/activity level, tolerance for stress, integritas dan kejujuran, serta kematangan emosi. Era globalisasi menuntut organisasi atau perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam semua bidang fungsional. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam mengelola fungsi-fungsi manajemennya adalah, bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (Nurhayati, 2000, p.1). Kesuksesan dan kinerja perusahaan bisa dilihat dari kinerja yang telah dicapai oleh karyawannya, oleh sebab itu perusahaan menuntut agar para karyawannya mampu menampilkan kinerja yang optimal karena baik buruknya kinerja yang dicapai oleh karyawan akan berpengaruh pada kinerja dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan (Yuniningsih, 2002, p.18).

5 0rganisasi bisnis atau perusahaan bisa sukses dan bertahan hidup (survive) apabila memiliki kemampuan kompetitif atau memiliki daya saing tinggi, sehingga dengan demikian perusahaan mampu bersaing baik dalam kancah domestik maupun global. Dalam globalisasi, tidak ada lagi sekat antar negara sehingga tenaga kerja dari satu negara, tidak ada hambatan untuk bekerja di negara lainnya. Ini berarti persaingan tenaga kerja sangat ketat. Demikian juga, kemajuan teknologi informasi menuntut tenaga kerja untuk memiliki kompetensi dan kinerja yang tinggi. Ada beberapa variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan, antara lain; kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja. Pemimpin sangat berperan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Vadeveloo et al. (2009) menyatakan, efektivitas pemimpin dalam melakukan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Balthazard et al. (2009), menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan team yang menyebabkan peningkatan kinerja karyawan. Menurut Lievens et al. (2005), kepemimpinan transformasional yang mecerminkan kualitas pemimpin, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Demikian pula Agustina et al. (2012) menyatakan, kepemimpinan transformasional dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

6 Kepemimpinan merupakan suatu proses aktivitas mulai dari proses perencanaan sampai dengan pengawasan yang dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Francisco et al. (2005), melakukan studi tentang perubahan orientasi kepemimpinan dalam kaitannya dengan kinerja karyawan. Dalam penelitiannya dinyatakan bahwa perubahan orientasi pemimpin, yakni; melakukan transformasi nilai-nilai, menyebabkan adanya peningkatan kinerja karyawan. Gilley et al. (2009) menyatakan, kepemimpinan yang efektif dalam perubahan organisasi menyebabkan adanya peningkatan kinerja karyawan. Gaya yang diterapkan di dalam memimpin organisasi akan sangat berpengaruh terhadap hasil kerja. Gaya seorang pimpinan atau manajer dalam perusahaan, merupakan gambaran langkah kerja yang harus diikuti oleh karyawan yang berada dibawahnya. Karakteristik perilaku dari seorang atasan, atau gaya pemimpin yang baik, dapat berpengaruh terhadap prestasi karyawan. Gaya kepemimpinan perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen, dalam upaya meningkatkan kinerja (performance) karyawan. Hal tersebut menggambarkan betapa pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Hal ini juga, menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dari pemimpin kepada bawahannya. Fungsi tersebut terkait dengan proses memotivasi karyawan dalam usaha mencapai tujuan bersama dalam suatu organisasi. Gaya seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yang pada

7 akhirnya berpengaruh pada target yang akan dicapai oleh suatu perusahaan. Permasalahan mengenai kinerja merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak manajemen perusahaan, karena itu manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut akan membuat manajemen perusahaan dapat mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawannya agar sesuai dengan harapan perusahaan (Habibah, 2001, p.28). Dalam persaingan antar perusahaan semakin ketat, sangat dituntut karyawan mempunyai kinerja yang baik. Effendy (2002:194) mengatakan bahwa, kinerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi". Pendapat tersebut menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja dan perilaku yang dihasilkan oleh seorang karyawan sesuai dengan perannya di dalam perusahaan dalam suatu periode tertentu. Apabila kinerja karyawan itu tinggi maka produktivitasnya meningkat, karena itu meningkat pula kinerja perusahaan tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sebagian besar tergantung pada kinerja karyawannya yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang positif kepada perusahaan.

8 Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan sangat berpengaruh dari kinerja karyawan. Karena rendahnya kinerja karyawan dalam perilaku sehari-hari pada umumnya mencerminkan perilaku sebagai karyawan yang tidak loyal pada perusahaannya. Sebaliknya, apabila tingginya kinerja karyawan dapat menunjang tercapainya tujuan dan sasaran yang telah diterapkan oleh organisasi. Untuk dapat memiliki kinerja yang tinggi dan baik, seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang dimilikinya. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang karyawan bisa saja dimiliki oleh rekan kerja mereka. Sehingga, sangat penting berbagi pengetahuan (knowledge sharing) antara satu karyawan dengan karyawan yang lain, saling menukarkan informasi, pengalaman, dan pengetahuan diantara mereka untuk menghasilkan kekuatan kinerja yang dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan memiliki individu-individu yang mempunyai pengetahuan yang sangat baik, maka perusahaan akan mampu menghasilkan produk dan teknologi yang tidak mudah ditiru, unik dan memiliki keunggulan kompetitif yang tahan lama. Sinergi antara pengetahuan individu dan organisasi dalam mengelola manajemen yang baik sangatlah penting untuk menghasilkan sumber daya yang potensial dalam membuat strategi yang tepat dan menguntungkan bagi perusahaan

9 Pengelolaan pengetahuan melalui knowledge sharing menjadi kebutuhan yang mutlak bagi perusahaan, karena perusahaan yang memiliki kemampuan menyerap pengetahuan akan mampu mengelola dan mengeksploitasi pengetahuan pada sumber dayanya akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berdampak pada eksistensi perusahaan ditengah iklim persaingan yang semakin ketat. Berdasarkan uraian mengenai fenomena permasalahan tersebut di atas penulis tertarik melakukan penelitian untuk melihat pengaruh kepemimpinan terutama ditinjau dari aspek stimulus intelektual tehadap kinerja dengan knowledge sharing sebagai variable mediator di lingkungan Bank Jabar Banten. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut. a. Apakah stimulus intelektual berpengaruh terhadap kinerja? b. Apakah knowledge sharing berpengaruh terhadap kinerja? c. Apakah knowledge sharing memediasi hubungan stimulus intelektual terhadap kinerja?

10 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dinyatakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui pengaruh stimulus intelektual terhadap kinerja. b. Untuk mengetahui pengaruh knowledge sharing terhadap kinerja. c. Untuk mengetahui apakah knowledge sharing dapat memediasi hubungan antara stimulus intelektual dan kinerja. 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1) Sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya lingkup manajemen sumber daya manusia. 2) Untuk menambah informasi sumbangan pemikiran dan pengetahuan dalam penelitian. b. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti, terutama bagi Bank jabar banten, khususnya dalam mengelola sumber daya manusia yang telah dimiliki dan meningkatkan

11 kualitas sumber daya manusia. Serta mengetahui sejauh mana stimulus intelektual dan knowledge sharing berdampak pada kinerja karyawan yang diharapkan hasilnya menjadi pertimbangan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan di masa yang akan datang.