PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN BERKELANJUTAN

PEMBINAAN BERKELANJUTAN DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI FOCUSSED GROUP DISCUSSION DI MA BAITURRAHMAN GARUT

BAB III METODE PENELITIAN

Ali Arman 1) SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas V pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 Alasan peneliti memilih

PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI DIRECT GUIDANCEPADA SEKOLAH SASARAN KURIKULUM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGGAMBAR DESAIN POSTER MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI DKV SMK NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

II. TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

UPAYA PENINGKATAN KONSEP DIRI, PERILAKU SISWA, DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN TEKNIK KLARIFIKASI NILAI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kejadian terhadap

PENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN BUTIR SOAL BERMUTU MELALUI PROGRAM WORKSHOP

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN VCT ANIL PADA MATERI PERUNDANG-UNDANGAN PUSAT DAN DAERAH. Umrotun

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

64 Media Bina Ilmiah ISSN No

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (1), (2016)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

BAB III METODE PENELITIAN

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

Transkripsi:

Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD Negeri Linggapura 05 Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes Abstrak Rumusan Maslah penelitian ini pertama apakah melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun, Kedua apakah melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru untuk menyusun RPP di SD N Linggapura 05 kecamatan Tonjong. Subyek Penelitian ini adalah guru sejumlah 9 orang,yang terdiri dari 6 guru kelas dan 3 guru mata pelajaran. Penelitian ini di jadwalkan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan Nopember 2011. Kata Kunci: Guru; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2012 Dinamika PENDAHULUAN Guru adalah suatu profesi yang sangat mulia, di pundak para guru maju mundur pendidikan itu akan terbaca. Di dalam masyarakat guru dipandang orang yang serba bisa, m u m p u n i d i b i d a n g a p a s a j a, o l e h k a r e n a i t u g u r u h a r u s m a m p u m e n u n j u k a n b e r k i r c e r d a s, berkepribadian mulia, budi perkerti luhur, prilaku jujur, dan rasa sosial nyata. Kurang mampunyai guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini disebabkan berbagai macam faktor. Lewat tanya jawab lisan, hal tersebut disebabkan karena terlalu banyak syarat administrasi sehingga untuk mencari jalan yang praktis, informasi yang diterima lewat pendidikan dan pelatihan belum tuntas secara mendalam sehingga pemahaman materi masih mengambang, kesibukan pribadi di luar kedinasan tidak bisa di tinggalkan sehingga tidak ada kesempatan untuk mempelajari sendiri di rumah. Selain kemampuan guru rendah,faktor lain yang menyebabkan kurang mampunya guru menyusun RPP adalah belum adanya pembinaan secara berkelanjutan dari Kepala SD Negeri Linggapura 05. Sepanjang ini pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah baik lewat supervisi k e l a s m a u p u n r a p a t m a s i h b e r s i f a t u m u m b e l u m m e n u n j u k a n s p e s i k a s i a d m i n i s t r a s i t e r t e n t u yang harus disempurnakan misalnya penyusunan RPP. Setelah adanya penelitian dan tindakan nantinya diharapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP dapat meningkat sehingga guru mampu menyusun RPP sendiri sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan memenuhi kaidah penyusunannya untuk melaksanakan suatu pembelajaran. Diharapkan juga peran kepala Sekolah selaku supervisor dapat lebih optimal, khususnya dalam melaksanakna pembinaan berkelanjutan dalam menyusun RPP maupun dalam mengerjakan administrasi kelas yang lain sehingga guru selaku mitra kerja Kepala Sekolah sesuai dengan tupoksinya dan hasilnya sesuai dengan harapan. Berdasarkan latar belakang masalah dan kenyataan dilapangan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut pertama apakah melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Kedua apakah melalui pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru untuk menyusun RPP.

