DUKUNGAN DIPLOMASI POLITIK INDONESIA TERHADAP KEMERDEKAAN PALESTINA

dokumen-dokumen yang mirip
DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

Hari Tanah Palestina

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

Dalam dua dekade terakhir, tren jumlah negara yang melakukan eksekusi hukuman mati menurun

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

A. Latar Belakang Masalah

PERDAMAIAN DI SEMENANJUNG KOREA PASCA-PERTEMUAN MOON JAE-IN DAN KIM JONG UN

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

3. Dalam memahami konflik di Timur Tengah terdapat faktor ideologi, energi, otoritarianisme, geopolitik, dan lainnya.

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Tahun 2017

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

KONTROVERSI PERPRES NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

TINDAK LANJUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG VERIFIKASI PARTAI POLITIK

Kompleksitas Sengketa Celah Timor

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

Konferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Dalam bidang ekonomi, krisis keuangan yang menimpa negara-negara Eropa seperti Portugal

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

BAB 1 PENDAHULUAN. hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta

Post-Western world dan respon Turki

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

perdagangan, industri, pertania

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1977

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

Memperkuat Persahabatan dan Kerja Sama

pendekatan agama-budaya atasi terorisme

MENGAPA INDONESIA MENJADI SASARAN SINDIKAT NARKOBA INTERNASIONAL?

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

REVISI PROYEK STRATEGIS NASIONAL

buku. Kalian dapat memfotokopi gambar tersebut sebelum menempelkannya. Setelah selesai, kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru.

PETUNJUK-PETUNJUK PENGARAHAN BAGI DELEGASI REPUBLIK INDONESIA KE KONFERENSI TINGKAT TINGGI ISLAM DI LAHORE

50 Tahun ASEAN, Menuju Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jumat, 11 Agustus 2017

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI. Dewi Triwahyuni

PERANG DAGANG AMERIKA SERIKAT CHINA DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penulis mencoba memilih judul Palestina bergabung menjadi. anggota penuh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 -

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua


BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

2016 PERANG ENAM HARI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SENGKETA INTERNASIONAL

INDONESIA DAN REFORMASI PBB

Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi internasional dan tujuan dari organisasi internasional

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

BAB V KESIMPULAN. Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA. PADA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE AGUSTUS 2015

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kekayaan alam Mali sangat menggiurkan sehingga Prancis tak mau kehilangan cengkeramannya, sementara Amerika ingin mendepat Prancis.

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. beberapa belahan dunia. Salah satu dari konflik tersebut adalah konflik Israel

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi

Tidak Ada Benturan Suni-Syiah di Suriah

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

POLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

1 BAB I 2 PENDAHULUAN

Transkripsi:

Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 01/I/Puslit/Januari/2018 DUKUNGAN DIPLOMASI POLITIK INDONESIA TERHADAP KEMERDEKAAN PALESTINA 7 Humphrey Wangke Abstrak Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Jerusalem mengundang kecaman dari banyak negara karena dianggap melanggar hukum internasional tentang status Kota Jerusalem. Indonesia, yang mendukung kemerdekaan Palestina, dan banyak negara di dunia, menentang keputusan AS tersebut. Bersama negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI), Indonesia berusaha menggagalkan keputusan AS dengan mengajukan draf resolusi kepada Dewan Keamanan (DK) PBB. Seperti yang sudah diperhitungkan, AS memveto draf resolusi itu. Meskipun ketika dibahas di sidang Majelis Umum (MU) PBB draf resolusi itu disetujui, tetapi dukungan dari MU PBB tidak implementatif. Masih ada waktu bagi Indonesia untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dengan ibu kota di Jerusalem Timur melalui berbagai forum multilateral. Di sisi lain, negara-negara OKI harus tetap solid dalam menggalang kerja sama dalam mendukung kemerdekaan Palestina, sementara Palestina harus menghentikan konflik internalnya. PUSLIT BKD Pendahuluan Sesuai dengan janji kampanyenya, pada tanggal 6 Desember 2017 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan memutuskan untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Melalui keputusan ini, AS mengubah kebijakan negerinya yang telah berlaku selama beberapa dekade, dan hal tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS terhadap persoalan Israel-Palestina. Kebijakan Presiden Trump tersebut sebenarnya hanya penegasan atas berlakunya Jerusalem Embassy Act yang dikeluarkan Kongres pada 23 Oktober 1995, yang menjadi dasar hukum bagi dimulainya proses dan alokasi dana pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. Namun, mengingat posisi Jerusalem yang senantiasa menjadi pusat perselisihan antara Israel dan Palestina serta menjadi indikator strategis dalam perundingan damai antar-kedua pihak, maka

