BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa dan raga. Masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa, saat ini sudah menjadi hal yang perlu diperhatikan di masyarakat, diantaranya adalah masalah semakin merebaknya penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, salah satu instansi yang melayani penanggulangan masalah dalam penyalahgunaan narkoba instansi Badan Narkotika Nasional. Badan ini memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang berguna untuk membantu masyarakat umum dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba. Untuk melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Indonesia telah dibentuk Badan Narkotika Nasional (BNN). Selanjutnya di setiap provinsi dibentuk Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) sebagai perwakilan BNN di setiap provinsi. Pada tahun 2010 telah dibentuk Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BNNP DIY). Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu Provinsi dari 33 Provinsi di wilayah Indonesia, terdiri dari empat kabupaten dan satu wilayah kota. Secara keseluruhan luas Daerah Istimewa Yogyakarta 3.185,80 km 2, dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2015 diperkirakan sebanyak 3.542.078 jiwa. Sebagian besar penduduknya adalah berusia muda terutama pelajar dan pekerja yang berasal 1
dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal juga sebagai daerah wisata yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Daerah istimewa Yogyakarta ditengarai sebagai daerah yang sangat rawan terhadap penyalahgunaan narkoba. Dari hasil data penyalahgunaan narkoba dari survey nasional tentang Penyalahgunaan narkoba di Indonesia, pada tahun 2015, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditempatkan pada urutan ke 7 dari 34 provinsi dengan prevelensi 2,27% jumlah pengguna narkoba. Keberadaan BNNP dan BNNK DIY yang relatif masih baru, dituntut untuk semaksimal mungkin dapat menekan prevelensi penyalahgunaan narkoba. (BNNK 2015) Badan Nasional Narkotika Kota Yogyakarta melakukan kegiatan seperti diberlakukannya Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) perlu dilakukan dengan berfokus pada kegiatan pencegahan sebagai upaya menjadikan para tenaga kerja memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dengan melakukan pencegahan seperti penyuluhan dengan memberi materi atau informasi mengenai bahaya narkoba maka masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif. 2
Program Pencegahan bahaya narkoba oleh Badan Narkotika Nasiona Kota Yogyakarta dilakukan dengan berbagai kegiatan, salah satunya dilakukan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat yang dikelompokkan menjadi kelompok Masyarakat Umum, kelompok Pelajar, dan kelompok Pekerja. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di seluruh kalangan masyarakat dalam rangka mewujudkan program Indonesia bebas narkoba. Agar supaya Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) berjalan dengan baik dan tepat dalam penyampaiannya maka perlu dievaluasi pelaksanaannya sehingga dapat diketahui hasil dari program sosialisasi tersebut. Salah satu masyarakat yang menjadi sasaran sosialisasi adalah kelompok pekerja, yang merupakan kelompok masyarakat mapan, tetapi masih ada yang menjadi pengguna narkoba. Oleh karena itu evaluasi tentang sosialisasi yang dilakukan oleh BNNK, dalam penelitian ini mengambil kasus pada kelompok pekerja. Atas dasar permasalahan tersebut maka penulisan tugas akhir mengambil judul Evaluasi Kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba Pada Kelompok Pekerja Oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta 3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Apakah terjadi peningkatan pemahaman responden setelah diadakan penyuluhan sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui: 1. Hasil peningkatan pengetahuan responden tentang bahaya narkoba secara kuantitatif. 2. Hasil peningkatan pengetahuan responden tentang bahaya narkoba secara kualitatif. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa a. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai pelaksanaan Badan Narkotika Nasional Kota Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap permasalahan penanggulangan penyalahgunaan narkoba b. Menambah wawasan mahasiswa secara non-teori tentang keadaan nyata di lingkup Badan Narkotika Nasional Kota Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Bagi Instansi Terkait a. Membangun relasi dengan perguruan tinggi maupun dengan mahasiswa 4
1.5 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penulisan yang dilakukan, dibuatlah suatu sistematika yang jelas berisikan jalan pikiran dalam penulisan Tugas Akhir ini. Sistematika penulisan tersebut ialah sebagai berikut: Gambar 1.1 Sistematika Penulisan Pada bab I pendahuluan, bab ini menguraikan latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan dan kerangka pikiran. Pada bab II gambaran umum penulisan, bab ini menguraikan gambaran umum dari penulisan tugas akhir yang membuat kondisi umum, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan penelitian sebelumnya. Pada bab III analisis dan pembahasan, bab ini akan menguraikan secara lebih mendalam tentang uraian analisis, dan pembahasan tentang tugas akhir yang disusun. Pada bab IV kesimpulan dan saran, bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran secara garis besar dari hasil penelitian yang dilakukan. 5
1.6 Kerangka Pemikiran Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dijelaskan tentang evaluasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota Yogyakarta dalam pelaksanaan penanggulangan penyalahgunaan narkoba yang terdapat dikalangan masyarakat pekerja. Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dilakukan bertujuan agar peningkatan partisipasi masyarakatdan pemahaman masyarakat mengenai dampak baik dan buruk yang diakibatkan oleh narkoba. Untuk mempermudah penelitian, maka dibuat bagan kerangka pemikiran berikut: Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran 6