S i l a b u s d a p a t d i d e n i s i k a n s e b a g a i g a r i s b e s a r, r i n g k a s a n, i k h t i s a r, a t a u p o k o k - p o k o k atau materi pembelajaran. Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, sereta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai d e n g a n b a k a t, m i n a t d a n p e r k e m b a n g a n s i k s e r t a p s i k o l o g i s p e s e r t a d i d i k. R P P d i j a b a r d a r silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar dalam upaya mencapai KD. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merencang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidkan. Pembinaan berkelanjutan adalah tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik yang dilakukan/berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. METODE PENELITIAN Penelitian ini penulis mengambil lokasi SD Negeri Linggapura 05 Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Subyek Penelitian ini adalah guru sejumlah 9 orang,yang terdiri dari 6 guru kelas dan 3 guru mata pelajaran. Penelitian ini di jadwalkan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan Nopember 2011. Prosedur penelitian pada penelitian ini terdiri dari empat tahap. Tahap pertama perencanaan menyiapkan Program supervisi/pembinaan, menetapkan pengawas sebagai observer, mendesain kelompok, menyiapkan instrumen supervisi, dan menyiapkan angket. Kedua pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut sesuai dengan perencanaan yang peneliti rancang, dengan dasar data awal hasil supervisi sebelum ada tindakan, peneliti mengadakan pembinaan berkelanjutan secara kelompok dengan langkah-langkah sebagai berikut diawali dengan penyampaian tujuan pembinaan, peneliti membagi angket RPP yang harus diisi oleh responden/guru-guru selama 10 menit, dasar data kondisi awal dan hasil angket, peneliti melakukan pembinaan dengan menjelaskan cara penyusun RPP yang meliputi : prinsip-prinsip penyusunan RPP, komponenkomponen RPP, langkah-langkah penyusunan RPP selama 50 menit dan responden/guru diberi tugas menyusun RPP selama 30 menit. Tahap ketiga observasi peneliti bersama observer mengamati motivasi dan keaktifan guru dalam mengikuti pembinaan dengan instrument lembar pengamatan, peneliti bersama observer meneliti angket yang sudah diisi oleh guru dan peneliti mengamati RPP yang telah dibuat guru. T a h a p k e e m p a t r e e k s i d a r i h a s i l o b s e r v a s i p e n e l i t i m e m p e r o l e h d a t a, l a n g k a h s e l a n j u t n y a membandingkan antara data keadaan/kondisi awal sebelum dilakukan tindakan dengan data yang diperoleh setelah diadakan pembinaan secara kelompok. Dari perbandingan tersebut dapat dilihat apakah hasil pembinaan pada siklus ini terjadi peningkatan kemampuan dan motivasi guru dalam menyusun RPP atau tidak Jika terjadi suatu peningkatan namun belum memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan maka dilakukan perbaikan lagi. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunaklan dalam penelitian tindakan (PTS) ini sebagai berikut teknik meliputi teknik tes dan teknik non tes, namun demikian teknik yang hanya digunakan teknik berbentuk tes. Alat pengumpulan data seusia dengan teknik pengumpulan data, maka alat pengumpulan data dalam penelitian ini berbentuk tugas tertulis yang harus dikerjakan dalam batasan waktu tertentu. Sumber data dalam Penelitian Tindakan (PTS) ini adalah guru-guru serta peneliti. Jenis data yang akan didapaatkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data 192 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)

yang diperoleh dari hasil observasi pada saat pembinaan berkelanjutan berlangsung sedangkan data kualitatif adalah nilai tugas dalam penelitian ini yaitu nilai penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Teknik pengambilan dan pengumpulan data metode pemberian tes/tugas data prestasi diperoleh dengan memberikan tes sebagai alat evaluasi kepada guru. Tes/tugas individu ini diberikan pada siklus I dan II. Metode angket metode ini digunkan peneliti untuk memperoleh informasi tentang masalah yang dihadapi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode dokumentasi peneliti dalam penelitian ini merekam semua k e g i a t a n p e n e r a p a n p e m b b i n a a n b e r k e l a n j u t a n d e n g a n m e n g g u n a k a n d a a r p e n g a m a t a n y a n g didokumentasikan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti memeriksa, mengamati dan meneliti dan meneliti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Hasil daari pengmatan pemeriksaan dalam pemeriksaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ternyata kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) rata-rata masih rendah, walaupun ada beberapa guru yang kemampuannya dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah cukup baik. Adapun perolehan skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kondisi awal ini bahwa kondisi awal guru-guru dalam menyusun RPP skor yang diperoleh sekitar 55 sampai dengan 65 sedangkan rata-rata skor kemampuan guru 58,6 penulis sajikan pada tabel berikut. Tabel 1. Skor Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kondisi Awal Skor Kemampuan Guru 1 60 2 55 3 65 4 57.5 5 60 6 55 7 60 8 60 9 55 Jumlah 527,5 Rata-rata 58,6 Siklus I Berdasarkan data awal hasil supervisi peneliti terhadap guru Kecamatan Tonjong Kab. Brebes yang difokuskan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Peneliti melakukan pembinaan secara berkelompok. Peneliti membagi angket yang harus diisi oleh responden yaitu semua guru dengan diberi batasan waktu 10 menit jumlah soal 10. Adapun ketentuan skor adalah sebagai berikut jawaban benar sempurna skor 10, jawaban benar tidak sempurna skor 5, jawaban salah skor 0. Dari hasil pengisian angket yang diisi oleh 10 responden diperoleh skor yang tertulis dalam tabel 2. PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 193