presiden-presiden AS sebelumnya setiap enam bulan mengeluarkan keputusan untuk menunda (waiver) pemberlakuan undang-undang itu. Presiden Trump secara tegas mengambil keputusan yang sama sekali berbeda dengan pendahulunya. Sikap tegas pemerintahan Trump tersebut diperlihatkan AS di forum PBB, dengan memveto draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menolak pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel yang diajukan oleh negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada 18 Desember 2017. Dubes AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan draf resolusi DK PBB tersebut merupakan penghinaan terhadap AS. Bagi AS, veto itu dilakukan demi mempertahankan kedaulatan dan merefleksikan kebenaran sejarah. Tulisan ini akan membahas secara singkat bagaimana dukungan diplomasi politik Indonesia terhadap Palestina harus dilakukan sebagai respons terhadap keputusan AS mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Memanfaatkan Situasi Timur Tengah Pengakuan Presiden Trump terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel tidak terlepas dari situasi politik Timur Tengah yang tidak pernah damai. Dalam beberapa tahun terakhir, isu perdamaian Israel-Palestina dan kemerdekaan Palestina tidak mengalami kemajuan dalam berbagai pembicaraan internasional. Sejak tahun 2014 pembicaraan damai antara Israel dan Palestina yang didukung AS terhenti. Berbagai upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai mengalami jalan buntu, termasuk upaya damai yang diprakarsai Perancis karena Israel menolak untuk hadir. Komunitas global mengandalkan status quo dan berpegang pada solusi dua negara sebagai opsi paling moderat untuk menjawab situasi itu dan menilai sikap Trump justru akan mengancam upaya damai Israel- Palestina. Di luar perundingan damai Israel-Palestina yang terhenti, revolusi Musim Semi Arab yang berlangsung sejak tahun 2011 telah menimbulkan gejolak konflik bersenjata di beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Utara, serta merebut perhatian dunia atas masalah Palestina. Persoalan di Timur Tengah semakin rumit bila dikaitkan dengan konflik yang tercipta akibat munculnya kelompok ekstrimis ISIS di Irak dan Suriah. Negara-negara anggota OKI dalam pertemuan di Jakarta dan Ankara, Turki, yang menyerukan boikot terhadap Israel, ternyata belum mampu menempatkan kembali masalah Palestina sebagai agenda prioritas internasional. Hal ini terjadi akibat negara di kawasan sibuk dengan tantangan nyata yang mereka hadapi. Negara-negara muslim di Afrika Utara seperti Tunisia, Mesir, dan Libya pascarevolusi Musim Semi Arab sibuk dengan urusan dalam negeri seperti ekonomi, pengangguran, dan munculnya ekstrimisme. Sementara di Turki, pemerintahan Recep Tayyip Erdogan harus bekerja keras mengatasi urusan internal berupa upaya kudeta pada pertengahan Juli 2017 serta referendum di Kurdistan 8

9 yang menuntut kemerdekaan. Arab Saudi juga tengah menghadapi masalah internal berupa perebutan kekuasaan di antara para pangeran. Sementara secara regional, Arab Saudi tengah terlibat perang saudara di Yaman yang melibatkan kelompok Shiah Houthi yang didukung Iran. Arab Saudi dan Iran juga berhadapan dalam konflik bersenjata di Suriah. Secara ekonomi, negaranegara di Timur Tengah juga sedang menghadapi masalah, yaitu penurunan harga minyak mentah dunia akibat kelebihan pasokan. Setiap upaya untuk membatasi produksi seringkali mengalami kegagalan, karena negara-negara Arab yang tergabung dalam OPEC sulit mencapai kata sepakat. Situasi seperti ini membuat perhatian dan dukungan pada Palestina menurun. Negara-negara sekawasan yang menjadi sandaran Palestina sibuk berkonflik memperebutkan pengaruh di Timur Tengah. Inisiatif Diplomasi Indonesia di Forum Multilateral Memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah janji Indonesia sejak menggelar Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Dari 29 negara yang hadir, hanya Palestina yang belum merdeka. Oleh karena itu, Indonesia gencar menyuarakan kepentingan Palestina sejak dulu hingga saat ini. Konsisten dengan sikap itu, Indonesia menyuarakan penolakannya terhadap keputusan Presiden Trump mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Bagi Indonesia, Palestina bukanlah persoalan agama dan dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina bukan hanya kepentingan Indonesia. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk mendukung Palestina dalam memperjuangkan hak dan kemerdekaannya merupakan kepentingan Indonesia dan semua pemangku kepentingan di arena internasional. Hal ini menunjukkan pentingnya keadilan dan kemanusiaan di dunia. Terkait dengan dukungan tersebut, Indonesia telah melakukan berbagai upaya diplomasi untuk menggalang kekuatan internasional dalam membela dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Dalam Konperensi Luar Biasa OKI di Istanbul, Turki, Presiden Joko Widodo menyampaikan 6 poin usulan sikap negara-negara anggota OKI terhadap langkah AS yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Keenam usulan itu adalah: pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral AS tersebut. Two states solution merupakan satu-satunya solusi dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Kedua, semua negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv tidak mengikuti langkah AS memindahkannya ke Jerusalem. Ketiga, OKI menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negaranegara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melaksanakannya. Keempat, menyerukan sejumlah negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel untuk meninjau kembali hubungan diplomatik tersebut. Kelima, negara-negara anggota OKI harus mengambil langkah bersama dalam hal meningkatkan bantuan kemanusiaan,

peningkatan kapasitas, dan kerja sama ekonomi terhadap Palestina. Keenam, OKI menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Majelis Umum (MU) PBB. Diplomasi Indonesia berhasil menggalang kekuatan negaranegara anggota OKI melawan kekuatan AS di PBB. Sebuah draf resolusi yang dirancang Mesir yang menolak pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel berhasil dibawa ke Sidang DK PBB. Namun sayangnya draf resolusi itu gagal diadopsi karena veto AS, meskipun 14 negara anggota DK lainnya setuju. Veto AS sudah diperhitungkan Indonesia dan negara-negara OKI. Oleh karena itu, Indonesia dan dua negara OKI lainnya yaitu Yaman dan Turki mengajukan resolusi serupa dalam sidang MU PBB. Langkah ini merupakan kesepakatan negara-negara OKI di Istanbul yang akan membawa resolusi penolakan keputusan AS ke MU PBB jika gagal di DK PBB. Seperti sudah diduga, kebalikan dari hasil DK PBB, sebanyak 128 negara mendukung resolusi MU PBB yang meminta AS menarik keputusannya mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Hasil pemungutan suara di MU PBB yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2017 menunjukkan mayoritas dukungan pada resolusi PBB. Sebanyak sembilan negara menentang, dan 35 negara abstain. Hasil tersebut menunjukkan Indonesia bersama mayoritas negara di dunia mendukung perjuangan rakyat Palestina. Namun sayangnya keputusan di MU PBB tidak mengikat seperti di DK PBB. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana langkah selanjutnya yang bisa dilakukan Indonesia dan negara-negara OKI untuk memperjuangkan konsep two states nation? Menteri Luar Negeri AS Rex W. Tillerson, mengatakan pemindahan kantor Kedutaan Besar AS ke Jerusalem membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Artinya, masih ada waktu 3 tahun bagi Indonesia dan negara-negara OKI untuk terus mempermasalahkan keputusan Presiden Trump di berbagai forum multilateral, tidak hanya di DK dan MU PBB, tetapi juga di semua organisasi multilateral yang berada di bawah naungan PBB. Bahkan Indonesia dan negaranegara OKI dapat menggunakan forum-forum antarparlemen, seperti forum Inter-Parliamentary Union (IPU), Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), dan Asian Parliamentary Assembly (APA) dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Diplomasi politik yang dilakukan Indonesia dan negara-negara OKI harus mampu membangun kerja sama untuk memupuk sikap saling percaya dan saling menguntungkan agar terbangun kepedulian pada isu-isu kemanusiaan. Untuk itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, penguatan soliditas negara-negara OKI mutlak diperlukan. Bagaimanapun, dengan memperhatikan kondisi kekinian, tidak semua negara termasuk beberapa negara Timur Tengah mengungkapkan kecaman keras atas keputusan Trump tersebut. Dalam OKI sendiri terlihat bahwa Mesir, 10