Tabel 2. Skor Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I 1 75 2 70 3 85 4 80 5 82,5 6 75 7 70 8 75 9 70 Jumlah 682,5 Rata-rata 75,8 Hasil observasi peneliti bersama observer tentang keaktifan dan motivasi guru dalam mengikuti kegiatan selama pembinaan pada siklus I bahwa perolehan skor observasi guru dalam mengikuti pembinaan berkisar 13 sampai 18 skor dengan rata-rata skor 15,56 dari skor maksimal 21 peneliti sajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 3. Skor Observasi keaktifan dan motivasi guru dalam mengikuti pembinaan pada siklus I 1 16 2 15 3 18 4 16 5 17 6 16 7 14 8 15 9 13 Jumlah 140 Rata-rata 15,56 Adapun hasil perolehan nilai/skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil rata-rata skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II adalah 91,7 atau 91,7% ini merupakan skor yang sangat baik. Peneliti sajikan dalam tabel berikut ini. 194 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)

Tabel 4. Skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II Skor Kemampuan Guru 1 95 2 85 3 95 4 92,5 5 95 6 90 7 90 8 92,5 9 90 Jumlah 825 Rata-rata 91,7 Pada siklus II diketahui kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menunjukan skor yang amat baik yaitu berkisar 90 sampai dengan 95. Hasil observasi peneliti bersama observer tentang keaktifan dan motivasi guru dalam mengikuti kegiatan pembinaan secara individu pada siklus II bahwa perolehan skor Observasi keaktifan dan motivasi guru dalam bimbingan berkisar 18 sampai 20, dengan jumlah skor 168. Rata-rata perolehan skor adalah 18,7 atau 89,05% dari hasil skor maksimal 21, peneliti sajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 5. Skor Observasi Keaktifan dan motivasi guru dalam mengikuti pembinaan pada Siklus II 1 19 2 19 3 20 4 18 5 19 6 18 7 19 8 18 9 18 Jumlah 168 Rata-rata 18,7 PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 195

Hasil angket pada Siklus II yang diisi oleh 10 orang guru peneliti sajikan dalam tabel berikut. Tabel 6. Hasil Angket Siklus II 1 85 2 80 3 90 4 80 5 90 6 80 7 80 8 90 9 80 Jumlah 755 Rata-rata 83,9 Skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di siklus I berkisar antara 70 sampai dengan 85, guru yang memperoleh skor 70 ada 3 orang atau 33%, guru yang memperoleh skor 85 ada 1 orang atau 11% dengan jumlah skor keseluruhan 682,5. Rata-rata skor 75,8. Peningkatan yang terjadi dari skor data awal rata-rata 58,6 menjadi rata-rata skor pada siklus I yaitu 75,8, peningkatan sebesar17 atau 17%. Meskipun tergolong peningkaatan yang cukup baik namun belum memenuhi indikator keberhasilan, oleh karena itu dilakukan perbaikan lagi pada pelaksanaan siklus II. Pada siklus II peneliti melakukan pembinaan secara individu, dengan materi hasil temuantemuan atau kekurangan-kekurangan pada ssiklus I. Pelaksanaan sangat responsip karena responden antusias sekali untuk lebih memahami dan mengetahui kelemahan-kelemahannya. Ternyata disiklus II ini hasilnya sangat memuaskan. Adapun skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh adalah sebagai berikut : guru yang memperoleh skor 90 ada 3 orang atau 33%, guru yang memperoleh skor 92,5 ada 2 orang atau 22%, guru yang memperoleh skor 95 ada 3 orang atau 33%, guru yang memperoleh skor 85 ada 1 orang atau 11%, dengan jumlah skor keseluruhan 825. Rata-rata skor 91,7 atau 91,7%. Peningkatan dari siklus I dan II meningkat sebesar 15,8 atau 18,5%. Untuk hasil kemampuan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus I dan II s e b a g a i p e r b a n d i n g a m u n t u k m e n g e t a h u i p e n i n g k a t a n K e m a m p u a n b i s a d i l i h a t p a d a g r a k berikut : 196 Dinamika Vol. 3. No. 1. (2012)

Gambar 1. G r a k P e r b a n d i n g a n S k o r K e m a m p u a n M e n y u s u n R e n c a n a P e l a k s a n a a n P e m b e l a j a r a n (RPP) PENUTUP Simpulan pada penelitian ini sebagai berikut pertama pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Kepala SD Negeri Linggapura 05 dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang standar di SD N Linggapura 05 Kecamatan Tonjong dari rata-rata skor kondisi awal 58,6 menjadi 91,7. Jadi peningkatannya sebesar 33,1%. Kedua pembinaan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Eko Supraptono. 2009. Petunjuk Penyusunan PenelitianTindakan Kelas Semarang : Gugus Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FakultasTeknik Universitas Negeri Semarang. Nurul Zurih.2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi Jakarta: PT. Bum Aksara. 2011. Penerapan Pembinaan Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SD Negeri Linggapura 05. (Laporan Penelitian) SD N Linggapura 05 Brebes Suharsini, dkk 2006. Penelitian Tindakn Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara PENERAPAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 197