11 Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab sebenarnya berlaku lunak terhadap AS. Ketiga negara ini melihat bahwa masalah Palestina telah menjadi beban. Di satu pihak ketiga negara ini ingin berhubungan dengan Israel untuk menghadapi Iran di Timur Tengah, tetapi di pihak lain ada ganjalan isu Palestina yang tidak memungkinkan mereka menjalin hubungan resmi dengan Israel sepanjang masalah Palestina tidak terselesaikan. Kedua, perlu dilakukan penguatan kerja sama ekonomi dengan Palestina, bukan dalam bentuk bantuan, tetapi perdagangan. Indonesia sudah melakukan hal ini dengan menerapkan bea masuk nol persen bagi produk kedua belah pihak. Ketiga, membujuk ke-11 faksi yang berada dalam komunitas Palestina untuk tidak terus berkonflik karena hanya akan memperlemah daya tawar mereka sendiri. Penutup Tidak mudah bagi Indonesia dan negara-negara OKI untuk mengubah keputusan Presiden Trump yang telah mengambil langkah untuk melaksanakan Jerusalem Embassy Act yang dikeluarkan Kongres pada 23 Oktober 1995. Meskipun tidak mudah mengubah keputusan Presiden Trump tersebut, Indonesia dan negara-negara OKI harus menjadikan langkah AS itu sebagai momentum untuk membangkitkan kembali dukungan diplomasi politiknya terhadap perjuangan bangsa Palestina. Indonesia dan negara-negara OKI harus lebih memperkuat upaya diplomasinya dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di berbagai forum multilateral. Indonesia dan negara-negara OKI, terutama negara Arab di Timur Tengah, harus melakukan pendekatan terhadap negara-negara di dunia melalui berbagai forum multilateral untuk tidak mengikuti langkah AS terkait Jerusalem. Dalam kerangka itu, negara-negara OKI harus membuang semangat konflik di antara mereka dan menggantinya dengan semangat konsolidasi sehingga dukungan terhadap kemerdekaan Palestina akan lebih mendapat perhatian masyarakat internasional. Referensi 10 Negara Akan Susul Langkah AS, Suara Pembaruan, 27 Desember 2017, hal. 14. Aneka Kepentingan di Balik Kenekatan Guatemala, Koran Tempo, 29 Desember 2017, hal. 25. Anis Mata, Trump Melawan Dunia Baru, Republika, 28 Desember 2017, hal. 4. Bicara di KTT OKI, Jokowi Sampaikan 6 Usulan tentang Soal Yerusalem, Kompas.com, edisi 13 Desember 2017, http://nasional.kompas.com/ read/2017/12/13/19022451/bicaradi-ktt-oki-jokowi-sampaikan-enamusulan-soal-yerusalem/ - diakses 21 Desember 2017. Diancam AS, RI Pantang Kendur, Media Indonesia, 22 Desember 2017, hal. 26. Hatrawi, Hasibullah, Peran Indonesia untuk Palestina, Kompas, 29 Desember 2017, hal. 7. Iran: Yerusalem, Ibu Kota Palestina, Suara Pembaruan, 28 Desember 2017, hal. 14. Israel Kian Mencengkeram, Kompas, 3 Januari 2018, hal. 10.

Israel Rayu 10 Negara agar Ikuti Trump, Media Indonesia, 27 Desember 2017, hal. 24. Kalah Di PBB, AS Tetap Berperan Vital, Media Indonesia, 23 Desember 2017, hal. 9. Liga Arab Lobi PBB agar Akui Jerusalem, Kompas, 8 Januari 2018, hal. 8. Menatap Gejolak Timur Tengah Tahun 2018, Kompas, 2 Januari 2017, hal. 10. Menlu Retno: Masalah Palestina Bukan Persoalan Agama, Kompas.com, edisi 18 Desember 2017, https://www.google.co.id/ search?dcr=0&source=hp&ei=re hewu3nh4oz8ww66izyaq&q =Menlu+Retno%3A+Masalah+P alestina+bukan+persoalan+aga ma/-diakses 21 Desember 2017. Saudi dan Turki Bahas Status Jerusalem, Media Indonesia, 29 Desember 2017, hal. 2. Turki-Chad Tekankan Solusi Adil untuk Jerusalem, Media Indonesia, 28 Desember 2017, hal. 14. 12 Humphrey Wangke humphrey.wangke@dpr.go.id Drs. Humphrey Wangke, M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Hubungan Internasional tahun 1988 di FISIP Universitas Jember dan pendidikan S2 tahun 1998 Program Kajian Wilayah Amerika Universitas Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi S3 di Program Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Menjadi peneliti pada Pusat Penelitian- Badan Keahlian DPR RI sejak tahun 1990 dengan bidang kepakaran Masalah-masalah Hubungan Internasional. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku, antara lain: Perjanjian Kemitraan dan Kerja sama Indonesia-Uni Eropa (2013); Sekuritisasi Polusi Lintas Batas di Kawasan Asia Tenggara (2014); dan Diplomasi Ekonomi Presiden Joko Widodo dalam Meningkatan Kapasitas Infrastruktur di Indonesia (2015). Info Singkat 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI http://puslit.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi tulisan ini tanpa izin penerbit.